Setelah beberapa bulan Ilona menjadi murid baru anak kelas satu di SMA Goopers. Ilona tiba-tiba bertemu Alvaro tak sengaja di sebuah terpal, ketika ia sedang ngumpat dari para gerombolan anak tawuran. Ketika Ilona yang sedang mengerjakan tugas kimia, ia ingin pergi ke jalan maritim karena di seberangnya ada toko buku gramedia, Kemudian membuat dirinya panik lantaran ia bertemu segerombolan para anak tawuran yang sedang membawa stik golf di tangan mereka. Ilona akhirnya berusaha lari menyelamatkan diri dan berniat berlindung di balik terpal, yang ia lalui, hal itu diketahui oleh Varo yang melihat aksinya sedang ngumpat di balik terpal. Ilona terlihat meringkuk takut saat ditemui oleh Varo di sana. Varo yang bingung keheranan melihat aksi Ilona, ia pun bertanya. "He, ngapain lo ngumpat di situ?" tanya Varo. "Sst. Siapa lo?" tanya Ilona kaget menyangka Varo adalah segerombolan anak tawuran tadi. Melihat Ilona panik. "Heh, tenang-tenang. Lihat nih seragam kita sama." kata Varo. Ilona membuka matanya. "Huf, oia saya pikir anak tawuran di seberang jalan Maritim sana." kata Ilona. "Tawuran?" pernyataan dari Ilona membuat Varo tersadar ada anak tawuran di seberang sana. "Sssttt, kenapa kamu nggak ngumpet sini. Buruan keburu ketawan lo sama mereka." kata Ilona. "Ngapain ngumpet, mendink lo naik motor w kita cabut." ajak Varo. Ilona pun menaiki motor Varo. Di tengah jalan Varo ingin mengantar Ilona pulang. Tapi Ilona masih harus mencari gramedia lain untuk tugasnya, Varo pun menjadi ikut mengantar Ilona ke gramedia, lantaran dirinya juga ingin membeli minuman di sana. Akhirnya hari itu Varo bersama Ilona pergi ke Lotteria bersama. Setelah 2 bulan Ilona menjadi murid baru di sekolahnya ternyata baru diketahui Varo adalah ketua basis di sekolahnya. Ilona melihat Varo di kantin sibuk berkampanye dengan basisnya karena para anak kelas satu banyak yang menginginkan dirinya menjadi ketua basis, untuk melindungi wilayah perbatasan dengan anak sebelah.
Hari-hari telah dilewati olehnya. Setelah Ilona pergi dan diantar pulang oleh Varo sehabis mereka jalan-jalan, karena tak sengaja Varo bertemu Ilona di tengah jalan Maritim saat ada tawuran pelajar di sana.
Dari arah depannya, Ilona yang hendak beli buku Kimia karena suruhan pak Etan guru Kimia, untuk membeli tabel periodik dan menggambarnya secara besar-besaran untuk dipajang di kamarnya.
Oh ya tidak hanya dipanjang, Ilona harus mengafalnya karena tabel periodik itu berguna untuk menjawab test dadakan dari pak Etan jikalau guru itu menyuruh anak-anak sekelas untuk maju menjawab pertanyaan soal yang dibuat dari hasil pemikiran guru itu sendiri.
"Makanya ya nak kalau kalian ingin bisa menjawab pertanyaan dari bapak, ya kalian harus rajin-rajin ngafalin tabel periodik. Soal kayak gini masa nggak bisa?
Atau gini saja buat di kertas karton, tulis tabel periodik dan rumus kimia lainnya secara besar-besaran biar mata kalian bisa lihat dan hafal. Mengerti?" tanya pak Etan.
"Mengerti pak." jawab murid-murid.
Dan sekarang Ilona sedang kebingungan saat pulang sekolah dirinya ingin ke gramedia membeli tabel periodik dan beberapa kertas karton.
Tapi ketika ia sedang berada di jalan Maritim tiba-tiba dari arah depan ada segerombolan anak tawuran sedang membawa stik golf.
Ilona panik melihat gerombolan itu.
