Cinta Terlarang Dengan Adik Tiriku Yang Cantik

Pada saat adikku pulang seperti biasanya .Aku menjemput dirinya seperti biasa karena jam kerjaku dan jam pulang dirinya hanya selisih sedikit 30 menit dan tidak terlalu jauh dari tempat kerjaku . Oleh karena itu, aku selalu menjemputnya jika aku tidak mendapatkan jam lembur kerja . Ini sudah menjadi rutinitas kebiasaanku setiap pulang kerja.

Akan tetapi, ada yang berbeda dari hari biasanya, Aku yang duduk di motor cbr150r dan menunggu di depan gerbang adikku. Sembari melihat lihat sekitar menunggu adikku keluar dari gerbang sekolah.

Cukup lama dari biasanya , aku yang biasanya hanya menunggu 15 menit sekarang aku menunggu hingga 45 menit sampai itu mulai terlihat sepi karena hanya tinggal sedikit yang masih ada.

Akhirnya , setelah lama menunggu aku melihat adikku dari kejauhan yang sedang berjalan turun dari tangga bersama dengan seorang cowok. Dan, setelah kuperhatikan baik baik mereka ternyata bergandengan tangan seperti layaknya pasangan kekasih.

Setelah mereka sampai di lantai bawah mereka sempat bercerita sebentar kemudian mereka berpisah dan adikku mulai menghampiriku sedangkan , cowoknya bergegas ke tempat parkir motor karena dia sepertinya menggunakan motor juga .

Yah , memang rata-rata cowok sudah memiliki SIM karena disini memang memiliki kendaraan pribadi jelas selalu menjadi prioritas ." Pikirku.

Adikku yang sudah melihatku kemudian melambaikan tangan dan bergegas berjalan menghampiriku . Setelah dia sampai, dan berada di depanku dia menyapaku seperti biasa.

" Mas, udah lama nunggunya?". Tanya adikku kepadaku.

Akupun menjawab "Lama banget ngapain aja di dalem ?.

Adikku kemudian menimpali. "Biasa ngerjain tugas yang belum selesai "

"Bukannya lagi asik pacaran sama cowok ya? " tanyaku sambil mengodanya karena apa yang kulihat barusan.

"Apasih mas? beneran ngerjain tugas kok gak pacaran ." jawab adikku membantahnya.

"Kok, tadi mas lihat kamu lagi gandengan sama cowok hayo ." Tanyaku kembali menggodanya.

"Mas lihat ya?" tanya adikku.

"Lihat lengkap banget dan detail sampe kiss-kissan gitu." godaku.

"Apaan sih , cuma gandengan tangan doang apalagi cuma temen aja gak lebih." Jawab adikku membenarkannya.

"Ya udah , jadi pulang gak ni?" tanya adikku yang mulai cemberut marah.

"Ya deh, maafin mas cuma bercanda jangan cemberut gitu dong , ntar cantiknya hilang ." Ucapku sambil meminta maaf kepada adikku yang sudah mulai badmood.

"Biarin " Jawab adikku.

"Ya udah pake gih helmnya pulang yuk keburu malem ni ." ucapku sambil memberikan helm kepada adikku.

Adikku kemudian mengambil helmnya dan memakainya. Kemudian, naik ke motor cbrku. Seperti biasanya adikku menaikkan roknya hingga hampir selutut karena memang cukup susah buat duduk di motor cbr apalagi menggunakan rok. Kemudian, adikku memelukku seperti biasa dan berkata "dah" isyarat biasa kepadaku saat dia sudah siap duduk di motor. Akupun langsung gas pulang menuju rumah.

Seperti biasanya , saat dijalan aku merasakan dada Mika menempel dipunggungku yang sangat terasa karena ukuran dada Mika yang cukup besar . Saat berkendara aku hanya fokus ke jalanan.

Akan tetapi , saat lampu merah berhenti kadang terlintas pikiran aneh yang membuat celanaku sesak karena ada yang berdiri karena terbayang tubuh adikku yang memang sangat seksi dan adikku yang wajahnya memang cantik .

Tapi , Aku selalu membuang pikiranku itu karena hubungan kami adalah saudara kandung dan aku juga mengetahui karena sifatku memang sangatlah kotor.

