/0/7181/coverbig.jpg?v=02e2309afd9e880864f952ad2dce18d3)
Andrean Kenzo seorang bandar narkoba yang dijodohkan dengan gadis cantik Tita Shanum, untuk mendapatkan cinta Tita Shanum, dia bersaing dengan musuh bebuyutannya. Siapa yang akan dipilih Tita ketika dia tahu ayahnya yang ia patuhi ternyata bukan ayah kandung.
Tanpa beringsut dari tempat tidur, Aku menjawab pertanyaan ayah.
"Iya, Ayah,"
Kurasakan tangan kekar ayah mengusap kepalaku, lantas mengecupnya.
"Semoga bahagia, Nak,"
Mampukah aku menerima perjodohan ini, pilihan ayah kuyakin tak salah tapi tanpa cinta? Bisakah?
**
Dengan tergopoh kumasuki kelas, telat 3 menit. Beruntung pak Hadi belum masuk kelas.
"Tumben lu kesiangan?"
Aku menunjuk sepatu yang basah, menjawab tanya Rani. Sambil terus meniup niup sepatu.
"Abis ngapain lu?"
"Angkot sialan tadi brenti pas dijalan berlubang, masuk tuh kaki gue"
Kudengar Rani tertawa namun segera berhenti karena pak Hadi mengucap uluk salam dari luar.
"Tita, coba tulis jawaban peer kemarin," kata pak Hadi memerintahku. Aku langsung berdiri dan maju. Tanpa berlama-lama aku tulis semua jawaban pekerjaan rumah kemarin.
"Jawaban yang sama dengan Tita, berarti bener ya," seru pak Hadi.
Riuh suasana kelas, ada yang berseru "Yes" ada pula yang mengeluh "Hadah" dan itu artinya tidak dapat mengikuti ulangan matematika kali ini. Begitulah konsep pak Hadi dalam mengajar kami. Tak ikut ulangan maka harus ikut belajar dengan kelas lain yang sedang belajar matematika juga namun beda guru. Tak perduli itu kelas berapa. Dan pastinya malu jika dimasukan ke kelas 10.
Yang tersisa di kelas hanya 26 orang dari jumlah siswa 37 orang. Yang tidak mengikuti ulangan disebar di beberapa kelas.
"Siap semuanya, fokus, ada hadiah hiburan bagi yang berhasil menjawab benar semua, " kata pak Hadi mengumumkan.
"Horee...,"
"Pasti yang dapet, Shanum lagi," celetuk Rani. Aku menyenggol siku tangannya.
"Siapapun pokoknya"
Pak Hadi hanya memberikan waktu satu jam dalam menjawab soal ulangan. Aku, hanya butuh 25 menit saja untuk menjawab tujuh soal ulangan matematika ini. Bagiku, matematika itu ilmu pasti, satu ditambah satu harus dua jawabannya selain itu salah. Berbeda dengan Bahasa.
"Sudah satu jam, kumpulkan selesai tidak selesai."
Seisi kelas bergeming, menunggu hasil ulangan tadi. Bertanya-tanya siapa yang mendapat hadiah dari guru yang bagi sebagian siswanya itu killer.
"Oke, ada dua orang yang akan bapak kasih hadiah kali ini. satu, karena dia benar semua. kedua, karena progres siswa ini meningkat luar biasa,"
Semua saling pandang, siapa siswa yang dimaksud pak Hadi.
"yang benar semua sudah gak asing lagi, Tita Shanum, dan yang kedua Devan Adrian."
what???? Devan Andrian? Siswa paling konyol di kelas ini.
Dia siswa yang paling seneng bikin aku keki. Rani senggol-senggol tanganku sambil berbisik "cie"
"ayo, Tita sama Devan kemari," panggil pak Hadi. Aku dan Devan menghampiri, Alhamdulillah dapat bingkisan dari guru yang beda dari yang lain itu.
"Terima kasih, Pak."
***
Depan gerbang sekolah, sudah menunggu seorang cowok berpenampilan rapi. Meski wajahnya terlihat seram tapi dia tampan.
