Jo sosok makhluk tidak halus yang menginginkan cinta tulus meski selalu tidak berjalan mulus.
DIARY JO #JoyJadiBuku
Di suatu siang yang terik, Jo terlihat sedang bergulat dengan nilai-nilainya yang hancur dan hampir bisa di pastikan ia harus mengulang mata kuliah bu Dandi semester depan.
"Selamat siang bu," ucap Jo di depan ruangan dosen.
"Siang, oh iya iya kamu yang gantiin mang Udin ya, sini masuk," ujar Bu Dandi.
"Bu...bukan bu, saya mahasiswa mau minta perbaikan nilai," jawab Jo.
"Alah gak usah bohong, kamu bisa kerja mulai hari ini ya, tolong ini bawa ke pantries terus bikinin saya teh tawar manis ya," ujarnya sembari memberikan gelas kosongnya pada Jo.
Jo pun segera pergi menuju pantries berharap dosennya itu segera sadar bahwa Jo adalah mahasiswanya yang mengharapkan perbaikan nilai. Nasib Jo selalu berakhir mengenaskan tiap di hadapkan pada sebuah cobaan.
Setibanya Jo di pantries Jo segera mencari gelas dan membuat teh yang di suruh Bu Dandi.
"Bentaaaarrrr, bikinin saya teh tawar manis, teh tawar manis? Manis?" Jo berpikir keras.
Jo yang tak suka berpikir terlalu lama akhirnya membuatkan teh tawar itu dengan santainya.
Ketika Jo sedang menikmati proses membuat teh tawar manis itu, Alex dan Budi yang tak sengaja melewati pantries melihat Jo yang tengah sibuk di sana.
"Jo, Sujono ngapain lu malah di sini, bukannya minta perbaikan nilai," ucap Alex di depan pintu.
"Gue tadi udah ke ruangannya, eh malah di kira OB terus sekarang di suruh bikin teh tawar manis coba," ujar Jo yng masih mengaduk teh nya.
"Ahahaha tampang lu emang meyakinkan jadi OB sih," timpal Budi.
"Kampret lu pada," Jo meletakan sendok dan akan segera pergi mengantar teh.
"Jo kita balik duluan ke kosan yak, tar lu kalo udah beres berurusan sama Bu Dandi buruan balik kosan, sodaranya Budi mau maen ke kosan, cewek lagi Jo, gak penasaran lu," ujar Alex.
"Iya Jo tar gue kenalin lu sama dia," ucap Budi.
"Lu pada masih inget gak terakhir kali ngenalin cewek ke gue, apa yang terjadi?" Ucap Jo.
POV
Jo di kenalkan Alex pada seorang wanita posesif yang tiap detik selalu menanyakan kabarnya, sedang apa, di mana, sama siapa, bahkan untuk urusan kucingnya diare pun tetap mengandalkan Jo, alih-alih menjadi pacar yang romantis Jo malah di jadikan babu oleh wanita itu. Dan hal itu membuat Jo trauma mengenal wanita yang di kenalkan oleh Alex atau Budi
"Yaelah gitu aja di masukin ati lu mah, ini beneran sodaranya Budi, lu liat kan Budi bentukannya begini, produk jadi lah kalo gue kan gak jadi-jadi banget, apa lagi elu Jo produk gagal, dah percaya deh sama Budi," Alex meyakinkan.
"Ya udah atur-atur aja, gue mau anter ni teh tawar manis ke Bu Dendi, belum sehari jadi OB tar di pecat gue kalo salah lagi," ujar Jo berjalan pergi.
"Abis itu bikinin gue es teh anget yaaa woi," teriak Alex aada Jo yang sudah jauh di depan nya.
Setibanya Jo di ruang dosen, segera ia meletak kan teh itu di atas meja Bu Dandi yang masih sibuk di depan laptopnya.
"Misi bu, ini teh nya," ujar Jo.
