/0/8346/coverbig.jpg?v=720c787b11b8c6b5be08bffddf31eabb)
Mulan Jubaedah sosok yang kesepian dalam kehidupan nyata. Mencoba untuk menepis kesepiannya dengan caranya sendiri. Berselancar di dunia maya menjadi pilihannya, salah satunya dengan bermain game online yang tengah marak. Bertemu dengan banyak individu dalam sebuah aplikasi game online yang tengah populer saat ini membuatnya terhanyut dalam sebuah kisah di dunia maya yang membaur dalam kehidupan nyata. Mulan Jubaedah tidak pernah mengira hobinya bermain game online menjebaknya dalam sebuah hubungan yang rumit. Hubungan yang semu dan tidak biasa, namun mampu mengikatnya dalam kebersamaan yang tidak sebentar. Membuatnya terjebak dalam hubungan yang tidak seharusnya. Tanpa ikatan maupun janji-janji manis, menjalin kebersamaan yang lebih kuat bahkan dari persahabatan maupun ikatan di dunia nyata sekalipun.
Mulan melirik smartphone-nya yang tergeletak di atas meja. Ada beberapa notifikasi pesan di aplikasi WhatsApp-nya.
Dengan enggan di gesernya layar smartphone-nya dengan jari-jari lentiknya. Serentetan pesan terpampang di layar benda pipih canggih itu.
Mulan hanya membaca pesan-pesan itu tanpa berniat untuk membalas atau sekadar menanggapi pesan yang terus berdatangan di aplikasi WhatsApp-nya.
@Chila
[Guys]
[Kita ada member baru ya]
[Tapi jangan kaget]
[Member Guild mereka]
[Om-om semua]
[Hehehehe]
Pesan di salah satu grup komunitas game online yang memang cukup lama digemarinya, menarik perhatiannya. Namun Mulan hanya membacanya saja. Dia masih sibuk mencatat beberapa pesanan bunga segar.
@Sugarbabby
[Ada sugardaddy nggak beb]
@Gea
[Aku suka om-om]
@Jonas
[Sue]
[Datang lagi]
[Member baru om-om]
[Sesekali tante-tante sexy napa]
@Marimar
[Sudah banyak tante-tante]
[Di sini Bambank]
@Jonas
[Cuma dua Markonah]
@Sugarbabby
[Om-omnya mesum nggak beb]
@Chila
[Nah]
[Ini yang mau aku omongin]
[Leader guild yang baru masuk]
[Orangnya agak nganu]
[Tapi dia baik kok]
@Chila
[Kak Mulan]
[Bisa minta tolong]
[Undang leader guild yang baru]
[Masuk ke grup]
[Admin nggak ada yang on nih]
Mulan baru membalas pesan saat namanya di-tag oleh salah satu peserta grup komunitas game online itu.
@Mulan
[Oke]
[Mana nomor wa-nya]
[Nanti aku undang dia]
@Chilla
[Ini wa-nya kak]
@Mulan
[Oke]
[Aku undang dia ya]
@Chila
[Terimakasih Kak Mulan]
Mulan menyimpan nomor kontak yang baru saja dikirimkan Chilla, di kontak-nya. Kemudian dia mengirimkan undangan grup komunitas pada kontak baru tersebut.
Kembali pesan mengalir seperti air tanpa henti di grup komunitas. Mulan pun hanya membaca pesan-pesan tersebut. Dia tengah sibuk dengan beberapa pesanan bunga dan jadwal kursus ikebana. Tidak cukup waktu jika dia harus membaca dan membalas satu persatu chat yang masuk. Hanya yang berkaitan dengan pekerjaan dan bersifat mendesak saja yag diutamakannnya.
@Sugarbabby
[Nganu bagaimana sih beb]
@Chila
[Nanti tahu kok]
[Kalau dia sudah masuk grup]
@Sugarbabby
[Yang penting nggak reseh]
[Nganu tak apa]
[Wkwkwkwkwk]
@Chilla
[Iya Kak]
[Hehehehe]
@Ferguso
[Kak Mulan]
[Leader aliansi bagaimana]
Mulan mendesah kesal. Di saat senggang dia tidak keberatan untuk menanggapi atau bahkan turut berbalas pesan dengan para anggota grup komunitas, namun sekarang dia tengah disibukkan dengan pekerjaannya.
