/0/4888/coverbig.jpg?v=20250121182827)
"Jika hanya karena ibu mertua dan adik ipar mu yang memperlakukan aku dengan buruk aku masih bisa terima, mas ! Tapi tidak dengan perselingkuhan ini!" Wahyu masih terdiam, hatinya sakit melihat wanita yang dicintai terluka, terlebih yang menorehkan luka itu adalah dirinya sendiri. 'Aku tidak sengaja, Nisa. Sungguh' tapi Wahyu hanya bicara dalam hati. "Sudah, biarkan saja wanita kampungan itu pergi, Wahyu. Kamu hanya sekali membuat kesalahan saja, dia tidak mau terima. Ceraikan saja dia ! Masih banyak wanita lain yang mau sama kamu, seperti Vina contohnya." Ayu, gadis kampung yang selalu dihina dan dibenci oleh mertua dan iparnya sendiri. Selama ini, dia menerima kebencian itu dengan sabar, tapi saat mengetahui suaminya selingkuh. Dia tidak lagi ingin bertahan. "Kamu tidak pernah tau marahnya orang baik 'kan ? Tunggulah, kehidupan kalian tidak akan baik-baik saja!"
"Yu ... Ayu tolong belikan susu ! susu Neny-adik ipar mu habis." Teriak bu Sekar dengan suara cemprengnya.
"Iya Bu, sebentar." Ayu yang baru saja ingin beristirahat setelah mencuci 3 bak baju, mencuci piring dan mengepel lantai rumah langsung beranjak menghadap mertuanya. Padahal Neny sebenarnya ada di rumah, Ia adik bungsu Wahyu -suami Ayu tapi jika memerlukan kebutuhan rumah atau untuk cucunya sekalipun, Ayu yang akan disuruh. Tak peduli dan tak mau tau Ayu sedang apa.
Dulu, pernah ketika sedang menyetrika baju, ada tamu yang datang, ibu menyuruh Ayu membeli cemilan untuk tamu, karena kebetulan stok di rumah habis. Padahal ada Neny yang sedang santai karena anaknya sedang tidur siang. Saat itu karena terburu buru Ayu lupa mematikan setrikaan jadilah baju yang dia setrika hangus, untung tidak terjadi kebakaran dan untung nya lagi tu bukan baju Ibu atau Neny atau Ayu akan dihukum.
"Mana uangnya Bu ?" Ayu mendekati Ibu Sekar yang sedang asik menonton tv.
"Pakai uang kamu dulu lah ! Sama adik sendiri kok perhitungan." Jawab bu Sekar tanpa menoleh ke arah Ayu .
"Baik Bu" Ayu hanya bisa menghela napas, sudah biasa sperti ini dia berjalan gontai ke kamar, mengambil selembar uang merah terakhir yang dia punya.
Wahyu sebenarnya memiliki gaji yang lumayan, tapi dia selalu memberikan semuanya pada ibunya dan Ayu akan mendapat sisa nya .
Karena itu adalah kesepakatan dulu, sebelum Ayu menikah dengan Wahyu. Ayu berasal dari kampung, karena ingin meraih cita cita dia pergi kuliah ke kota. Ayu bertemu Wahyu saat kuliah. Pacaran selama setahun, Wahyu berniat menikah dengannya.
Awalnya keluarga Wahyu tak setuju, karena Ayu gadis kampung, tidak selevel dengan keluarganya. Namun Wahyu tidak menyerah ia selalu membujuk keluarganya. Hingga suatu hari, keluarganya setuju, dengan syarat gaji Wahyu harus diberikan pada Ibu mertua, dan Ayu mendapat sisa, dengan catatan kebutuhan keluarga ditanggung oleh bu Sekar. Tapi faktanya, tak seperti itu, bahkan susu Neny pun sering menggunakan jatah uang Ayu yang hanya 500ribu.
Ayu sebenarnya sudah lelah, tapi dia memutuskan memberi waktu selama setahun jika mertua dan adik iparnya tidak luluh dengan kebaikan hatinya, maka dirinya juga tidak bodoh, dia akan mulai melawan. Bulan depan adalah batas akhir Ayu untuk mengalah.
