Kirana merasa aneh ia terpilih menjadi pasangan menari dengan Rangga Ferdinand untuk kompetisi yang akan diadakan di Swiss, padahal saat ujian ia melakukan kesalahan, ia terjatuh ketika melakukan piroutte karena kakinya tiba tiba kram, tapi kenapa ia bisa lolos. Apakah ini keberuntungannya semata, atau ada hubungannya dengan Rangga sendiri, seorang Danseur terkenal sekaligus pemilik sekolah Balet Berbasis Internasional.
Kirana berlari lari mengejar bis yang biasa berhenti di halte pada jam 7 pas. Namun sekarang sudah jam 7 lewat 5 menit dan ia ketinggalan bis. Tidak biasanya ia ketinggalan dan tidak biasanya bis itu berangkat lebih cepat. Ini adalah hari pertama ia masuk sekolah khusus Balet Berbasis Internasional atau biasa terkenal dengan sebutan BBI oleh orang orang, sekolah balet yang elite dan mahal. Setelah lulus SMA, Kirana langsung mendaftar ke sekolah itu. Tentu tidak mudah karena saingannya banyak dan berat, dan pengetesannya juga tidak hanya menari balet tapi pengetahuan tentang balet.
Bukan hanya itu saja, ia tahu Rangga Ferdinand bersekolah disana. Rangga Ferdinand adalah icon disekolah BBI karena parasnya yang tampan dan blasteran Rusia dan juga pemenang Danseur terbaik diberbagai kompetensi balet bergengsi dan terbesar di seluruh dunia.
Untung saja ketika test ujian masuk Kirana membawakan tarian bertajuk Harlequinade, tarian yang lebih banyak berputar, upbeat dan kelincahan. Tidak semua orang bisa membawakan tarian Harlequinade karena untuk menari Harlequinade tidak hanya berupa tarian saja tapi harus ada unsur drama yang disertai mimik dan akting pada saat menari.
Kirana membetulkan tali tas gendongnya yang melorot di bahu tanpa menghentikan kakinya yang masih mengejar bis. Sudah mencapai sepuluh meter dari halte Kirana masih berlari mengejar bis karena hanya bis itu yang melewati halte sekolah BBI, dan bis yang melewati halte sekolah BBI berikutnya akan datang jam 8 pas bertepatan dengan jam masuk sekolah BBI, jadi Kirana berlari secepat mungkin mengejar bis itu. Mungkin nanti ia akan belajar membawa motor sehingga ia tidak perlu menunggu atau mengejar bis lagi. Tiba tiba bis itu berhenti dan Kondektur melongokkan kepalanya diantara pintu bis.
"Neng cantik mau naik bis yah?" Tanya Kondektur itu melempar pertanyaan retorik kepada Kirana sambil tersenyum.
"Iya Pak." Jawab Kirana, mengabaikan ucapan pujian pada wajahnya.
Kondektur itu turun dan menyilakan Kirana untuk naik bis. Kirana segera naik. Masih banyak kursi yang kosong didalam bis itu. Kirana memilih duduk didekat jendela. Ketika bis itu melaju, Kondektur bis menghampirinya untuk meminta ongkos. Kirana mengambil uang dalam kantong tasnya dan menyerahkan uang itu kepada Kondektur. Kondektur itu kembali tersenyum kearahnya. Kirana membalas senyuman Kondektur itu demi kesopanan.
Kirana menghela napas seraya berpaling kearah jendela. Meskipun Kirana dari keluarga sederhana, tapi kedua orang tuanya tidak keberatan ia melanjutkan untuk belajar balet dan meningkatkan kemampuannya dalam menari balet setelah lulus SMU. Berbeda dengan anak anak zaman sekarang yang memilih kuliah atau bekerja. Namun beruntungnya Kirana bisa lolos masuk di sekolah BBI, walaupun sekolah itu mahal, namun kedua orang tuanya masih mampu membiayainya belajar balet di sekolah BBI, bahkan kedua orang tuanya bangga kepadanya karena lolos di sekolah BBI. Suatu saat jika ia sukses sebagai penari balet terkenal, ia akan membahagiakan kedua orang tuanya, dan tidak merepotkan kedua orang tuanya lagi. Kirana anak pertama di keluarga, adiknya perempuan dan masih kelas 1 SMU, adiknya tidak memilih balet seperti dirinya, namun begitu kedua orang tuanya menyetujui ia mengembangkan tarian baletnya dan mereka selalu memberikan semangat kepada Kirana untuk terus berprestasi dalam balet.