"Oke makasih, terus kamu ngapain masih di sini?" tanya Bu Dandi.
"Bu saya mau perbaikan nilai mata kuliah ibu," jawab Jo dengan senyum menyeringainya.
"Loh kamu beneran mahawsiswa saya?" Bu Dandi masih tidak percaya.
"Beneran bu, sumpah lah gak bohong saya, nih KTM saya bu kalo gak percaya," Jo menyodorkan KTMnya.
"Oalaahh, kenapa gak bilang dari tadi, lagian muka mu meyakinkan banget jadi OB, maap ya, jadi kamu mau perbaikan?" tanya Bu Dandi.
"Ii..iya bu, jadi tugas saya apa bu?" tanya Jo.
"Bikin jurnal tentang bab terakhir buku saya deadline besok jam dua belas siang ya," ujar Bu Dandi.
"Bu mending saya bikin teh tawar manis lagi deh bu," ucap Jo.
"Oke ibu kasih keringanan kalo gitu sampe jam 12.10 siang ya," ujar Bu Dandi.
"Oke deal bu, makasih bu kalo gitu saya pulang dulu, assalamualaikum," Jo mencium tangan Bu Dandi dan berlari secepat kilat.
"Walaikumsalam," Bu dandi meminum teh buatan Jo dan seketika memuntahkannya.
"Hhhuueeekkkkk ccuuiiihhh cuuuiiihh ini teh apa aer laut hhhuueeekkkk, JJJOOOONNNOOOO," Teriak Bu Dandi.
Jo yang mendapat tugas itu pun sangat semangat untuk mengerjakannya, entah karena ia bersungguh-sungguh untuk lulus pada mata kuliah Bu Dandi atau agar ia tak mengulang di semester depan.
"Selamat siang babu (dengan nada upin ipin)," ucap Jo di depan kamar Alex.
"Eh udah balik lu, gimana teh tawar manisnya? Aman?" ledek Alex.
"Aman dong, gue jadi dapet keringanan ngumpulin tugas extend sepuluh menit," ujar Jo dengan bahagia.
"Hadeeuuuhh serah lu dah Sujono, eh si J*mbud lama bener jemput sodaranya, gak sabar gue liat lu di tolak mentah-mentah sama cewek lagi," ledek Alex.
"Kampret lu, gue sebenernya gak minat-minat banget sih kenalan cuman kalo lu pada maksa sih apa boleh buat, Jo yang tamvan ini gak bisa menolaknya," ujar Jo dengan senyum menyeringainya.
"Najisss, mual banget gue denger lu ngomong, dah sana lu jangan ngalangin fengsui gue di depan pintu kamar," usir Alex.
"Oke gue mau mandi dulu, jangan lu ngintipin gue ya, biji gue suka kedutan kalo di intipin," celoteh Jo sembari berjalan ke kamarnya.
"Najisss woii najisss, biji lu bentuknya segita juga ge er banget," teriak Alex.
Geng ABJ adalah tiga sekawan yang sering di jadikan bahan candaan di kampusnya. Namun image itu tertolong oleh Budi yang begitu tampan dan memesona.
Alex Wijaya alias kelek adalah salah satu sahabat Jo yang paling tidak bisa diam, ia bisa berbicara hingga satu malam suntuk jika sedang galau atau sedang memikirkan nasibnya yang selalu di tinggal menikah oleh mantan-mantannya. Membuat Alex tidak berani memulai hubungan serius dan jika ia bertemu wanita pun hanya sebatas hubungan satu malam.
Budi Saptadji alias j*mbud adalah sahabat Jo yang bisa di bilang penyelamat geng ambyar mereka. Bagaimana tidak, sosok lelaki sempurna semua ada pada Budi. Perawakan yang bagus, wajah tampan, kepribadian yang hangat membuat setiap wanita di dekatnya meleleh seketika hanya dengan menatap mata dan senyumannya.
