/0/22488/coverbig.jpg?v=bd3b089dd86c22ff56b497ba74e18b3f)
Ketika keputusasaan menyelimuti hidupnya, seorang wanita muda bernama Elara menerima tawaran pekerjaan yang tak terduga-menjadi ibu susu bagi anak seorang pria berkuasa dan penuh rahasia, Viktor Laxmere. Pada awalnya, Elara hanya melihatnya sebagai cara untuk bertahan hidup, sebuah pengorbanan demi menyelamatkan ibunya yang sedang sekarat. Namun, keputusan itu membuka pintu ke dunia kelam yang lebih gelap dari yang bisa ia bayangkan. Viktor, seorang konglomerat yang lebih misterius daripada yang terlihat, ternyata menyembunyikan lebih banyak rahasia dari yang ia kira. Tugas sederhana itu, yang dimulai dengan harapan, dengan cepat berubah menjadi mimpi buruk yang penuh intrik, manipulasi, dan pengkhianatan. Setiap langkah Elara mulai diatur oleh kekuatan yang jauh melampaui kemampuannya untuk melawan. Namun, ia tidak hanya berjuang untuk bertahan, tetapi juga berusaha mengungkap kebenaran yang tersembunyi di balik wajah tenang Viktor. Elara semakin terjebak dalam permainan berbahaya, di mana setiap pilihan membawa konsekuensi yang lebih mengerikan, dan di mana perasaan yang tak terduga mulai tumbuh-perasaan terhadap Viktor yang membingungkan dan penuh konflik. Seiring waktu, ia menyadari bahwa di balik tawaran itu, ada harga yang lebih besar yang harus dibayar, dan mungkin, tak ada yang bisa diselamatkan. Dengan hati yang penuh amarah dan kebingungan, Elara bertanya-tanya: Apakah ini semua hanya permainan Viktor, atau apakah ia hanya menjadi pion dalam pertempuran yang lebih besar daripada yang ia sadari?
Elara menatap pintu rumah sakit yang perlahan tertutup di belakangnya, suara langkah sepatu hak tinggi miliknya bergaung di lorong sunyi. Hatinya berat, setiap detik yang berlalu semakin memperparah ketegangan di dadanya. Di tangannya, selembar surat yang tak pernah ia bayangkan akan diterimanya-diagnosis yang mengerikan untuk ibunya yang semakin melemah. Keputusasaannya membakar dalam diri, tak ada lagi jalan keluar. Bahkan harapan yang dulu ada, kini terasa jauh.
Di tengah keputusasaan itu, suara ponsel Elara mengganggu kesunyian, membawa pesan yang datang tiba-tiba. Nama yang muncul di layar adalah seseorang yang tidak pernah ia harapkan untuk mendengar kabar darinya-Nadine, tetangga lama yang bahkan belum pernah ia ajak bicara lebih dari sepatah kata.
"Elara, aku punya sesuatu yang mungkin bisa membantu. Datanglah ke rumahku malam ini. Aku punya tawaran."
Elara memandang pesan itu dengan rasa curiga. Tak ada yang gratis, apalagi di dunia ini. Nadine, wanita itu, dikenal kaya, penuh pengaruh-dan selalu memiliki cara-cara yang mencurigakan untuk mencapai tujuannya. Namun, di saat seperti ini, siapa yang bisa memilih?
Malam itu, langkah Elara terasa semakin berat saat ia mendekati rumah besar milik Nadine. Hatinya penuh pertanyaan, kebingungan bercampur dengan ketakutan. Ia tidak tahu apa yang harus ia harapkan dari percakapan ini, tapi satu hal yang pasti-ia sudah tidak punya pilihan lain. Ibunya membutuhkan perawatan yang mahal, dan ia tak bisa terus mengandalkan sedikit tabungan yang ada.
Begitu memasuki ruang tamu yang megah, Nadine menyambutnya dengan senyuman tipis, matanya penuh rahasia. Tanpa berkata banyak, wanita itu mengangguk ke arah kursi di depannya, memberi tanda untuk duduk.
"Aku tahu ini akan terdengar gila," kata Nadine, suaranya tenang namun penuh tekanan. "Tapi aku bekerja dengan seseorang yang bisa membantumu. Seseorang yang bisa memberikan uang yang kamu butuhkan untuk pengobatan ibumu. Ada satu syarat yang harus kamu setujui."
