Ketika mimpi masa lalu kembali dengan penawaran penuh atas harapan yang di inginkan oleh gadis bernama Elaine Natalie menerimanya dengan hati terbuka, bersamaan dengan kakak tingkat sekaligus kakak tirinya Saga Revander yang memiliki obsesi untuk memiliki Elaine Natalie, tak peduli dengan penolakan. Raven, sosok kakak tiri yang menyebalkan dan suka berbuat seenaknya itu mengakibatkan hidup Elaine di Landa masalah baru. Raven terlalu terobsesi terhadap gadis yang dia cintai, tak peduli mereka telah menjadi keluarga sekali pun. Raven tetap memperlakukan Elaine sebagai kekasihnya. Semakin lama, perasaan Elaine mulai berubah terhadap Damian. Hatinya mulai berpaling kearah Raven, namun gadis cantik itu ragu. Lalu, akankah Elaine bertahan dengan hubungannya bersama Damian atau ia harus merelakan cinta lama yang kembali bersemi demi kakak tirinya?
" Elaine!! "
Lambaiantangan damian mengisyaratkan keberadaannya, aku pun segera menghampirinya dengan rasa yang berkecamuk di dalam dada.
Damianmengajakku bertemu di sebuah cafe biasa, aku menyukai tempat ini, sebab dari sudut ruangan ini aku bisa melihat matahari terbenam lalu menyiratkan warna jingga yang nampak indah, senja namanya.
" Hay,, "
SapakuTersenyum canggung. Setelah dua tahun berlalu, Lama sekali rasanya,mengingat antara aku dan dia yang sudah tak saling bertemu dan menyapa apalagi berbicara sampai sedekat ini
" Aku sudah memesan kopi kesukaanmu ra, minum dulu kamu pasti haus "
Jelas damian memecahkan kecanggungan diantara kita, di sodorkannya secangkir kopi dengan gelas cantik berwarna hijau muda, ya dia selalu tau apapun kesukaanku terkecuali hatiku, dia tak pernah menanyakan kabar hatiku semenjak hari itu, sedikitpun mungkin tak pernah terlintas dalam pikirannya.
" Ah iya "
Ucapku menelan ludah, lalu menyesap secangkir kopi cappuccino kesukaanku, serasa cukup aku kembali meletakkan kopi di atas meja dengan perlahan, takut bilamana pecah karna terjatuh dari genggamanku, bisa-bisa remuk dan membuat kebisingan kedap suara, hah terdengar tak asing di hatiku, sungguh miris nian nasibku.
" Kamu semakin berbeda el,, "
Ucapdamian yang sedang menatapku lamat-lamat, melihat setiap inci wajahku. Entah untuk keberapa kalinya aku tersipu malu di buatnya, dia selalu berhasil membuatku bertekuk lutut hanya dengan mendengar suaranya.
" Maksudnya? " Tanyaku tak mengerti dengan perkataannya, aku mencoba memberanikan diri menatapnya.
" Kamu semakin cantik " Ujarnya sambil tersenyum, manis sekali senyumanya itu, senyuman yang dulu selalu berhasil membuat hatiku berpesta, membuat detak jantungku seakan mau copot saja
" Kamu terlalu berlebihan Damian " Aku terkekeh mendengar rayuannya, mencoba mencairkan suasana canggung yang entah dibuat oleh siapa, sedetik kemudian suasana kembali meremang
" Maafkan aku, karena sudah menjauh darimu kala itu " Ujarnya kemudian, Ia mencoba menjelaskan sesuatu yang tidak seharusnya di bahas kembali. Suasana kembali canggung sebelum aku mencoba untuk lebih berdamai dengan Hatiku yang kini merasa cenat cenut menahan sesak
" Aku bisa mengerti Damian, tidak apa-apa toh aku bukan sesuatu yang penting untuk kamu pikirkan bukan? " Gurauku, menutupi pedih dalam hati
" Apa kamu baik-baik saja? " Tanyanya dengat raut wajah yang penuh dengan penyesalan, mungkin ia baru menyadari telah mengabaikanku selama ini. Aku tersenyum getir mendengarnya bertanya seperti itu setelah sekian lama ini ia membuatku tak bisa hidup dengan tenang.
Aku menatap jauh keluar jendela, melihat rintik-rintik hujan perlahan mulai berjatuhan membasahi jendela yang kini sedang ku tatap, diluar sana langit tampak gelap gulita, kurasa langit lebih paham akan seperti apa hatiku saat ini, ketimbang pria yang sedang berada di depanku.
