Kehidupan Cinta berubah drastis ketika ayahnya memutuskan untuk menikah lagi. Sifat Cinta benar-benar sangat dingin dan tak tersentuh. Cinta terlibat pergaulan bebas membuat kepala ayahnya menjadi pening. Berbagai macam cara telah ayah Cinta lakukan untuk merubah pribadi Cinta, tapi tetap saja tak ada yang berhasil. Hingga pada akhirnya, ayah Cinta mendatangkan Sabda, teman kecil Cinta untuk membantunya mengubah sifat Cinta. Akankah Sabda berhasil membuat pribadi Cinta lebih baik?
Brumm ... Brumm ... Brumm ...
Suara motor saling bersahut-sahutan. Beberapa motor itu telah berjejer rapi di depan sang wasit.
"Ayo, Cinta. Kamu pasti menang, Sayang!"
Cinta menoleh ke arah suara, dia tersenyum tipis di balik helmnya. Farel, kekasihnya selalu memberikan support untuknya.
"Tiga ... dua ... satu, go!"
Semua motor pun saling melaju, mencari posisi agar menjadi yang terdepan. Cinta salah satunya. Wanita itu sangat lihai mengendarai motornya, menyalip beberapa motor, dan kini posisinya berada yang paling terdepan.
Cinta berteriak senang. Tidak ada yang bisa menandinginya, selama ini dialah yang selalu menjadi nomor satu, walaupun hanya dia sendiri sebagai wanita.
Ponsel Cinta terus berdering membuat Cinta menggeram kesal. Sedikit lagi dia akan mencapai finish, tapi ponselnya terus saja berdering, membuat Cinta mengumpat keras.
Cinta menoleh ke belakang, motor yang lainnya masih jauh, bahkan tak terlihat. Dengan buru-buru Cinta mengeluarkan ponselnya yang berada disaku celananya. Cinta mendengkus keras ketika ayahnya yang meneleponnya.
"Halo," jawab Cinta dengan malas.
"Kamu di mana? Ini sudah malam. Pulang cepat!" bentak Ricko dari seberang sana.
Cinta memutar bola matanya malas.
"Aku sibuk!" jawab Cinta ketus.
"Pokoknya Ayah bilang pulang ya pulang. Kamu itu perempuan, nggak baik keluyuran malam-malam! Ayah tunggu kamu di rumah, setengah jam belum pulang, siap-siap saja uang sakumu Ayah tahan."
"Yah, jangan gitu dong-- ah, sial!" decak Cinta ketika sambungan telepon itu terputus.
Cinta melihat sudah banyak motor yang berlalu lalang, rasanya juga percuma jika dia akan melanjutkan, karena Cinta yakin pasti dia akan kalah. Daripada dia menanggung malu, lebih baik dia berputar arah, mencari jalan pintas agar tak ada yang melihatnya.
Sepanjang perjalanan, Cinta selalu mengumpat keras, bagaimana tidak, ayahnya menggagalkan rencananya yang sudah dia rencanakan secara matang-matang. Rasanya sia-sia karena dia sudah bekerja dengan keras, dan sialnya perjuangannya seketika lenyap karena telepon dari ayahnya.
Harusnya tadi Cinta mematikan ponselnya agar tak ada yang mengganggu konsentrasinya, nasi sudah menjadi bubur, semua sudah terjadi, apa boleh buat.
Kini Cinta sudah berada di depan rumahnya, berkali-kali wanita itu menghela napas panjang, entah kenapa ketika ingin memasuki rumah itu membuat hatinya sedih.
Sedih karena tak ada lagi omelan bundanya yang setiap hari dia dengar. Sedih karena tak ada lagi senyuman hangat dari sang ayah, dan juga sedih karena saat ini ada orang asing yang tengah berbahagia di atas penderitaannya.
Cinta menundukkan kepalanya, berusaha untuk menyemangati dirinya sendiri bahwa dia adalah wanita yang kuat. Masuk ke rumah ini berarti dia harus kuat mental, siap mendapat tatapan sinis dari ayahnya, siap mendapat cemoohan dari mama sambungnya, dan juga siap difitnah oleh saudara tirinya.
Cinta kembali menatap lurus ke depan, berjalan mendekat menuju ke arah pintu, kemudian membuka pintu itu secara perlahan.
