Mature Romance 21+ Kaki Izabelle gemetar hebat, ia tidak menyangka akan melakukan hal segila ini hanya demi menebus ayah brengseknya. Malam ini adalah malam terakhir Izabelle sebagai seorang gadis perawan. "Kau akhirnya datang, jalang kecil!" Ucap seorang pria yang telah menanti kedatangan Belle malam itu. Pria itu adalah Jordan Heron, sang boss mafia yang sangat keji dan juga super bajingan. "Inikah yang dinamakan seks.. ada rasa sakit dan juga nikmat.." Izabelle menatap ke arah awan-awan ruangan dengan tatapan mata yang kosong bak tak berpengharapan lagi. Yah, kehormatan yang selama ini ia jaga dengan baik akhirnya hilang direnggut oleh seorang pria yang baru saja ia temui. Bahkan harus menerima hinaan kejam dari Jordan usai hubungan panas mereka malam itu. Izabelle terpaksa melakukan transaksi haram ini agar ayahnya terbebas dari hutang piutang bahkan sandera Jordan. Kehidupan mereka kian sulit akibat perbuatan ayahnya yang suka berjudi hingga mereka nyaris menjadi gelandangan... Apa yang akan Izabelle perbuat selanjutnya dimasa depan?
"Budak di atas Ranjang
Author by Natalie Ernison
Hallo, ini adalah novel terbaruku☺️ dan nuansa awalnya sedikit berbeda dari novel² sebelumnya😸 tentunya membuat kalian panas dingin dikit deh hehehe
Selamat membaca🤗🤗🤗🥳🥳
Selamat membaca🤗🤗🤗🥳🥳
...
Malam ini merupakan malam yang sangat menyedihkan bagi Izabelle Vedrow atau sebut saja gadis ini Belle. Ia kehilangan pekerjaannya akibat hutang piutang sang ayah. Ayahnya suka bermain judi dan juga suka memukuli ibunya ketika kalah bermain judi.
Izabelle Vedrow
Izabelle Vedrow
Belle sangat muak dengan keadaannya, ia benar-benar dipermainkan oleh sang boss mafia yang telah menjadi sumber uang bagi ayahnya dan kini sedang menyandra ayahnya di sana
Belle sangat muak dengan keadaannya, ia benar-benar dipermainkan oleh sang boss mafia yang telah menjadi sumber uang bagi ayahnya dan kini sedang menyandra ayahnya di sana.
Belle datang ke markas mafia seorang diri, ia sudah gelap mata dan tidak dapat berpikir dengan jernih lagi.
"Markas Mafia"
Kaki Belle gemetar hebat, ia tidak menyangka akan melakukan hal segila ini hanya demi menebus ayah brengseknya.
"Kau akhirnya datang, jalang kecil!" Ucap seorang pria yang telah menanti kedatangan Belle malam itu.
Pria itu adalah Jordan Heron, sang boss mafia yang sangat keji dan juga super bajingan.
Jordan Heron
Jordan Heron
Jordan hanya mengenakan celana jeans, sedangkan bagian tubuh atasnya terekspos bebas
Jordan hanya mengenakan celana jeans, sedangkan bagian tubuh atasnya terekspos bebas. Tubuh yang begitu proporsional, dengan otot yang sangat menggoda iman wanita ketika melihatnya. Senyuman nakal tertoreh dibibir Jordan, karena baginya kedatangan Belle adalah sebuah santapan lezat.
"Berhenti mengulur waktu, cepat lakukan sesuai perjanjian." Ketus Belle dengan sorot mata yang sangat tajam. Seketika itu juga Jordan merasa sangat tertantang. Belum pernah ada seorang gadis polos yang berani menentang dirinya seperti yang sedang Belle lakukan.
"Kemarilah!" Jordan menarik paksa pergelangan tangan Belle menuju sebuah ruangan khusus miliknya. Tentu saja, ruangan tersebut adalah tempat eksekusi panas bagi Jordan.
...
"Kumohon tepatilah janjimu untuk membebaskan ayahku dari segala hutangnya." Ucap Belle dengan tubuh gemetar.
