/0/3057/coverbig.jpg?v=5204c458f54805e9dfd15178781154d6)
Bagaimna sebenarnya para paria hidup dalam kesejahteraan sekalipun melepas diri dari materi? Sangat sulit untuk dinalar, tapi begitulah para paria membuka tabir dan hakekat kehidupan.
"Aku ingin menjadi penyair, sejenak diam, lalu berkata banyak. Aku ingin seperti awan, sejenak melukis imaji manusia lalu mengajarkan bentuk kepada laut getir di bawah sana." – Paria
Hari-hari terus berganti, malam dan siang berputar, berotasi dengan angkuh, memutar waktu dengan begitu sombong, menimpakan nasib warna-warni kepada seluruh manusia. Namun bagi seorang Paria, waktu hanyalah tentang dunia yang berganti, dan warna adalah selalu sama. Seorang Paria, diam dalam kebutaan materi, bisu dan kelaparan, sepi dan merindu.
Kata orang-orang itu, untuk apa dunia diisi oleh para penyair, mereka hanya merangkai kata tanpa makna, bahkan dalam ketidakpastian, mereka tak mampu mencipta bentuk apapun. Lalu di dalam hati orang-orang itu ada yang mencintai, ada banyak kata yang tercipta di dalam kepala mereka, penuh warna dan gagasan yang tak masuk akal.
Paria kerap bertanya pada diri sendiri, tentang apa yang dirasakannya siang dan malam itu. Dia bertanya tentang terang dan gelap, seperti apakah keduanya di dalam nyata dan bagaimana keduanya di dalam mimpi. Apakah makna cahaya itu saat dunia terselimuti awam hitam lebam dan bagaimana gelap itu saat matahari bersinar terang menyilaukan. Paria adalah peragu yang tak tahu bentuk, dia melihat cahaya hanya melalui hatinya yang rapuh. Di dalam kesenyapan, dia tak tahu arti sepi dan di tengah keramaian dia buta akan makna riuh. Lapar dan haus baginya adalah udara, datang tanpa diminta lalu lenyap seakan membunuh.
Seorang penyair yang hidup dalam diam, bertemankan pena dan kertas kusut. Dia hanya makan apa yang dapat dilihat oleh pikiran dan memberi minum pada hati yang dahaga. Dia muak pada gedung tinggi menjulang dan marah pada gubuk reok yang tiangnya telah usang termakan waktu. Ketika zaman bergerak maju, dia berlari jauh ke belakang dan saat waktu memutar kembali dia bersusah payah merangkak ke depan. Waktu baginya adalah statis, bergerak hanya karena orang-orang mewah berganti wajah, zaman baginya hanyalah sebuah lagu, di mana liriknya adalah tentang kesedihan.
Kisah persahabatan tiga siswa di SMA 15 yang kaya akan tawa dan hal_hal absurd khas remaja . Kisah yang sejatinya berasal dari kehidupan nyata seorang remaja bernama; Vlomontleus
Tanpa membantah sedikit pun, aku berlutut di antara sepasang paha mulus yang tetap direnggangkan itu, sambil meletakkan moncong patokku di mulut kenikmatan Mamie yang sudah ternganga kemerahan itu. Lalu dengan sekuat tenaga kudorong batang kenikmatanku. Dan …. langsung amblas semuanya …. bleeesssssssssssskkkkkk … ! Setelah Mamie dua kali melahirkan, memang aku merasa dimudahkan, karena patokku bisa langsung amblas hanya dengan sekali dorong … tanpa harus bersusah payah lagi. Mamie pun menyambut kehadiran patokku di dalam liang kewanitaannya, dengan pelukan dan bisikan, “Sam Sayang … kalau mamie belum menikah dengan Papa, pasti mamie akan merengek padamu … agar kamu mau mengawini mamie sebagai istri sahmu. “ “Jangan mikir serumit itu Mam. Meski pun kita tidak menikah, kan kita sudah diijinkan oleh Papa untuk berbuat sekehendak hati kita. Emwuaaaaah …. “ sahutku yang kuakhiri dengan ciuman hangat di bibir sensual Mamie Tercinta. Lalu aku mulai menggenjotnya dengan gerakan agak cepat, sehingga Mamie mulai menggeliat dan merintih, “Dudududuuuuuh …. Saaaam …
Dua tahun lalu, Regan mendapati dirinya dipaksa menikahi Ella untuk melindungi wanita yang dia sayangi. Dari sudut pandang Regan, Ella tercela, menggunakan rencana licik untuk memastikan pernikahan mereka. Dia mempertahankan sikap jauh dan dingin terhadap wanita itu, menyimpan kehangatannya untuk yang lain. Namun, Ella tetap berdedikasi sepenuh hati untuk Regan selama lebih dari sepuluh tahun. Saat dia menjadi lelah dan mempertimbangkan untuk melepaskan usahanya, Regan tiba-tiba merasa ketakutan. Hanya ketika nyawa Ella berada di tepi kematian, hamil anak Regan, dia menyadari, cinta dalam hidupnya selalu Ella.
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..
WARNING 21+ !!! - Cerita ini di buat dengan berhalu yang menimbulkan adegan bercinta antara pria dan wanita. - Tidak disarankan untuk anak dibawah umur karna isi cerita forn*graphi - Dukung karya ini dengan sumbangsihnya Terimakasih
Pada hari pernikahannya, saudari Khloe berkomplot dengan pengantin prianya, menjebaknya atas kejahatan yang tidak dilakukannya. Dia dijatuhi hukuman tiga tahun penjara, di mana dia menanggung banyak penderitaan. Ketika Khloe akhirnya dibebaskan, saudarinya yang jahat menggunakan ibu mereka untuk memaksa Khloe melakukan hubungan tidak senonoh dengan seorang pria tua. Seperti sudah ditakdirkan, Khloe bertemu dengan Henrik, mafia gagah tetapi kejam yang berusaha mengubah jalan hidupnya. Meskipun Henrik berpenampilan dingin, dia sangat menyayangi Khloe. Dia membantunya menerima balasan dari para penyiksanya dan mencegahnya diintimidasi lagi.
Blurb : Adult 21+ Orang bilang cinta itu indah tetapi akankah tetap indah kalau merasakan cinta terhadap milik orang lain. Milik seseorang yang kita sayangi