/0/6713/coverbig.jpg?v=ff190ec3b677d2d6f28584076945f8c3)
Adara Aggie adalah seorang janda yang baru saja digugat cerai oleh suaminya, Galih Fathan. Galih menggugat cerai Adara karena dia memiliki wanita lain yang lebih dicintainya. Ranti Maria, adalah seorang perempuan yang dapat menggoyahkan hati Galih dari Adara. Seorang teman seprofesi Galih yang sama-sama mengajar di salah satu sekolah swasta di desanya. Awalnya Adara ingin mempertahankan rumah tangga yang telah dibina selama delapan tahun lamanya dengan Galih, namun semakin berjalannya waktu Adara memilih untuk menyerah. Dia tidak sanggup bertahan sendiri dalam mempertahankan rumah tangganya demi sang anak, Friska Haidee. Sejak perceraiannya Adara mencari pekerjaan untuk membiayai hidupnya dan juga sang anak. Walaupun kedua orang tua Adara masih ada, namun Adara tak ingin kembali menjadi beban untuk kedua orang tuanya. Hingga pada suatu ketika Adara dihadapkan pada suatu kenyataan bahwa anaknya sakit dan harus menginap di rumah sakit. Saat itulah awal pertemuan Adara dengan seorang dokter yang akan mengganggu hidupnya, Erkan Fuat. Apakah Adara akan kembali pada Galih karena sang anak ataukah Erkan mampu menutup luka hati yang diterima Adara dari Galih?
"Kita sekarang sudah resmi bercerai, Mas," ucap Adara aggie pada seorang pria di depannya.
Tak ada amarah dan kesedihan yang diperlihatkan oleh wanita yang saat ini telah berstatus menjadi seorang janda itu. Air mata yang telah ia tumpahkan untuk menangisi pria yang saat ini berdiri menjulang dihadapannya telah kering. Sekarang hanya sebuah kebebasan yang Adara inginkan dan itu telah terwujud.
Sedangkan seorang pria yang sedari tadi hanya menatap mantan istrinya itu terlihat tenang.
"Ya. Sekarang kita punya kehidupan masing-masing." Kata Galih.
Galih Fathan adalah mantan suami dari Adara.
Mereka bercerai setelah menjalani bahtera rumah tangga hampir delapan tahun lamanya. Bahkan mereka saat ini telah dikaruniai seorang anak perempuan yang berusia 6 tahun.
Gugatan perceraian yang dilayangkan oleh Galih untuk Adara disebabkan oleh hadirnya pihak ketiga dalam rumah tangga mereka. Galih telah berselingkuh dengan teman semasa sekolahnya dulu, mereka sama-sama mengajar di salah satu sekolah swasta tingkat SMP di sebuah desa yang terletak di kota Ponorogo.
Pada awalnya Galih berbohong, dia bilang bahwa dirinya tak memiliki hubungan apapun dengan Ranti, wanita yang telah membuat rumah tangganya hancur. Namun seiring berjalannya waktu, perubahan sikap Galih pada istrinya membuat Adara semakin yakin dengan hubungan mereka yang tidak biasa.
Setelah beberapa kali Galih membawa Ranti ke rumah, saat itulah Adara mendengar bahwa suaminya itu menyebut Ranti dengan sebutan sayang. Wanita mana yang tak sakit jika suami yang dicintai ternyata telah mendua.
Adara dan juga Galih telah tinggal terpisah dengan kedua orang tua mereka. Orang tua Adara yang hanya bekerja sebagai buruh tani di desanya, tak mampu membiayai perempuan cantik itu untuk meneruskan pendidikannya. Adara menamatkan sekolahnya di jenjang SMK.
Tujuh bulan menjalin hubungan dengan Galih, lelaki itu langsung meminta Adara untuk menikah dengannya. Tanpa banyak berpikir, Adara bersedia menikah dengan Galih karena lelaki itu terlihat baik dan juga sopan. Walaupun Adara sendiri mengetahui jika orang tua Galih tak menyukai dirinya. Namun karena rasa cintanya untuk Galih begitu besar, Adara seakan buta akan fakta itu.