"Siang, Ta," sapanya menyunggingkan senyum.
"Siang, Ken."
"Kamu gak kuliah?" tanyaku sambil masuk ke mobil pajero putih.
"Sudah ko,"
Agak kaku aku duduk di sebelah Kenzo, Dia sesekali melirikku. Ah, ayah kenapa ayah jodohkan aku dengan cowok kulkas macam Kenzo. Harus aku terus yang memulai pembicaraan dengan topik yang aku sendiri males cerita.
"Kenapa kamu mau dijodohkan sama saya?" akhirnya pertanyaan itu keluar juga dari bibir cokelat kehitaman Kenzo.
"Ayah gak akan salah pilih." kujawab sambil melempar muka ke samping kiri. Lantas kudengar Kenzo tertawa renyah sekali.
"Bapakmu salah, Ta, aku gak sebaik yang kalian kira"
Aku hanya menyimpulkan senyum menanggapinya. Tak mungkin juga lelaki soleh mengaku soleh, pikirku.
"Mau makan dulu?" tawarnya.
Aku mengangguk, "Boleh"
Kenzo memarkirkan mobilnya di sebelah timur caffe terdekat dari rumahku.
Pas keluar dari mobil, Kenzo dihampiri dua orang lelaki berperawakan atletis sama seperti Kenzo.
"Bos, biasa ya, " kata mereka sambil tos.
"Beres," sambut Kenzo.
Lantas mereka berbisik yang entah apa yang mereka bicarakan, yang pasti aku tak mau tahu urusan mereka dulu.
"Have fun, Bos," ujar mereka sambil pergi.
"Mari, Neng," pamit mereka. Aku cuma tersenyum ke arah mereka.
"Temen-temen saya itu,"
Kuanggukan kepala merespon ucapan Kenzo.
Acara lunch bersama Kenzo, menyenangkan buatku. Sejauh ini aku masih yakin Kenzo lelaki baik. Meski sedikit terlihat sedikit seram. Apalagi melihat rekannya, bertato semua.
Diperjalanan pulang, dia lebih sibuk dengan ponselnya. Sepertinya ada sedikit masalah.
"Kenapa?"
"Biasa, anak buah gue rese,"
What, anak buah? aku mulai berpikir aneh, ah tapi dia kan memang pengusaha. meski entah aku belum tahu apa usahanya.
"Eu, maksudku temen nyebelin. Dia janji mau bayar utang ternyata gak jadi," kilahnya mengetahui keherananku. Mulutku membentuk huruf O.
"Mampir dulu, kan?" tanyaku ketika mobil sudah depan rumahku.
"Aku buru-buru, salam buat orangtuamu."
"Baik, Terima kasih buat hari ini. Kamu hati-hati ya"
"Siap, makasih, Ta."
**
Hari perlahan beranjak menjadi petang lalu berganti malam. Entah kenapa hatiku masih cerewet mengingat Kenzo. Ayah seyakin itu menjodohkan aku dengan Kenzo.
Semoga dia lelaki yang terbaik pilihan ayah. Ups, aku teringat sesuatu. Aku harus mengisi mading besok. Aku segera mengambil kertas hvs lalu kutulis sebuah prosa.
Jika pagi, senyum tersimpul seumpama teduh. Memaknai tentangmu adalah asa. Apa kabar, hati? Tiada warna yang sia-sia manakala tawa-tawa indahmu membersamai langkah yang menyandingkan jejak.
Jika senja memulangkan segala penat itu, mungkin saja ingin bermanja cerita tentang isi kepala.
Dan hening masih setia menyambut mimpi-mimpi yang berserakan layaknya bunga-bunga setaman, indah ... indah dan selalu harum semerbak
Majalengka, Juni 2022
Done, semoga pak Ragung suka. Guru bahasa Indonesia itu sangat selektif memilih karya yang akan dipasang di mading sekolah. Aku sebagai pengurus punya tanggung jawab dan andil di dalam nya.
