Kisah yang bertokoh tentang Amandares Priscanara dan Alrando Jevin Demort, keduanya dijodohkan dan berakhir di pelaminan. Arlando tak menyukai Amanda, semenjak kehadiran wanita itu ia yang dulu tak suka marah-marah kini hampir tiap bertemu dengan Amanda selalu saja ia naik pitam. Wanita yang merubah hidupnya dan perilakunya, ia membenci Amanda ditambah desas desus yang membicarakan jika Amanda adalah wanita penghibur yang bekerja malam di Bar. Arlando membencinya sangat-sangat membencinya namun setelah kepergian wanita itu hidupnya terasa hampa, ia merindukkan kehadiran sosok wanita yang mengisi hari-harinya dulu. Lalu bagaimana kelanjutan kisah pasangan suamki istri itu? akankah kisah yang berawal dari keterpaksaan akan berubah manis? mari baca kisah Amanda dan Arlando.
"Malam ini kosongkan jadwalmu" ucap Edgar, Papa dari Arlando.
Arlando yang sedang sibuk menyantap makanannya menjadi terhenti lalu menatap sang ayah penuh tanya"Ada acara Pa?"
"Kosongkan saja" pungkas Papa Arlando.
Arlando mengernyit tak pernah-pernah Papanya berlaku seperti ini sebelumnya.
Eriska ibu dari Arlando kini ikut masuk kedalam percakapn ayah dan anak itu, ia sebelumnya menyeka sudut bibirnya sebelum berucap,
"Rahasia! kamu siapkan saja dirimu ya buat nanti malam"
Al tak lagi menyanggupi ia hanya mengangguk sekali lalu kembali menyantap sarapan roti potongnya.
Siang berganti malam Arlando yang sudah dipesankan oleh orangtuanya untuk pulang cepat kini masih sibuk di dalam ruang kerjanya bahkan beberapa panggilan masuk sudah berdering di ponsel pipih miliknya, Arlando tak menyanggupi sebab pekerjaan adalah titik fokusnya saat ini.
Tak ada yang bisa membuat Arlando si Workholic berpaling dari pekerjaannya, bahkan orang tuanya sekalipun.
2 Jam berlalu Arlando sudah selesai dengan pekerjaannya ia pun segera bergegas pulang sebelumnya ia mengecek ponselnya sembari berjalan menuju tempat parkir mobilnya.
Banyak pesan dan juga panggilan terjawab dari keluarganya terutama mama dan adik kecilnya Mika.
Arlando tak menyanggupi di masukkannya kembali benda pipih tersebut ke dalam saku dan masuk kedalam mobil sport keluaran terbaru miliknya, Arlando berkendara dengan kecepatan sedang sampai dengan ia sampai didepan restoran yang tadi mamanya pesankan lewat pesan masuk yang beberapa menit lalu Arlando baca.
Arlando masuk kedalam restoran tersebut sembari melirik kanan dan kiri mencari keberadaan orang tuanya berada, dan akhirnya ia menemukan keberadaan orang tuanya namun disana tak hanya mereka melainkan ada tiga orang lain disana.
"Kak Al" Mika melambaikan tangan memanggil Arlando, semua mata yang berada di meja makan tersebut langsung tertuju pada pria tampan yang sedang berjalan gagah menuju mereka, bahkan muka kusutnya setelah bekerja tak membuat ketampanannya luntur.
"Kak Al lama banget si! aku bosan tau" ucap Mika berbisik tepat ditelinga Al, saat ia sudah duduk disamping adiknya.
Al tersenyum manis pada adiknya sembari mengusap lembut pucuk kepalanya.
"Al kenalin wanita didepanmu, namanya Amanda Papa dan mama ingin menjodohkan kalian berdua" tutur Sang papa yang tak ingin basa basi dan langsung ke To the Point.
Al tentu saja mengernyit kaget bukan main ia baru saja sampai dan tiba-tiba papanya sudah mengucapkan kata-kata yang terasa horor baginya.
"Maksud papa menikah?"
"Iya tentu saja" tegas Edgar Demort.
"Bukankah Al sudah bilang jika Al tak ingin dijodohkan?"
"Mama dan Papa sudah mencari wanita yang terbaik untukmu, jangan main-mainn lagi umur kamu sudah berada di posisi yang sangat matang untuk menikah"
"Tapi aku tak tau dia siapa?" Sela Al yang sepertinya sudah mulai terbawa emosi, sedangkan wanita muda cantik didepannya sedari tadi hanya menunduk.