Sejak kecil, dia diajarkan untuk sabar dan berusaha untuk mengubah keadaan dengan kebaikan, karena bisa jadi mertua dan ipar adalah ujian dalam pernikahannya, tapi jika tidak juga ada perubahan, maka dia akan melawan bagaimanapun, dia bukan malaikat .
Ayu berjalan ditengah terik matahari, jarak A*fa ma*t lumayan jauh. Sebenarnya ada motor Neny di rumah, tapi jika Ayu hendak pinjam, dia akan selalu berkata tak ada bensin. Sedangkan Ayu, tak boleh memiliki motor dengan alasan hanya di rumah dan lagipula ada motor Neny.
"Ayu ... panas panas begini mau ke mana ?"
Ayu yang sedari tadi menunduk karena panas menoleh ke sumber suara, ternyata itu adalah Bu Ningsih, tetangga yang tak jauh dari rumah.
"Ini Bu, mau beli susu untuk Kinan."
"Owh, panas begini kok jalan kaki, ayo ikut ibu kebetulan ibu juga mau ke sana." Bu Ningsih melempar senyum .
Ayu memgangguk dan langsung naik motor bu Ningsih.
"Terimakasih bu."
Ayu mengangguk sopan, Bu Ningsih hanya tersenyum. Bu Ningsih orang yang baik, ia tau betul keadaan Ayu. Tadi saat di kasir, ia membayar susu yang Ayu beli dan juga mengantar pulang.
"Si Ayu lama amat si Bu, ini Kinan udah rewel banget pengen minum susu." gerutu Neny sambil menimang anaknya.
"Iya, beli susu aja kaya pergi haji, lama banget mana ini Kinan brisik banget. Dasar menantu tak berguna."
Ayu yang ada di ambang pintu hanya bisa mengelus dada .
"Assalamualikum."
"Waalikumussalam, eh pulang juga akhirnya beli susu di planet mars ya ? Lama banget. Udah cepet sekalian bikinin, Kinan udah laper nanti bawa ke kamar ya! " Neny berjalan masuk ke kamar.
"Hehh !! Malah bengong, ayo cepet bikinin susunya ! Berisik itu Kinan nangis terus." Omel Ibu.
"Iya, Bu."
*
"Heh,, apa apaan ini ! Kenapa tugasku yang ini belum dikerjakan ?"
Ayu yang sedang melipat baju kaget saat tiba tiba Aryo-Adik lelaki Wahyu menarik tangan dengan paksa .
"Kamu sengaja ya ? Supaya aku dimarahi dosen hah ?!!"
Aryo mencengkram tanganku kuat dan memojokkan ku ke dinding.
"Tidak, aku kelelahan semalam, jadi aku lupa memgerjakan tugas itu"
Ayu berusaha melepas cengkraman tangan Aryo yang terasa sakit. Dia memang kelelahan semalam, karena harus rewang di rumah tetangga yang melaksanakan hajatan.
"Alaaahh, alasan ! Dimintai tolong begitu saja tidak becus." Aryo mendorong Ayu hingga terjatuh, kepala nya terbentur siku kursi ruang tamu. Ayu meringis menahan perih.
'Ini tidam bisa didiamkan, sikap mereka sudah keterlaluan' ucap Ayu dalam hati.
"Ini kerjakan ! Besok harus selesai ! Awas kalau sampai lupa lagi" Aryo melemparkan buku yang berisi catatan tugasnya.
"Ada apa ini ribut sekali ?"
"Ini bu, Ayu sengaja tidak mengerjakan tugasku, sampai aku dimarahi dosen karenanya dasar Ipar tak berguna ! Heran aku, kenapa mas Wahyu bisa cinta sama kamu."
"Oohh,, heh ! Kamu sudah berani melawan perintah anakku ? Kamu sengaja supaya Aryo kena marah kan ?" Ibu menarik paksa Ayu untuk berdiri.
"Ingat ya, jangan berani membantah perintah . Atau kamu akan lebih menderita dari ini !" bu Sekar menunjuk nunjuk Ayu dengan jari telunjuknya, mendorongnya kasar . Lalu mereka pergi.
Bagi sebagian orang mungkin mereka akan langsung melawan, tapi karena Ayu sedari kecil diajarkan untuk bersabar sebelum mengambil tindakan, maka dia pun bersabar.
