keringat yang membasahi tubuh menjadi saksi bisu dirinya mengalami ketakutan yang sangat men
pisau silet. Darah yang terus mengalir di pergelangan tangan membuat anak remaja berusia 18 tahun itu menggigil
ibunya yang sudah tidak bernyawa. Anak laki-laki itu segera berlalu pergi, menutup pintu dan menangis
una yang bingung melihat e
enggelengkan kepala, membawa ketiga ad
seorang penjudi dan pemabuk, setiap malam selalu melakukan kekerasan pada ibunya. Ditambah lagi adik bungsunya bernama Aruna sering sakit semakin
pernah meregang nyawa ibunya. Dia dan adik-adiknya menjadi piatu,
kannya. Astaga ... lama-lama aku bisa gila." Kenzo beringsut da
ada, rambut yang disisir rapi, wajah tampan namun terlihat dingin. Aura yang dipancarkan mem
a menuruni beberapa anak tangga, melihat ke
titah Kenzo pada
alah raja. Walaupun sikap sang kakak sangat ding
an yang sudah dibuat oleh kakak mereka. Semua harus dipatuh
ih dulu makan dan tentunya makanan sehat sesuai j
ahun adalah adik pertama Kenzo yang bekerja di Enterprise Group, dia lebih memilih bekerja di perusahaan milik o
menghampiri kakaknya, mengecup pipi yang s
lu saja menghabiskan uang. "Baru s
gaun, sepatu, tas, dan juga kebutu
k memberikan kartu yang bisa disalahgunakan oleh adik keduanya
" Disha melambaikan tan
an perkataannya, namun di detik berikutny
ngkan jempolnya ke udara, menandakan dirinya tidak p
iknya dan masa depan mereka. Dia berjalan menghampiri Aruna, adik bungsu yang paling dia sayangi daripada yang l
anmu." Kenzo mengupaskan buah apel dan memberikanny
Tolak Aruna sedikit mend
saja, demi
juangan pria di depannya sangatlah luar biasa. Ken
menyapu air mata adiknya, menat
" Aruna sedih dengan keadaannya yang menjadi beban sang kakak, calon istri dari kakaknya memutuska
cari istri harus seorang gadis yang menyaya
Menikahlah!" bujuk Aruna yang memegang sebelah tangan K
permin
ma ka
stirahatlah ke kamarku, a
k Ka
dari pandangan, menghela nafas mengingat permintaan ad
an Aruna, aku juga tidak in
jas sambil berjalan menuju mobil, menele
h mendapatkan gadis
ah t
aku akan
si, dimana gadis sasarannya sudah berada di sana. Me
membukakan pintu, menyambut k
menghiraukan semua orang yang memberikannya penghormatan. Aura yang mencekam s
tidak berdaya berada di dalam kurungan penjara, memb
kkan. Jangan dekati aku!" pekik gadis itu y
otoran yang tidak akan pernah dia pakai lagi. Dia b
antinya ... kau harus menjadi istriku!" tekan Ken
ria berdarah dingin sepertimu!"
kan sebuah rekaman seluruh anggota keluarga gadis
in merek
juk gadis itu yang menyatukan kedua tang
ah den
ikl
amarah terpancar jelas. Diam-diam dia tersenyum, tan
nya akan menjadi