/0/3503/coverbig.jpg?v=c46e147595459b0630344864f0be68e6)
Pernikahan mereka tidak lain adalah untuk keuntungan kedua keluarga. Pria itu bisa memilih siapa saja untuk menjadi pengantinnya, tetapi saat dia menatapnya, dirinya tahu bahwa dialah yang ia inginkan. Namun, pernikahan mereka tidak bertahan lama karena ketidakpedulian wanita itu. Sampai saat pria itu menandatangani perjanjian perceraian, pria itu akhirnya menyaksikan sifat aslinya. Ternyata wanita itu juga memanfaatkannya. Perceraian mereka bukanlah akhir tetapi awal dari permainan cinta sejati.
Ketika Devina Salam terbangun di pagi hari, dia tidak merasa segar seperti yang diharapkan setelah melewati istirahat malam nyenyaknya. Dia gelisah karena merasa sesuatu yang buruk akan terjadi, sehingga rasa cemasnya berkepanjangan. Kecemasannya ini membuatnya sangat kesal. Seperti yang sudah diharapkan, dia menerima telepon langsung dari Jaya Baskoro hanya beberapa saat sebelum waktu menunjukkan pukul sembilan. Jaya menyuruhnya untuk segera pergi ke Grup Baskoro sebelum pukul sepuluh.
Devina tidak tahu mengapa Jaya ingin menemuinya tiba-tiba, tetapi di dalam benaknya, Devina tahu itu pasti bukan suatu pertanda yang baik. Jadi Devina bergegas berpakaian dan berangkat berjalan kaki sekitar sepuluh menit menuju Grup Baskoro.
Ini bukan pertama kalinya dia masuk ke dalam gedung itu. Tidak ada sesuatu yang baru, kecuali kali ini, dia diminta langsung oleh suaminya, seorang putra pemilik Grup Baskoro, untuk pergi ke kantor pusat perusahaan mereka di Penang untuk menandatangani surat perjanjian perceraian!
Sesampainya di dalam ruangan kantor Jaya, Devina duduk terdiam sambil memegang pena dengan begitu erat di tangannya sehingga ujung jarinya dalam waktu singkat menjadi pucat. Dia melirik surat cerai yang ada di atas meja. Dia sengaja berusaha menghindari kontak mata dengan orang yang ada di hadapannya.
Devina sungguh tidak mengerti mengapa Jaya harus berbuat sejauh itu untuk bercerai. Usia pernikahan mereka sekitar satu tahun sekarang. Apakah dia sudah melakukan sesuatu yang salah? Atau apakah ada sesuatu yang lain?
Tetapi jika memang ingin bercerai, Jaya tidak akan repot-repot meminta Devina secara pribadi untuk datang dan duduk di kantornya. Sebetulnya mereka bisa mendiskusikannya di rumah. Namun, Devina hampir lupa bahwa Jaya sudah lebih dari dua bulan tidak berada di rumah. Kenyataannya, Jaya memang jarang sekali berada di rumah. Tidak ada hal intim yang terjadi di antara mereka berdua.
Devina tahu betul alasan mengapa pada awalnya pria itu mau menikahinya, itu karena Devina adalah seorang anggota keluarga Salam, yang memiliki status tinggi dan reputasi terhormat.
Sudah lebih dari setahun sejak pernikahan mereka, Jaya dengan cepat naik ke tampuk kekuasaan sampai dia mencapai status yang cukup tinggi untuk dianggap sebagai tulang punggung keluarga Baskoro. Kini Jaya memiliki pengaruh yang penting di Penang.
Sedangkan di sisi lain, Devina, tetaplah Devina Salam, seorang wanita tanpa prestasi apa pun dan dianggap bukan siapa-siapa. Tidak ada yang tahu bahwa Devina adalah istri sah dari Jaya Baskoro. Hal ini tercantum di dalam perjanjian antara Jaya dan keluarga Salam. Pernikahan mereka berdua harus dirahasiakan.
Untuk memenangkan kesetiaan keluarga Baskoro, keluarga Salam memutuskan untuk memaksa Devina menikah dengannya, tidak peduli apa akibatnya. Devina tidak lain adalah aset buangan dalam keluarga Baskoro. Statusnya bahkan lebih rendah dari seorang pelayan. Devina hanya bisa menggerutu memikirkan hal ini. Tampaknya Jaya memang adalah orang yang pintar. Pria ini tahu betapa rendahnya posisi Devina dalam keluarga Salam, tetapi dia memilih untuk menikahinya daripada menikahi salah satu sepupu Devina. Jaya berharap keluarga Salam tidak peduli pada Devina, dan mereka tidak akan mengatakan sepatah kata pun ketika saatnya tiba untuk menceraikan Devina.
Devina tersenyum memikirkan hal ini. Kali ini keluarga Salam tampaknya telah merasakan akibat dari perbuatan mereka sendiri. Bukan saja mereka tidak dapat mengambil keuntungan dari hasil persekutuan mereka dengan keluarga Baskoro, tetapi mereka juga menderita beberapa kerugian. Apa yang akan terjadi apabila keluarga Salam tahu bahwa Jaya akhirnya memutuskan untuk bercerai? Tampaknya konsekuensi yang terjadi pasca perpisahan mereka berdua nanti akan sangat menarik.