Kulihat jarum jam menunjukan pukul 22.23 wib. hoam, pantesan mataku mulai mengantuk. Astaghfirullah, aku belum sholat isya. Bergegas aku ke kamar mandi mengambil air wudhu. Maafkan aku, Tuhan. Aku sering lalai dalam ibadahku, aku tak layak masuk syurga tapi aku pun tak mau masuk neraka. ya Allah izinkan aku terus menghirup udara dunia, agar aku bisa memperbaiki diri. Sukur-sukur bisa menebus dosaku yang kian menggunung. Tetapkan imanku, lahaula wala Kuwata ilah billah...
Kuakhiri doaku dan bersiap tidur, tapi ...
Suara notif whatsapp bunyi, ada pesan masuk dari aplikasi hijau itu.
[Sudah tidur?] pesan dari Kenzo.
[Baru mau, kenapa? tumben amat.]
[Lagi ingin chat saja, sudah belajar kamu? ]
[Sudah]
[tidurlah]
[Kamu juga, see u]
[Dah]
Kumatikan ponselku, agar terhindar signal radiasi. Tak lupa kupadamkan lampu agar tidurku terlelap.Lupa, aku belum minum obat. Kembali turun mengambil obat dan meminumnya, semoga Allah menyembuhkan sakitku. Bismiks Allahumma ahya wabismika amut.
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
Setelah menyembunyikan identitas aslinya selama tiga tahun pernikahannya dengan Kristian, Arini telah berkomitmen sepenuh hati, hanya untuk mendapati dirinya diabaikan dan didorong ke arah perceraian. Karena kecewa, dia bertekad untuk menemukan kembali jati dirinya, seorang pembuat parfum berbakat, otak di balik badan intelijen terkenal, dan pewaris jaringan peretas rahasia. Sadar akan kesalahannya, Kristian mengungkapkan penyesalannya. "Aku tahu aku telah melakukan kesalahan. Tolong, beri aku kesempatan lagi." Namun, Kevin, seorang hartawan yang pernah mengalami cacat, berdiri dari kursi rodanya, meraih tangan Arini, dan mengejek dengan nada meremehkan, "Kamu pikir dia akan menerimamu kembali? Teruslah bermimpi."
Setelah tiga tahun menikah yang penuh rahasia, Elsa tidak pernah bertemu dengan suaminya yang penuh teka-teki sampai dia diberikan surat cerai dan mengetahui suaminya mengejar orang lain secara berlebihan. Dia tersentak kembali ke dunia nyata dan bercerai. Setelah itu, Elsa mengungkap berbagai kepribadiannya: seorang dokter terhormat, agen rahasia legendaris, peretas ulung, desainer terkenal, pengemudi mobil balap yang mahir, dan ilmuwan terkemuka. Ketika bakatnya yang beragam diketahui, mantan suaminya diliputi penyesalan. Dengan putus asa, dia memohon, "Elsa, beri aku kesempatan lagi! Semua harta bendaku, bahkan nyawaku, adalah milikmu."
BERISI ADEGAN HOT++ Seorang duda sekaligus seorang guru, demi menyalurkan hasratnya pak Bowo merayu murid-muridnya yang cantik dan menurutnya menggoda, untuk bisa menjadi budak seksual. Jangan lama-lama lagi. BACA SAMPAI SELESAI!!
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..
"Tanda tangani surat cerai dan keluar!" Leanna menikah untuk membayar utang, tetapi dia dikhianati oleh suaminya dan dikucilkan oleh mertuanya. Melihat usahanya sia-sia, dia setuju untuk bercerai dan mengklaim harta gono-gini yang menjadi haknya. Dengan banyak uang dari penyelesaian perceraian, Leanna menikmati kebebasan barunya. Gangguan terus-menerus dari simpanan mantan suaminya tidak pernah membuatnya takut. Dia mengambil kembali identitasnya sebagai peretas top, pembalap juara, profesor medis, dan desainer perhiasan terkenal. Kemudian seseorang menemukan rahasianya. Matthew tersenyum. "Maukah kamu memilikiku sebagai suamimu berikutnya?"