Orang tua Galih memiliki warung yang menjual sayur mayur mentah yang begitu ramai. Karena hanya ada satu di tempatnya, jadi semua warga yang dekat dengan warung pak Kasman dan Bu Karti, mantan mertua Adara, mereka berbelanja di tempat itu.
"Semoga kamu bahagia, Mas," ucap Adara sambil tersenyum lembut ke arah mantan suaminya.
Tak bisa dipungkiri, masih ada rasa cinta yang tertinggal di hati Adara untuk lelaki yang berdiri dihadapannya ini.
"Kamu juga, berbahagialah." Kata Galih tanpa ada senyum di wajahnya.
Kemudian mereka berdua pun segera pergi dari kantor pengadilan yang baru saja merubah status mereka berdua menjadi seorang janda dan seorang duda.
Langkah gontai Adara menuju parkiran untuk mencari sepeda motor yang ia bawa untuk mencapai tempat ini.
Sebelum dirinya benar-benar pergi dari kantor pengadilan agama dimana dia berada, Adara masih menyempatkan diri untuk melihat ke arah mobil Galih. Galih yang berlalu begitu saja tanpa membalas tatapan yang Adara tunjukkan padanya, membuat Adara tersenyum getir.
"Kamu sudah melupakan cinta kita, Mas," gumam Adara.
Sakit hati Adara sudah dia rasakan dari beberapa bulan yang lalu. Dirinya merasa dikhianati oleh suaminya namun Adara masih mencoba bertahan untuk bersama Galih, karena Adara memikirkan anak perempuan mereka, Friska Haidee.
Seperti namanya, Adara memberikan nama pada putrinya itu agar sang putri menjadi anak yang selalu rendah hati dan ceria.
Adara dan Galih tak mempermasalahkan tentang siapa yang akan merawat Friska. Hak asuh Friska pun jatuh ke tangan Adara. Adara sangat bersyukur untuk hal itu. Walaupun hak asuh anak berada di tangan Adara namun Galih pun berjanji akan selalu menemui Friska setiap saat. Jarak rumah yang tidak terlalu jauh, hanya berbeda desa masih dalam lingkup satu kecamatan.
***
"Bu," panggil gadis kecil yang saat ini telah bersekolah di sebuah SD negeri yang tempatnya pun tak jauh dari rumah orang tua Adara.
Ya, Adara memilih tinggal bersama ibunya kembali setelah talak yang dilakukan Galih padanya. Melihat anak perempuan satu-satunya berjalan sambil mengendong tas ransel di punggung dan mengandeng tangan mungil Friska membuat Rika, ibu dari Adara merasa iba. Tanpa bertanya pun Rika tahu bahwa rumah tangga anaknya sedang tidak baik-baik saja.
Rika tak ingin bertanya lebih lanjut, dia membiarkan sang anak untuk lebih tenang dahulu, Rika yakin jika anaknya sudah bisa menenangkan diri maka Adara akan menceritakan masalah yang telah ia alami.
Setelah Adara merasa tenang dan tidak ada Friska di samping mereka, Adara mulai menceritakan masalah hidupnya. Yanto, bapak Adara mengira jika masalah rumah tangga anaknya terjadi karena orang tua Galih ikut campur di keluarga kecil sang putri.
Orang tua Adara pun juga mengetahui bagaimana mereka yang tidak menyukai Adara karena dia adalah anak seorang petani dan Adara hanya bisa menamatkan sekolahnya di jenjang SMK. Tidak seperti Galih yang bisa menyandang gelar 'Spd' di belakang namanya.
Setelah mendengar pengakuan Adara mengenai rumah tangga sang anak, Yanto dan juga Rika pun hanya mampu beristighfar. Mereka tak menyangka jika menantunya yang dulu datang dengan ramah dan sopan ke kediamannya untuk melamar Adara malah mengkhianati anak perempuannya.
Adara langsung merentangkan tangannya untuk menyambut pelukan hangat pada putri kecilnya.
"Kenapa perginya lama, Bu?" tanya gadis kecil manis itu.
Sambil mengusap kepala Friska, Adara menjawab, "Karena baru selesai, sayang." Senyumnya tak pernah luput dari wajah ayu Adara.