Terakhir adalah Sujono alias Jo, sosok manusia setengah alien yang sangat populer di kampus. Bukan karena prestasinya, namun karena rekornya yang telah di tolak hampir dua puluh delapan wanita di kampusnya. Namun itu tak membuat Jo patah semangat mencari cinta sejatinya, meski ke dua sahabatnya memperingatkan Jo agar tidak terlalu memaksakan kehendak agar tidak kecewa lagi dan lagi.
Budi pun datang membawa saudaranya bernama Pricilla yang baru ia jemput dari stasiun tak jauh dari kosannya.
"Masuk Cill, bentar gue kenalin sama temen-temen abang dulu," ucap Budi.
"Yuuuhhuuuu I'm coming, alamak," Alex terdiam melihat Pricilla dengan mata membelalak.
"Halo, kenalin aku Pricilla biasa di panggil Cilla," menyodorkan tangan.
Alex yang masih dengan kekagumannya tak bisa berkutik setelah menatap Cilla.
"Udah biarin aja, dia kalo bengong bisa sejam," ucap Budi.
"Bang aku pengen pipis di mana, aku ga tahan ini," Cilla merapatkan kakinya.
"Wc luar lagi mampet kemaren, pake wc Jo aja itu di kamar tengah, dia lagi di kampus tadi," ujar Budi.
Cilla tak berpikir lama langsung menerobos masuk kamar Jo yang tak pernah ia kunci kecuali sedang menonton anime favoritnya.
Ketika Cilla membuka kamar mandi yang ternyata tak di kunci juga, seketika Cilla berteriak sejadi-jadinya.
"Aaaaaaaa ssseeetttaaannnnnn," Cilla yang kaget melihat Jo yang sedang mandi langsung jatuh pingsan.
"Cill, cill lu kenapa tiduran di sini aduhhh," ujar Budi membangunkan Cilla.
"Siapa sih, pada teriak-teriak," Jo keluar dengan rambut penuh busa hingga matanya nengkrenyip.
"Ya Tuhan, lu Jo ngapain mandi gak lu kunci, pantesan aja Cilla kaget sampe pingsan gini, cepet selesein mandi lu, mending bagus isinya, ini item semua," ledek Budi yang langsung membopong Cilla keluar dari kamar Jo.
"Iya iya gue bilas sekarang, ganggu aja orang lagi mandi aja," gumam Jo.
"Cill Cill, bangun hei cill," Budi mengoleskan minyak angin di hidungnya.
"Lex bantuin gue napa, jangan bengong doang," ujar Budi.
"Ehhh iya iya, sorry sorry, gue ambilin minum dulu bentar yak," ucap Alex yang tidak terkejut bila ada wanita pingsan setelah melihat Jo.
Jo yang telah selesai mandi pun bergegas menuju ruang tamu untuk memastikan siapa yang di buatnya jatuh pingsan ketika melihatnya mandi.
"Mbud, sia......ppaaa... yang kirim bidadari ke sini," ucapan Jo terbata-bata setelah melihat Cilla yang begitu cantik tengah pingsan di atas sofa.
"Udah gak usah banyak ngomong, ini bantuin bangunin dia gimana," Budi panik.
"Tenang gue ada ide, kasih napas buatan aja, gue abis gosok gigi inih masih seger bat dah nih cium hhhhaaahhhh," Jo mengetes nafas nya di depan muka Budi.
"Anjir lu jorok amat kampret, uhhhuukkk uuhukkk," Budi spontan menjauh.
"Bissmillahirohmanirohim, misi ya mbak," ketika Jo akan mencium Cilla untuk memberinya napas buatan, seketika Cilla membuka matanya dan kembali berteriak.
"Aaaaaaaaa ssseeetttaannnnn,"
Cilla seperti itu hampir lima kali, dan kini Budi sudah habis kesabaran menghadapi Jo.