Cukup lama Mulan bermain game online yang tengah populer ini. Dia sempat aktif bermain saat pertama kali game ini diluncurkan dua tahun lalu. Namun karena kesibukan dia sempat vakum dan kembali aktif bermain beberapa bulan terakhir.
Berbeda dengan saat-saat awal bermain, di mana dia hanya bermain dengan asal-asalan. Kesibukan dan menganggap game online ini hanya sebagai perintang waktu, membuatnya tidak pernah serius untuk larut dalam hingar-bingar persaingan antar pemain. Untuk kali ini dia menemukan keasyikan tersendiri saat memainkan game yang penuh dengan strategi, trik dan bahkan drama.
@Mulan
[Nanti saja]
[Kita bicarakan lagi]
[Dengan Om Indra]
Meski enggan Mulan tetap membalas pesan dari salah satu anggota grup komunitas yang memberi tag pada kontaknya.
@Ferguso
[Oke Kak Mulan]
@Gea
[Eh eh tadi nganu kenapa]
@Sugarbabby
[Kepo ah]
@Gea
[Ya kagak]
[Pan dia member aliansi kita]
[Harus tahu dong]
[Dia kek mana orangnya]
@Jonas
[Lu mah kalau ada om-om]
[Kek Yamaha]
[Semakin di depan wkwkwk]
@Gea
[Hooh]
[Om-om lebih menggoda]
@Ferguso
[Om-om]
[Apa sugardaddy sih]
@Gea
[Om-om]
[Yang bisa dijadiin sugardaddy]
[Hahahaha]
@Marimar
[Maruk ah]
@Sugarbabby
[Om Ken namanya?]
@Chila
[Iya]
[Dia leader guild Big Family]
@Sugarbabby
[Keknya pernah dengar namanya deh]
@Chila
[Bisa jadi]
[Dia kan old player]
@Jonas
[Sudah master dong]
@Chila
[Begitulah kira-kira]
Mulan hanya tersenyum membaca pesan-pesan yang silih berganti itu. Terkadang itu cukup menghiburnya. Sendau gurau para penghuni grup yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia bahkan dari beberapa negara lain di Asia dan Eropa, kerap membuatnya tertawa lepas.
Akhir-akhir ini dia memang lebih aktif bermain game online. Sesibuk apapun dirinya masih meluangkan sedikit waktunya untuk berbaur dengan germelapnya kehidupan dunia maya di game online.
Sama halnya dengan media sosial seperti Facebook, Instagram ataupun Twitter, game online ini dilengkapi dengan fitur chat yang cukup lengkap. Memungkinkan bagi para pemainnya untuk berinteraksi secara aktif.
Sehingga terkadang interaksi para pemain tak ubahnya seperti interaksi di dunia nyata. Apalagi biasanya pemain yang tergabung dalam sebuah guild dan aliansi akan membentuk sebuah grup untuk mempermudah mereka dalam berkomunikasi.
@Marimar
[Btw anyway]
[Kompetisi antar zona]
[Bagaimana ini]
@Ferguso
[Masih seperti biasalah]
[Di akhir bulan pas malmingan]
@Marimar
[Bukan itu yang kutanyakan]
[Dudul]
@Ferguso
[Lah dirimu tanya apa sih beb]
@Marimar
[Yaelah]
[Kita kejar ranking kagak]
[Bambank]
@Ferguso
[Mana aku tahu Munaroh]
@Marimar
[Hadew]
[Ini beneran]
[Kak Indra pensie?]
@Chila
[Nggak tahu juga]
[Kemarin dia bilang begitu sih]
@Marimar
[Terus ini gimana?]
