/0/2368/coverbig.jpg?v=d7810cc7b8cfd351a5d4fffc0d64c912)
Nadine Isabella menjadi seorang ibu karena sebuah kejadian. Ia hampir gila, tapi ia berhasil melewati itu semua. Nadine bertemu dengan Raka, seorang pria baik yang mau membantunya. Raka ingin menikahi Nadine tapi Nadine menolak dan memutuskan untuk menjadi ibu tunggal yang sukses kelak. Benar saja, karena kegigihannya dalam berusaha. Nadine kini memiliki sebuah perusahaan. Selama hampir 21 tahun hidup hanya bersama Alden. Hingga akhirnya ayah biologis Alden berhasil menemukan mereka. Bagaimana perjuangan Nadine menjadi ibu sekaligus ayah untuk Alden? Bagaimana pula kisah cinta dari kedua orang tua Alden? Ikuti kisah lengkapnya.
Menjadi orang tua tunggal bukanlah hal yang mudah. Tapi, ia dipaksa kuat oleh keadaan. Melihat tumbuh kembang putra semata wayangnya, menjadi kepuasan tersendiri bagi Nadine. Nadine menjadi ibu tanpa harus menikah. Ia mengandung karena sebuah peristiwa dan lahirlah seorang bayi laki-laki bernama Alden
Perjuangan Nadine membesarkan Alden, putra semata wayangnya 20 tahun terakhir perlu diapresiasi. Sangat sulit bagi Nadine memutuskan untuk menjadi ibu tunggal bagi Alden. Terlebih dia yatim piatu dan tidak ada yang membantunya. Beginilah adanya, hanya dengan Alden lah Nadine memulai semuanya dari nol dengan mengasingkan diri ke negara lain. Dari yang awalnya menyewa tempat tinggal hingga beberapa kali diusir, sekarang Nadine bahkan memiliki lebih dari satu rumah mewah. Nadine memiliki tekad yang kuat memberikan kehidupan yang layak bagi putranya.
Beruntungnya Nadine melahirkan Alden yang sangat mengerti keadaan ibunya. Alden tak pernah mengeluh tentang apapun dan selalu menuruti perkataan Nadine hingga kini. Alden sama sekali tidak pernah membantah ucapan Nadine dan tak pernah melanggar apapun yang dilarang oleh Nadine. Alden paham betul bagaimana perjuangan sang ibu membesarkan dirinya seorang diri. Tapi hanya satu yang ia ingin tahu, siapa ayahnya?
"Morning, mom." Ucap Alden seraya memeluk Nadine yang sedang menyiapkan sarapan untuknya
"Morning, sayang,"
"Hari ini aku akan mulai ke kantor, mom," Ucap Alden
"Duduk dulu, sayang,"
Alden pun duduk di meja makan berhadapan dengan Nadine
"Kau yakin?" Tanya Nadine
"Yakin, mom,"
"Tapi, kuliahmu?"
"Aku tetap kuliah,mom. Lagi pula tahun depan aku sudah wisuda,"
"Baiklah, terserah kau saja,"
Nadine menyerah, ia hanya bisa menuruti keinginan putranya untuk memulai pekerjaannya di perusahaan milik Nadine. Meskipun tanpa seorang ayah, Alden tumbuh menjadi anak yang cerdas. Alden masuk universitas 1 tahun lebih awal karena Alden sempat mengikuti sekolah akselerasi. Dan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh Nadine, perusahaan akan jatuh ke tangan Alden pada saat Alden genap berusia 20 tahun.
Setelah selesai sarapan, Alden berangkat menuju kantor bersama Nadine diantar oleh seorang sopir. Keduanya tampak serasi bahkan seperti saudara bukan ibu dan anak
Sesampainya di kantor, Nadine dan Alden disambut hangat oleh para karyawan. Alden mengikuti Nadine masuk ke ruangan pribadi Nadine yang berada di lantai paling atas gedung tersebut.
"Selamat pagi Nyonya, Tuan muda," sapa Gavin, asisten pribadi Nadine sekaligus orang kepercayaan Nadine
"Selamat pagi, Gavin. Mulai hari ini Alden akan mulai aktif di kantor. Tolong kamu bantu, ya?" Ucap Nadine
"Baik, Nyonya."
"Hai, uncle," sapa Alden
"Panggil Gavin saja, Tuan muda,"
"Kau boleh panggil dia 'uncle' diluar jam kantor, sayang," saut Nadine
"Baiklah, mom,"
Nadine tak pernah mengajarkan Alden untuk membeda-bedakan kasta seseorang karena Nadine pernah berada di posisi itu.