Kirana sangat menyukai balet, waktu kecil ia sudah menari balet. Balet seakan sudah mendarah daging dalam dirinya. Ia pun selalu mengikuti kompetisi balet yang diadakan di berbagai daerah di Indonesia dan ia selalu meraih juara kesatu dalam kompetisi, namun ia belum mencoba untuk ikut kompetisi di luar negeri karena ia tidak percaya diri dan merasa belum mahir. Karena itulah ia masuk ke sekolah Balet Berbasis Internasional untuk mengasah kemampuannya dan memupuk rasa percaya dirinya agar berani tampil di luar negeri. Selain itu idolanya Rangga Ferdinand berada disekolah BBI. Hati Kirana berdebar kencang ia ingin melihat tarian Rangga Ferdinand dari dekat dan tidak melalui layar kecil yang biasa ia lihat jika Rangga Ferdinand menari balet.
Tapi pasti banyak sekali Balerina dan Danseur yang lebih jago darinya di sekolah BBI. Meskipun begitu hal itu justru memberikan semangat kepada Kirana agar lebih giat lagi berlatih sehingga menjadi yang terbaik, dan mungkin saja suatu hari ia akan menari secara pas de deux dengan Rangga Ferdinand. Kirana tersenyum memikirkan hal itu. Tiba tiba bis itu berhenti di halte sekokah BBI. Kirana berdiri dan melangkah turun dari bis. Ia berjalan kearah gedung sekolah BBI, banyak para Balerina dan Danseur yang sekolah disini dan ia bersyukur karena salah satunya adalah dirinya.
Kirana mengeluarkan kartu pelajar BBI untuk membuka gerbang sekolah BBI, lalu melangkah masuk ketika gerbang itu terbuka, sambil berjalan ia melihat kelas yang akan ia tempati, tapi tentu saja sebelum ke kelasnya, ada upacara penyambutan siswa dan siswi baru di aula BBI. Kirana masuk di kelas tingkat Advanced dan Contemporary Dance. Kirana mendongak dari kartu pelajarnya untuk melihat Balerina dan Danseur melangkah kearah jalan setapak, Kirana mengikuti mereka kearah jalan itu karena ia tidak tahu aulanya dimana, namun sebelum ia melangkah mengikuti mereka, seseorang menubruknya sehingga mengagetkannya, Kirana berpaling untuk melihat orang yang menubruknya. Seorang Balerina, rambutnya pendek sampai bahu dan wajahnya bulat, ia cantik dan tampak imut.
"Maaf, aku gak sengaja, kamu murid baru bukan?" Tanya Balerina itu.
"Iya." Jawab Kirana.
"Sama aku juga." Kata Balerina itu tersenyum senang, lalu ia melanjutkan sambil menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan. "Kenalin aku Yolanda, panggil aku Yola saja yah."
"Aku Kirana." Kata Kirana, ia menjabat tangan Yola seraya tersenyum senang.
"Gimana kalau kita bareng ke aula?" Tanya Yola
"Ok." Jawab Kirana senang.
Kirana dan Yola melangkah menuju jalan kearah aula bersamaan. Kirana tidak tahu kalau kartu pelajarnya jatuh ketika tadi tertabrak Yola dan kartu pelajarnya tergeletak diatas jalan berbata sekolah BBI.
Tidak berapa lama, seorang murid BBI menemukan kartu pelajar Kirana diatas jalan dan ia mengambilnya. Ia membaca nama yang tertera dikartu itu. Karina Malika Putri. Tiba tiba ia mengangkat sebelah alisnya lalu melihat foto Kirana di kartu pelajar. Cantik. Katanya dalam hati. Kemudian ia melihat kelas dalam kartu itu. Ia memasukkan kartu itu kedalam kantong celananya dan melangkah pergi ke kelas. Ia berniat untuk memberikan kartu pelajar itu kepada instruktur atau mungkin memberikannya langsung. Ia jadi teringat pepatah pucuk dicinta ulam tiba. Seulas senyum tersungging dibibirnya, menertawakan pepatah itu, sebenarnya jauh dari gambaran pepatah itu, tapi ia memang penasaran dan tidak menyangka menemukan kartu pelajar perempuan yang menggugah rasa ingin tahunya.