@Jonas
[Kek biasanya aja]
@Marimar
[Wait and see ya]
@Chilla
[Kan ada Kak Mulan]
[Om Mukidi juga stay kok]
@Marimar
[Anjiir]
[Leader kita kenapa jadi Mukidi]
@Ferguso
[Hahahaha]
[Mendinganlah]
[Daripada Tukimin]
@Gea
[Hooh]
[Kerenan Mukidi ya]
@Jonas
[Wkwkwk]
[Member nggak ada akhlak]
@Marimar
[Keknya kalian minta di-raid]
[Lead]
[Raid mereka nih]
[Wkwkwkwkwk]
@Chila
[Ampun DJ]
[Hahahaha]
@Chila
[Guys]
[Ucapkan selamat datang]
[Sekalian kenalan dong]
[Dengan Om Ken]
[Dan anak-anaknya]
@Gea
[Wellcome]
[Di Coffe Break ya Om]
@Ken
[Halo]
[Terimakasih]
[Sudah mau menerima BF]
[Jadi anggota koalisi Coffe Break]
@Marimar
[Hah BF]
[Anjiiiir]
@Jonas
[Astoge]
[Inisial guild-nya]
[Bikin bengek]
[Wkwkwkwkwk]
@Gea
[Hadew]
[Ada BH]
[Sekarang BF]
@Ferguso
[Om Mukidi]
[Ganti nama union kita dong]
[Yang agak nganu]
[Hehehehe]
@Jonas
[Ganti VCS Om]
[Hahahaha]
@Marimar
[Vangke]
[Guild kita mah]
[Isinya bidadari]
[Wkwkwkwkwk]
@Ken
[Mana bidadarinya]
@Jonas
[Eh Om Ken]
[Wellcome ya]
@Ferguso
[Di sini asrama putri Om]
[Kepala asramanya Om Mukidi]
@Ken
[Owh]
[Tapi ku suka tante-tante sekseehh]
@Jonas
[Ada om]
[jangan khawatir]
[Tuh Kan Mulan]
[Bercanda Kak]
[Hehehehe]
Pesan-pesan yang menggelitik hampir setiap hari mengisi grup. Membuat suasana grup tidak pernah sepi. Meski sebagian pemain memiliki aktivitas yang lumayan sibuk, namun selalu saja ada member grup yang mewarnai percakapan dengan sendau gurau yang terkadang agak beraroma nakal.
Coffe Break merupakan sebuah aliansi yang menaungi beberapa guild. Sebuah aliansi yang memungkinkan anggotanya untuk ikut berpartisipasi dalam persaingan di zona yang tentunya lebih seru dan ditaburi reward yang menggiurkan.
Bagi para gamers, berkompetisi dan saling bersaing merupakan suatu hal yang biasa. Terkadang hingar bingar kehidupan para gamers di dunia maya lebih seru dibandingkan dengan kehidupan nyata mereka.
Di jagat maya, mereka lebih bebas mengekspresikan diri tanpa khawatir melanggar aturan dan norma. Kebebasan yang sangat tidak mungkin terjadi di kehidupan nyata.
Memang tidak di pungkiri, bagi sebagian orang di masa kini, dunia maya tidak lagi hanya menjadi sebuah hiburan. Dunia maya yang muncul sebagai hasil dari kecanggihan teknologi komunikasi yang jauh melesat di awal abad 21, kini bahkan menjadi bagian kehidupan dari hampir seluruh penduduk dunia.
Tidak terkecuali Mulan. Dia pun ikut larut dalam gebyar kehidupan dunia maya. Meski tidak seperti para netizen, dia lebih memilih menghabiskan waktunya dengan berbaur dalam komunitas para gamers.
Meski begitu dia tidak tenggelam begitu saja dalam dunia yang penuh kepalsuan. Suri sadar betul ada garis tipis dan kadang berbaur sehingga terlihat samar, antara realitas dan kesemuan dunia yang tercipta dari teknologi digital itu.
Segala sesuatu di dunia maya tidak setransparan dan sejelas seperti di real life. Identitas, asal usul, bahkan karakter seseorang semua itu bisa jadi hanyalah sebuah ilusi semata. Terkadang bahkan hanya fantasi dan halusinasi. Namun adakalanya sosok asli kita pun akan nampak meski hanya satu sisi saja.
@Mulan
[Wellcome]
[Di Coffe Break ya]
[All member Big Family]
Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Mulan menyempatkan diri untuk menanggapi pesan-pesan yang sedari tadi diabaikannya.
@Ken
[Thank you]
[Cantik]
@Mulan
[Sama-sama]
[Semoga betah ya di Coffe Break]
Sebuah interaksi sosial yang terakomodasi oleh kecanggihan teknologi telah merubah pola komunikasi banyak orang di dunia. Jarak tak lagi menjadi penghalang untuk menjalin sebuah hubungan dekat. Sehingga sebuah kedekatan sepasang insan dapat tercipta meski terpisah jarak ribuan kilometer.