Sudah dia duga, ayahnya sedang berdiri tak jauh dari hadapannya dengan melipatkan kedua tangannya, akan tetapi saat ini ayahnya tidak sendiri, ada seorang pria yang Cinta tidak kenal.
Tatapan Cinta dan pria itu pun bertemu, pria itu tersenyum lebar pada Cinta, sedangkan Cinta melengos.
"Aku sudah pulang," ujar Cinta pelan.
"Kamu terlambat 45 menit, sesuai perjanjian, uang saku akan Ayah potong!" tandas Ricko.
Cinta menatap Ricko dengan tajam seraya tersenyum kecut. Wanita itu menganggukkan kepalanya berkali-kali.
"Ya, potong saja sepuas hati Ayah, lebih baik Ayah tidak usah lagi memberikanku uang saku. Owh, kenapa tidak sekalian Ayah usir saja aku, biar Ayah puas dengan keluarga baru Ayah," cerca Cinta sambil tersenyum pongah.
"Cinta!" hardik Ricko.
Cinta melihat pria itu tengah menenangkan ayahnya, tanpa berlama-lama wanita itupun langsung pergi meninggalkan mereka berdua, mengabaikan teriakan ayahnya yang terus saja memanggil namanya.
Saat ini tujuannya hanya satu, yaitu kamar. Di mana tempat wanita itu untuk berkeluh kesah, menjerit, tertawa, menangis, maupun bahagia. Hanya kamarnya yang menjadi saksi bisu tentang bagaimana suasana hatinya.
Cinta membuka pintu kamar itu dengan tergesa, lalu menutupnya dengan sekencang mungkin, biarlah jika terdengar oleh Ricko, biar Ricko tahu bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja.
"Ya Tuhan, anak itu," gumam Ricko sambil memijit kepalanya yang terasa sakit.
"Om tidak apa-apa? Sebaiknya kita duduk saja," tawar pria itu.
Ricko mengangguk pelan, mereka berdua pun berjalan menuju sofa.
"Om bingung harus bagaimana lagi agar Cinta nurut dengan kata-kata Om. Jujur saja Om takut jika Cinta terjebak terlalu jauh dalam dunia malamnya," keluh Ricko.
Pria itu diam saja, tak berani mengucapkan satu kata pun. Walau bagaimanapun juga dia tak berhak mencampuri perdebatan antara ayah dan anak itu. Biarlah dia menjadi pendengar yang baik.
"Aku yakin kalau Cinta tak akan seperti itu, Om," jawab pria itu setelah terdiam cukup lama.
Ricko menatap pria itu dengan pandangan tak terbaca.
Sabda Pramudya, pria itu adalah teman masa kecil Cinta, ketika Cinta masih kecil, tak henti-hentinya putrinya berceloteh mempunyai teman baik seperti Sabda.
Namun, seiring berjalannya waktu mereka akhirnya berpisah. Orang tua Cinta memutuskan untuk pindah agar ekonomi mereka semakin maju.
Dan kini mereka berdua dipertemukan kembali, Sabda melihat tatapan Cinta yang begitu terluka ketika mata mereka saling bertemu. Entahlah, Sabda hanya menduga saja, dan Sabda yakin bahwa Cinta saat ini tidak mengenalnya. Terlihat sangat jelas ketika cara Cinta menatapnya. Dulu Cinta menatapnya dengan senyum lebarnya, sekarang wanita itu menatapnya dengan dingin.
Cinta yang dia kenal periang kini sangat jauh berbeda.
"Om juga berpikir seperti itu, tapi ...."
Ricko menggeleng pelan sambil menunduk, bagaimana bisa dia akan berpikir positif, sedangkan pergaulan Cinta yang cukup bebas.
"Aku kenal Cinta dari kecil, jadi aku tahu seperti apa sifat Cinta, meskipun wanita itu keras kepala, akan tetapi dia pasti akan menurut apa kata orang tuanya," imbuh Sabda.
Ricko tertawa pelan ketika mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Sabda.
"Ya, kau benar, Sabda. Cinta itu keras kepala, meskipun demikian dia akan menuruti semua perintahku. Jika aku bilang iya maka dia akan melakukannya, dan jika aku bilang tidak pasti tidak akan dia kerjakan. Hanya saja itu dulu, sekarang telah berbeda," jelas Ricko dengan suara lirih.
