ldo terus memanjatkan doa, sedangkan Sinta turut menenang
di tenangkan. Namun, suhu badannya meningkat drastis. "
at dirinya menggigil. Aldo dibantu sang istri segera membuka baju
. Aldo berniat menidurkan sang anak di ranjang miliknya. Baru bebera
sini!" Bocah perempuan itu
ar Sheila kan ranjangnya kecil
an kuat. Aldo menghembuskan napas dengan pe
as ya? Biar adik
raya menganggukkan kepala. I
membawakan kursi pla
Sekarang, Sheila bobok lagi ya? Besok kita puskesmas agar Sheila c
ahh
enguap dengan lebar. "Kamu tidur saja, De
ng pergi menuju kamar m
*
*
ngan pancing-pancing,
babkan rasa geli di sekitar pahanya. Bukann
matanya dengan pelan. "Kenapa ke sini,
ata dan memandang sekitar. "Mas? Mas Aldo?" Sin
menggerayangi tubuhku. Atau aku
ua pakaiannya dan bersiap menuntaskannya sendiri. Duduk di depan j
dengan napas yang masih memburu. Keri
tuh pundaknya. "Mas Aldo? Kamu ngagetin saja sih?" Sinta
saat suaminya itu tiba-tiba menyerang dan mengan
imana, Mas?" Aldo tak men
bah lagi badan suaminya yang terasa ding
ah liar dan kuat seperti itu. Sinta lemas dan tertidur pul
*
*
embuat Sinta terbangun
un,.D
h pun sudah ia gelar di dekat lemari. Kali ini, dia tidak pergi ke masjid karena tak ing
an atau sen
ngun. "Kamu duluan saja, Mas. Nanti aku sembahyang s
uurr ... Byuurrr
gkal kaki. Setelah itu, dirinya ganti b
nerus menguap tanpa henti. Tubuhnya terasa malas sekali
i paras cantik itu, biasanya akan mengaji dan segera beberes ruma
pakaiannya yang basah akan keringat. "Rafa, tolong bilangin ke i
nemui ibunya. "Ibu masih tidur, Pak
kembali selesai subuh. 'Apa Sinta sakit ya?' ucapnya
i istrinya di dalam ka
pelan. "Aku masih capek, Mas
. "Ya sudah, kamu istirahat saja." Aldo menar
*
*
Sheila, Aldo lantas menghubungi nomor
gkat sekolah, Aldo lupa memberitah
kat kerja belum?" tanya Aldo
ah konter hp yang ada di dekat jalan raya dan
la demam." Ardi pun lantas meng-iyakan da
istrinya di dalam kamar. Ia hanya melonggok dari daun p
.." Terdengar sap
amar Sheila dan menggendongnya. Mereka bertiga segera m
kali karena masih terlalu pagi dan Sheila bisa la
*
*
ya sebab melihat raut wajah kakaknya ya
terus. Jadi, Mas tidur di
enjaga Sheila. Lagian aku sudah masak
bahkan tubuh nya di atas karpet yang berada di depan televisi. Seda
anya Sheila saat Ar
, Om mennyuruh bapak
akinya mengangkang dan ada orang tubuhnya besar dan
in mendengar penutu