Seperti halnya Mulan dan para gamers yang lain. Mengawali kedekatan mereka di dunia maya dan menghanyutkan mereka dalam sebuah hubungan yang semu. Bahkan terkadang menghancurkan hubungan yang telah terbina di kehidupan nyata.
Bermula dari masuknya anggota baru di guild yang didirikannya bersama sahabat karibnya inilah, kisah Mulan Jubaedah dimulai. Tidak pernah terbersit sebuah keinginan dalam hatinya untuk turut larut dalam gaya hidup yang hanya sebatas angan dan ilusi saja.
Hidupnya dalam kehidupan nyata lebih dari cukup untuk dikategorikan bahagia. Namun tak pernah ada yang tahu kesepian hati seorang Mulan Jubaedah.
Kesalahan satu malam, membuat semuanya menjadi hancur lebur. Miranda berawal hanya bersenang-senang saja, tapi sialnya malah dia terjebak malam panas dengan Athes Russel. Hal yang membuatnya semakin kacau adalah pria itu merupakan teman bisnis ayahnya sendiri. “Kita bertemu lagi, Miranda,” bisik Athes serak seraya memeluk pinggang Miranda. Miranda mendorong tubuh Athes keras. “Shit! Menjauh dariku, Jerk!” Athes terkekeh sambil membelai rahang wanita itu. “Bagaimana bisa aku melupakanmu? You’re so fucking hot.” *** Follow me on IG: abigail_kusuma95 (Informasi seputar novel ada di IG)
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Yolanda mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Setelah mengetahui taktik mereka untuk memperdagangkannya sebagai pion dalam kesepakatan bisnis, dia dikirim ke tempat kelahirannya yang tandus. Di sana, dia menemukan asal usulnya yang sebenarnya, seorang keturunan keluarga kaya yang bersejarah. Keluarga aslinya menghujaninya dengan cinta dan kekaguman. Dalam menghadapi rasa iri adik perempuannya, Yolanda menaklukkan setiap kesulitan dan membalas dendam, sambil menunjukkan bakatnya. Dia segera menarik perhatian bujangan paling memenuhi syarat di kota itu. Sang pria menyudutkan Yolanda dan menjepitnya ke dinding. "Sudah waktunya untuk mengungkapkan identitas aslimu, Sayang."
Istriku Lidya yang masih berusia 25 tahun rasanya memang masih pantas untuk merasakan bahagia bermain di luar sana, lagipula dia punya uang. Biarlah dia pergi tanpaku, namun pertanyaannya, dengan siapa dia berbahagia diluar sana? Makin hari kecurigaanku semakin besar, kalau dia bisa saja tak keluar bersama sahabat kantornya yang perempuan, lalu dengan siapa? Sesaat setelah Lidya membohongiku dengan ‘karangan palsunya’ tentang kegiatannya di hari ini. Aku langsung membalikan tubuh Lidya, kini tubuhku menindihnya. Antara nafsu telah dikhianati bercampur nafsu birahi akan tubuhnya yang sudah kusimpan sedari pagi.
Setelah tiga tahun menikah yang penuh rahasia, Elsa tidak pernah bertemu dengan suaminya yang penuh teka-teki sampai dia diberikan surat cerai dan mengetahui suaminya mengejar orang lain secara berlebihan. Dia tersentak kembali ke dunia nyata dan bercerai. Setelah itu, Elsa mengungkap berbagai kepribadiannya: seorang dokter terhormat, agen rahasia legendaris, peretas ulung, desainer terkenal, pengemudi mobil balap yang mahir, dan ilmuwan terkemuka. Ketika bakatnya yang beragam diketahui, mantan suaminya diliputi penyesalan. Dengan putus asa, dia memohon, "Elsa, beri aku kesempatan lagi! Semua harta bendaku, bahkan nyawaku, adalah milikmu."
"Apa yang kamu mau dari aku?" "Jadilah wanitaku," ucapnya dengan nada tenang dan menyimpan ponselnya ke saku celananya. "Apakah kamu menyukaiku?" "Tidak. Untuk saat ini aku tidak tidak menyukai siapa pun." "Lantas kenapa kau ingin aku menjadi wanitamu?" Bukankah kamu memiliki begitu banyak wanita di sekitarmu." Aku menyukai tubuhmu dan aku butuh seseorang untuk memuaskan hasratku."