"Cepat tanda tangani!" Jaya menyuruh Devina sambil menatapnya dengan dingin dan tak peduli.
"Baik."
Devina akhirnya mengumpulkan keberanian untuk mendongakkan kepala dan menatap mata Jaya.
Rasanya seperti mimpi ketika Devina mengingat fakta bahwa pria ini sudah tinggal bersamanya selama setahun lebih. Dengan senyum gembira di wajahnya, Devina mengambil pena, dan dengan hati-hati membubuhkan namanya seolah-olah dia seperti sedang mencoba untuk memenangkan kompetisi kaligrafi semasa sekolahnya dulu. Devina sangat serius mengerjakan tugasnya. Di setiap lembar yang ditandatanganinya, Devina bisa merasakan hatinya perlahan sedih. Bukan karena pernikahan mereka telah berakhir, melainkan bagaimana Devina diingatkan akan ketidakberartiannya sendiri dalam keluarga Salam, dan dalam hati suaminya sendiri.
"Devina." Jaya tidak menyangka Devina bisa sebegitu tenangnya melalui semua ini. Untuk sesaat, Jaya tidak dapat mengatakan apa-apa.
Setelah menandatangani surat perjanjian itu, Devina menatap dan memberikan senyuman hangat pada Jaya, menunggunya memecah kesunyian. Jaya dengan canggung berkata, "Devina, aku akan meminta pengacara untuk mentransfer uang yang layak kamu terima ke rekeningmu dalam kurun waktu sekitar satu jam. Kamu juga akan mendapatkan kepemilikan rumah kita karena itu milikmu sejak awal. Kamu bisa tinggal di sana seterusnya. Untuk barang-barangku..."
Keseruan tiada banding. Banyak kejutan yang bisa jadi belum pernah ditemukan dalam cerita lain sebelumnya.
Kisah Daddy Dominic, putri angkatnya, Bee, dan seorang dosen tampan bernama Nathan. XXX DEWASA 1821
Dua tahun lalu, Regan mendapati dirinya dipaksa menikahi Ella untuk melindungi wanita yang dia sayangi. Dari sudut pandang Regan, Ella tercela, menggunakan rencana licik untuk memastikan pernikahan mereka. Dia mempertahankan sikap jauh dan dingin terhadap wanita itu, menyimpan kehangatannya untuk yang lain. Namun, Ella tetap berdedikasi sepenuh hati untuk Regan selama lebih dari sepuluh tahun. Saat dia menjadi lelah dan mempertimbangkan untuk melepaskan usahanya, Regan tiba-tiba merasa ketakutan. Hanya ketika nyawa Ella berada di tepi kematian, hamil anak Regan, dia menyadari, cinta dalam hidupnya selalu Ella.
Kisah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal mati suaminya. Widya Ayu Ningrum (24 Tahun) Mulustrasi yang ada hanya sebagai bentuk pemggambran imajinasi seperti apa wajah dan bentuk tubuh dari sang pemain saja. Widya Ayu Ningrum atau biasa disapa Widya. Widya ini seorang ibu rumah tangga dengan usia kini 24 tahun sedangkan suaminya Harjo berusia 27 tahun. Namun Harjo telah pergi meninggalkan Widy sejak 3 tahun silam akibat kecelakaan saat hendak pulang dari merantau dan karna hal itu Widya telah menyandang status sebagai Janda di usianya yang masih dibilang muda itu. Widya dan Harjo dikaruniai 1 orang anak bernama Evan Dwi Harjono
Kisah asmara para guru di sekolah tempat ia mengajar, keceriaan dan kekocakan para murid sekolah yang membuat para guru selalu ceria. Dibalik itu semua ternyata para gurunya masih muda dan asmara diantara guru pun makin seru dan hot.
Sinta butuh tiga tahun penuh untuk menyadari bahwa suaminya, Trisna, tidak punya hati. Dia adalah pria terdingin dan paling acuh tak acuh yang pernah dia temui. Pria itu tidak pernah tersenyum padanya, apalagi memperlakukannya seperti istrinya. Lebih buruk lagi, kembalinya wanita yang menjadi cinta pertamanya tidak membawa apa-apa bagi Sinta selain surat cerai. Hati Sinta hancur. Berharap bahwa masih ada kesempatan bagi mereka untuk memperbaiki pernikahan mereka, dia bertanya, "Pertanyaan cepat, Trisna. Apakah kamu masih akan menceraikanku jika aku memberitahumu bahwa aku hamil?" "Tentu saja!" jawabnya. Menyadari bahwa dia tidak bermaksud jahat padanya, Sinta memutuskan untuk melepaskannya. Dia menandatangani perjanjian perceraian sambil berbaring di tempat tidur sakitnya dengan hati yang hancur. Anehnya, itu bukan akhir bagi pasangan itu. Seolah-olah ada penghalang jatuh dari mata Trisna setelah dia menandatangani perjanjian perceraian. Pria yang dulu begitu tidak berperasaan itu merendahkan diri di samping tempat tidurnya dan memohon, "Sinta, aku membuat kesalahan besar. Tolong jangan ceraikan aku. Aku berjanji untuk berubah." Sinta tersenyum lemah, tidak tahu harus berbuat apa ....