"Mati w ada anak tawuran, duh ngumpet di mana nih w serem banget. Mati w kalau sampai kena stik yang mereka pake. W ngumpet di sana ah." Ilona langsung kabur menyelamatkan diri ia berlari putar balik dan mencari tempat untuk berlindung
Ia pun berlindung di balik terpal yang ia lewati.
Namun ketika ia sedang berlarian, tiba-tiba ada Varo sedang berhenti di depannya membawa motor.
Drum. Suara motor Varo yang berhenti karena terbawa melihat Ilona yang tengah panik lari dari segerembolan anak tawuran.
Alvaro pun mengamati Ilona yang tengah panik juga hendak ingin mengumpat di balik terpal.
Untung aksi Ilona itu menyadarkan Varo bahwa ada segerombolan anak tawuran di sana.
"Eh, ngapain ngumpet di situ?" tanya Varo yang waktu itu belum sadar.
"Ssttt siapa lo?" tanya Ilona yang sedang meringkuk takut di balik terpal yang Varo buka.
Ia mengira Varo adalah anak tawuran tadi.
"W Varo, nih seragam kita sama." kata Varo yang keheranan melihat Ilona sangat ketakutan melihat dirinya.
"Eh sorry saya pikir anda termasuk segerombolan anak tawuran di sana." kata Ilona.
"Tawuran?" Varo melihat ke arah yang Ilona tunjuk secara ketakutan itu.
Varo langsung tersadar dan tak jadi ke arah jalan maritim, karena sepertinya mereka buas-buas.
"Tawuran ya?" kata Varo.
"Iya, itu tahu." kata Ilona.
"Eh ngapain lo di situ? Kenapa nggak ngumpet saja, buruan ngumpet." kata Ilona agar Varo juga ikut menyelamatkan dirinya.
"Eh salah ngapain ngumpet kalau saya bawa motor, mereka kan lagi jalan ke sini. Mending lo naik motor saya aja ayo." ajak Varo.
"Ya udah deh dari pada saya ngumpet di sini." Ilona bergegas menaiki motor Varo.
Varo pun ngebut menghindari gerombolan tawuran.
"Oh iya ngapain tadi jalan sendirian di sana? Teman-teman kamu mana?" tanya Varo.
"Tadi saya mau ke gramed tapi ada tawuran di sana." kata Ilona.
"Bahaya jalan sendirian. Kenapa nggak sama yang lain?" tanya Varo.
"Iya, ini karena mendadak ada tugas dari guru buat bikin rumus di karton." kata Ilona.
"Oh ya udah rumah anda di mana saya anterin pulang." kata Varo.
"Jangan, saya masih harus cari tabel periodik buat besok. Ada tugas dari pak Etan." kata Ilona.
"Tugasnya ngerjainnya ntaran saja. Tadi kan lo abis kejebak tawuran. Nggak takut apa jalan sendrian?" tanya Varo.
"Nggak apa-apa ntar di jalan sana ada Lotteria saya turun di sana saja ya." kata Ilona.
"Jadi anda masih tetep mau ngerjain tugas itu? Huft, ya sudah saya juga haus, kita makan di sana saja sekalian." kata Varo.
"Hah makan?" kata Ilona kaget.
Hari itu Varo malah mengantar Ilona ke gramedia setelahnya mereka makan di sebuah restoran di sana dan pulangnya Varo mengantar Ilona ke rumahnya.
Besokan harinya Ilona sekolah, hari ini tepat 2 bulan setelah dirinya bersekolah di SMA Goopers, baru diketahui jika di sana ada sekelompok anak yang membentuk suatu basis yang katanya sudah terkenal dari tahun ke tahun.
Mereka membentuk itu untuk melindungi daerah kekuasaan karena banyaknya anak lain yang suka iseng jika bertemu murid-murid dari sekolahnya.
Varo adalah salah satu anak kelas satu yang telah bergabung di basis sekolah itu dan menjadi ketua basis diangkatannya.
Di kantin nampak Varo yang tengah dilantik oleh teman-temannya menjadi ketua basis dari angkatannya.
