Warning, area 21+ Rheana menikah dengan Andre, perempuan itu mengharapkan pernikahan yang indah. Namun, pada malam pertama, dia mendapatkan kejutan. Andre menikahinya karena syarat supaya mendapatkan warisan keluarga. Andre juga berterus terang tidak mencintai Rheana. Perempuan yang dicintai lelaki itu adalah Kania. Kenyataan pahit itu membuat Rheana sakit hati. Dan, pada suatu pesta ulang tahun, Rheana dijebak oleh Kania. Sehingga menghabiskan malam yang panas dengan seorang lelaki. Lelaki yang ternyata adalah adik iparnya. Lelaki yang belum pernah ditemui Rheana karena lama tinggal di luar negeri. Lelaki itu Samuel Rahardyan.
"Aku akan melakukannya dengan pelan, Sayang ...." bisik Andre di telinga Rhea, sedangkan jemari tangan kanannya bersafari di lekuk tubuh istrinya.
Rhea hanya mampu menahan napas dengan hasrat yang makin meluap. Menikmati setiap sentuhan Andre. Seperti yang pernah dia dengar dan baca, malam pertama itu sangat indah. Rhea pun merasakan hal tersebut. Perempuan itu mendesah saat kecupan Andre turun dari lehernya, berpindah pada dadanya.
Refleks. Kedua tangan Rhea menyusup di rambut Andre, membuat lelaki itu makin liar memainkan area sensitifnya.
"Kamu suka?" Andre bertanya dengan tatapan sayu.
Kedua kelopak mata Rhea terbuka. Menatap wajah yang berada di atasnya. Pipinya memerah merupa apel.
"Sepertinya kamu sangat menikmatinya, Rhea," ucap Andre tersenyum tipis. Dia menarik gaun pengantin yang menggumpal di pinggang Rhea, juga merobek pakaian dalam berenda. Perempuan itu sekarang benar-benar polos.
"Mas Andre." Rhea menutupi wajahnya dengan kedua tangan, tubuhnya juga miring ke kiri. Dia malu, karena baru kali pertama polos di depan lelaki.
"Aku suamimu." Andre kembali mengungkung tubuh Rhea dan mencium lembut bibir Rhea. Mendesak lidahnya dengan liar.
Rhea membalas ciuman Andre. Tangannya berada di tengkuk dan di punggung lelaki itu. Desahannya makin menggila tatkala Andre mencium perut, lalu makin ke bawah. Ke sarang yang sudah basah.
Akan tetapi, Rhea terkejut saat Andre menyudahi sentuhan. Lelaki itu berdiri di sisi tempat tidur, memakai celananya kembali.
"A-ada apa, Mas?" Rhea bertanya tidak mengerti.
"Ada apa?" Andre mengulangi pertanyaan Rhea. "Aku tidak bisa bercinta denganmu, Rhea."
Rhea menarik selimut, menyelubungi tubuhnya yang telanjang. "Kenapa tidak bisa? Tadi--"
"Karena aku tidak mencintaimu. Aku menikah karena desakan Oma. Oh, ralat, aku terpaksa," sela Andre menjelaskan.
"Mas ...?"
"Jadi, tidak ada nafkah batin, Rhea. Kamu mengerti?" Andre mengambil bantal, merebahkan tubuhnya di sofa panjang. "Itu tadi hanya hadiah kecil dariku."
"Aku tidak mengerti," gumam Rhea tidak mengerti.
"Dengarkan, Rheana Dhatu. Aku menikah denganmu karena itu salah satu syarat mendapatkan perusahaan dan warisan Oma. Jelas, kan?" Tubuh Andre miring ke kanan, memunggungi Rhea. "Tubuhmu lumayan indah, tapi aku tidak tertarik sama sekali. Hanya tubuh Kania yang bisa membuatku bergejolak," lanjutnya.
"Kania sahabatmu?" Rhea terus mengejar dengan pertanyaan. Kania yang dia kenal adalah sahabat dekat Andre, perempuan yang berprofesi sebagai model.
"Siapa lagi. Berpura-pura saja, Rhea. Beraktinglah kalau kita berdua suami istri yang harmonis."
Rhea menyusut air matanya. Dia merasa ditipu, selama ini dia kira Andre mencintainya. Dia juga merasa terhina oleh sikap Andre baru saja.
"Aku tidak mau, Mas. Ceraikan saja aku!" teriak Rhea. "Sekarang juga."
"Kalau begitu kembalikan uang yang dipakai untuk menebus rumahmu yang tergadai. Apa kamu juga tidak berpikir tentang ayahmu? Beliau pasti malu," sahut Andre. "Lalu, kuliah adikmu di fakultas ekonomi akan terhenti. Apa kamu juga ingin Oma terkena serangan jantung?"
Rhea terkelu. Dia tidak ingin membuat ayahnya sedih, apa lagi sang ayah sedang sakit. Dia juga tidak ingin mencerabut mimpi dan cita-cita Rehan, adiknya.
