/0/2314/coverbig.jpg?v=83d6a252aa475c96b561cd00597ad4c5)
Ketika ketulusan tidak dihargai, kesetiaan dipermainkan, dan cinta dinodai. Apa yang harus kau lakukan? Ellard Willard, merasa kebahagiaannya direnggut paksa dengan kematian tunangannya pasca kecelakaan naas yang dialami Naura. Emily Laura, wanita yang menjadi tersangka atas kematian tunangan Ellard, harus menanggung kemarahan dari pria brutal itu. Dendam yang membutakan hati mengantar mereka pada suatu hubungan yang sangat rumit. Hubungan yang membuat seorang Ellard tersesat dalam kenikmatan yang tidak berani ia artikan.
"Sayang, Edward akan datang menjemputmu. Ibumu sudah sampai, kenapa kau lama sekali. Semua tamu sudah tidak sabar untuk melihatmu." Sesungguhnya Ellard lah yang tidak sabar untuk melihat calon istrinya itu, dan ya juga tidak kuat menunggu lebih lama untuk mengikrarkan janji suci yang sudah ia hafal sejak satu minggu terakhir ini.
Terdengar gelak tawa manja dari seberang telepon, "Aku akan datang sendiri. Bersabarlah, kau akan terkejut dengan penampilanku,"
"Bagiku kau tetap cantik,"
"Ya, aku tahu. Baiklah, panggilannya kututup, aku akan segera berangkat."
***
Buuarr..Ciiiitttt...Prak..Prak....Prang!!
Mobil itu pun berguling tak terkendali masuk ke dalam jurang. Mobil lainnya menabrak pembatas jalan. Kecelakaan yang begitu sangat mengerikan membuat jalanan kota mengalami kemacetan dalam seketika.
Ledakan, decitan ban mobil, pecahan kaca semua berbaur jadi satu. Jeritan, teriakan dan tangisan juga tidak luput dari kepanikan yang terjadi. Kecekalaan beruntun yang memakan banyak korban. Korban luka, bukan korban jiwa.
Polisi dan tenaga medis segera meluncur ke TKP. Bukan hanya itu, para pemburu berita pun segera meramaikan tempat itu, pasalnya salah satu yang menjadi korban dari kecelakaan naas tersebut adalah tunangan yang tidak lain adalah calon istri seorang Ellard Willard, sang pebisnis hebat yang sangat terkenal di negara itu.
Hari ini, harusnya menjadi hari kebahagiaannya, di mana ia bersama Naura-tunangannya akan melangsungkan pernikahan.
Mimpi indahnya berubah menjadi mimpi buruk, begitu ponselnya berdering dan mengabarkan kecelakaan yang dialami oleh Naura.
Ellard segera mendatangi tempat kejadian. Wajahnya pucat melihat mobil sport merah pemberiannya yang berguling dan jatuh ke dalam jurang. Ellard tanpa berfikir panjang segera berlari, menuruni terjal dan mengabaikan larangan polisi dan orang-orang yang ada di sana. Yang ada di dalam fikirannya hanya ingin segera sampai ke mobil yang ditumpangi Naura. Ia hanya ingin menyalamatkan wanita pujaan hatinya itu.
Naas, baru beberapa langkah, mobil itu meledak, kobaran api yang begitu dahsyat membuat semuanya terpekik dan terkejut. Mustahil orang yang berada di dalamnya selamat.
Ellard tertegun di tempatnya, menatap nanar kobaran api tersebut. Mendadak ia merasakan waktu serasa berhenti berputar. Dunianya runtuh seiring dengan kepergiaan Naura.
***
Ellard dengan pakaian serba hitam menghadiri pemakaman Naura di kediaman wanita itu. Ibunya Naura meraung, menangis memeluk Ellard. Pria itu hanya diam sembari memeluk tubuh rapuh calon ibu mertuanya itu.
