g masuk ke pavilyunnya, sementar
mengendap-endap masuk ke dalam kamar ku. Lalu m
Karena fisikku takkan memungkinkan untuk melak
tidur, Mbak Ayu mengetuk pintu perlahan-lahan. T
Ayu yang seperti memohon begitu. Akhirnya a
ku sambil berkata,"Kok dikunci
isuruh nyetir sama Mama. Mana jalanan lagi macet pula.
gajak k
us ke sana-sini. Poko
u berkata,"Owh... pantesan lam
engelus paha putih Mbak Ayu yan
rtahan selama enam bulan. Berarti selama enam bulan kamu b
ma dokter itu? Alesan udah punya
ersetubuh selalu pakai kondom. Sedangkan aku nggak suka pakai kondom
karang. Soalnya aku sedang letih sekali. Ma
pa. Besok malam
i pangkal paha Mbak Ayu. Wah... ternyata Mbak Ayu sudah mempersiapkan diri.
embayangkan enaknya
uan tembemnya, rudal ku pu
masih tetap akan me
nembus keperawanan Mbak Ayu malam ini, karena
gsung ngaceng setelah menyentuh kemaluan Mbak Ayu yang tidak berc
annya sampai terlentang di atas bedku. Mbak Ayu cuma menatap ku dengan sorot heran. Dan membiar
baby lotio
u, "Emang kenapa? Mau
Mbak kan udah telanjang gitu,"
rias,"
ku, lalu masuk ke dalam kamar Mba
u yang sudah ditutup dan dikuncikan. Lalu menghampiri Mbak Ayu yang
lu kutanggalkan baju dan celana piyamaku, karena tak kuasa menah
dan agak ternganga, kehangatan pun terpancar dari tubuh Mbak Ayu. Memb
ggang ku, terkadang dengabn pelukan hangat di leher ku... l
. Tidak... aku tak bisa lagi menganggapnya sebagai kakakku, seperti tak bisanya aku menganggap Ma
lama lagi melakukan fore
bil memijatnya. Lotionnya memancar ke dalam celah kemaluan Mbak Ayu, sengaja cukup banyak kukeluarkan l
ak Ayu yang sudah berlepotan lotion itu. Jemar
merenggangkan sepasang paha gempalnya sejauh mungki
pahanya, kedua tangannya pun dipakai untuk menarik lipatan l
berlepotan lotion itu. Dengan cara seperti ini, aku yakin akan mudah memasukka
rkali-kali puncak rudal ku meleset, kada
rasi, akhirnya aku berhasil juga membenamkan rudal ku k
masuk... " bisik Mbak Ayu sambil
rita tentang gagalnya pengantin di malam pertama, adalah kisah kedu
tidaklah sulit melakukan pene
at sempit, namun tetap bisa membenam terus sampai lebi
mun makin lama makin lancar. Dan waktu aku mendorong rudal ku, terasa semakin j
enar menyetubuhi kakak tiri ku, sa
r suara
kita... sudah benar-b
ut ku,"Sak
Ayu yang disusul dengan ciuman-ciuman hangatnya di bibir ku. Membuat ku semakin bergairah untuk mengay
mpat aku membi
untuk ejakulasi di
i dalam vaginaku. Setelah enam bulan, nanti aku akan di
lama, kurasakan lubang senggama Mbak Ayu tidak terlalu sempit lagi. Karena lendir libid
isteris Mbak Ayu pu
isi enak sekali Saaam...
engar ke lantai bawah. Maka rintihan-rintihan Mbak Ayu malah aku anggap sebagai hal yang erotis
ak tiri ku. Tak ragu lagi menciumi bibirnya yang sensual. Tak ragu lagi
^
dan menegangkan ' PREMANKU CANDUK