"Of course, little bitch. Tapi, setelah kau memuaskanku.." ucap Jordan tepat di daun telinga Belle, dengan sedikit jilatan nakal di sana. Belle kian gemetar, ia hanya lah seorang gadis polos dan tidak tahu tentang dunia mafia yang sangat kejam.
Ahk! Belle memekik saat Jordan mendorong tubuhnya ke atas kasur king size. Jordan bahkan menindih tubuh Belle, dan mulai mencumbu Belle dengan kecupan yang begitu rakus. Belle hanya mampu meremas seprei sebagai pelampiasan rasa bersalah dan juga jijik terhadap dirinya sendiri.
"Apakah aku akan berakhir malam ini.." Belle hanya bisa pasrah akan apa yang Jordan perbuat selanjutnya.
Ahk! Belle mendesah kasar, saar Jordan mulai menjelajahi area tubuhnya. Menjilat, menghisap, meremas bagian sensitive tubuh Belle.
Jordan membuka lebar kedua paha Belle dan membuka bagian Mrs.V milik Belle yang masih perawan dan juga menggemaskan baginya. Jilatan pertama, kedua dan seterusnya sudah mampu membuat seluruh tubuh Belle mengalami tegangan tinggi. Seluruh aliran darahnya kian memanas, dan jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Kau yang menyerahkan dirimu, maka nikmatilah malam terakhirmu sebagai seorang gadis perawan." Jordan pun tak ragu untuk menerobos selaput darah milik Belle yang masih sangat rapat juga sempit.
Ahk! Hakkkhh ahk! Belle mendesah kasar dan air matanya menetes saat Jordan mencoba untuk menerobos masuk selaput darah miliknya.
"Oh God! Apakah ini malam terakhirku sebagai seorang perawan.. aku sangat jalang.. yah, aku hanya seorang gadis jalang.." Belle tak hentinya menangis sedih atas apa yang telah terjadi.
Hingga akhirnya..
Arghkk!! Jeritan juga desahan terakhir Belle dan akhirnya selaput darah miliknya pun koyak akibat tusukan Mr.P milik Jordan. Maju mundur Jordan memainkan perannya di atas tubuh polos Belle.
Ahk! Ahk! Belle terus mendesah seirama dengan tempo tusukan dari Jordan. Terasa sangat perih namun juga lebih banyak rasa nikmat.
"Inikah yang dinamakan seks.. ada rasa sakit dan juga nikmat.." Belle menatap ke arah awan-awan ruangan dengan tatapan mata yang kosong bak tak berpengharapan lagi. Yah, kehormatan yang selama ini ia jaga dengan baik akhirnya hilang direnggut oleh seorang boss mafia keji dan juga super brengsek.
Hahh ahkk hahh... Jordan terus mendesah dalam kenikmatan yang membuatnya melayang ke awan. Milik Belle benar-benar melahap habis batang kebanggaannya.
"Apakah kau sudah mencapai puncak?" Tanya Jordan.
Belle hanya menggeleng dalam ketidakpahamannya.
"Ah, sungguh pertanyaan yang sia-sia saja.. gadis ini hanyalah seorang gadis polos, bahkan tidak mengerti seks.. bodohnya aku.." Jordan kian bersemangat ketika memikirkan apa yang ada dikepalanya.
Jordan menghentikan kegiatannya di atas tubuh Belle, lalu ia mulai menjelajahi Mrs.V Belle menggunakan mulutnya. Belle benar-benar dibuat mabuk dan menggila. Untuk pertama kalinya, Belle merasakan sensasi yang aneh tapi juga sangat nikmat. Tubuhnya seakan terkena aliran listrik bertegangan tinggi.
Hah hah... deru napas Belle melambat setelah mencapai titik klimaks.
Kini, giliran Jordan yang akan mengambil bagian klimaks miliknya.
Memompa dan terus memompa dengan cepat. Tubuh Belle terus naik turun seirama dengan tempo dari Jordan. Belle merasakan nyeri di area inti miliknya dan hampir berteriak. Akhirnya...