Masih sulit bagi Ellard untuk mempercayai bahwa Naura akan pergi secepat itu, terlebih ia tidak melihat mayat wanita itu secara langsung. Ia menolak untuk percaya bahwa Naura sudah tiada, namun ia juga tidak bisa menghentikan keluarga Naura yang melakukan prosesi pemakaman tanpa adanya mayat dari wanita itu dengan alasan mereka ingin Naura tenang di alamnya.
Seminggu berkabung, masih sulit bagi Ellard untuk mempercayai kenyatan yang terjadi. ia masih tidak bisa menerima kepergian Naura. Batinnya menolak bahwa wanita itu pergi begitu saja tanpa kata permisi.
Ellard ditemani sahabatnya Edward, mendatangi sebuah klub malam, upaya yang dilakukannya untuk menghilangkan kesedihan mendalam yang ia rasakan. Semua masih terasa seperti mimpi. Ia ingin marah, namun ia tidak mempunyai tenaga untuk itu.
Hidupnya mendadak kacau, Ellard kehilangan gairah hidup. Pekerjaannya terbengkalai dan terabaikan. Ia tidak peduli dengan kerugian yang terjadi. ia sibuk menata hati yang mendadak kosong karena kehilangan sang pujaan hati.
Ellard masih mengingat dengan jelas perbincangan terakhir mereka 30 menit sebelum kecelakaan terjadi. Ellard memberi tahu bahwa Edward yang akan menjemputnya namun wanita itu menolak dengan alasan ia ingin bahwa Ellard lah yang boleh melihat dandannya untuk pertama kalinya, bukan sahabatnya.
Ellard yang dari dulu tidak bisa menolak permintaan wanita itu apalagi dengan alasan yang begitu sangat manis, akhirnya mengalah dan menyetujuinya.
"Andai kau yang menjemputnya," gumaman itu terlontar seperti lirihan yang masih bisa di dengar jelas oleh telinga Edward.
"Itu tidak akan merubah apa pun jika takdir sudah berkehendak," sahut pria tampan itu dengan bijak namun tidak cukup ampuh untuk membuat hati Ellard menjadi tenang apalagi terhibur.
Ellard mengangkat kepalanya dari gelas kristal yang ia mainkan dengan jemarinya. Menatap Edward dengan tatapan kosong, "Kau tidak membantu sama sekali," dengkusnya lalu mengangkat gelasnya, membawanya ke mulutnya. Dahinya mengernyit, menahan rasa asam dan panas yang berbaur jadi satu. Minuman haram yang justru membuatnya semakin kacau.
"Minunam haram ini juga tak membantu sama sekali," Ellard melempar gelasnya yang otomatis menimbulkan bunyi akibat pecahannya.
Edward menarik napas panjang, pria itu segera mengedarkan pandanganya dan benar saja beberapa pasang mata sedang menoleh ke arah mereka.
"Pecahkan saja gelasnya biar ramai. Itu tidak berlaku, dude. Klub ini sudah cukup ramai dan lihatlah, beberapa pasang mata sedang menoleh ke arah kita."
"Kosongkan klubnya," perintahnya dengan enteng sembari beranjak dari kursinya.
"Kau mau ke mana?" Edward menahan tangannya.
Ellard melalui sorot matanya meminta Edward untuk melepaskan tangannya. Dengan enggan, Edward pun segera melepaskannya. "Kau mau ke mana? Aku akan menemanimu, bukankah aku sahabat yang sangat baik dan pengertian,"
"Enyahlah!" Ellard mengibaskan sebelah tangannya dengan malas. Ia butuh pelampiasan untuk meluapkan kesedihannya.
"Selamat malam, Tuan Willard," sapaan itu membuat Ellard dan Edward menoleh ke sumber suara.
Seorang pria dengan perut buncit mengenakan seragam polisi berjalan lebih dekat menghampiri keduanya.
"Mr. Smith," sapa Edward sembari mengulurkan tangan untuk menyalam pria itu. Polisi yang memang diminta Edward untuk menyelidiki kasus kecelakan yang dalami Naura, tentu saja itu atas perintah Ellard. Ia tidak yakin kecelakaan yang dialami Naura murni kecelakaan lalu lintas.
Ellard tahu betapa Naura sangat penuh hati-hati dalam mengendarai mobil. Wanita itu sangat memperhatikan keselamatannya.