"Pa," Eriska menepuk tangan suaminya lembut mencoba menenangkan, setelahnya ia kembali berucap menatap sang anak sulung yang duduknya tak jauh darinya, "Nak kami tak memaksa Al untuk menikah cepat tapi perkenalan dulu dengan Amanda setelahnya baru kini tentukan tanggal yang baik buat kalian"
"Sama saja Ma"
"Al.." panggil mamanya super lembut, ya Eriska sangat tau bagaimana menjinakan dua laki-laki keras yang ada dihidupnya itu.
Satu Jam berlalu Keluarga Al dan Amanda sudah menjadi dekat tapi tidak dengan Al dan juga calon istrinya itu, mereka sedari tadi hanya diam tanpa suara.
"Al antar Amanda pulang ya, soalnya paman dan bibinya beda rumah dengannya" perintah sang mama, Al tak ingin beribut ia menyanggupi ucapan mamanya sembari mengangguk.
Dan disinilah dia sekarang di dalam mobil sportnya dengan wanita muda di sampingnya yang buat ia kesal adalah tatapan gadis itu yang terlalu lemah menurutnya Al tak suka itu ia suka wanita yang tegas bukan lembek!
Dan mama dan papanya menjodohkan dia sama wanita seperti ini oh No!
Sudah 30 menit mereka dijalan berputar putar kota, dan tak ada yang dari mereka mengeluarkan suara sepatah katapun sampai akhirnya pria dewasa itu menghentikan mobilnya dengan tiba-tiba membuat gadis cantik disampingnya terhuyung kedepan dan membuat dahinya yang mulus harus sedikit memar karena terhantuk dengan dashboard.
"Aw.." rintihnya pelan.
"Kenapa berhenti?" Tambah gadis itu.
"Bisa ngomong lo!" desis Al yang sudah emosi sedari tadi.
"Ma-maaf" cicit Amanda penuh takut.
"Tau lo salah!!"
"Tapi kenapa tuan berhenti disini?"
"Lo pikir aja sendiri kenapa gue berhenti! kalau lo punya otak" tegas Al menatap tajam pada wanita disampingnya.
Amanda menunduk takut, sungguh berada di dekat Al benar-benar membuat jantungnya serasa mau lepas dari sarang.
Al berdesis kesal, "RUMAH LO DIMANA!" Bentak Al, Amanda langsung terjangkit kaget.
"Ma-maaf maaf"
"MAAF TERUS!"
"Saya pikir tuan tau"
"Siapa lo sampai-sampai gue tau rumah lo! sok spesial lo!" hardiknya, Al tak seperti biasanya ia tak pernah sekesal ini pada orang padahal ia baru ketemu beberapa jam yang lalu tapi ia sudah mengumpat tak terhitung katanya.
"Tuan turunkan saja saya, biar saya pulang naik bis" cicit Amanda penuh takut, bahkan wajahnya tak berani ia dongak kan.
"Yasudah turun lo!"
"Maaf tuan dan terimakasih" ucap Amanda tulus setelahnya ia keluar dari mobil Arlando atau biasa dipanggil Al. Setelah turun mobil sport keluaran Jerman itu segera melaju kencang meninggalkannya.
Amanda pun segera menepi dan berjalan menuju halte yang jaraknya sedikit jauh dari tempatnya berhenti tapi tak apa daripada harus semobil dengan pria yang punya tempramental tinggi, bisa-bisa ia mati muda karena teriakan pria itu tiap harinya dan naasnya ia malah harus jadi istri pria itu cepat atau lambat.
"Kenapa aku nggak bisa milih aja ya tuhan, aku lelah sedari dulu orang-orang nggak pernah menanyakan pendapatku aku selalu dipaksa buat ini dan itu tanpa tau perasaanku gimana" Adu Amanda pada langit.
Sesampainya dirumah Arlando langsung kena todong pertanyaan dari mamanya yang terlalu ingin tau tentang wanita yang baru saja ia turunkan di pinggir jalan beberapa menit yang lalu.
"Kamu antar Amanda sampai kost-an nya kan?"
Arlando tak ingin berbohong pada wanita yang sudah melahirkannya namun Arlando tak ingin membuat mamanya kesal dan merasa gagal mendidiknya jadinya ia putuskan untuk berbohong, "Iya ma"
"Jangan jahat-jahat sama Amanda, dia wanita baik loh mama dan papa sudah lama menantikannya sampai ia mau bertemu denganmu"
"Mama ada nanya dia mau sama Al?"
"Nggak, tapi mama yakin dia mau kok sama anak ganteng mama ini" ucap Eriska penuh bahagia sembari merangkul anak sulungnya itu.