Elara menatapnya tajam. Ia sudah merasa tidak nyaman, dan perasaan itu semakin menguat. "Apa syaratnya?"
"Menjadi ibu susu untuk anak seorang pria bernama Viktor Laxmere. Dia membutuhkan bantuanmu," jawab Nadine dengan tenang, seperti menyampaikan tawaran bisnis biasa.
Elara terdiam. Kata-kata itu terasa mengerikan, seperti petir yang menyambar di siang bolong. "Menjadi ibu susu?" ulangnya, seakan tak percaya.
Nadine mengangguk. "Viktor adalah konglomerat besar, dan dia memiliki banyak kebutuhan. Anak perempuannya yang baru lahir membutuhkan perhatian yang lebih dari sekadar perawatan medis biasa. Kamu akan tinggal di rumahnya, dan peranmu sangat sederhana-memberi makan anaknya. Namun, ada imbalan besar untukmu."
Elara menggigit bibir, rasa malu dan kesal mencengkram hatinya. Menjadi ibu susu untuk seorang bayi bukanlah sesuatu yang ia bayangkan. Tidak pernah dalam hidupnya ia berpikir akan berada dalam situasi semacam ini. Namun, ia tahu persis apa yang akan terjadi jika ia menolak tawaran ini. Ibunya akan semakin memburuk, dan tidak ada yang bisa dilakukan. Tidak ada jalan lain.
"Berapa banyak?" tanya Elara, suara seraknya terdengar seakan tenggelam dalam rasa takut dan keraguan.
"Semua yang kamu butuhkan," jawab Nadine singkat, kemudian menambahkan dengan tajam, "dan lebih banyak lagi, jika kamu bisa melakukan lebih."
Tapi apa yang dimaksud 'lebih' itu? Elara menelan ludahnya, sebuah kekhawatiran yang lebih besar mulai merayap dalam pikiran.
Tidak ada yang bisa memberinya jawaban. Hanya ada pilihan yang semakin mempersempit dirinya ke dalam labirin yang tidak bisa ia hindari.
"Dan jika aku menolaknya?" Elara bertanya, suaranya hampir berbisik.
Nadine tersenyum, dan ada sesuatu dalam senyumnya yang membuat Elara merinding. "Jika kamu menolaknya, maka semua yang kamu miliki-termasuk ibumu-akan hilang begitu saja. Ada harga yang harus dibayar dalam dunia ini, Elara. Semuanya bergantung pada pilihanmu."
Bibir Elara terasa kering. Tidak ada yang lebih menakutkan dari itu. Sebuah pilihan yang tak bisa dihindari, sebuah jebakan yang tak terelakkan.
Akhirnya, ia mengangguk, meskipun di dalam dirinya ada suara yang terus berteriak menentang. "Aku terima."
Nadine hanya tersenyum puas. "Kamu telah membuat pilihan yang tepat."
Namun, Elara tidak tahu, bahwa setiap langkah yang ia ambil ke depan hanya akan membawa lebih banyak kebingungannya, dan keputusannya untuk menerima tawaran ini akan mengubah hidupnya selamanya. Tak ada jalan mundur, dan ia hanya bisa berpegang pada satu harapan-bahwa ia bisa menyelamatkan ibunya. Tetapi pada akhirnya, harga yang harus dibayar mungkin lebih besar dari yang ia bayangkan.
Mencari seorang istri bayaran untuk menutupi kekurangan yang dimilikinya, mengubah hidup Valerian DeVere secara drastis. Penyakit yang telah menggerogoti tubuhnya selama bertahun-tahun, ternyata bisa disembuhkan berkat bantuan wanita yang ia bayar untuk menjadi istrinya. Namun, apa yang dimulai sebagai transaksi semata, perlahan berubah menjadi hubungan yang lebih rumit dan berbahaya. Apakah ia benar-benar disembuhkan, atau justru jatuh lebih dalam dalam permainan yang lebih kelam? Setiap langkah membawa lebih banyak pertanyaan dan semakin sedikit jawaban.