" Aku baik-baik saja, kamu tidak perlu pedulikan aku Damian, kamu urus saja masalahmu " Jelasku dengan suara parau. Tanpa sedikitpun mengalihkan pandanganku
" Aku tidak pernah ingin menjauh darimu raa, aku terpaksa, aku memang bodoh. Maafkan aku Elaine " Suaranya tak lebih parau dariku. Meyakinkanku untuk percaya
" Aku sudah memaafkanmu damian, tapi kejadian hari itu tak pernah bisa aku lupakan, kamu mengabaikanku tanpa tau hatiku sangat sakit " Ujarku menatap matanya, memberitahu bahwa hatiku remuk.
Damian menggeser kursi duduknya mendekat kearahku. Meraih tanganku dan menatapku penuh iba " Lein,, maaf, sekarang aku dengan Marcel sudah tidak pernah bertemu setelah kejadian hari itu, dia marah kepadaku karna kamu mengabaikannya, dan tepat satu tahun setelah itu akhirnya Marcel bersama zie sahabatku, bersamaan ketika kamu mulai menjauhiku tanpa sebab " Jelas Alan kepadaku,, sesuatu yang tidak ingin aku dengar Dari mulutnya kini terkuak sudah
" Soal Marcel aku tidak bisa melupakan itu, bagaimana mungkin kamu bisa seenaknya menyerahkan hatiku kepada siapa, terutama pada Marcel, padahal kamu sendiri tahu kan hatiku untuk siapa? " Tanyaku padanya namun ia tak menjawab, aku terkekeh melihat respon yang ia tunjukkan, matanya yang sendu tak lagi melihat ke arah mataku, aku cukup paham dengan arti tatapannya itu.
Aku masih ingat sekali, ketika Damian dengan terang-terangan menjodohkan aku dengan sahabatnya bernama Marcel, aku tidak menyukainya, sungguh dia bukan tipe lelaki idamanku, aku menolaknya berkali-kali, setelah itu aku tidak tau apa yang terjadi antara mereka berdua, terkadang aku melihat mereka tidak saling sapa beberapa waktu ketika aku mulai memasuki kehidupan mereka, aku masih kecewa atas sikap Damian terhadapku, dengan seenaknya saja dia melakukan itu padaku.
" Kenapa diam? Sebenarnya kita ini apa Damian ? Kenapa dengan mudahnya kamu memberi kesempatan pada Marcel untuk memilikiku tanpa pernah bertanya apakah aku mau atau tidak, sebenarnya kamu mencintaiku atau tidak?!! Dua tahun yang lalu ingin sekali aku mengatakan ini langsung tapi kau tahu? Aku tidak punya keberanian sehebat itu " Jelasku dengan suara samar-samar, namun tegas. Aku sudah tidak bisa lagi menahan gejolak rasa yang ingin membuatku memuntahkan segala isi dalam pikiranku. Aku sudah tidak lagi peduli dengan tanggapannya mengenai diriku, bairlah ia berpikir bahwa aku sekarang sudah berubah, bukan lagi perempuan yang dengan bodohnya bisa di permainkan.
" Aku... Hm.. Bahkan sampai saat ini aku belum bisa memastikan apakah itu cinta atau bukan, mungkin kamu lebih paham apa itu arti cinta yang sebenarnya, dan aku mohon, tunggu aku sampai aku benar-benar bisa mencintaimu Elaine, " Jelasnya dengan sempurna. Membuatku mati kata dalam sekejap. Lidahku seolah kelu, dia memintaku untuk menunggu, tanpa ia sadari bahkan aku sudah menunggunya sampai detik ini.
Tatapanku beralih kesudut ruangan, mencoba untuk tidak menjatuhkan setetes air mata di hadapannya, aku tidak ingin di anggap lemah olehnya.
" Lalu, dua tahun yang lalu saat kamu mengutarakan perasaanmu kepadaku itu apa? Hanya tipuan yang kamu rencanakan agar zie sahabatmu bisa kembali denganmu lagi? Atau kamu memang suka mematahkan hati perempuan?!! " Ucapku tegas, sedikit keras kepadanya, meminta penjelasan layaknya seorang kekasih yang sedang cemburu buta, yah aku buta sebab telah mencintainya. Lucu bukan? Aku ingat sekali pertemuan terakhir aku bersamanya saat lulusan tiba.