Tapi sikap Aryo yang sudah berani main fisik ini sudah keterlaluan, sudah saatnya Ayu melawan.
*
Sore hari saat Ayu hendak mandi, dia mendengar percakapan Keluarga mertuanya di dapur.
"Bu, enak juga ya punya pembantu gratis, mana si Ayu nurut banget." haha tawa Neny menggema .
"Iya, biarkan saja , bukankah dulu ia yang meminta jadi menantuku ? Dari awal aku sama sekali tak suka padanya, biarkan dia rasa jadi menantuku, sampai kapanpun aku tak akan bisa menerimanya."
"Benar bu, karena ada dia aku juga tak perlu pusing pusing memikirkan tugas tugas kuliahku, aku bebas main sepuasku dan tetap bisa kuliah dengan lancar." Sambung Aryo.
"Iya bu, lagi pula selama mas Wahyu tidak tau apa yang kita lakukan padanya, kita aman. Kayaknya dia juga gak berani mengadu karena ancaman dari kita, dasar bodoh."
Sebenarnya Ayu tidak mengadu bukan karena takut, tapi karena dia ingin bersabar dulu. Mencoba merubah mereka dengan mendoakan dan tetap berbuat baik.
"Ia, kalaupun mengadu, Wahyu akan lebih percaya pada Ibu ketimbang istrinya yang kampungan itu,"
"Ia ... biarkan saja si Ayu kita manfaatkan tenaga juga fikirannya, itu sangat membantu kita punya Babu gratiss gak perlu susah susah bayar si ijah." Hahaha
Hati Ayu ngilu, padahal selama ini dia sudah sabar mengahadapi mereka, melayani mereka sebaik mungkin, pun tak pernah mengadu. Berharap hati mereka akan luluh dan mau menerimanya.
"Setiap rumah tangga pasti ada ujiannya Nduk, kalau tidak karena uang, ya karena anak, atau suami, atau mertua. Pernikahan adalah ibadah seumur hidup yang harus dijalani sebaik mungkin, bersabarlah kuatkan hatimu, karena jalan pernikahan tak akan selalu mulus."
Nasihat Si Mbok-ibu Ayu kembali menggema dikepalanya.
"Kita lihat saja Bu, aku akan memberitahukan ini pada mas Wahyu, kita lihat apa yang akan dia lakukan. Orang baik juga bisa marah." Gumam Ayu.
Bersambung..
Dokter juga manusia, punya rasa, punya hati juga punya birahi
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
Ryan Sudono adalah seorang dosen muda yang menawan dan cerdas di sebuah kampus swasta ternama di salah satu kota besar di Jakarta. Ryan Anak tunggal dari keluarga yang sangat berada dan Papa Sudono dan mama Tyas pun juga seorang dosen. Papa dan mamanya Ryan ini sangat berpengaruh dalam kehidupan Ryan karena sejak kecil Ryan sering melihat kemesraan papa mamanya itu di rumah dan juga perhatian serta support papa mamanya itu di kehidupan Ryan sampai dengan saat Ryan sudah beranjak dewasa bahkan saat Ryan sudah menikah papa mamanya masih sangat perhatian apalagi kedua ortunya itu berharap sekali agar cepat dapat momongan dari Ryan dan istrinya. Ryan Sudah beristrikan Tania yang sangat cantik. Tania sesama Dosen yang baru beberapa hari ia nikahi, Namun ada kekecewaan dengan Tania sebagai istrinya di awal-awal pernikahan mereka. Disisi lainnya sang Istri Ryan yaitu Tania yang berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja meski tak sekaya keluarga Ryan namun Tania juga punya kecerdasan di akademiknya yang membawa bisa berprofesi sebagai Dosen bareng sang suami, Ryan. Namun demikian, Tania punya kisah tersendiri dengan lelaki yang dulu mengejar cintanya saat ia masih SMA yaitu Robi. Mereka dipertemukan kembali saat ada acara reuni SMA. Robi ini awalnya seperti yang Tania kenal semasa di SMA dulu namun dalam perkembangannya mungkin karena lingkungan yang salah seiring berjalannya waktu si Robi ini ternyata menyimpan hal buruk yaitu memiliki profesi