/0/2805/coverbig.jpg?v=37f6e83df4951e57735d0304685055e3)
Menikah dengan Dirga, bukanlah impian Gendis. Namun siapa sangka, pernikahan yang sejak awal tidak pernah diharapkannya, justru mengantar Gendis pada dunia yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Menjadi budak nafsu para pria berhidung belang! Hingga sebuah takdir mempertemukan dirinya dengan Steve. Pria tampan yang sangat dingin, namun mampu meluluhkan hatinya. Bagaimana Gendis dan Steve melewati segala perbedaan dalam hidup mereka?
Revenge
Bab 1
Dimana aku ... kenapa aku ada di sini?"
Gadis itu mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, semua terasa asing baginya.
Karena, ruangan itu bukanlah ruangan tempat terakhir yang dia datangi.
Gendis, nama gadis itu.
Mengerjap-ngerjapkan matanya, sembari mengingat peristiwa terakhir yang dia lakukan.
"Bukankah aku saat ini harusnya berada di rumah, menerima tamu undangan pernikahanku. Kenapa aku ada disini, dan dimana ayah dan ibuku."
Gendis melompat turun dari tempat tidur dan berlari menuju ke pintu, untuk membukanya. Namun gagal.
Ternyata pintu itu dalam keadaan terkunci.
Sementara dia berada di dalam ruangan itu sendiri. Lalu, dimana Dirga?
Laki-laki yang baru saja menikahinya dan berjanji akan membahagiakannya ketika berada di hadapan orang tuanya.
"Dirga ... Dirga ... dimana kamu?"
Panggil Gendis, dia mulai merasa panik. Setelah beberapa saat tidak ada jawaban atau tanda-tanda ada orang lain selain dirinya di sana.
Gendis kembali berusaha membuka pintu, namun usahanya terasa sia-sia. Pintu itu tidak dapat dibuka tanpa menggunakan kunci.
Lalu, gadis itu berjalan menuju tempat tidur dan duduk di sisinya. Dia mulai terisak.
"Bapak ... Ibu ... tolong Gendis," rintihnya.
Dia memperhatikan baju yang melekat di tubuhnya.
Semua masih lengkap, baju kebaya putih yang dia kenakan ketika ijab kabul dengan Dirga.
Gendis berusaha mengingat-ingat kembali, kejadian disaat dia menikah dengan Dirga.
Saat itu, setelah acara ijab kabul, hampir semua keluarga besar Dirga hadir, termasuk teman-temannya yang dia sendiri tidak kenal.
Hampir semua keluarga Dirga hadir dengan mengendarai mobil.
Namun, ada dua orang tamu yang menurutnya berbeda dengan yang lain.
Tamu itu datang dengan seorang sopir dan mengendarai mobil mewah. Semua teman Dirga sepertinya menaruh hormat padanya.
Tapi, dia tidak begitu mengingat wajah pria tersebut, tapi satu hal yang dia ingat. Pria itu bertubuh gendut dengan kepala sedikit botak.
Setelah para tamu satu persatu pulang, orang tua dan keluarga Gendis pun akhirnya berpamitan pulang, meninggalkan gedung tempat Gendis dan Dirga mengadakan resepsi pernikahan.
Hingga tinggal beberapa orang saja yang masih ada di sana. Termasuk pria gendut dan beberapa orang.
Mereka terlihat sedang membicarakan sesuatu, dan sesekali menatap ke arah Gendis yang duduk di temani oleh seorang keponakan yang menjadi pagar ayu.
Hingga akhirnya, Dirga menghampirinya dengan membawa segelas air minum dan menyerahkan padanya.
"Sayang ... minumlah, kamu pasti haus dan lelah."
Dirga menyodorkan segelas air putih ke tangan Gendis.
Tanpa rasa curiga, Gendis meminum air tersebut hingga habis.
Dirga memperhatikan Gendis yang telah menghabiskan minumnya, lalu tersenyum.
"Pinter." Dirga berkata sambil mengusap pucuk kepala Gendis.
Gendis menepis pelan tangan Dirga, karena merasa risih dengan apa yang dia lakukan. Walau mereka telah resmi menikah, namun mereka tidak saling mengenal sebelumnya.
"Hei ... kita sudah menikah sayang, jangan memperlakukanku seperti itu," protes Dirga.
"Aku menikahimu karena permintaan ayahku, kamu ingat itu, kan?"
"Semua akan berubah setelah malam ini, percayalah."
Lalu, Dirga meninggalkan Gendis untuk kembali bergabung bersama teman-temannya. Terlihat mereka tertawa-tawa sambil menenggak minuman.
Di saat yang bersamaan, Gendis merasakan kalau kepalanya tiba-tiba merasa pusing dan seolah berputar.
Dia memejamkan matanya sambil tangannya memegang erat kursi tempat dia duduk.
"Gendis, kamu kenapa?" Tanti, saudara sepupu yang bersamanya saat itu bertanya ketika melihat Gendis seperti mengalami sesuatu.
"Aku tidak apa-apa." Gendis menjawab.
"Kamu istirahatlah, biar Gendis bersamaku."