" Aku tidak bermaksud seperti itu Elaine,saat itu aku memang benar-benar menyukaimu, namun sebatas suka belum cinta " Ujarnya yang membuat aku seakan jatuh ke dasar jurang yang paling dalam,Remuk sudah
" Tidak Damian, kau hanya mencintai zie sahabat mu itu, tapi saat kau tahu jika zie tidak mempunyai rasa yang sama denganmu, bertepatan saat aku mulai hadir dalam hidupmu, kau menjadikanku bahan pelampiasan, tanpa aku sadari saat itu dengan bodohnya aku malah semakin terjerat oleh rasa yang ambigu itu! Lalu saat itu kamu menganggapku sebagai apa?! " Tatapku tajam kearahnya, andai ia paham arti tatapanku bahwa kecewa dan sakit di ciptakan olehnya kini meminta untuk segera Di akhiri
" Kamu benar, dan aku menganggapmu Hanya teman,, tapi aku ingin kita lebih dari teman, namun aku takut membuatmu terluka, dan apa kau tahu? Saat Marcel mengatakan padaku bahwa ia tertarik denganmu, aku benar-benar tidak bisa berbuat apapun kecuali menyetujui permintaannya untuk mendapatkankan dirimu, pada saat itu juga aku merasa kesal dan cemburu, tapi aku bisa apa? Di satu sisi dia adalah sahabatku dan kau adalah orang yang aku sukai, ku mohon mengertilah " Ujarnya mencoba membuat aku percaya. Tanpa ia sadari, sudah sekian lama dia melukaiku dengan terang-terangan. Dia memintaku untuk memahaminya tanpa ia mau tau perasaanku, naif sekali
Tatapanku pudar,, aku tak bisa melihat Alan dengan jelas, aku hanya menatap lantai.mencoba menyembunyikan segara rasa yang meminta untuk segera di lepaskan
" Baiklah, kalo begitu aku paham sekarang, hari semakin gelap sebaiknya Aku segera pulang " Aku hanya tersenyum, mengakhiri segala keraguanku. Menyudahi pertemuan yang penuh luka tanpa ku sadari, aku semakin terlihat seperti gadis bodoh di hadapannya
Musim hujan kembali menyapa bumi, bertamu pada malam hari demi melenyapkan segala rindunya, dan kini aku hampir mati di tikam oleh perasaan yang kuciptakan sendiri tanpa sedikitpun melibatkan Tuhan, Tentang rasaku padanya yang entah harus ku apakan.
" tunggu Elaine, bisa kah kau memberiku kesempatan untuk memulai semuanya dari awal? "
Menceritakan seorang gadis berusia 20 tahun, demi prakara mencari kehidupan yang lebih layak, ia memilih keputusan tersulit yang pernah dia hadapi. Fiona mengharuskan dirinya terbang ke negara lain, bukan perihal mencari kedamaian saja. Selain itu, hatinya sangat rapuh dalam waktu bersamaan, ketika semesta memasukan dirinya ke dalam lahar panas yang mendidih. Rasa perih, sakit, hingga berdarah-darah dia dapati. Saat keluarga yang paling ia utamakan nyatanya tak memberi apa yang pantas ia dapatkan, ditambah dengan sebuah cinta yang dia yakini akan memberi sebuah kebahagiaan, nyatanya hanya berujung semu. Pengkhianatanlah yang Fiona dapatkan, padahal ia tidak pernah melakukan kesalahan apapun. Jika kau berada dalam posisi Fiona saat ini, apakah pergi jauh adalah pilihan tepat? Setidaknya, Fiona sadar bahwa rasa kasih sayang yang dia beri pada semua orang tidak menjamin apakah kamu akan mendapatkan hal yang sama seperti apa yang kau beri. Lalu, akankah Fiona mendapatkan kebahagiaannya di negara asing?
Maria dikhianati dan berubah menjadi seorang pembunuh di depan mata semua orang. Diliputi oleh kebencian, dia menceraikan suaminya, James, dan meninggalkan kota. Namun, enam tahun kemudian, dia kembali dengan saingan ulung mantan suaminya. Bangkit seperti terlahir kembali dari kematian, dia bersumpah untuk membuat semua orang membayar apa yang telah mereka lakukan padanya. Dia hanya menerima bekerja dengan James untuk membalas dendam, tetapi sedikit yang dia tahu bahwa dia telah menjadi mangsanya. Dalam permainan antara cinta dan keinginan, tak satu pun dari mereka yang tahu mana yang akan menang pada akhirnya.