"Ada informasi apa sehingga kau repot-repot mendatangi kami," tukas Edward dengan mempersilakan Tuan Smith untuk duduk.
"Ini mengenai kecelakaan yang dialami oleh tunangan Anda. Kami menemukan sebuah cincin, apa benar ini milik tunangan Anda?" polisi tersebut segera mengeluarkan cincin dari kantongnya yang sudah ditaruh dalam plastik kaca kecil.
Ellard kembali merasakan jantungnya berhenti berdetak. Ya, benar, cincin itu adalah cincin pemberiannya di hari pertunangan mereka. Cincin yang hanya ada satu di dunia dan sudah pasti harganya selangit.
"Dan kami sudah mendapatkan cctv yang berhasil menangkap kecelakaan tersebut. Dari cctv yang terlihat terjadi aksi kejar mengejar antar mobil tunangan Anda dengan mobil Nona Emily."
Ellard tersentak kaget, ia menoleh cepat ke arah pria tersebut, " Emily?"
"Ya, pengendara lain yang terlibat kecelakaan dengan tunangan Anda. Dan sekarang wanita muda itu sudah sadarkan diri setelah terbaring koma selama 5 hari."
"Jadi dia masih hidup?" rahang Ellard tampak mengeras, kedua manik tajamnya memancarkan kemarahan dan aura gelap.
"Ya, sekarang sedang dalam perawatan,"
Ellard menyunggingkan senyum sinis, "Bagaimana bisa ia tetap hidup setelah melenyapkan nyawa kekasihku," ucapnya penuh ancaman.
Kemarahannya semakin menjadi begitu melihat rekaman cctv. Dua mobil sport yang melaju dengan ugal-ugalan dan saling mengejar. Mobil sport hitam yang di duga milik Emily melaju kencang dan berusaha menghentikan mobil milik Naura. Ada apa dengan keduanya? Apa mereka saling kenal? Lalu kenapa Ellard tidak pernah mendengar nama Emily ke luar dari mulut Naura selama mereka bersama dua tahun terkahir ini.
Ia mengenal dengan baik semua sahabat dan kenalan wanitanya. Lalu siapa Emily?
Persetan dengan siapa pun itu si Emily, bagi Ellard wanita itu harus bertanggung jawab.
Karena sebuah kesepakatan, dia mengandung anak orang asing. Dia kemudian menjadi istri dari seorang pria yang dijodohkan dengannya sejak mereka masih bayi. Pada awalnya, dia mengira itu hanya kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, namun akhirnya, rasa sayang yang tak terduga tumbuh di antara mereka. Saat dia hamil 10 bulan, dia menyerahkan surat cerai dan dia akhirnya menyadari kesalahannya. Kemudian, dia berkata, "Istriku, tolong kembalilah padaku. Kamu adalah orang yang selalu aku cintai."
Novel ini berisi kompilasi beberapa cerpen dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan penuh gairah dari beberapa karakter yang memiliki latar belakang profesi yan berbeda-beda serta berbagai kejadian yang dialami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dengan pasangannya yang bisa membikin para pembaca akan terhanyut. Berbagai konflik dan perseteruan juga kan tersaji dengan seru di setiap cerpen yang dimunculkan di beberapa adegan baik yang bersumber dari tokoh protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerpen dewasa yang ada pada novel kompilasi cerpen dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
Pernikahan itu seharusnya dilakukan demi kenyamanan, tapi Carrie melakukan kesalahan dengan jatuh cinta pada Kristopher. Ketika tiba saatnya dia sangat membutuhkannya, suaminya itu menemani wanita lain. Cukup sudah. Carrie memilih menceraikan Kristopher dan melanjutkan hidupnya. Hanya ketika dia pergi barulah Kristopher menyadari betapa pentingnya wanita itu baginya. Di hadapan para pengagum mantan istrinya yang tak terhitung jumlahnya, Kristopher menawarinya 40 miliar rupiah dan mengusulkan kesepakatan baru. "Ayo menikah lagi."
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.