Terlihat dirinya dan teman-temannya tertawa sesaat mereka sedang mendengar Varo berkampanye di antara teman-temannya itu.
"Tenang kalau kalian jalan sama saya, saya pastikan akan aman dan terhindar dari serangan musuh dari anak sebelah. Mereka pasti kabur ngelihat saya." ucap Varo seperti kampenye saat pemilihan presiden saja.
"Hhha, makanya Varo kita percaya nih kalau anda terpilih jadi ketua basis di SMA Goopers pasti anak-anak lain juga aman." kata Viano.
"Ok turut jagain perbatasan ya, bilang Varo kalau nanti situasi kita nggak aman di jalan, ok." kata Varo.
Semua teman-temannya berharap Varo dapat diandalkan sebagai ketua angkatan basis anak kelas satu di sekolahnya.
Sementara Ilona terlihat masuk ke kantin dan melihat Varo sedang sibuk berkampanye di antara teman-temannya itu
"Itu kan Varo? Kemarin yang nganterin saya pulang. Pas ada tawuran di Jalan Maritim. Duh serem banget deh kemarin.
Lagi ngapain ya dia sekarang? Kayaknya sibuk banget ya dia sama temannya." kata Ilona.
Lalu temannya Ilona bertanya karena melihat Ilona belum pesan.
"Ilona, lagi ngeliatin apa sih? Oh ya mau pesan apa nih?" tanya Kiara.
Ilona menengok ke arah Kiara lalu mulai ingat dirinya belum pesan apa-apa di ibu kantin.
"Nasi gorengnya ya bu." pesan Ilona.
Setelah itu mereka ke meja kantin.
"Untung ya tadi pas pelajaran pak Etan w nyaris hampir saja maju ke depan padahal teman di sebelah w udah maju duluan, untungnya dia di depan kelas lama banget mikirnya.
Padahal w yakin banget beberapa detik lagi nama w itu disebut sama pak Etan buat maju dan tahu-tahunya beberapa detik lagi sudah bel aja. Yee untung saya selamat." kata Kiara.
"Ah elo mah enak Kir, saya kemarin aja gara-gara tugas kimia hampir saja w kena jebak anak tawuran di jalan Maritim. Hampir kena lempar stik golf tahu, kayak gimana lagi rasanya." kata Ilona.
"Tugas apaan?" tanya Kiara.
"Itu tuh tugas tabel periodik, jangan-jangan lo belum buat tadi?" tanya Ilona.
"Oh iya w juga belum buat." Kiara menepuk jidatnya.
"Terus-terus lo gimana akhirnya kemarin, jadi lo hampir kena anak tawuran? Terus lo nggak kenapa-kenapa kan?" tanya Kiara.
"Nggak sih untungnya." kata Ilona lalu dirinya menengok ke arah Varo.
"Kok bisa sih? Beneran Il? Selamat deh kalau gitu." kata Kiara.
"Il lo lagi ngeliatin siapa sih?" tanya Kiara.
"Am. Kiar, lo tahu nggak cowok yang lagi sama teman-temannya itu, tuh?" tunjuk Ilona.
