ak dapat ku ajak berdamai. Seketik
da disini, kenapa Kau tu
ngan hati dan jantung ya
effing dulu diruangan pak Abduh." R
membawa laptop dan
file company pro
anti aku
stikan , bet
an Ranti ke rua
gsung ke meja meeting diruangan pak Abduh, menyusun
awah pak Abduh yang menjabat direktur k
entasi sudah diche
dah
de projector, pak A
" Jawab pa
ar, aku duduk disisi kanan pak Abd
n CEO perusahaan kami pak Felix presiden komisaris m
ang tamu undangan. Palma menatapku lurus, saat mata kami bertat
mu. Aku berusaha memerik
T Borneo" perusahaan yang bulan
hanya fokus pada neraca keuangannya saja, ra
ruh departemen keuangan berkenalan dengan
keuangan, dan ini Bu Annisa arsanatha accountin
erti berbicara, pandangan mata yang sama... Pandangan mata sendu pe
a, mirip sekali" Palma berkata sambil mena
rena arsanatha diujung namaku. Aku memakai nama suami ibu Ardian arsa
ku seolah her
u nis, hanya dia piki
h, semoga seperti
ngnya
i didepan ku dan Ranti,membuat
nyai gelang
ukan gelang giok dengan
ni diberikan Palma sebelas tahun silam, saat kita baru jadian tiga bulan, saat itu palma pergi liburan dengan kelu
g ini sepasang, dan Alicia perempuan yang sangat be
g membuat ku be
sebelum ada ucapan lain yang akan mem
angan, yuk pak Palma!" Ranti sepertin
eninggalkan palma ya
alian. Lagian gelang itu masih saja kamu pakai, ga ada gelan
ikiran gelang ini akan ket
antai giok dan menyi
ah resah, Palma pasti a
n melupakan Palma ,bukan tanpa alasan
mbak dini mungkin ak
dada ini tak b
mulai demam, biar mobil kamu dikantor saja, besok pagi kalau kam
mu tuh nis, setiap ada masalah langsung drop. Coba belajar bebasin piki
sekali, sehari ini aku hanya sarapan roti d
menyambut kami dipintu dep
arengin sama makanan. Kalau sudah sakit kamu sendiri toh yang ng
bersihkan terlebih dah
kalau mau ke kantor. Mobilnya Nisa masih diparkir
a ngasih minum ya. Makasih lho nak Ra
diikuti mang Udin yang lalu menutu
mar Bu" pamit ku
SOP ayam . " Ibu menyuapiku, rasanya
kan kamu lemah. Batinku beru
u memapahkku menaiki tangga,
rus juga memikirkan badan kamu, badan kamu bukan robot, robot saj
ibu, tak sadar aku men
paskan p
biasa nya Srikandi ibu meneteskan air mata
dalam, mem
dam sendiri, a
tikan lampu kamar, dan menyalakan lampu biru di p
jamkan mata, namu
udhu dan mengganti pakaian kantorku dengan
aku menuju meja rias ku, mataku tampak se
tangan, dan kutepuk ringan pipi dan kening juga dagu
pertinya reaksi obat penurun panas d
li dengan Palma itu semua kehendakMu, aku mohon kuat
asakan tangan Palma meme
embut menciumi dari tengkukku lalu l
love you Alice" ujar Palm
aaaa
mimp