Adelina Amara, seorang wanita muda dengan impian sederhana, mendapati dirinya terjebak dalam sebuah permainan takdir yang kejam. Dirinya dipaksa oleh bibinya untuk menggantikan posisi kakak angkatnya, Selene, sebagai calon istri untuk salah satu pewaris keluarga kaya, Rurik Antonov. Namun, saat Rurik menemukan bahwa Selene telah mengkhianatinya, pernikahan yang seharusnya dijalani dengan cinta, terpaksa digantikan dengan Adelina yang tidak memiliki pilihan lain selain menyerah pada takdirnya. Rurik, pria yang keras, dingin, dan penuh kebencian, berjanji tidak akan pernah mencintai Adelina. Namun, saat perasaan mereka mulai bercampur, keduanya terjebak dalam hubungan yang penuh kebencian dan keinginan tersembunyi. Keinginan untuk membalas dendam, kebohongan yang terpendam, dan ketegangan yang semakin meningkat menuntun mereka ke dalam jalan yang semakin gelap. Akankah Adelina berhasil menemukan kebahagiaannya? Atau adakah masa depan yang lebih kelam yang menanti keduanya?
Adult content 21+ Farida Istri yang terluka, suaminya berselingkuh dengan adiknya sendiri. Perasaan tersakiti membuatnya terjebak kedalam peristiwa yang membuat Farida terhanyut dalam nafsu dan hasrat. Ini hanya cerita fiktif. Kalau ada kesamaan nama, jabatan dan tempat itu hanya kebetulan belaka
Warning !! Cerita Dewasa 21+.. Akan banyak hal tak terduga yang membuatmu hanyut dalam suasana di dalam cerita cerita ini. Bersiaplah untuk mendapatkan fantasi yang luar biasa..
"Bagaimana mungkin seorang dokter spesialis kesuburan justru mandul?!" Felicia Hera adalah seorang dokter yang sudah berhenti bekerja semenjak menikah dan fokus mengabdi kepada suaminya. Namun, Felicia tidak kunjung dapat memberikan anak hingga suaminya berselingkuh dengan wanita lain. Dia bahkan menceraikan Felicia. Pada saat yang sama, Felicia kembali meniti karir kedokterannya dan pasien pertamanya justru mengajak Felicia untuk berhubungan demi membuktikan kesuburan Felicia. Hingga tepat setelah melakukannya, Felicia menghilang. Lima tahun kemudian, Felicia kembali ke tanah air membawa seorang anak perempuan yang cantik jelita. Hingga masalah datang saat ternyata direktur di rumah sakit barunya adalah ayah dari anaknya! Bagaimana Felicia menyembunyikan identitasnya? Tahukah dia, bahwa pria dingin itu telah memburu Felicia selama lima tahun terakhir?
Rumornya, Laskar menikah dengan wanita tidak menarik yang tidak memiliki latar belakang apa pun. Selama tiga tahun mereka bersama, dia tetap bersikap dingin dan menjauhi Bella, yang bertahan dalam diam. Cintanya pada Laskar memaksanya untuk mengorbankan harga diri dan mimpinya. Ketika cinta sejati Laskar muncul kembali, Bella menyadari bahwa pernikahan mereka sejak awal hanyalah tipuan, sebuah taktik untuk menyelamatkan nyawa wanita lain. Dia menandatangani surat perjanjian perceraian dan pergi. Tiga tahun kemudian, Bella kembali sebagai ahli bedah dan maestro piano. Merasa menyesal, Laskar mengejarnya di tengah hujan dan memeluknya dengan erat. "Kamu milikku, Bella."
Amora Nouline selalu dibanding-bandingkan oleh sang ibu dengan kakak perempuannya sendiri bernama Alana Nouline! Dalam hal apapun Alana selalu unggul dari Amora, membuat sang Ibu lebih menyayangi Alana dibandingkan dengan Amora. Ketika dihadapkan dengan posisi sang ayah yang sakit parah dan memerlukan biaya rumah sakit yang tidak sedikit, Ibu dan kakak Amora sepakat untuk membujuk agar Amora menjual dirinya demi pengobatan sang ayah. Dengan hati teriris perih, terpaksa dan penuh ketakutan, Amora akhirnya menuruti keinginan ibu dan kakaknya demi kesembuhan sang ayah! Sialnya, malam itu laki-laki yang membeli Amora adalah seorang mafia dingin yang meskipun wajahnya teramat tampan namun wajah itu terlihat sangat menakutkan dimata Amora.