"Bertahanlah sampai warisan itu benar-benar jadi milikku. Lalu, kita akan bercerai," lanjut Andre meyakinkan.
Air mata luruh lagi. Rhea tidak menyangka terjerat permainan cinta Andre. Dia tidak tahu tentang warisan. Yang dia tahu, Andre dan dirinya dijodohkan, karena almarhum neneknya bersahabat dengan Oma Vena. Walaupun secara status ekonomi berbeda. Andre dari keluarga kaya raya, sedangkan Rhea dari keluarga sederhana.
Mengenai hubungan persahabatan antara Andre dan Kania hanya kedok di depan keluarga besar. Mereka berdua sebenarnya sepasang kekasih.
Rhea makin terisak. Tidak ada pernikahan indah. Yang ada hanya panggung sandiwara.
Embusan napas berat keluar dari mulut Rhea. Perempuan itu beringsut turun dari tempat tidur. Mengambil kaus dan celana kulot pendek, lalu mengenakannya.
Ponsel milik Andre yang tergeletak di meja menyala. Rhea meraih perangkat elektronik tersebut. Dia bisa membaca pesan yang tertangkap di layar ponsel.
["Aku mencintaimu, Andre. Aku percaya kamu tidak akan menyentuh perempuan kampung itu."]
Perempuan kampung? Rhea menggenggam erat ponsel di telapak tangannya. Jadi, selama ini dirinya jadi bahan olok-olokan Andre dan Kania.
Rhea meletakkan kembali ponsel di meja. Dia kembali meringkuk di tempat tidur. Punggung tangannya mengusap air mata yang terjatuh begitu saja.
"Aku tidak boleh menangis ...." lirihnya, seraya menutupi wajahnya dengan bantal.
Akan tetapi, dia tetap terisak. Rasa sakitnya sangat luar biasa.
***
"Wah, pengantin baru," goda Oma Vena. "Mana Andre?"
"Masih tidur, Oma." Rhea menarik kursi, dia duduk di seberang Oma Vena. Perempuan berusia tujuh puluh tahun itu menatapnya.
"Pasti capek karena kegiatan semalam. Ya, kan?" Lagi-lagi Oma Vena menggoda Rhea.
Rhea hanya tersenyum simpul menanggapinya. Seandainya Om Vena tahu tidak pernah terjadi 'kegiatan malam'. Rhea yang masih lebih mengutamakan kebahagiaan keluarganya, tidak akan memberitahu Om Vena bahwa Andre tidak mencintainya. Bahwa Andre akan menceraikan dirinya setelah mendapatkan warisan
"Aku harap kalian segera punya anak. Aku ingin menimang cicit sebelum meninggal dunia," kata Oma Vena penuh harap.
"Oma pasti akan mempunyai cicit," tukas Rhea. Ya, Walaupun bukan dari rahimnya. Mungkin dari rahim Kania.
Mereka berdua terdiam. Menikmati sarapan, hanya denting sendok yang kadang beradu dengan piring. Tidak berselang lama, Andre turun. Rambut, wajah, dan pakaian lelaki itu terlihat licin.
"Selamat pagi, Oma," sapa Andre, mencium kedua pipi Oma Vena.
"Sudah rapi, mau ke mana?" Oma Vena bertanya.
"Mau ada urusan mendadak di kantor," sahut Andre enteng.
"Lho, seharusnya kamu libur. Ajak istrimu bulan madu, Ndre," pinta Oma Vena, memandang Andre jengkel.
"Rhea tidak mau, karena ayahnya belum pulih. Benar, kan, Sayang?" Andre berdiri di belakang Rhea, kedua tangannya berada di pundak istrinya.
"Iya, Oma. Kami menunda bulan madu." Rhea mengikuti permainan Andre.
"Aku pergi dulu, Sayang," pamit Andre.
Rhea beranjak dari kursinya. Mengikuti Andre sampai ke garasi.
"Kamu tidak perlu mengantarku, Rhea." Andre mendengkus jengkel.
"Bukankah kau ingin aku berpura-pura sebagai istri yang baik?" Rhea mengingatkan ucapan Andre semalam. "Biar terlihat harmonis, kan?"
"Rhea, aku ingatkan. Kamu tidak akan pernah menjadi yang pertama bagiku, hanya menjadi yang kedua. Dan, kamu bukan masa depanku," tegas Andre menyakitkan.
Kedua tangan Rhea mengepal kuat. Rasa marah bercampur sedih melesap di setiap inci tubuhnya. Bagaikan sel kanker yang mematikan perlahan.
Kara dijual oleh suaminya tepat pada malam pertama pernikahan mereka, pada lelaki bernama Angkasa. Kara harus melayani sang CEO selama satu bulan. Hari demi hari dilalui Kara bersama Angkasa, hingga Kara mengandung. Akan tetapi, Angkasa tidak mau mengakui bahwa bayi yang di dalam kandungan Kara adalah darah dagingnya--karena kesalahpahaman. Kara dicampakkan begitu saja. Kara makin menderita karena perbuatan mertua dan suaminya. Dia menghadapi penderitaan hidup seorang diri dalam kondisi mengandung. Kara akhirnya bisa sukses menjadi desainer berkat kerja keras. Angkasa muncul kembali pada kehidupan Kara. Menyesal dan meminta maaf. Akankah Kara menerima permintaan maaf Angkasa?
Warning 21+ Harap bijak memilih bacaan. Mengandung adegan dewasa! Memiliki wajak cantik dan tubuh sempurna justru mengundang bencana. Sherly, Livy dan Hanny adalah kakak beradik yang memiliki wajah cantik jelita. Masing-masing dari mereka sudah berkeluarga. Tapi sayangnya pernikahan mereka tak semulus wajah yang dimilikinya. Masalah demi masalah kerap muncul di dalam hubungan mereka. Kecantikan dan kesempurnaan tubuh mereka justru menjadi awal dari semua masalah. Dapatkah mereka melewati masalah itu semua ?
BIJAKLAH DALAM MENCARI BACAAN. CERITA DEWASA!!! Aderaldo menepuk punggung Naara yang sontak membuat wanita itu menoleh cepat, dan dalam hitungan detik pula, Aderaldo mencondongkan badannya dan menempelkan bibirnya ke atas bibir Naara. Naara melotot tanpa bisa mengelak. Pria itu tersenyum disela ciumannya pada bibir Naara. Dua lengan cukup kekar melepas paksa ciuman Aderaldo dan Naara dengan menarik bahu pria itu. Satu pukulan melayang di perut Aderaldo tanpa bisa dicegah, hadiah dari Xion. "Dasar b******k! Beraninya kau mencium Naara!" bentak Xion marah. Aderaldo memutar bola matanya seraya memasukkan kedua tangannya ke kantung celana kain yang ia pakai. "Kau tidak ada hak untuk melarangku. Memangnya kau siapa?" desis Aderaldo. Xion ingin melayangkan tinjunya pada wajah Aderaldo, tapi ditahan oleh pria tampan berkemeja hitam itu. "Jangan memancingku untuk menghancurkanmu," bisik Aderaldo pada Xion dan pria itu melangkah pergi dengan mengedipkan matanya ke arah Naara yang masih diam mematung. Aderaldo bersiul dan melangkah santai meninggalkan kampus tercintanya. "Manis! Aku menyukainya," gumam Aderaldo sambil mengelap bekas ciumannya bersama Naara barusan. (Ikuti setiap part-nya dan kalian akan menemukan jawabannya ❤️)
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
warning 21++ Yang belum cukup usia dilarang masuk. Bijaklah dalam membaca. ** Yenka Linggarwarna, wanita berumur 30 tahun yang sudah menikah selama 4 tahun dengan Taran Hariksana, dia akhirnya memilih jalan yang sama dengan Taran karena Taran yang berulang kali berselingkuh dengan banyak wanita. Perkataan Taran yang mengatakan Yenka adalah wanita bodoh karena tak pernah mencicipi pria lain membuat Yenka memutuskan melakukan hal yang sama agar Taran juga merasakan apa yang pernah dia rasakan. Dengan bantuan temannya, Ian Samudra Biru, Yenka masuk ke dalam pesta topeng yang dilakukan setiap malam kamis. Di pesta tersebut aktivitas seks adalah hal yang biasa dan identitas mereka terjamin. Yenka menikmati permainanya dan membuat Taran berikap berbeda padanya, karena semua pria yang pernah tidur dengan Yenka menjadi terobsesi dengannya. Akankah Yenka kembali pada Taran, atau meneruskan permaianan gilanya? Dan bagaiamana dengan Ian, sahabatnya dari kecil yang memiliki kecemburuan tinggi pada Yenka? Tentang balas dendam yang dilakukan dengan sex, semata-mata berlandasan dengan satu kata, yaitu cinta.
(Cerita mengandung FULL adegan dewasa tiap Babnya Rated 21++) Bertemu di kapal pesiar membuat dua pasangan muda mudi memiliki ketertarikan satu sama lain. Marc dan Valerie menemukan sosok yang berbeda pada pasangan suami istri yang mereka temui secara tidak sengaja di kapal pesiar. Begitu pula dengan Dylan dan Laura merasakan hal yang sama kepada Marc dan Valerie. Hingga sebuah ide tercetus di pikiran mereka karena rasa penasaran yang begitu besar. “Sayang, hanya satu hari, haruskah kita bertukar pasangan dengan Valerie dan Marc?” ucap Dylan menatap sang istri. Bagaimanakah kelanjutan kisah mereka? Apakah perselingkuhan ini akan berakhir atau membawa sebuah misteri kehidupan baru bagi kedua pasangan ini...