Ya, Sabda melupakan satu fakta bahwa yang dia ingat ketika Cinta masih kecil, jelas sangat berbeda dengan Cinta yang sudah dewasa. Benar yang dikatakan oleh Ricko, semuanya tampak berbeda.
"Jadi, kamu sudah tahu, kan, kenapa Om panggil kamu sini?" tanya Ricko sambil menatap Sabda.
Sabda menggeleng. "Tidak, Om," jawab Sabda kalem.
Ricko menghela napas panjang. "Sabda," panggil Ricko.
"Ya, Om?"
"Tujuanku memanggilmu ke sini untuk menjaga Cinta, mengikuti ke mana Cinta pergi, dengan siapa dia pergi, dan apa saja yang Cinta lakukan selama berada di luar rumah. Kamu mau, kan, Sabda? Membantu Om agar Cinta tidak salah arah?"
Namanya Kasih, wanita manis dengan segala kesederhanaannya. Selalu bersikap ramah pada semua orang. Namun, wajah ceria wanita itu seketika sirna, Kasih harus menelan pil pahit ketika ibunya, orangtua satu-satunya yang dia punya, masuk rumah sakit akibat kecelakaan. Ditambah lagi, sang suami yang tengah bekerja di perantauan hilang tanpa kabar. Kasih bingung harus mencari uang ke mana. Hingga pada akhirnya, teman dekatnya menawarkan sebuah pekerjaan untuknya, yang langsung Kasih setujui tanpa pikir panjang. Dari situlah Kasih amat sangat menyesali keputusannya, karena telah menjadi budak nafsu dari seorang pria bernama Gilang.
Shella memiliki masalah serius ketika keluarganya mencoba memaksanya untuk menikah dengan pria tua yang mengerikan. Dalam kemarahan, dia menyewa gigolo untuk berakting sebagai suaminya. Dia kira gigolo itu membutuhkan uang dan melakukan ini untuk mencari nafkah. Sedikit yang dia tahu bahwa pria tersebut tidak seperti itu. Suatu hari, dia melepas topengnya dan mengungkapkan dirinya sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Ini menandai awal dari cinta mereka. Pria itu menghujaninya dengan semua yang dia inginkan. Mereka bahagia. Namun, keadaan tak terduga segera menjadi ancaman bagi cinta mereka. Akankah Shella dan suaminya berhasil melewati badai? Cari tahu!
"Seumur hidup aku akan membencimu Sarah!" Itulah kalimat yang meluncur dari mulut tajam Diko, seorang CEO dengan sikap arogan, angkuh dan tidak pernah bersikap ramah kepada wanita lain kecuali tunangannya bernama Abel. Sangat di sayangkan karena pertunangan mereka harus batal karena tuntutan Ayah Diko yang memaksa pria itu menikahi anak musuh bebuyutannya yang sudah meninggal, Sarah, yang dijadikan jaminan. Sarah marah, kecewa dengan mendiang Ayahnya. Nasi sudah menjadi bubur, wanita yang baru lulus kuliah jurusan ekonomi itu, terpaksa menjadi tahanan di istana suaminya. Dipermalukan, direndahkan, dipaksa, juga di jadikan bahan bulan-bulanan teman Diko. Perlahan, sikap Diko berubah, saat ia mulai menyadari banyak lelaki yang mengejar Sarah walau berstatus istrinya dan menimbulkan sikap protektif berlebihan dari pria tersebut, tetapi, Diko tak sadar jika sudah mematahkan apa yang ada di dalam diri Sarah. Mampukah Diko menyatukan apa yang sudah ia patahkan pada Sarah, juga menyembuhkan hati yang terkoyak, bukan karena perselingkuhan, namun karena HARGA DIRI yang TERINJAK?
Semua orang terkejut ketika tersiar berita bahwa Raivan Bertolius telah bertunangan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa pengantin wanita yang beruntung itu dikatakan hanyalah seorang gadis biasa yang dibesarkan di pedesaan dan tidak dikenal. Suatu malam, wanita iru muncul di sebuah pesta dan mengejutkan semua orang yang hadir. "Astaga, dia terlalu cantik!" Semua pria meneteskan air liur dan para wanita cemburu. Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa wanita yang dikenal sebagai gadis desa itu sebenarnya adalah pewaris kekayaan triliunan. Tak lama kemudian, rahasia wanita itu terungkap satu per satu. Para elit membicarakannya tanpa henti. "Ya tuhan! Jadi ayahnya adalah orang terkaya di dunia? "Dia juga seorang desainer yang hebat dan misterius, dikagumi banyak orang!" Meskipun begitu, tetap banyak orang tidak percaya bahwa Raivan bisa jatuh cinta padanya. Namun, mereka terkejut lagi. Raivan membungkam semua penentangnya dengan pernyataan, "Saya sangat mencintai tunangan saya yang cantik dan kami akan segera menikah." Ada dua pertanyaan di benak semua orang: mengapa gadis itu menyembunyikan identitasnya? Mengapa Raivan tiba-tiba jatuh cinta padanya?
AREA DEWASA! YANG BELUM CUKUP UMUR, MINGGIR DULU YA, CARI BACAAN SESUAI UMURNYA. NEKAT BACA CERITA INI, DOSA TANGGUNG SENDIRI. Pertemuan Anne Mary yang masih berumur 18tahun dengan Marcio Lamparska, 30tahun dalam sebuah tragedi pembunuhan di Tokyo dimana Marcio sebagai pelaku pembunuhan dan Anne yang menjadi saksi matanya membuat hubungan antara Anne dan Marcio terikat dalam suatu kerjasama yang saling menguntungkan karena akibat dari tragedi pembunuhan tersebut, Anne yang merupakan orang terdekat dengan korban, tertuduh menjadi tersangka utama pembunuhan. Sebelum interpol menemukan dan menangkap Anne, Marcio bersama anak buahnya sudah terlebih dahulu menculik gadis itu dan membawanya ke Murcia, Spanyol, kediaman Marcio berada. Anne Mary yang memiliki otak jenius di atas rata-rata hanyalah seorang gadis muda yang sangat lugu, polos namun memiliki mulut yang tajam pedas dan kritis sedangkan Marcio yang tanpa dia sadari sudah jatuh cinta kepada gadis muda tersebut semakin membuatnya protektif menjaga dan memberikan pelatihan-pelatihan fisik pada Anne yang tentu saja semakin membangkitkan api dendam dalam diri Anne yang membara di dalam dadanya. Anne akhirnya bersedia membuka hatinya untuk menerima perasaan Marcio agar dia bisa lebih mudah untuk membunuh pria itu yang ternyata tanpa dia sadari masuk ke dalam perangkapnya sendiri, jatuh cinta pada Marcio. Bisakah Anne melupakan Touda Akira sepenuhnya, orang yang sudah menjadi korban pembunuhan Marcio, dimana Touda merupakan cinta pertama Anne yang mencintainya secara diam-diam dan melupakan balas dendamnya pada Marcio? Bagaimana dengan Iosef, tangan kanan musuh besar Marcio yang sejak pertama kali bertemu dengan Anne, memiliki perasaan tidak biasa terhadap gadis mungil itu. Iosef juga musuh yang pernah melukai Anne namun juga menyelamatkan gadis itu dari kematian. Demi menyelamatkan Marcio, Anne terpaksa ikut pergi dengan Iosef. Iosef yang lembut, perhatian, sangat posesif dan mencintai Anne dengan nyawanya. Cinta yang tulus dan abadi namun memahami jika gadis yang dia cintai tersebut masih mengukir nama Marcio di dalam hatinya. Dalam pelarian bersama Iosef, Anne tumbuh semakin kuat, tangguh dan sangat cantik mempesona. Ayunan pedangnya sangat cepat, akurat, dan sikapnya tegas, tidak segan membunuh siapapun yang menjadi tugas dalam misinya. Akankah pertemuan kembali Anne dan Marcio bisa menumbuhkan perasaan cinta dan kerinduan di antara mereka lagi atau mereka menjadi musuh yang akan saling membunuh? Ikuti terus cerita Anne Mary ini dari seorang gadis biasa yang jelek menjadi seorang gadis muda yang sangat cantik dan memukau namun sifatnya yang sangat tidak peka akan cinta membuat para pria yang terpikat padanya selalu salah paham akan sikapnya. “Ini bukan tentang cinta dan siapa yang kamu pilih, tapi kepada siapa kamu akan berkomitmen untuk memberikan hati yang kamu yakini dia bisa menjaga hatimu dengan sangat baik,” – Anne Mary. CERITA INI EXCLUSIVE HANYA ADA DI BAKISAH!
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?