/0/5033/coverbig.jpg?v=a741d661627049a6d956306e260cf547)
Memiliki wajah yang cantik tentu akan membuat bangga bagi setiap wanita, tapi tidak bagi Lasmini. Baginya kecantikan yang dia miliki justru membuat dia kesulitan. Bahkan membawanya pada kehancuran. Di usianya yang masih sangat muda, dia sudah merasakan pahitnya hidup, karena ulah kekasihnya yang tidak bertanggung jawab. Di usianya yang masih muda dia sudah menjadi orangtua tunggal dari anak hasil hubungannya dengan kekasihnya. Akankah Lasmini menemukan cinta sejatinya dan hidup berbahagia?
Pagi itu desa Sukorejo kedatangan para mahasiswa dari kota untuk melakukan KKN di desa itu selama enam bulan.
Mereka ditempatkan di beberapa rumah penduduk yang ditunjuk oleh kepala desa. Mereka selama berada di desa itu hidup membaur dengan warga desa setempat untuk dapat beradaptasi, sehingga bisa melaksanakan program KKN mereka dengan baik.
Ario Saputra salah seorang rombongan mahasiswa, ditempatkan di salah satu rumah penduduk yang bernama ibu Sulastri, yang memiliki seorang anak gadis yang cantik bernama Lasmini.
Lasmini seorang gadis berusia 17 tahun dan saat ini duduk di bangku SMA kelas 2. Dia gadis yang sangat cantik bahkan bisa dibilang paling cantik di desa itu, dia memiliki hidung mancung, alis tebal dan bibir merah alami serta kulit yang putih bersih, begitu juga dengan tubuhnya, dia memiliki bentuk tubuh yang proporsional sehingga banyak pria menginginkan dirinya.
Dan saat ini dia sangat senang ada seorang mahasiswa tinggal di rumahnya, sehingga dia bisa konsultasi pelajaran sekolah. Hubungan Ario dan Lasmini seperti kakak dan adik karena usia mereka terpaut lima tahun, Ario dengan senang hati mengajari Lasmini memecahkan soal-soal sekolah yang kurang dia mengerti. Semakin lama hubungan mereka semakin akrab dan itu tidak lepas dari pengamatan Sulastri.
"Mini kamu jangan terlalu dekat dengan Nak Ario, ya!" Sulastri menegur anaknya suatu malam di kamar nya.
"Kenapa Bu? Mas Ario baik kok dia suka ngajarin aku kalau ada soal-soal sekolah yang tidak aku mengerti," Lasmini mencoba membela diri.
"Tapi banyak perbedaan kita sama dia, Nak," Sulastri tetap Keukeh pada pendiriannya..
Lasmini terdiam tidak bisa berkata apa-apa lagi kalau ibu nya sudah bicara mengenai status sosial mereka.
"Terus aku harus gimana Bu masak aku diam dan menghindari mas Ario, sedangkan dia tinggal di rumah kita."
"Ya tidak harus diam juga, tapi kamu membatasi diri jangan terlalu dekat sama dia, mengerti!" tegas sulastri.
Lasmini menganggukkan kepalanya
Sementara itu di ruangan lain, Ario tidak bisa memejamkan matanya walaupun dia sudah berusaha, tapi tetap bayangan Lasmini yang ada di pikirannya yang membuat dia kesulitan untuk tidur.
Dia teringat saat siang tadi dia ada di balai desa dan dia melihat Lasmini pulang sekolah berjalan perlahan, dia mengenakan seragam sekolah yang sedikit sempit sehingga memperlihatkan bentuk tubuhnya yang indah, dan seketika Ario menelan saliva nya melihat pemandangan yang indah di depan mata.
Dia ingin berusaha mengenal lebih dekat lagi dengan gadis itu, yang sejak awal pertemuan mereka sosoknya telah mengganggu pikirannya.
Baru sekitar pukul satu dini hari Ario baru bisa memejamkan mata.