"Aku yakin dia tidak mau dengan Al ma"
"Mau, pelan-pelan ya"
"Ah terserah mama deh" pungkas Al lalu ia izin naik ke kamarnya yang berada dilantai dua.
"Semoga kamu dan Amanda emang jodoh yang disiapkan oleh tuhan ya nak" gumam Eriska setelah kepergian anak sulungnya.
Bersambung :)
Tentang kita yang saling mencintai namun situasi selalu memaksa kita untuk berpisah. Kamu seorang pria yang dikenal dan dikagumi banyak orang dan aku yang hanya seorang pegawai biasa namun dengan kurang ajarnya menaruh hati padamu. Apakah hubungan yang kita paksakan tiap harinya ini akan berakhir indah seperti keinginan kita? atau berakhir seperti yang orang harapkan?
"Kisah kita emang aneh namun aku yakin kau jodohku" Lama sudah aku memendam rasa ini padamu dan selama itu pula kisah ini mulai kurajut indah sampai pada saatnya kau mengucap ijab kabul atas namaku di dalamnya. Aku pernah membaca sebuah kata yang bertulis 'bersamamu itu sakit tapi jika tak bersamamu akan lebih sakit' dan aku percaya dengan kata-kata itu, aku tak peduli berapa banyak luka yang tertoreh di kisah kita tapi aku yakin kaulah akhirnya. Meski kita menikah dengan kau yang harus dipaksakan tapi aku percaya kau akan jatuh cinta padaku. Kisah seorang Raya yang tak pernah kenal kata menyerah untuk terus mendapati cinta tulus dari Tana.
Pada hari Livia mengetahui bahwa dia hamil, dia memergoki tunangannya berselingkuh. Tunangannya yang tanpa belas kasihan dan simpanannya itu hampir membunuhnya. Livia melarikan diri demi nyawanya. Ketika dia kembali ke kampung halamannya lima tahun kemudian, dia kebetulan menyelamatkan nyawa seorang anak laki-laki. Ayah anak laki-laki itu ternyata adalah orang terkaya di dunia. Semuanya berubah untuk Livia sejak saat itu. Pria itu tidak membiarkannya mengalami ketidaknyamanan. Ketika mantan tunangannya menindasnya, pria tersebut menghancurkan keluarga bajingan itu dan juga menyewa seluruh pulau hanya untuk memberi Livia istirahat dari semua drama. Sang pria juga memberi pelajaran pada ayah Livia yang penuh kebencian. Pria itu menghancurkan semua musuhnya bahkan sebelum dia bertanya. Ketika saudari Livia yang keji melemparkan dirinya ke arahnya, pria itu menunjukkan buku nikah dan berkata, "Aku sudah menikah dengan bahagia dan istriku jauh lebih cantik daripada kamu!" Livia kaget. "Kapan kita pernah menikah? Setahuku, aku masih lajang." Dengan senyum jahat, dia berkata, "Sayang, kita sudah menikah selama lima tahun. Bukankah sudah waktunya kita punya anak lagi bersama?" Livia menganga. Apa sih yang pria ini bicarakan?
Siska teramat kesal dengan suaminya yang begitu penakut pada Alex, sang preman kampung yang pada akhirnya menjadi dia sebagai bulan-bulannya. Namun ketika Siska berusaha melindungi suaminya, dia justru menjadi santapan brutal Alex yang sama sekali tidak pernah menghargainya sebagai wanita. Lantas apa yang pada akhirnya membuat Siska begitu kecanduan oleh Alex dan beberapa preman kampung lainnya yang sangat ganas dan buas? Mohon Bijak dalam memutuskan bacaan. Cerita ini kgusus dewasa dan hanya orang-orang berpikiran dewasa yang akan mampu mengambil manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya
Yolanda mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Setelah mengetahui taktik mereka untuk memperdagangkannya sebagai pion dalam kesepakatan bisnis, dia dikirim ke tempat kelahirannya yang tandus. Di sana, dia menemukan asal usulnya yang sebenarnya, seorang keturunan keluarga kaya yang bersejarah. Keluarga aslinya menghujaninya dengan cinta dan kekaguman. Dalam menghadapi rasa iri adik perempuannya, Yolanda menaklukkan setiap kesulitan dan membalas dendam, sambil menunjukkan bakatnya. Dia segera menarik perhatian bujangan paling memenuhi syarat di kota itu. Sang pria menyudutkan Yolanda dan menjepitnya ke dinding. "Sudah waktunya untuk mengungkapkan identitas aslimu, Sayang."
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?