Adara sendiri memiliki wajah yang cantik, terdapat tai lalat di beberapa bagian di wajahnya yang menambah kesan manis pula. Kulitnya juga lumayan putih karena Adara tidak pernah keluar rumah kalau bukan sebuah kepentingan mendesak. Tubuhnya tidak terlalu kurus dan juga tidak terlalu gemuk. Sangat pas, tubuh dengan tipe ideal, bahkan ada lemak yang tumbuh dengan tepat di tubuh Adara yang semakin membuatnya menggoda.
"Ibu capek?"
Sambil mengandeng jemari mungil itu Adara menjawab, "Tadinya capek tapi karena Friska menyambut ibu dengan sebuah pelukan, capeknya ibu jadi hilang."
Friska yang mendengar jawaban ibunya pun tersenyum dengan penuh kebahagiaan. Inilah yang membuat Adara waktu itu harus mempertahankan rumah tangganya dengan Galih. Adara tak ingin senyum manis anaknya hilang karena perpisahannya dengan Galih. Namun Adara mencoba untuk bertahan selama beberapa waktu dan Adara akhirnya menyerah. Dia sudah tak sanggup lagi bertahan sendirian untuk kebahagian sang anak. Walaupun begitu Adara berjanji pada dirinya sendiri bahwa jika pun Adara dan Galih telah berpisah ia tak ingin senyum ceria itu hilang dari bibir anaknya. Dengan apapun caranya Adara selalu berusaha agar tetap membuat senyum manis itu selalu di bibir kecil anaknya.
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.
Tanpa membantah sedikit pun, aku berlutut di antara sepasang paha mulus yang tetap direnggangkan itu, sambil meletakkan moncong patokku di mulut kenikmatan Mamie yang sudah ternganga kemerahan itu. Lalu dengan sekuat tenaga kudorong batang kenikmatanku. Dan …. langsung amblas semuanya …. bleeesssssssssssskkkkkk … ! Setelah Mamie dua kali melahirkan, memang aku merasa dimudahkan, karena patokku bisa langsung amblas hanya dengan sekali dorong … tanpa harus bersusah payah lagi. Mamie pun menyambut kehadiran patokku di dalam liang kewanitaannya, dengan pelukan dan bisikan, “Sam Sayang … kalau mamie belum menikah dengan Papa, pasti mamie akan merengek padamu … agar kamu mau mengawini mamie sebagai istri sahmu. “ “Jangan mikir serumit itu Mam. Meski pun kita tidak menikah, kan kita sudah diijinkan oleh Papa untuk berbuat sekehendak hati kita. Emwuaaaaah …. “ sahutku yang kuakhiri dengan ciuman hangat di bibir sensual Mamie Tercinta. Lalu aku mulai menggenjotnya dengan gerakan agak cepat, sehingga Mamie mulai menggeliat dan merintih, “Dudududuuuuuh …. Saaaam …
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Karin jatuh cinta pada Arya pada pandangan pertama, tetapi gagal menangkap hatinya bahkan setelah tiga tahun menikah. Ketika nyawanya dipertaruhkan, dia menangis di kuburan orang terkasihnya. Itu adalah pukulan terakhir. "Ayo bercerai, Arya." Karin berkembang pesat dalam kebebasan barunya, mendapatkan pengakuan internasional sebagai desainer. Ingatannya kembali, dan dia merebut kembali identitasnya yang sah sebagai pewaris kerajaan perhiasan, sambil merangkul peran barunya sebagai ibu dari bayi kembar yang cantik. Arya panik ketika pelamar yang bersemangat berduyun-duyun ke arah Karin. "Aku salah. Tolong biarkan aku melihat anak-anak kita!"
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
Dituduh selingkuh, lalu diceraikan, membuat Sarah harus bekerja keras menghidupi sang buah hati. Akan tetapi, apa jadinya jika Aditya, mantan suaminya justru kembali terobsesi dengannya? Bahkan berani menculik dan menidurinya paksa, hanya karena belum rela berpisah. Apakah Sarah bisa menjauh bersama putra mereka, jika di dalam rahimnya kini bersemayam benih lelaki itu, lagi? Akankah Aditya rela membiarkan ketiganya menjauh?