***
Esok pagi saat akan berangkat ke sekolah, Lasmini belum melihat Ario keluar kamar nya sehingga dia memberanikan diri mengetuk pintu kamar laki-laki itu.
Tok...tok...tok
Karena tidak ada Jawaban, Lasmini memberanikan diri membuka kamar pemuda itu dan benar saja kalau saat ini Ario masih tertidur pulas di ranjang nya.
Lasmini membuka jendela kamar laki-laki itu dengan harapan sinar matahari dapat membangunkan tidur Ario.
Dan benar saja saat sinar matahari menerobos masuk dari celah jendela, Ario membuka matanya saat sinar terang itu menerpa wajahnya.
"Selamat pagi, Mas," sapa Lasmini ramah.
"Eh Mini, selamat pagi maaf aku kesiangan," sahut Ario gugup karena gadis yang membuat dia tidak bisa tidur semalam pagi ini ada di depannya.
"Ibu sudah siapkan sarapan Mas, kalau Mas Ario mau sarapan bisa langsung ambil makanan di meja ya, aku mau berangkat ke sekolah."
"Bareng saja berangkatnya aku juga mau ke balai desa pagi ini." Ario berusaha menahan Lasmini agar jangan pergi dulu.
"Tapi kalau nunggu Mas Ario nanti aku kesiangan, aku duluan aja ya mas," ucap Lasmini sambil berlalu dari hadapan Ario.
Sebenarnya Lasmini bisa saja menunggu Ario untuk berangkat bareng, karena jalan ke balai desa dan sekolahnya searah dan waktu masuk sekolah masih sekitar empat puluh menit lagi, tapi karena ibunya meminta dia untuk tidak terlalu dekat dengan Ario maka dia beralasan kalau dia sudah kesiangan.
Ario menatap punggung gadis itu tanpa semangat, karena dia berharap bisa berjalan berdua dengan Lasmini pagi ini tapi ternyata harapan itu tidak kesampaian.
Sementara di jalan Lasmini pun merasakan hal yang sama dengan Ario, dia menundukkan kepalanya untuk menutupi kesedihannya, karena dia di suruh ibunya untuk tidak terlalu dekat dengan Ario sehingga dia menghindar dari ajakan pemuda itu.
"Kok jalan nya menunduk saja sih," tegur seseorang tiba-tiba yang membuat Lasmini seketika mendongak.
"Eh mas Parman," sahut Lasmini tersenyum menanggapi sapaan Suparman sang anak Kepala desa.
"Mau berangkat sekolah? Yuk aku antar," tawar Suparman.
" Terima kasih Mas sudah dekat kok," sahut Lasmini mempercepat langkahnya.
'Kenapa kamu susah sekali aku dekati Lasmini' batin Suparman
Suparman putra kepala desa sejak setahun lalu jatuh cinta pada Lasmini, tetapi Lasmini tidak menanggapi karena Suparman sudah memiliki istri tapi masih suka mendekati perempuan lain sehingga membuat Lasmini takut didekati olehnya.
***
Siang itu setelah para mahasiswa memberikan penyuluhan kepada warga desa, Bima sang ketua kelompok KKN mahasiswa mengumpulkan rombongan nya, "teman-teman hari ini saya sudah mendapat rumah kontrakan untuk kita jadikan tempat tinggal selama disini, sehingga akan memudahkan kita untuk kerja kelompok daripada kita tinggal terpisah dan kita bisa mulai menempati rumah itu sore ini juga," ucapnya sambil menatap temannya satu per satu.
"Apa ada yang ingin ditanyakan?" Tanya Bima.
"Tidak Bim cukup jelas jadi nanti aku tinggal pamit sama ibu Sulastri," Ario menjawab mewakili teman-teman nya.
"Ok kalau begitu kita pulang sekarang sekaligus kita pamit pada tuan rumah tempat kita tinggal selama ini, kemudian kita ketemu di rumah kontrakan kita ya," ucap Bima yang diangguki oleh teman-temannya.