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
Setelah tiga tahun menikah, Becky akhirnya bercerai dengan suaminya, Rory Arsenio. Pria itu tidak pernah mencintainya. Dia mencintai wanita lain dan wanita itu adalah kakak iparnya, Berline. Suatu hari, sebuah kecelakaan terjadi dan Becky dituduh bertanggung jawab atas keguguran Berline. Seluruh keluarga Arsenio menolak untuk mendengarkan penjelasannya, dan mengutuknya sebagai wanita yang kejam dan jahat hati. Rory bahkan memaksanya untuk membuat pilihan: berlutut di depan Berline untuk meminta maaf, atau menceraikannya. Yang mengejutkan semua orang, Becky memilih yang terakhir. Setelah perceraian itu, Keluarga Arsenio baru mengetahui bahwa wanita yang mereka anggap kejam dan materialistis itu sebenarnya adalah pewaris keluarga super kaya. Rory juga menyadari bahwa mantan istrinya sebenarnya menawan, cantik, dan percaya diri dan dia jatuh cinta padanya. Tapi semuanya sudah terlambat, mantan istrinya tidak mencintainya lagi .... Namun, Rory tidak menyerah dan tetap berusaha memenangkan hati Becky. Apakah Becky akan goyah dan kembali ke sisinya? Atau akankah pria lain masuk ke dalam hatinya?
Kiara tidak pernah berpikir bahwa ia akan menjadi seorang istri dari Keith Wilson, gurunya sendiri di usianya yang masih 17 tahun. Ia dan Keith menikah bukan karena saling cinta, melainkan perjodohan yang sudah diatur oleh kedua orangtua mereka. Meski Kiara menentang keras, tapi tidak dengan Keith yang justru menerimanya dengan ikhlas. Kiara tak sadar bahwa ada niat tersembunyi dari perjodohan yang terkesan mendadak dan terburu-buru itu. Belum lagi, Kiara sendiri dibuat tak percaya pada sikap Keith setelah menjadi suaminya yang bersikap sangat posesif serta mengekang ruang geraknya karena larangan-larangan aneh yang pria itu beri. Permasalahan perlahan kian datang mengguncang kehidupan baru Kiara, dimulai dari kekecewaan teman-temannya tentang berita pernikahannya yang ia sembunyikan, lalu hubungan Keith dengan wanita yang jelas mencintai suaminya itu, serta kenyataan dan fakta pahit tentang hidupnya juga masalalunya yang selama ini disembunyikan oleh kedua orangtuanya. Akankah Kiara berhasil melalui dan menyembuhkan luka hatinya itu? Memaafkan masalalu dan menerima Keith kembali yang jelas sudah menyakiti hatinya, yang sayangnya sudah terjatuh dalam pada suaminya tersebut?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
Pada hari ulang tahun pernikahan mereka, simpanan Jordan membius Alisha, dan dia berakhir di ranjang orang asing. Dalam satu malam, Alisha kehilangan kepolosannya, sementara wanita simpanan itu hamil. Patah hati dan terhina, Alisha menuntut cerai, tapi Jordan melihatnya sebagai amukan lain. Ketika mereka akhirnya berpisah, Alisha kemudian menjadi artis terkenal, dicari dan dikagumi oleh semua orang. Karena penuh penyesalan, Jordan menghampirinya dengan harapan akan rujuk, tetapi dia justru mendapati wanita itu berada di pelukan seorang taipan yang berkuasa. "Ayo, sapa kakak iparmu."
Siska teramat kesal dengan suaminya yang begitu penakut pada Alex, sang preman kampung yang pada akhirnya menjadi dia sebagai bulan-bulannya. Namun ketika Siska berusaha melindungi suaminya, dia justru menjadi santapan brutal Alex yang sama sekali tidak pernah menghargainya sebagai wanita. Lantas apa yang pada akhirnya membuat Siska begitu kecanduan oleh Alex dan beberapa preman kampung lainnya yang sangat ganas dan buas? Mohon Bijak dalam memutuskan bacaan. Cerita ini kgusus dewasa dan hanya orang-orang berpikiran dewasa yang akan mampu mengambil manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya