/0/7099/coverbig.jpg?v=88214d6b45570198e54c4a8206c1938e)
Xerdan Leonald Smith, seorang violinis ternama di negara Italia. Pria itu sangat disanjung karena permainan biola yang mengetuk hati para pendengarnya. Tidak hanya permainan biola saja, tetapi ketampanan dan kekayaan dari Xerdan yang membuat semua orang menatap kagum ke arahnya, terutama para kaum wanita yang memang terpesona. Namun, tidak ada yang tahu. Dibalik ketampanan, kekayaan, dan keindahan suara biolanya, terdapat kisah kelam yang disembunyikan secara rapat. Bahkan, Xerdan begitu apik dalam menyembunyikan kejahatan serta kelicikannya dalam menumbangkan musuh. Hingga suatu hari dia diundang ke sebuah acara kampus yang ada di Indonesia, negara kelahiran sang mama. Pria itu datang bersama sahabat sekaligus asisten pribadinya, Jordan Aston Rodriguez. Tanpa sengaja keduanya bertemu dengan Nurhidayah Sawira dan Inti Aisyiyah di kampus tersebut, yang memang milik Xerdan. Bagaimanakah kehidupan Xerdan? Kisah kelam dan kejahatan apa yang pria itu sembunyikan? Dan bagaimana kelanjutan kisah Xerdan-Hidayah serta Jordan-Inti?
Plak!
Suara tamparan menggema di ruangan yang gelap juga lembab, hanya suara tangis ketakutan dan jerit kesakitan dari seorang gadis cantik yang membuat ruangan sunyi menjadi ramai. Dia hanya bisa menangis dan menjerit, tetapi tidak mampu mengeluarkan kalimat permintaan tolong. Jika pun ingin meminta tolong, itu akan percuma, karena tidak akan ada yang mau menolongnya. Jangankan menolong, untuk mendekat ke arah tempat itu pun sepertinya tidak ada yang berani.
Plak!
Lagi-lagi tamparan kuat dari tangan besar milik pria di hadapannya kembali terdengar. Gadis itu kini sudah pasrah menerima siksaan, ketika dirinya memberontak. Kejam, licik, dan kasar, itulah sifat yang dapat dideskripsikan dari pria gila yang terus saja menyiksanya.
"Kau gila, benar-benar gila! Kenapa kau menyiksaku, hah?! Dasar psychopath brengsek!" cerca gadis itu dengan lantang, sehingga membuat si pria marah dan menjambak kuat rambutnya.
Gadis itu kembali mendapatkan tamparan karena telah menghina pria itu. "Lepaskan aku, kenapa kau terus menyiksaku! Apa salahku? Bukankah sudah kubilang, aku tidak mencintaimu! Pria gila seperti kamu tidak pantas untuk dicintai, kamu itu iblis!" teriaknya.
"DIAM!" bentak pria itu.
Pria itu marah pada gadisnya. Iya, gadis di hadapan dia adalah miliknya. Calon istri sekaligus ibu dari anak-anaknya kelak. Namun, apa itu mungkin? Sebab saat ini dia tengah begitu marah dan tidak mampu mengendalikan emosinya, sehingga menyiksa gadis yang ia cintai. Kini, sisi iblisnya sudah terlihat dan keluar setelah sekian lama dia sembunyikan, hanya karena rasa cinta yang begitu besar kepada gadis itu.
Kecemburuan dan takut akan kehilangan, membuat pria itu kembali kalap dan menunjukkan sisi iblisnya. Dia menghabisi pria yang berani menyentuh miliknya, di hadapan gadis itu. Bahkan, amarah yang belum hilang pun, dilampiaskan kepada gadis itu. Hingga kesadaran dan rasa bersalah pun muncul, saat gadis di hadapannya memohon ampun.
"Aku mohon, Mr. Tolong lepaskan aku, jangan siksa aku. Apa salahku, Mr?" lirih gadis cantik itu dengan air mata yang terus mengalir membasahi pipi.
Pria itu tertawa dengan mengerikan. "Lepas? Kau ingin lepas, Baby? Aku akan melepaskanmu. Pergilah. Cepat, sebelum aku berubah pikiran, Sayang," ucap pria itu dengan penuh penekanan di setiap kata, tetapi gadis itu hanya diam tak bergerak ataupun menjawab ucapan.
