/0/2779/coverbig.jpg?v=e06c4f28797b072f0a0fded7e97a9884)
Kirana merasa aneh ia terpilih menjadi pasangan menari dengan Rangga Ferdinand untuk kompetisi yang akan diadakan di Swiss, padahal saat ujian ia melakukan kesalahan, ia terjatuh ketika melakukan piroutte karena kakinya tiba tiba kram, tapi kenapa ia bisa lolos. Apakah ini keberuntungannya semata, atau ada hubungannya dengan Rangga sendiri, seorang Danseur terkenal sekaligus pemilik sekolah Balet Berbasis Internasional.
Kirana berlari lari mengejar bis yang biasa berhenti di halte pada jam 7 pas. Namun sekarang sudah jam 7 lewat 5 menit dan ia ketinggalan bis. Tidak biasanya ia ketinggalan dan tidak biasanya bis itu berangkat lebih cepat. Ini adalah hari pertama ia masuk sekolah khusus Balet Berbasis Internasional atau biasa terkenal dengan sebutan BBI oleh orang orang, sekolah balet yang elite dan mahal. Setelah lulus SMA, Kirana langsung mendaftar ke sekolah itu. Tentu tidak mudah karena saingannya banyak dan berat, dan pengetesannya juga tidak hanya menari balet tapi pengetahuan tentang balet.
Bukan hanya itu saja, ia tahu Rangga Ferdinand bersekolah disana. Rangga Ferdinand adalah icon disekolah BBI karena parasnya yang tampan dan blasteran Rusia dan juga pemenang Danseur terbaik diberbagai kompetensi balet bergengsi dan terbesar di seluruh dunia.
Untung saja ketika test ujian masuk Kirana membawakan tarian bertajuk Harlequinade, tarian yang lebih banyak berputar, upbeat dan kelincahan. Tidak semua orang bisa membawakan tarian Harlequinade karena untuk menari Harlequinade tidak hanya berupa tarian saja tapi harus ada unsur drama yang disertai mimik dan akting pada saat menari.
Kirana membetulkan tali tas gendongnya yang melorot di bahu tanpa menghentikan kakinya yang masih mengejar bis. Sudah mencapai sepuluh meter dari halte Kirana masih berlari mengejar bis karena hanya bis itu yang melewati halte sekolah BBI, dan bis yang melewati halte sekolah BBI berikutnya akan datang jam 8 pas bertepatan dengan jam masuk sekolah BBI, jadi Kirana berlari secepat mungkin mengejar bis itu. Mungkin nanti ia akan belajar membawa motor sehingga ia tidak perlu menunggu atau mengejar bis lagi. Tiba tiba bis itu berhenti dan Kondektur melongokkan kepalanya diantara pintu bis.
"Neng cantik mau naik bis yah?" Tanya Kondektur itu melempar pertanyaan retorik kepada Kirana sambil tersenyum.
"Iya Pak." Jawab Kirana, mengabaikan ucapan pujian pada wajahnya.
Kondektur itu turun dan menyilakan Kirana untuk naik bis. Kirana segera naik. Masih banyak kursi yang kosong didalam bis itu. Kirana memilih duduk didekat jendela. Ketika bis itu melaju, Kondektur bis menghampirinya untuk meminta ongkos. Kirana mengambil uang dalam kantong tasnya dan menyerahkan uang itu kepada Kondektur. Kondektur itu kembali tersenyum kearahnya. Kirana membalas senyuman Kondektur itu demi kesopanan.