Argghkkk! Jordan segera mencabut Mr.P miliknya lalu menyemburkan cairan putih kental dari dalam batang miliknya tepat di area perut hingga dada Belle. Bahkan wajah Belle pun mendapat sedikit cairan tersebut.
Hah! Hhhh... Jordan akhirnya ambruk di samping tubuh Belle dengan napas terengah penuh kepuasan.
Tubuh Belle masih gemetar usai percintaan panas mereka. Ah, hubungan mereka bahkan tidak didasarkan rasa cinta, namun sebatas perjanjian.
Belle mencoba bangun dan pergi melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah beberapa saat kemudian...
Belle keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang lengkap.
"Aku sudah melakukan apa yang dapat kulakukan. Sekarang, cepat tepati janjimu." Ucap Belle dengan wajah datar.
"Tentu saja aku akan menepati janjiku. Karena, pada akhirnya para wanita memang hanya menginginkan uang, dan bahkan rela menjual keperawanan mereka hanya demi ini."
Jordan melemparkan secarik kertas berisakan cek uang senilai miliaran ke arah wajah Belle. Belle bahkan masih mampu tersenyum picik, dan membenarkan saja apa yang Jordan katakan.
"Apakah jumlah ini sudah melunasi semua hutang ayahku?" Tanya Belle sinis.
"Itu adalah bonus atas pelayananmu malam ini. Namun, jika ayahmu masih berani berhutang seperti itu, maka aku tidak tahu apa lagi yang dapat kunikmati dari sisa tubuhmu.." Ucap Jordan dengan tersenyum puas.
Sungguh ucapan yang sangat menusuk hingga ke ulu hati Belle. Namun, ia hanya dapat terdiam, karena apa yang Jordan lakukan sudah sewajarnya sebagai seorang yang lebih berkuasa.
"Terima kasih atas bonus ini, kuharap kita tidak saling bertemu bahkan mengenal." Belle berbalik dan melangkah pergi dari hadapan Jordan.
"Hei jalang kecil! Pelayananmu sangat payah, kau sangat pasif.." Ucap Jordan saat Belle akan memutar gagang pintu.
Belle berbalik sejenak sembari berkata, "setidaknya kau puas dengan tubuh perawanku. Selamat tinggal." Ucap Belle dengan percaya diri.
***
Saat sudah melangkah jauh dari area markas mafia, Belle menangis terisak. Ia membenci dirinya yang sudah begitu kotor dan hina.
"Aku hanyalah seorang jalang menjijikan.." ucap Belle dalam keputusasaan. Belle bahkan merobek cek uang dari Jordan.
Belle hanya seoranhg gadis berusia dua puluh satu tahun, dan ia baru saja menyelesaikan pendidikan strata satunya dibidang bahasa asing. Ia sangat cerdas sehingga lulus dengans angat cepat, bahkan sejak sekolah sudah dikenal dengan kejeniusannya.
Namun kini, Belle telah kehilangan kehormatan yang sanbat berharga baginya.
Apa yang dapat Belle lakukan selanjutnya...
***
Konten Dewasa | Vulgar Ugh... "Aku takut, aku belum siap menimang bayi.." ucap si gadis polos. "Tenanglah sayang, hanya sekali ini saja, kita akan mencobanya perlahan." Ucapnya dengan segala bujuk rayu, hingga si gadis polos pun melepaskan keperawanannya begitu saja. Namun sungguh nahas, setelah berhasil merenggut kehormatannya, kekasih bajingan itu pun pergi menghilang, dan meninggalkan rasa kecewa mendalam.
🚫DEWASA 21+ 🚫BAHASA VULGAR/ NO SENSOR "Bagaimana bisa kau berniat melayaniku dengan kondisi menyedihkan seperti ini. Kau benar-benar membuat gairahku turun drastis." Tegas Mikhael sembari menatap tajam ke arah Celina, tatkala melihat wajah sembab Celina. Celina harus menelan kenyataan terpedih dikhianati tunangannya, bahkan dijual sebagai jaminan untuk semua fitnah yang telah tersebar. Demi keselamatan saudara laki-lakinya, Celina terpaksa menuruti perintah keji itu.