Kel Alexanders Keima merupakan turunan keluarga CEO kaya. Papanya memiliki banyak perusahaan di dalam atau di luar negeri. Karena keluarganya merupakan pebisnis, keluarganya pun tahu banyak pysicopat yang memimpin perusahan gelap. Alex yang belum begitu tahu seperti apa pesaing perusahaan papanya, namun dirinya memiliki firasat jika ada orang-orang jahat banyak berkeliaran di luar sana. Papanya sering mewanti-wanti Alex untuk menjaga dirinya dan jika berpergian dirinya harus didampingi para bodyguard. Papanya pun berkali-kali berpesan harus berhati-hati karena banyak pesaing bisnis keluarganya di bawah pimpinan para psycopat ingin menguasai perusahaan mereka dengan cara ilegal. Ia pun sering diberitahu siapa saja orang yang berbahaya di lingkungan bisnis international. Lama-kelamaan Alex belajar dari keluarganya dan dirinya sudah melihat langsung video perdagangan Internatonal manusia. Dirinya pun ditunjukan foto-foto orang yang harus ia hindari karena mereka adalah orang yang sangat berbahaya. Ternyata para pesaing papanya merupakan perusahaan gelap di bawah para psycopat yang berusaha menjatuhkan lawan-lawan bisnisnya yang tak sejalan dengannya. Di bawah perusahaan situs perdagangan manusia International mereka menjual belikan darah manusia dan organ lainnya. Karenanya di balik itu ada campur tangan keluarga vampire yang turut serta membantu para perusahaan pysicopat gelap demi mendapatkan darah manusia. Bangsa serigala sering kali bertemu dengan bangsa vampire yang tengah melakukan transaksi perdagangan darah manusia yang diambil paksa lalu dijual belikan pada keluarga vampir. Alexanders terkejut ketika mengajak Raider untuk makan di sebuah restoran, ternyata ada pesaing bisnis keluarganya sedang melakukan transaksi di ruangan restoran itu. Alexanders berusaha menghindari para psycopat yang serang merencanakan sesuatu di restoran itu. Kata papanya banyak para pesaing perusahan psycopat yang sering melakukan transaksi perdagangan darah manusia. Mereka pun juga mengincar para anggota keluarga pimpinan perusahaan. Kala itu Alexanders tidak membawa bodyguard untuk menjaganya, oleh karena itu ia berusaha sendirian untuk menghindari tatapan para psycopat yag sedag berada di restoran itu sambil megatur remcana agar tak ketahuan oleh mereka. Alexanders yang sedang dikejar-kejar perasaan cemas karena ada para psycopat itu di resto yang sama berusaha setenang mungkin agar Raider juga tidak ikut terlibat dalam kejaran mereka. Dirinya pun cemas jika Raider akan menjadi incaran mereka jika mereka tahu siapa saja orang-orang terdekat Alex. Karena bagaimana tidak Alex saja sering bersikap hati-hati jika berpergian atau sesekali menyamar agar identitasnya tidak ketahuan oleh para psycopat itu. Sebelumnya papanya beresa agar diriya harus didampingi oleh bodyguard jika pergi ke sekolah. Tapi saat itu Alex belum begitu menyadari jika para psycopat itu bisa muncul di mana-mana. Saat itu saja ketika mengajak Raider makan di restoran acara mereka menjadi berantakan karena Alex tidak fokus pada acara makannya itu. Yan membuat Raider dan dirinya salah paham dalam membooking tempat. Raider merasa Alex sangat mencurigakan saat membawa dirinya ke resto itu karena Alex malah membooking ruangan yang berada di paling belakang. Raider pun menjadi marah padanya karena sikap Alex seperti orang yang sedang membunyikan sesuatu darinya. Tapi sebenarnya Alex sedang menghindari tatapan para psycopat itu. Dan dirinya cemas karena sedang membawa Raider di sana. Ia pun menjadi harus pandai-pandai menyamar di hadapan teman-temannya. Terlebih lagi Alex sempat berpikiran harus menjauhi Raider demi keselamatan gadis itu. Karena bisa saja psycopat juga mengincar Raider. Alex pun harus menyembunyikan identitasnya dan masalah yang sedang ia hadapi. Yang membuat Raider merasa Alex memiliki kepribadian ganda. Karena sering membatalkan janji untuk pergi dengannya sewaktu-waktu. Ternyata Alex sedang diincar oleh para bangsa vampire dan kaki tangannya psycopat. Kerap kali Alex besama para bodyguardnya berkelahi melawan mereka yang hendak menculik Alex. Hal itu sering terjadi ketik Alex sedang di jalan ingin menemui Raider. Ia pun menjadi sering membatalkan janji secara sepihak karena tiba-tiba para mafia itu datang mengincarnya. Raider pun menjadi kecewa dengan sikap Alex yang plinplan menurutnya. Hingga suatu waktu Jion dan temannya tak sengaja membantu Alex yang dikejar bangsa vampire itu. Padahal hubungan Jion dan Alex juga tak serta merta baik. Kadang keduanya sering curiga terhadap sikap masing-masing karena menurut mereka ada yang aneh saat mereka bertemu. Luna yang merupakan bangsa kucing yang sering menyamar sebagai siswi di London School tempat Alex, Jion, Raider bersekolah. Luna yang merupakan bangsa kucing yang sebelumnya menjadi tahan para bangsa vampire berhasil lolos dari kejarannya. Lalu mereka terlibat dalam menghancurkan bangsa vampire dan sindikat perdagangan manusia tingkat Internasional.