Sesampainya , dirumah Mika langsung turun dari motor dan masuk kedalam rumah. sedangkan aku memarkirkan motor didalam garasi terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam rumah.

Usai masuk kedalam rumah , aku langsung salaman kepada orang tuaku seperti biasa dan adik kedua ku yang paling bungsu salaman kepadaku juga . dan menyapaku.

"mas, pulang sama mbak Mika?". Ucap Wulan.

"Iya , Lan" Sahutku.

`Keluargaku terdiri dari 5 orang. Ayahku bernama Gani Setiawan, berumur 50 tahun, Ibuku yang bernama Kartika Indah berumur 45 tahun walaupun sudah berusia 45 tahun ibuku masih sangat cantik dan terlihat muda apalagi dadanya juga masih sangat kencang walaupun sudah memiliki 3 orang anak.

Mungkin karena ibuku masih sering olahraga dan yoga agar tetap bugar. Aku adalah Putra Sulung mereka namaku Kevlar . Dan aku memiliki 2 orang adik yang bernama Mika dan Wulan.

Adikku yang pertama bernama Mika dia memiliki paras wajah yang sangat cantik dan tubuh yang sangat ideal kulitnya yang kuning langsat dadanya yang besar bahkan lebih besar dari ibuku benar benar idaman pria sekali.

Badannya yang ideal tidak kurus tidak gemuk dan b*k"ngnya yang sem*k terlihat seperti gadis usia 25 yang sudah matang . Memang anak jaman sekarang tumbuhnya terlalu cepat .

Adik bungsuku bernama Wulan . Wajahnya yang imut dan cantik menjadi nilai lebih tersendiri . Dadanya memang tidak sebesar Mika akan tetapi dadanya punya poin plus sendiri karena ukurannya yang sangat pas di tanganku apalagi jika di remas pasti sangat nyaman karena begitu pas.

Aku mengetahuinya karena aku pernah tidak sengaja memegangnya saat dia terpeleset. Mungkin seiring waktu berjalan dadanya akan terus tumbuh dan bisa seperti Mika.

Jam sudah menunjukan pukul 19.00 WIB. Kami makan di ruang makan seperti biasa sambil bercerita tentang kegiatan kami.Usai makan kami kembali ke kamar masing masing.

Saat jam sudah menunjuk jam 21.00 WIB aku memutuskan mau mandi . Yah , memang biasanya aku mandi paling akhir dan tepat saat ingin tidur jam 21 .00 atau 22.00 WIB. Aku berjalan menuju kamar mandi yang berada di paling ujung belakang rumahku saat Aku mau mandi tidak sengaja aku berpapasan dengan Mika yang baru saja selesai mandi dan hanya menggunakan handuk saja.

Aku tertegun kagum melihat kecantikan Mika Adik Kandungku itu , wajahnya yang sangat cantik berseri itu sekarang hanya mengenakan handuk hingga belahan dadanya sedikit terlihat menyembul keluar karena ukuran dadanya handuk pun tidak bisa menutupinya dengan sempurna. Rambutnya yang terurai masih sedikit basah aromanya yang sangat harum membuat otakku traveling berpikir yang tidak tidak .

Tanpa kusadari batangku yang berada dibawah sudah mengeras dengan sendirinya setelah melihat adikku. Aku benar benar sudah tidak bisa untuk berpikir dengan jernih lagi. Otakku sudah berpikir untuk ini itu .

Sampai akhirnya adikku menyadarkanku.

"Mas .. mas kenapa mas ngelamun gitu ?" tanya Mika.

"Apa ? kamu bilang apa ?" sahutku karena tidak mendengarnya.

"Hadeh, aku gak di dengerin aku nanya kenapa mas ngelamun aja disitu sambil ngelihatin aku? emang ada yang salah ya?". Tanya Mika.

"Engga apa apa kok " sahutku.

" Beneran ni ? kok ngelamun di tengah jalan gitu. " Tanya Mika kembali.

"Beneran kok engga ada apa-apa." jawabku berusaha meyakinkannya.

"Kok barusan kaya ada sesuatu yang gerak di celana Kakak?. Tanya Mika usai melihat ada sesuatu yang menonjol di balik celanaku.