Kirana menghela napas seraya berpaling kearah jendela. Meskipun Kirana dari keluarga sederhana, tapi kedua orang tuanya tidak keberatan ia melanjutkan untuk belajar balet dan meningkatkan kemampuannya dalam menari balet setelah lulus SMU. Berbeda dengan anak anak zaman sekarang yang memilih kuliah atau bekerja. Namun beruntungnya Kirana bisa lolos masuk di sekolah BBI, walaupun sekolah itu mahal, namun kedua orang tuanya masih mampu membiayainya belajar balet di sekolah BBI, bahkan kedua orang tuanya bangga kepadanya karena lolos di sekolah BBI. Suatu saat jika ia sukses sebagai penari balet terkenal, ia akan membahagiakan kedua orang tuanya, dan tidak merepotkan kedua orang tuanya lagi. Kirana anak pertama di keluarga, adiknya perempuan dan masih kelas 1 SMU, adiknya tidak memilih balet seperti dirinya, namun begitu kedua orang tuanya menyetujui ia mengembangkan tarian baletnya dan mereka selalu memberikan semangat kepada Kirana untuk terus berprestasi dalam balet.
Kirana sangat menyukai balet, waktu kecil ia sudah menari balet. Balet seakan sudah mendarah daging dalam dirinya. Ia pun selalu mengikuti kompetisi balet yang diadakan di berbagai daerah di Indonesia dan ia selalu meraih juara kesatu dalam kompetisi, namun ia belum mencoba untuk ikut kompetisi di luar negeri karena ia tidak percaya diri dan merasa belum mahir. Karena itulah ia masuk ke sekolah Balet Berbasis Internasional untuk mengasah kemampuannya dan memupuk rasa percaya dirinya agar berani tampil di luar negeri. Selain itu idolanya Rangga Ferdinand berada disekolah BBI. Hati Kirana berdebar kencang ia ingin melihat tarian Rangga Ferdinand dari dekat dan tidak melalui layar kecil yang biasa ia lihat jika Rangga Ferdinand menari balet.
Tapi pasti banyak sekali Balerina dan Danseur yang lebih jago darinya di sekolah BBI. Meskipun begitu hal itu justru memberikan semangat kepada Kirana agar lebih giat lagi berlatih sehingga menjadi yang terbaik, dan mungkin saja suatu hari ia akan menari secara pas de deux dengan Rangga Ferdinand. Kirana tersenyum memikirkan hal itu. Tiba tiba bis itu berhenti di halte sekokah BBI. Kirana berdiri dan melangkah turun dari bis. Ia berjalan kearah gedung sekolah BBI, banyak para Balerina dan Danseur yang sekolah disini dan ia bersyukur karena salah satunya adalah dirinya.
Kirana mengeluarkan kartu pelajar BBI untuk membuka gerbang sekolah BBI, lalu melangkah masuk ketika gerbang itu terbuka, sambil berjalan ia melihat kelas yang akan ia tempati, tapi tentu saja sebelum ke kelasnya, ada upacara penyambutan siswa dan siswi baru di aula BBI. Kirana masuk di kelas tingkat Advanced dan Contemporary Dance. Kirana mendongak dari kartu pelajarnya untuk melihat Balerina dan Danseur melangkah kearah jalan setapak, Kirana mengikuti mereka kearah jalan itu karena ia tidak tahu aulanya dimana, namun sebelum ia melangkah mengikuti mereka, seseorang menubruknya sehingga mengagetkannya, Kirana berpaling untuk melihat orang yang menubruknya. Seorang Balerina, rambutnya pendek sampai bahu dan wajahnya bulat, ia cantik dan tampak imut.
"Maaf, aku gak sengaja, kamu murid baru bukan?" Tanya Balerina itu.
"Iya." Jawab Kirana.
"Sama aku juga." Kata Balerina itu tersenyum senang, lalu ia melanjutkan sambil menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan. "Kenalin aku Yolanda, panggil aku Yola saja yah."
"Aku Kirana." Kata Kirana, ia menjabat tangan Yola seraya tersenyum senang.
"Gimana kalau kita bareng ke aula?" Tanya Yola
"Ok." Jawab Kirana senang.
Kirana dan Yola melangkah menuju jalan kearah aula bersamaan. Kirana tidak tahu kalau kartu pelajarnya jatuh ketika tadi tertabrak Yola dan kartu pelajarnya tergeletak diatas jalan berbata sekolah BBI.