Sesampainya di rumah ibu Sulastri, Ario langsung membenahi pakaiannya dan pamit untuk pindah dari rumah itu.
"Bu Sulastri terima kasih banyak sudah bersedia menampung saya selama disini, dan hari ini saya akan pindah ke rumah kontrakan bersama teman-teman saya agar bisa mempermudah kami untuk kerja sama melaksanakan KKN di sini," ucap Ario yang kemudian memberikan amplop berisi sejumlah uang kepada Sulastri.
"Nak Ario apa ini?" tanya Sulastri.
"Ini ada sejumlah uang untuk ibu sebagai ganti biaya selama saya tinggal disini, mungkin uang ini tidak bisa membayar apa yang sudah ibu berikan kepada saya dengan tulus tapi saya mohon terima uang ini ya bu," ujar Ario meraih tangan Sulastri untuk menyerahkan amplop itu.
"Terima kasih banyak nak, sebenarnya tidak usah di bayar juga tidak apa-apa ibu ikhlas," ucap Sulastri terharu.
"Saya juga ikhlas kok memberikan amplop ini ke ibu," balas Ario sambil tersenyum.
Lasmini yang mengetahui kalau Ario akan pindah sore ini merasa sedih dan tiba-tiba hatinya merasa kehilangan.
Selama dua tahun, Brian hanya melihat Evelyn sebagai asisten. Evelyn membutuhkan uang untuk perawatan ibunya, dan dia kira wanita tersebut tidak akan pernah pergi karena itu. Baginya, tampaknya adil untuk menawarkan bantuan keuangan dengan imbalan seks. Namun, Brian tidak menyangka akan jatuh cinta padanya. Evelyn mengonfrontasinya, "Kamu mencintai orang lain, tapi kamu selalu tidur denganku? Kamu tercela!" Saat Evelyn membanting perjanjian perceraian, Brian menyadari bahwa Evelyn adalah istri misterius yang dinikahinya enam tahun lalu. Bertekad untuk memenangkannya kembali, Brian melimpahinya dengan kasih sayang. Ketika orang lain mengejek asal-usul Evelyn, Brian memberinya semua kekayaannya, senang menjadi suami yang mendukung. Sekarang seorang CEO terkenal, Evelyn memiliki segalanya, tetapi Brian mendapati dirinya tersesat dalam angin puyuh lain ....
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Dua tahun lalu, Regan mendapati dirinya dipaksa menikahi Ella untuk melindungi wanita yang dia sayangi. Dari sudut pandang Regan, Ella tercela, menggunakan rencana licik untuk memastikan pernikahan mereka. Dia mempertahankan sikap jauh dan dingin terhadap wanita itu, menyimpan kehangatannya untuk yang lain. Namun, Ella tetap berdedikasi sepenuh hati untuk Regan selama lebih dari sepuluh tahun. Saat dia menjadi lelah dan mempertimbangkan untuk melepaskan usahanya, Regan tiba-tiba merasa ketakutan. Hanya ketika nyawa Ella berada di tepi kematian, hamil anak Regan, dia menyadari, cinta dalam hidupnya selalu Ella.
Novel ini berisi kompilasi beberapa cerpen dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan penuh gairah dari beberapa karakter yang memiliki latar belakang profesi yan berbeda-beda serta berbagai kejadian yang dialami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dengan pasangannya yang bisa membikin para pembaca akan terhanyut. Berbagai konflik dan perseteruan juga kan tersaji dengan seru di setiap cerpen yang dimunculkan di beberapa adegan baik yang bersumber dari tokoh protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerpen dewasa yang ada pada novel kompilasi cerpen dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
WARNING 21+ !!! - Cerita ini di buat dengan berhalu yang menimbulkan adegan bercinta antara pria dan wanita. - Tidak disarankan untuk anak dibawah umur karna isi cerita forn*graphi - Dukung karya ini dengan sumbangsihnya Terimakasih