Warning 21+ Harap bijak memilih bacaan. Mengandung adegan dewasa! Bermula dari kebiasaan bergonta-ganti wanita setiap malam, pemilik nama lengkap Rafael Aditya Syahreza menjerat seorang gadis yang tak sengaja menjadi pemuas ranjangnya malam itu. Gadis itu bernama Vanessa dan merupakan kekasih Adrian, adik kandungnya. Seperti mendapat keberuntungan, Rafael menggunakan segala cara untuk memiliki Vanessa. Selain untuk mengejar kepuasan, ia juga berniat membalaskan dendam. Mampukah Rafael membuat Vanessa jatuh ke dalam pelukannya dan membalas rasa sakit hati di masa lalu? Dan apakah Adrian akan diam saja saat miliknya direbut oleh sang kakak? Bagaimana perasaan Vanessa mengetahui jika dirinya hanya dimanfaatkan oleh Rafael untuk balas dendam semata? Dan apakah yang akan Vanessa lakukan ketika Rafael menjelaskan semuanya?
Tania kembali ke Indonesia setelah 10 tahun Ia menetap di Malaysia. Tujuannya hanya satu yaitu ingin mencari cinta pertamanya yang ia temukan 10 tahun yang lalu. Laki-laki itu bernama Rian. Namun saat ia sampai di Indonesia, Ia mendapati kenyataan jika Rian yang selama ini ia cari tak mengenalnya sama sekali. Bahkan Tania sudah menunjukkan salah satu benda yang dulu Rian buatkan untuknya namun tetap Rian Tak mengenal benda tersebut. Sampai Tania bertemu dengan om dari Rian bernama Bian. Siapa sangka pertemuan Tania dengan Bian, membuka sebuah luka yang pernah membuat hidup Bian berantakan. Dan siapa yang menyangka juga ternyata Rian yang Tania cari, ternyata Bian yang berpura-pura menjadi Rian.
(Cerita mengandung FULL adegan dewasa tiap Babnya Rated 21++) Bertemu di kapal pesiar membuat dua pasangan muda mudi memiliki ketertarikan satu sama lain. Marc dan Valerie menemukan sosok yang berbeda pada pasangan suami istri yang mereka temui secara tidak sengaja di kapal pesiar. Begitu pula dengan Dylan dan Laura merasakan hal yang sama kepada Marc dan Valerie. Hingga sebuah ide tercetus di pikiran mereka karena rasa penasaran yang begitu besar. “Sayang, hanya satu hari, haruskah kita bertukar pasangan dengan Valerie dan Marc?” ucap Dylan menatap sang istri. Bagaimanakah kelanjutan kisah mereka? Apakah perselingkuhan ini akan berakhir atau membawa sebuah misteri kehidupan baru bagi kedua pasangan ini...
Setelah tiga tahun tanpa cinta, pengkhianatan Nando sangat melukai Kumala. Dia tidak membuang waktu untuk menyingkirkan pria itu! Setelah perceraian, dia mengabdikan dirinya untuk mengejar karier. Menjadi terkenal sebagai desainer top, dokter yang terampil, dan peretas brilian, dia menjadi figur yang dihormati. Nando, menyadari kesalahan besarnya, mencoba dengan-untuk memenangkannya kembali, hanya untuk menyaksikan pernikahannya yang megah dengan orang lain. Saat sumpah mereka disiarkan di papan reklame terbesar di dunia, Farhan menyelipkan cincin ke jari Kumala dan menyatakan, "Kumala sekarang adalah istriku, harta karun yang tak ternilai harganya. Biarlah semua orang yang menginginkannya berhati-hati!"
Istriku Lidya yang masih berusia 25 tahun rasanya memang masih pantas untuk merasakan bahagia bermain di luar sana, lagipula dia punya uang. Biarlah dia pergi tanpaku, namun pertanyaannya, dengan siapa dia berbahagia diluar sana? Makin hari kecurigaanku semakin besar, kalau dia bisa saja tak keluar bersama sahabat kantornya yang perempuan, lalu dengan siapa? Sesaat setelah Lidya membohongiku dengan ‘karangan palsunya’ tentang kegiatannya di hari ini. Aku langsung membalikan tubuh Lidya, kini tubuhku menindihnya. Antara nafsu telah dikhianati bercampur nafsu birahi akan tubuhnya yang sudah kusimpan sedari pagi.