Alden mulai belajar tentang perusahaan bersama Gavin . Meskipun ia juga berkuliah di bidang yang sama tapi setidaknya ia harus mengenal dulu bagaimana seluk beluk perusahaan yang didirikan oleh ibunya itu.
Gavin membawa Alden ke ruangannya untuk mengenal lebih jauh perusahaan yang akan jatuh ke tangan Alden sebentar lagi. Alden yang cerdas cepat menangkap apapun yang dijelaskan oleh Gavin.
"Uncle.. eh maksudku, Gavin," ucap Alden
"Ada yang perlu saya jelaskan lagi, tuan muda?" Tanya Gavin
"Aku ingin bertanya, apa kau tidak pernah tahu siapa ayahku? Kau bekerja dengan mommy sudah lama,"
"Maaf, tuan muda. Saya tidak tahu tentang hal pribadi Nyonya Nadine,"
"Jika aku ingin tahu siapa ayahku, apa kau bisa membantu?" Tanya Alden lagi
"Tentu, Saya akan membantu anda,"
"Terimakasih,"
Setelah lama berbincang, Gavin mendapat panggilan dari Nadine. Akan ada klien besar yang datang dan melakukan kerja sama dengan perusahaan Nadine. Nadine memerintahkan Gavin untuk membawa Alden ikut meeting menggantikan dirinya.
"Mom sakit?" Tanya Alden
"Tidak, nak. Kau saja yang ikut meeting. Kau akan belajar banyak nanti," ucap Nadine
"Tapi, mom baik-baik saja, 'kan?" Tanya Alden lagi untuk memastikan
"Mommy baik-baik saja, Alden. Cepat ikut Gavin ke ruangan meeting!" Titah Nadine
"Baiklah, mom." Alden beranjak keluar dari ruangan Nadine menuju ruang meeting
Gavin telah menunggu Alden dan juga klien yang sebentar lagi akan tiba
"Mereka belum datang?" Tanya Alden
"Sebentar lagi, Tuan muda,"
Gavin dan Alden duduk bersebelahan. Dan benar saja, tak lama datang dua orang pria berpakaian formal.
"Selamat pagi, maaf saya terlambat," sapa salah satu klien
"Tidak apa, Tuan. Perkenalkan saya Gavin sekretaris disini. Dan disamping saya Tuan Alden, CEO Althan Group," ucap Gavin
"Baik. Saya Andrian dan ini Tuan Edgar, CEO Harison Corp."
Gavin dan Andrian sibuk membicarakan perihal proposal dan juga perencanaan kontrak. Sementara Alden hanya menyimak. Tapi lain halnya dengan Edgar. Ia malah sibuk memandangi Alden yang duduk tepat di hadapannya. Melihat Alden, ia merasa berkaca. Alden mirip dengan Edgar di masa muda dulu.
"Bagaimana, Tuan?" Tanya Gavin pada Edgar
Edgar tak bergeming, ia masih tetap memandangi Alden
"Tuan," panggil Gavin lagi
"Ah.. iya?"
Dengan sigap Andrian membisikkan sesuatu pada Edgar
"Baiklah, saya setuju," ucap Edgar
Kedua CEO itu membubuhkan tanda tangan diatas kertas perjanjian kontrak. Setelah semuanya selesai, Alden menawarkan untuk melihat-lihat perusahaannya tapi Edgar menolak. Edgar pamit karena masih ada meeting yang harus ia hadiri lagi.
"Lain waktu saya akan kemari lagi." ucap Edgar hendak bersalaman
"Baiklah." Alden menyambut tangan Edgar
Edgar merasakan ada sesuatu yang aneh pada dirinya saat bersalaman dengan Alden untuk kedua kalinya. Tapi, Edgar berusaha menampik semua pikirannya
"Tuan muda, Tuan Gavin, Nyonya besar.. huh huh huh," ucap salah seorang karyawan
"Mommy? Kenapa?" Tanya Alden
"Nyonya besar pingsan di ruangannya," jelas karyawan itu
Tanpa menunggu lama Alden dan Gavin berlari sekuat tenaga menuju ruangan Nadine meninggalkan Edgar begitu saja. Edgar yang paham akan keadaan langsung melanjutkan langkahnya menuju lift. Lift hendak menutup, seseorang menahannya, lalu masuklah Alden dengan membopong Nadine.
Alden tak menyapa bahkan tak sadar jika di lift itu ada orang lain karena panik. Yang ia pikirkan hanyalah menuju rumah sakit secepatnya
Edgar sedang memainkan ponselnya sehingga tak memperhatikan Alden yang tengah berdiri di depannya dengan membopong seorang wanita. Dalam hati, Edgar merasa aneh karena mengira Alden bekerja dengan membawa ibunya.