Dirga berkata pada Tanti dan menyuruh gadis itu pergi. Lalu, Dirga duduk di sebelah Gendis yang sudah kehilangan separuh kesadarannya.
"Dirga, kamu ...."
Gendis tidak melanjutkan ucapannya, karena semua berubah menjadi gelap.
Namun dia masih bisa merasa, seseorang kemudian membopongnya keluar.
"Apakah aku pingsan, lalu seseorang membawaku ke sini ... tapi, siapa orang yang telah membawaku?"
Gendis berteriak menutup mulutnya begitu menyadari apa yang terjadi dan mengingat sebagian yang dia alami.
Dan disaat bersamaan, seseorang membuka pintu.
Gendis melihat ke arah pintu dengan dada berdebar.
Dan debaran di dadanya meredd begitu melihat siapa yang membuka pintu ruangan itu.
"Dirga!" teriaknya.
Namun Dirga tidak menjawab, dia melangkah mendekati Gendis yang masih mengenakan baju kebayanya.
"Kamu sudah sadar, Sayang ...."
"Apa yang akan kamu lakukan padaku."
Gendis melangkah mundur begitu Dirga mendekatinya.
"Bukan aku yang akan melakukannya malam ini, sayang. Tapi dia."
Seorang pria bertubuh tambun dengan kepala sedikit botak, muncul di belakang Dirga. Dia menyeringai ke arah Gendis.
"A--apa maksudmu, Dirga?"
"Kamu tidak akan menghabiskan malam pertamamu bersamaku, tapi ... dengannya."
"Kamu ... kamu."
"Jadi, menurutlah padanya, dia sudah membayar mahal untuk malam pertama ini."
Gendis merapatkan tubuhnya ke dinding. Sementara, Dirga melangkah keluar dari ruangan itu. Meninggalkan dirinya bersama laki-laki tua yang dia lihat di resepsi pernikahannya
"Tenanglah Manis ... aku tidak akan menyakitimu."
Pria bertubuh tambun itu semakin mendekat ke arah Gendis.
Setelah diusir dari rumahnya, Helen mengetahui bahwa dia bukanlah putri kandung keluarganya. Rumor mengatakan bahwa keluarga kandungnya yang miskin lebih menyukai anak laki-laki dan mereka berencana mengambil keuntungan dari kepulangannya. Tanpa diduga, ayah kandungnya adalah seorang miliarder, yang melambungkannya menjadi kaya raya dan menjadikannya anggota keluarga yang paling disayangi. Sementara mereka mengantisipasi kejatuhannya, Helen diam-diam memegang paten desain bernilai miliaran. Dipuji karena kecemerlangannya, dia diundang menjadi mentor di kelompok astronomi nasional, menarik minat para pelamar kaya, menarik perhatian sosok misterius, dan naik ke status legendaris.
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
Cerita ini hanya fiksi belaka. Karanga author Semata. Dan yang paling penting, BUKAN UNTUK ANAK2. HANYA UNTUK DEWASA. Cinta memang tak pandang tempat. Itulah yang sedang Clara rasakan. Ia jatuh cinta dengan ayah tirinya sendiri bernama Mark. Mark adalah bule yang ibunya kenal saat ibunya sedang dinas ke Amerika. Dan sekarang, ia justru ingin merebut Mark dari ibunya. Gila? Tentu saja. Anak mana yang mau merebut suami ibunya sendiri. Tapi itulah yang sekarang ia lakukan. Seperti gayung bersambut, Niat Clara yang ingin mendekati Mark diterima baik oleh pria tersebut, apalagi Clara juga bisa memuaskan urusan ranjang Mark. Akankah Clara berhasil menjadikan Mark kekasihnya? Atau lebih dari itu?
Setelah dua tahun menikah, Sophia akhirnya hamil. Dipenuhi harapan dan kegembiraan, dia terkejut ketika Nathan meminta cerai. Selama upaya pembunuhan yang gagal, Sophia mendapati dirinya terbaring di genangan darah, dengan putus asa menelepon Nathan untuk meminta suaminya itu menyelamatkannya dan bayinya. Namun, panggilannya tidak dijawab. Hancur oleh pengkhianatan Nathan, dia pergi ke luar negeri. Waktu berlalu, dan Sophia akan menikah untuk kedua kalinya. Nathan muncul dengan panik dan berlutut. "Beraninya kamu menikah dengan orang lain setelah melahirkan anakku?"
WARNING 21+ Harap bijak dalam memilih bacaan. Angel memiliki seorang ayah tiri yang tampan rupawan, dia sangat menyayangi ayah tirinya seperti ayah kandungnya sendiri. namun seiring berjalannya waktu, rasa sayang Angel pada ayah tirinya berubah menjadi perasaan lain. Apa yang harus dia lakukan saat suatu malam ayah tirinya datang padanya dalam keadaan mabuk dan menyatakan perasaannya? apalagi, Angel tidak kuasa menahan godaan ayah tirinya dan berakhir tidur bersama. Ibu Angel yang mengetahui ada gelagat aneh dari suaminya terhadap Angel, mulai mengakui hal yang membuat Angel sangat terkejut. Ayah tirinyalah yang menyebabkan ayah kandung Angel meninggal. Apa yang harus Angel lakukan?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?