⚠️MATURE 21+ ⚠️ Bahasa Vulgar [no sensor🚫] Pertahanan Camelia akhirnya runtuh ke dalam kesalahan yang penuh gairah membara. Ternyata, sentuhan dari seorang pria yang berusia jauh lebih tua mampu membuat gelora di dalam dirinya menjadi sangat liar. Meski Camelia menyesali perbuatan tercelanya bersama Paman Elbert, namun hal itu justru membuat Paman Elbert semakin menggilai sosok Camelia, yang merupakan istri dari keponakannya sendiri.
Mature Romance "Apakah kau juga ingin bercinta denganku" ujar seorang pria dengan senyuman sensualnya dan berjalan ke arah seorang gadis. Pia tersebut ialah seorang dosen tampan yang cukup terkenal di kampus tersebut. Sebut saja namanya Heruon Danish. Tanpa sengaja, seorang mahasiswi melihat adegan panas seorang dosen bersama seorang mahasiswi cantik di lorong kampus.
”Apakah suamimu tidak pernah memberimu titik kenikmatan?” ucap dokter Danil sembari menyentuh wajah tubuh Lie yang sudah bergetar hebat. Lie terbungkam, tatkala jemari dokter Danil terus memanjakan hasratnya yang sekian lama mati ini. Lie si istri kesepian, memiliki suami namun bak dijadikan objek pemuas saja. Namun, semua berbeda, ketika Lie dipertemukan dengan sosok pria lembut dan mampu memberikan sesuatu yang telah lama mati di kehidupan pernikahannya.
⚠️Konten Dewasa 21+ ⚠️Bahasa vulgar [umpatan-makian] Tidak perlu jual mahal, bukankah kedatanganmu untuk memuaskan aku dengan bermodalkan tubuhmu itu?" Tegas seorang pria bertubuh tinggi tegap dan hanya mengenakan celana jeans panjang saja, tentu tubuh proporsionalnya terekspos dengan jelas. "Aku hanya diminta untuk memijat saja, aku sungguh tidak mengerti maksud tuan," si pria tidak peduli dan langsung menggagahinya. "Tolong.. lepaskan aku... Tolong!" Teriak si wanita sembari terus meronta, namun si pria justru semakin menggagahinya, dan karena perlawanan keras dari si wanita membuat baju kaus yang dikenakannya terkoyak. Pria ini sangat menakutkan dan terlihat begitu mes*m. Seorang mantan bos Mafia yang sangat keji, namun sebenarnya ia sangat membutuhkan cinta. Seorang wanita yang dipertemukan dengannya, harus mengalami berbagai kesulitan akibat ulah jahat si mantan Bos Mafia yang juga seorang CEO.
Nafas Dokter Mirza kian memburu saat aku mulai memainkan bagian bawah. Ya, aku sudah berhasil melepaskan rok sekalian dengan celana dalam yang juga berwarna hitam itu. Aku sedikit tak menyangka dengan bentuk vaginanya. Tembem dan dipenuhi bulu yang cukup lebat, meski tertata rapi. Seringkali aku berhasil membuat istriku orgasme dengan keahlihanku memainkan vaginanya. Semoga saja ini juga berhasil pada Dokter Mirza. Vagina ini basah sekali. Aku memainkan lidahku dengan hati-hati, mencari di mana letak klitorisnya. Karena bentuknya tadi, aku cukup kesulitan. Dan, ah. Aku berhasil. Ia mengerang saat kusentuh bagian itu. "Ahhhh..." Suara erangan yang cukup panjang. Ia mulai membekap kepalaku makin dalam. Parahnya, aku akan kesulitan bernafas dengan posisi seperti ini. Kalau ini kuhentikan atau mengubah posisi akan mengganggu kenikmatan yang Ia dapatkan. Maka pilihannya adalah segera selesaikan. Kupacu kecepatan lidahku dalam memainkan klitorisnya. Jilat ke atas, sapu ke bawah, lalu putar. Dan aku mulai memainkan jari-jariku untuk mengerjai vaginanya. Cara ini cukup efektif. Ia makin meronta, bukan mendesah lagi. "Mas Bayuu, oh,"
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.