Tidak berapa lama, seorang murid BBI menemukan kartu pelajar Kirana diatas jalan dan ia mengambilnya. Ia membaca nama yang tertera dikartu itu. Karina Malika Putri. Tiba tiba ia mengangkat sebelah alisnya lalu melihat foto Kirana di kartu pelajar. Cantik. Katanya dalam hati. Kemudian ia melihat kelas dalam kartu itu. Ia memasukkan kartu itu kedalam kantong celananya dan melangkah pergi ke kelas. Ia berniat untuk memberikan kartu pelajar itu kepada instruktur atau mungkin memberikannya langsung. Ia jadi teringat pepatah pucuk dicinta ulam tiba. Seulas senyum tersungging dibibirnya, menertawakan pepatah itu, sebenarnya jauh dari gambaran pepatah itu, tapi ia memang penasaran dan tidak menyangka menemukan kartu pelajar perempuan yang menggugah rasa ingin tahunya.
Apa yang terlintas di benak kalian saat mendengar kata CEO? Angkuh? Kejam? Arogan? Mohammad Hanif As-Siddiq berbeda! Menjadi seorang CEO di perusahaan besar seperti INANTA group tak lantas membuat dia menjadi tipikal CEO yang seperti itu. Dia agamis dan rajin beribadah. Pertemuan putrinya Aisyah dengan Ummi Aida, seorang office girl di tempat dimana dia bekerja, membuat pertunangannya dengan Soraya putri pemilik perusahaan terancam batal karena Aisyah menyukai Ummi yang mirip dengan almarhum ibunya. Dengan siapa hati Hanif akan berlabuh?
Megan dipaksa menggantikan kakak tirinya untuk menikah dengan seorang pria yang tanpa uang. Mengingat bahwa suaminya hanyalah seorang pria miskin, dia pikir dia harus menjalani sisa hidupnya dengan rendah hati. Dia tidak tahu bahwa suaminya, Zayden Wilgunadi, sebenarnya adalah taipan bisnis yang paling berkuasa dan misterius di kota. Begitu dia mendengar desas-desus tentang hal ini, Meagan berlari ke apartemen sewaannya dan melemparkan diri ke dalam pelukan suaminya. "Mereka semua bilang kamu adalah Tuan Fabrizio yang berkuasa. Apakah itu benar?" Sang pria membelai rambutnya dengan lembut. "Orang-orang hanya berbicara omong kosong. Pria itu hanya memiliki penampilan yang mirip denganku." Megan menggerutu, "Tapi pria itu brengsek! Dia bahkan memanggilku istrinya! Sayang, kamu harus memberinya pelajaran!" Keesokan harinya, Tuan Fabrizio muncul di perusahaannya dengan memar-memar di wajahnya. Semua orang tercengang. Apa yang telah terjadi pada CEO mereka? Sang CEO tersenyum. "Istriku yang memerintahkannya, aku tidak punya pilihan lain selain mematuhinya."
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Karena sebuah kesepakatan, dia mengandung anak orang asing. Dia kemudian menjadi istri dari seorang pria yang dijodohkan dengannya sejak mereka masih bayi. Pada awalnya, dia mengira itu hanya kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, namun akhirnya, rasa sayang yang tak terduga tumbuh di antara mereka. Saat dia hamil 10 bulan, dia menyerahkan surat cerai dan dia akhirnya menyadari kesalahannya. Kemudian, dia berkata, "Istriku, tolong kembalilah padaku. Kamu adalah orang yang selalu aku cintai."
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.
Novel ini berisi kumpulan beberapa kisah dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan panas dari beberapa tokoh dan karakter yang memiliki latar belakang keluarga dan lingkungan rumah, tempat kerja, profesi yang berbeda-beda serta berbagai kejadian yang diaalami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dan bergaul dengan cara yang unik dan berbeda satu sama lainnya. Suka dan duka dari tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ini baik yang protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerita dewasa yang ada pada novel kumpulan kisah dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!