sebagai pengusaha pinjol yang banyak menjerat nasabahnya sehingga para nasabahnya itu terlilit hutang yang banyak ke perusahaan aplikasi pinjol milik Robi. Dan salah satu korban dari pinjolnya Robi adalah Rani mahasiswinya Ryan yang nantinya seorang dokter muda bernama Bayu lah yang berhasil melepaskan Rani dari cengkeraman kejahatan Robi. Kehidupan rumah tangga Ryan dan Tania terganggu oleh kehadiran Maya yang sejak lama sebelum Ryan menikah dengan Tania, dimana Maya diam-diam juga jatuh hati pada Ryan. Maya yang juga sahabat dari Ryan dan Tania, bekerja sebagai dosen di kampus yang sama juga dengan Ryan dan Tania. Kehidupan rumah tangga Maya dengan sang suami yang tidak sesuai harapan ini karena perjodohan dari ortunya. Maya akhirnya terpaksa menikah dengan lelaki pilihan ortunya yaitu Joko yang berwatak keras sehingga Maya merasa tidak bahagia selama hidup dengan suaminya itu. Joko dipilih oleh para ortu merkea karena Joko adalah putra dari sahabat sang mamanya Maya yang berteman akrab dengan mamanya Joko. Dengan alasan agar Joko bisa meneruskan usaha ayahnya Maya yang memiliki perusahaan properti sebagai salah satu manajer disitu maka Joko suatu saat diharapkan bisa menggantikan peran ayah mertua di perusahaan properti itu. Sampe usia pernikahan yang ke-3 tahun mereka belum dikaruniai anak. Entah siapa yang mandul yang jelas mereka berdua saling cuek dan belum periksa ke dokter tentang siapa yang mandul. Padahal idealnya sepasang suami istri mengharapkan kehadiran keturunan di keluarga mereka untuk melengkapi kebahagiaan sebuah rumah tangga. Sementara itu salah satu mahasiswinya Ryan yaitu Rani yang mungil tapi cantik dan agresif juga sangat menggebu mendekati Ryan. Rani yang mengalami kesulitan dalam tugas-tugas kuliahnya ditambah lagi tidak bisa fokus karena sedang bolak bali ke Bandung mengurus ibunya yang sedang sakit, disinilah Ryan terkondisi untuk terus membantu Rani dalam hal pengobatan sang ibu namun sayangnya hal ini nampaknya benar-benar dimanfaatkan Rani untuk mendekati Ryan sekaligus mengambil keuntungan dari kekayaan Ryan yang berlimpah. Padahal ada pria lain yang begitu baik yang sangat menyukai Rani yang tinggal kota bandung bersama sang ibu, yaitu Bayu seorang Dokter muda yang selalu setia melayani ibunya Rani di Rumah Sakit selama menjalani perawatan. Hubungan Ryan dan Maya semakin dekat tanpa diketahui oleh Tania apalagi kondisi rumah tangga Maya yang tidak harmonis dengan Joko sang suami membuat Maya semakin melarikan dirinya ke pelukan Ryan yang menawan itu. Ditambah lagi gairah Tania dalam berhubungan dengan Ryan sebagai sepasang suami istri sangat berbeda dengan perlakuan manis Maya ke Ryan. Pun Tania sempat terpesona oleh Robi sang mantan sewaktu di SMA nya dulu. Namun demikian dari semua itu, pada akhirnya Ryan dan Tania tetap bersatu karena ada hal yang ternyata bisa membuat mereka tetap mempersatukan mereka. Satu per satu orang-orang mencoba mengganggu kehidupan rumah tangga mereka itu berguguran alias mundur dan kembali dengan kehidupannya masing-masing secara normal kembali. Untuk Maya pada akhirnya mendapatkan kebahagiaan dari lelaki yang cocok dengannya. Sedangkan tokoh antagonis seperti Robi dan Joko pada akhirnya akan kena getahnya di akhir cerita nantinya. Untuk Mahasiswinya Ryan yaitu si cantik Rani pada akhirnya jatuh ke pelukan pria yang mau secara tulus menjaga dan melindunginya sekaligus ikut merawat ibunya selama ibunya sakit yaitu Dokter Bayu.