Sonia ditipu oleh calon ibu mertuanya untuk menikah dengan om tunangannya yang duduk di kursi roda dan sakit-sakitan. Dia pikir hidupnya akan menjadi neraka setelah menikah, tetapi dia mendapat kejutan besar. Suaminya membelikannya rumah dan tanah, dan bahkan menghujaninya dengan semua cinta. Hidup itu baik. Satu-satunya kekurangan adalah bahwa suaminya, Verdi, selalu batuk seolah-olah akan mati kapan saja. Suatu hari, Sonia menemukan rahasia suaminya, yang ternyata telah mengawasinya sejak lama. Dia mencibir, "Bukankah kamu sakit kronis?" "Aku lebih baik sekarang. Terima kasih atas perhatianmu," jawab Verdi. "Apakah kamu tidak lumpuh?" Mendengar pertanyaan ini, Verdi berkeringat dingin. "Yah, aku tidak ingin anak kita diejek, jadi aku punya dokter terbaik untuk merawat kakiku." Sonia sangat marah. Dia berteriak, "Siapa kamu? Apa lagi yang kamu sembunyikan dariku?" Dengan bunyi gedebuk, Verdi berlutut dan berkata, "Istriku, jangan meninggikan suaramu. Berteriak dengan marah bisa membahayakan bayi. Pukul saja aku sebanyak yang kamu mau." Perilaku Verdi mengejutkan semua orang yang mengenalnya. Pria kejam, yang tidak pernah meminta maaf pada siapa pun, berlutut untuk seorang wanita! Mengapa?
Setelah tiga tahun menikah yang penuh rahasia, Elsa tidak pernah bertemu dengan suaminya yang penuh teka-teki sampai dia diberikan surat cerai dan mengetahui suaminya mengejar orang lain secara berlebihan. Dia tersentak kembali ke dunia nyata dan bercerai. Setelah itu, Elsa mengungkap berbagai kepribadiannya: seorang dokter terhormat, agen rahasia legendaris, peretas ulung, desainer terkenal, pengemudi mobil balap yang mahir, dan ilmuwan terkemuka. Ketika bakatnya yang beragam diketahui, mantan suaminya diliputi penyesalan. Dengan putus asa, dia memohon, "Elsa, beri aku kesempatan lagi! Semua harta bendaku, bahkan nyawaku, adalah milikmu."
Bagi publik, dia adalah sekretaris eksekutif CEO. Di balik pintu tertutup, dia adalah istri yang tidak pernah diakui secara resmi. Jenessa sangat gembira ketika mengetahui bahwa dia hamil. Tapi kegembiraan itu digantikan dengan ketakutan ketika suaminya, Ryan, menghujani kasih sayangnya pada cinta pertamanya. Dengan berat hati, dia memilih untuk melepaskan pria itu dan pergi. Ketika mereka bertemu lagi, perhatian Ryan tertangkap oleh perut Jenessa yang menonjol. "Anak siapa yang kamu kandung?!" tuntutnya. Tapi dia hanya mencemooh. "Ini bukan urusanmu, mantan suamiku tersayang!"
Hari itu adalah hari yang besar bagi Camila. Dia sudah tidak sabar untuk menikah dengan suaminya yang tampan. Sayangnya, sang suami tidak menghadiri upacara tersebut. Dengan demikian, dia menjadi bahan tertawaan di mata para tamu. Dengan penuh kemarahan, dia pergi dan tidur dengan seorang pria asing malam itu. Dia pikir itu hanya cinta satu malam. Namun yang mengejutkannya, pria itu menolak untuk melepaskannya. Dia mencoba memenangkan hatinya, seolah-olah dia sangat mencintainya. Camila tidak tahu harus berbuat apa. Haruskah dia memberinya kesempatan? Atau mengabaikannya begitu saja?