Warning 21+ Harap bijak memilih bacaan. Mengandung adegan dewasa! Memiliki wajak cantik dan tubuh sempurna justru mengundang bencana. Sherly, Livy dan Hanny adalah kakak beradik yang memiliki wajah cantik jelita. Masing-masing dari mereka sudah berkeluarga. Tapi sayangnya pernikahan mereka tak semulus wajah yang dimilikinya. Masalah demi masalah kerap muncul di dalam hubungan mereka. Kecantikan dan kesempurnaan tubuh mereka justru menjadi awal dari semua masalah. Dapatkah mereka melewati masalah itu semua ?
Warning!! Khusus 21+ (gdhp) Ig: divelmia Nama ku revi aku lahir dari keluarga yang harmonis, namun kejadian itu mengubah ku menjadi penggila sex. Selama ini aku hidup di lingkaran kegelapan apa pantas wanita seperti ku mendapatkan pria baik?
Warning 21+ Harap bijak memilih bacaan. Mengandung adegan dewasa! Bermula dari kebiasaan bergonta-ganti wanita setiap malam, pemilik nama lengkap Rafael Aditya Syahreza menjerat seorang gadis yang tak sengaja menjadi pemuas ranjangnya malam itu. Gadis itu bernama Vanessa dan merupakan kekasih Adrian, adik kandungnya. Seperti mendapat keberuntungan, Rafael menggunakan segala cara untuk memiliki Vanessa. Selain untuk mengejar kepuasan, ia juga berniat membalaskan dendam. Mampukah Rafael membuat Vanessa jatuh ke dalam pelukannya dan membalas rasa sakit hati di masa lalu? Dan apakah Adrian akan diam saja saat miliknya direbut oleh sang kakak? Bagaimana perasaan Vanessa mengetahui jika dirinya hanya dimanfaatkan oleh Rafael untuk balas dendam semata? Dan apakah yang akan Vanessa lakukan ketika Rafael menjelaskan semuanya?
Dimasa lalu dia tidak jadi menikah dengan kekasihnya karena jebakan seorang perempuan yang adalah teman baiknya hingga dia harus terjebak pernikahan yang tidak dia inginkan, dimasa kini siapa sangka dia bertemu dengan gadis yang mirip dengan mantan kekasihnya, tanpa sengaja terlibat skandal one night stand dan tanpa di duga rupanya itu adalah putri mantan kekasihnya. bagaimana kelanjutan hubungan mereka? apakah restu akan mereka kantongi untuk menuju ke jenjang yang lebih serius?
Ros atau biasa dipanggil Viona adalah seorang pelacu* yang tanpa sengaja harus menjadi ibu susu bagi bayi piatu bernama Melati. Mampukah Ros menjalani tugasnya dengan baik tanpa melibatkan perasaannya pada ayah Melati?
Hari itu adalah hari yang besar bagi Camila. Dia sudah tidak sabar untuk menikah dengan suaminya yang tampan. Sayangnya, sang suami tidak menghadiri upacara tersebut. Dengan demikian, dia menjadi bahan tertawaan di mata para tamu. Dengan penuh kemarahan, dia pergi dan tidur dengan seorang pria asing malam itu. Dia pikir itu hanya cinta satu malam. Namun yang mengejutkannya, pria itu menolak untuk melepaskannya. Dia mencoba memenangkan hatinya, seolah-olah dia sangat mencintainya. Camila tidak tahu harus berbuat apa. Haruskah dia memberinya kesempatan? Atau mengabaikannya begitu saja?