"Udah, udah mending lu jauh-jauh dulu Jo, keknya dia sawan tiap liat lu, jaga jarak dua meter," suruh Budi.
Bersambung...
Ketika rasa itu perlahan menghilang, akankah mampu bertahan demi keutuhan sebuah pernikahan?
Kehidupan Nadin yang ternoda sejak SMP membuatnya di liputi kebencian terhadap saudaranya Andi, namun beranjak SMA Nadin bertemu sosok Gilang yang sangat berpengaruh bagi hidupnya. Terlebih ia telah memutuskan untuk mengakhiri pekerjaannya sebagai foto model dewasa. Namun saat ia merasa hidup kembali, masa lalu yang menghantuinya kembali muncul dan mengusik kehidupan baru Nadin. Andi yang ternyata satu kampus dengannya berhasil membuat Nadin berperang dengan masa lalunya. Rama sebagai seseorang yang baru masuk ke dalam hidup Nadin tak tinggal Diam. Keadaan Nadin yang diketahui Rama dari video bertahun-tahun lalu itu membuat Rama menjaga Nadin hingga berkelahi dengan Andi. Di saat mereka berusaha saling mempertahankan video itu, seketika Andi membongkar semua masa lalu yang ia hadapi dengan ibunya yang melibatkan ayah Nadin. Itu lah alasan mengapa sampai saat ini dendam itu di luapkannya pada Nadin.
“Usir wanita ini keluar!” "Lempar wanita ini ke laut!” Saat dia tidak mengetahui identitas Dewi Nayaka yang sebenarnya, Kusuma Hadi mengabaikan wanita tersebut. Sekretaris Kusuma mengingatkan“Tuan Hadi, wanita itu adalah istri Anda,". Mendengar hal itu, Kusuma memberinya tatapan dingin dan mengeluh, “Kenapa tidak memberitahuku sebelumnya?” Sejak saat itu, Kusuma sangat memanjakannya. Semua orang tidak menyangka bahwa mereka akan bercerai.
Setelah menyembunyikan identitas aslinya selama tiga tahun pernikahannya dengan Kristian, Arini telah berkomitmen sepenuh hati, hanya untuk mendapati dirinya diabaikan dan didorong ke arah perceraian. Karena kecewa, dia bertekad untuk menemukan kembali jati dirinya, seorang pembuat parfum berbakat, otak di balik badan intelijen terkenal, dan pewaris jaringan peretas rahasia. Sadar akan kesalahannya, Kristian mengungkapkan penyesalannya. "Aku tahu aku telah melakukan kesalahan. Tolong, beri aku kesempatan lagi." Namun, Kevin, seorang hartawan yang pernah mengalami cacat, berdiri dari kursi rodanya, meraih tangan Arini, dan mengejek dengan nada meremehkan, "Kamu pikir dia akan menerimamu kembali? Teruslah bermimpi."
Tania kembali ke Indonesia setelah 10 tahun Ia menetap di Malaysia. Tujuannya hanya satu yaitu ingin mencari cinta pertamanya yang ia temukan 10 tahun yang lalu. Laki-laki itu bernama Rian. Namun saat ia sampai di Indonesia, Ia mendapati kenyataan jika Rian yang selama ini ia cari tak mengenalnya sama sekali. Bahkan Tania sudah menunjukkan salah satu benda yang dulu Rian buatkan untuknya namun tetap Rian Tak mengenal benda tersebut. Sampai Tania bertemu dengan om dari Rian bernama Bian. Siapa sangka pertemuan Tania dengan Bian, membuka sebuah luka yang pernah membuat hidup Bian berantakan. Dan siapa yang menyangka juga ternyata Rian yang Tania cari, ternyata Bian yang berpura-pura menjadi Rian.
Novel Ena-Ena 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti CEO, Janda, Duda, Mertua, Menantu, Satpam, Tentara, Dokter, Pengusaha dan lain-lain. Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?