Saat hendak keluar dari lift, Edgar melihat dengan jelas wanita yang tengah dibopong oleh koleganya itu. Wajahnya tidak asing bagi Edgar. Tiba-tiba Edgar refleks mengikuti langkah Alden dengan cepat untuk memastikan sekali lagi.
Edgar menghentikan langkahnya ketika Alden memasukkan Nadine kedalam mobil. Edgar tertegun, wanita inilah yang selama ini ia cari
Andrian menyusul Edgar dengan nafas yang terengah-engah. Edgar memandangi mobil Alden yang sudah berjalan menjauh dari halaman gedung Althan Group
"Ada apa, tuan?" Tanya Andrian
"Nadine,"
Bersambung ...
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
"Meskipun merupakan gadis yatim piatu biasa, Diana berhasil menikahi pria paling berkuasa di kota. Pria itu sempurna dalam segala aspek, tetapi ada satu hal - dia tidak mencintainya. Suatu hari setelah tiga tahun menikah, dia menemukan bahwa dia hamil, tetapi hari itu juga hari suaminya memberinya perjanjian perceraian. Suaminya tampaknya jatuh cinta dengan wanita lain, dan berpikir bahwa istrinya juga jatuh cinta dengan pria lain. Tepat ketika dia mengira hubungan mereka akan segera berakhir, tiba-tiba, suaminya tampaknya tidak menginginkannya pergi. Dia sudah hampir menyerah, tetapi pria itu kembali dan menyatakan cintanya padanya. Apa yang harus dilakukan Diana, yang sedang hamil, dalam jalinan antara cinta dan benci ini? Apa yang terbaik untuknya?"
Megan dipaksa menggantikan kakak tirinya untuk menikah dengan seorang pria yang tanpa uang. Mengingat bahwa suaminya hanyalah seorang pria miskin, dia pikir dia harus menjalani sisa hidupnya dengan rendah hati. Dia tidak tahu bahwa suaminya, Zayden Wilgunadi, sebenarnya adalah taipan bisnis yang paling berkuasa dan misterius di kota. Begitu dia mendengar desas-desus tentang hal ini, Meagan berlari ke apartemen sewaannya dan melemparkan diri ke dalam pelukan suaminya. "Mereka semua bilang kamu adalah Tuan Fabrizio yang berkuasa. Apakah itu benar?" Sang pria membelai rambutnya dengan lembut. "Orang-orang hanya berbicara omong kosong. Pria itu hanya memiliki penampilan yang mirip denganku." Megan menggerutu, "Tapi pria itu brengsek! Dia bahkan memanggilku istrinya! Sayang, kamu harus memberinya pelajaran!" Keesokan harinya, Tuan Fabrizio muncul di perusahaannya dengan memar-memar di wajahnya. Semua orang tercengang. Apa yang telah terjadi pada CEO mereka? Sang CEO tersenyum. "Istriku yang memerintahkannya, aku tidak punya pilihan lain selain mematuhinya."
Seorang gadis SMA bernama Nada dipaksa untuk menyusui pria lumpuh bernama Daffa. Dengan begitu, maka hidup Nada dan neneknya bisa jadi lebih baik. Nada terus menyusui Daffa hingga pria itu sembuh. Namun saat Nada hendak pergi, Daffa tak ingin melepasnya karena ternyata Daffa sudah kecanduan susu Nada. Bagaimana kelanjutan kisahnya?
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
"Bagaimana mungkin seorang dokter spesialis kesuburan justru mandul?!" Felicia Hera adalah seorang dokter yang sudah berhenti bekerja semenjak menikah dan fokus mengabdi kepada suaminya. Namun, Felicia tidak kunjung dapat memberikan anak hingga suaminya berselingkuh dengan wanita lain. Dia bahkan menceraikan Felicia. Pada saat yang sama, Felicia kembali meniti karir kedokterannya dan pasien pertamanya justru mengajak Felicia untuk berhubungan demi membuktikan kesuburan Felicia. Hingga tepat setelah melakukannya, Felicia menghilang. Lima tahun kemudian, Felicia kembali ke tanah air membawa seorang anak perempuan yang cantik jelita. Hingga masalah datang saat ternyata direktur di rumah sakit barunya adalah ayah dari anaknya! Bagaimana Felicia menyembunyikan identitasnya? Tahukah dia, bahwa pria dingin itu telah memburu Felicia selama lima tahun terakhir?