Bohong jika pria itu rela melepaskan gadisnya, tetapi dia harus melakukan itu. Sebelum dirinya menghabisi gadis cantik tersebut.
"Ayo, cepat pergilah! Tinggalkan aku, sebelum aku menyakitimu lebih jauh! Bukankah kau tidak mencintaiku?! Jadi, cepat pergi!" Gadis itu masih diam dan terduduk di hadapan pria tersebut.
Pria itu mengalihkan pandangan ke arah sang gadis. "Kenapa kau diam? Ayo, lari dari tempat ini, sebelum aku kembali menyakitimu! Cepat, tinggalkan aku," ujar pria tersebut, tetapi gadis itu tetap diam dan masih pada posisinya.
Beberapa saat kemudian, gadis itu berusaha untuk bangun, walaupun sedikit kesulitan, akhirnya dia mampu berdiri. Tinggi gadis itu hanya sebatas dada pria di hadapannya. Tanpa aba-aba ataupun paksaan, gadis cantik nan manis itu memeluk pria yang sudah menyiksanya, sambil bergumam kata maaf.
Gadis itu kembali menangis terisak dengan mengeratkan pelukannya kepada pria yang awalnya terdiam karena perlakuan gadisnya itu, kini membalas pelukan dengan tak kalah erat.
"Maafkan aku," ucap gadis itu dengan tangis yang tidak bisa ditahan.
Pria itu menggelengkan kepala. "No, jangan meminta maaf, Baby. Di sini aku yang salah, kau tidak mencintaiku, sudah seharusnya aku memang melepaskan kamu."
Inilah kelemahannya, gadis itu begitu pandai membuat dia bertekuk lutut dan kembali menjadi pria yang baik terhadap gadisnya. Hanya karena pelukan, tangis, dan ucapan lembut, ia melupakan kekasaran dan penyiksaan yang sudah dilakukannya.
"Maafkan aku, maafkan aku. Maaf telah membuatmu marah," ujar gadis itu.
Pria itu mengembuskan napasnya dengan pelan. Dia begitu tersiksa mendengar ucapan maaf disertai tangis dari gadisnya. Sungguh, dia begitu luluh walaupun sang gadis hanya mengucapkan kata maaf. "Aku sangat mencintaimu. Please, jangan pernah tinggalkan aku demi pria brengsek itu, walaupun itu hanya sebuah perniatan saja. Aku hanya ingin memilikimu. Dan apa yang sudah menjadi milikku, akan tetap menjadi milikku. Jangan seperti dia yang menyakitiku, Baby," gumam pria itu masih dengan memeluk erat gadisnya, seakan takut gadis itu benar-benar menuruti keinginan ia agar pergi darinya.
Gadis itu kembali terdiam. "Apa kau tidak pernah melihat ketulusanku, Baby? Aku tulus mencintaimu, itu benar-benar cinta, bukan obsesi semata. Jika kau tidak percaya, tembak kepalaku dengan pistol ini. Aku sangat mencintaimu percayalah," ujar pria tersebut dengan lirih, lalu memberikan sebuah pistol ke tangan gadis itu dan mengarahkan tepat ke kepalanya.
Gadis itu menggelengkan kepala. "Aku minta maaf. Cintamu memang sangat tulus, aku percaya itu. Tapi, aku tidak pantas untukmu, kamu adalah orang kaya dan terpandang, sedangkan aku bukanlah apa-apa jika disandingkan denganmu," sahut gadis itu dengan air mata yang masih mengalir membasahi pipinya.
"Kau pantas, sangat pantas. Karena hal itu, aku memilihmu."
Gadis itu terharu mendengar ucapan pria di hadapannya ini. "Maaf karena telah mengizinkan orang lain menyentuhku, padahal kamu sangat baik. Aku berjanji tidak akan meninggalkanmu," seloroh gadis itu.
"Bantu aku menjadi pria yang baik. Pria yang mampu menyembunyikan kejahatanku, sisi iblisku."
"Tentu, aku akan melakukannya."
"Aku tidak mau menjadi pria jahat yang selalu menyakiti gadis yang sangat aku cintai, maafkan aku."
"Tidak, jangan minta maaf. Di sini kau tidak salah. Wajar jika kau menyiksaku, tolong maafkan aku. sebenarnya kau adalah pria yang sangat baik dan tulus, tetapi sikap tempramentalmu sulit dikendalikan."
"Aku memang gila, seorang Psychopath, dan pemarah," racau pria itu.
"Tidak," sahut gadis itu.
"Maafkan aku karena selalu menyakitimu dan membuatmu terluka. Aku mencintaimu, tapi aku selalu menyiksamu," sesal pria itu.
"Tidak, I am fine Mr. Jangan salahkan dirimu, kau seperti ini karena aku dan dia,"
"You're mine, Baby! Yesterday, today, tomorrow, and forever. JUST MINE," ucap pria itu dengan penuh penekanan di setiap kata.
"Ya, aku milikmu. Milikmu, Mr," bisik gadis itu.
Pria tersebut mengurai pelukannya kemudian berjongkok di hadapan sang gadis. Ia merogoh saku celananya, lalu memperlihatkan sebuah kotak beludru berwarna merah dengan bentuk love, yang berisi sebuah cincin berlian indah dan mahal.
"Will You marry me, Baby?" ucap pria itu dengan tulus, membuat gadis di hadapannya ternganga dengan pandangan tidak percaya.
Ya, tentu saja tidak percaya karena gadis itu mengira kalau pria itu mendekatinya hanya untuk pembalasan dendam terhadap seseorang, tetapi ternyata pria tersebut benar-benar tulus kepadanya.
"Kenapa diam? Apa kau masih ragu denganku?" tanya pria itu dengan nada khawatir karena takut gadisnya akan menolak kembali.
Gadis itu menarik napas lalu mengembuskannya secara perlahan. "Yes, I will, Mr!" jawab gadis itu dengan senyum lebar.
Pria itu langsung berdiri dan menarik tubuh gadisnya ke dalam pelukan, Ia tersenyum dengan air mata mengalir di kedua pipinya. Untuk hari ini katakan saja jika pria itu manja, lebay, cengeng atau apa pun, yang terpenting Ia bahagia bahkan sangat bahagia.
"Terima kasih," ucap pria itu dengan lirih.
"I love you."
"I love you more, Mr," balas gadis itu dengan tulus.
Pria itu terdiam mendengar ucapan cinta dari gadisnya. Apa dia tidak salah mendengar? Atau itu hanya khayalan semata? Gadisnya membalas kalimat cintanya?
Tidak pernah diharapkan, tidak pernah dianggap ada, dan selalu salah di mata siapa pun. Itulah Vinessa. Gadis cantik, baik, dan periang itu selalu dianggap hina akan keberadaannya. Namun, tak pernah sekalipun ia membenci keluarga dan orang-orang di sekeliling, baginya apa yang mereka ucapkan mungkin benar adanya. Sehingga ia sudah terbiasa akan hal itu. Bagaimana perjalanan hidup seorang Vinessa?
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
WARNING 21+ !!! - Cerita ini di buat dengan berhalu yang menimbulkan adegan bercinta antara pria dan wanita. - Tidak disarankan untuk anak dibawah umur karna isi cerita forn*graphi - Dukung karya ini dengan sumbangsihnya Terimakasih
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Binar Mentari menikah dengan Barra Atmadja,pria yang sangat berkuasa, namun hidupnya tidak bahagia karena suaminya selalu memandang rendah dirinya. Tiga tahun bersama membuat Binar meninggalkan suaminya dan bercerai darinya karena keberadaannya tak pernah dianggap dan dihina dihadapan semua orang. Binar memilih diam dan pergi. Enam tahun kemudian, Binar kembali ke tanah air dengan dua anak kembar yang cerdas dan menggemaskan, sekarang dia telah menjadi dokter yang berbakat dan terkenal dan banyak pria hebat yang jatuh cinta padanya! Mantan suaminya, Barra, sekarang menyesal dan ingin kembali pada pelukannya. Akankah Binar memaafkan sang mantan? "Mami, Papi memintamu kembali? Apakah Mami masih mencintainya?"
Cerita ini banyak adegan panas, Mohon Bijak dalam membaca. ‼️ Menceritakan seorang majikan yang tergoda oleh kecantikan pembantunya, hingga akhirnya mereka berdua bertukar keringat.