/0/20698/coverbig.jpg?v=9644914de670621df80ae1b5205a81e2)
Seorang pria yang telah menikah lama merasa tergoda oleh cinta baru dari wanita yang jauh lebih muda. Saat rahasia hubungan terlarang itu terungkap, ia menyadari bahwa cintanya yang lama masih lebih berarti daripada yang ia kira.
Doni duduk di teras rumahnya, menatap kosong ke halaman depan yang rapi. Angin sore membelai lembut wajahnya, dan suara burung-burung yang bersahutan biasanya membuat hatinya tenang. Tapi tidak hari ini. Di dalam, Dina sibuk menyiapkan makan malam seperti biasa, rutinitas yang tak pernah berubah sejak mereka menikah lima belas tahun yang lalu.
Doni tahu, banyak orang yang iri melihat kehidupannya. Pekerjaan stabil, rumah yang nyaman, istri yang setia, dan dua anak yang manis. Dari luar, semuanya terlihat sempurna. Tapi di dalam hatinya, Doni merasa ada yang hilang-sesuatu yang tak bisa ia jelaskan. Kesenangan yang dulu ia rasakan dari kebersamaan dengan Dina kini memudar.
Dina muncul di pintu teras, tersenyum sambil mengelap tangannya dengan handuk kecil. "Mas, makan malamnya hampir siap. Anak-anak juga sudah mandi," katanya lembut.
Doni tersenyum tipis. "Oke, sebentar lagi aku masuk," jawabnya sambil menoleh, meski pikirannya jauh melayang.
Dina mengamati suaminya sejenak, merasakan sesuatu yang berbeda. "Mas baik-baik saja? Kamu kelihatan... capek."
Doni menggeleng, menutupi rasa gelisah yang mulai merayap di hatinya. "Aku baik-baik saja, cuma kepikiran kerjaan sedikit."
Dina tersenyum lagi, kali ini dengan ekspresi yang sedikit khawatir. "Kalau butuh cerita, aku di sini, Mas. Kita bisa ngomongin apa saja, seperti dulu."
"Ya, aku tahu. Terima kasih," kata Doni, tetapi kata-katanya terdengar hampa bahkan di telinganya sendiri.
Setelah Dina masuk ke dalam rumah, Doni memejamkan mata sejenak. Pernikahan ini, pikirnya, sudah berjalan terlalu lama di jalur yang sama. Setiap hari seakan diulang, tak ada yang berubah. Pagi mereka sarapan bersama, bekerja, pulang, makan malam, lalu tidur. Tak ada gairah seperti dulu, tak ada keintiman yang membuat hatinya berdebar.
Tiba-tiba, bayangan Clara melintas di pikirannya-wanita muda di kantor yang baru beberapa bulan ini bekerja di bawah timnya. Clara berbeda. Energinya, tawanya, caranya memandang dunia seolah segalanya masih penuh kemungkinan. Doni merasa muda kembali setiap kali berbicara dengannya.
Mungkin ini yang hilang, pikir Doni. Sesuatu yang membuat hidupnya lebih berwarna. Tapi pikiran itu dengan cepat dia singkirkan. **Tidak. Clara bukan bagian dari hidupku. Aku sudah punya Dina.**
Namun, bayangan Clara menolak hilang begitu saja.
Di dalam rumah, Dina sibuk menyiapkan meja makan. Ia menatap ke arah jendela, melihat Doni yang masih duduk di teras. Selama ini ia berpikir kehidupan rumah tangga mereka baik-baik saja, tapi beberapa bulan belakangan, Dina merasakan perubahan kecil pada suaminya. Senyumnya yang dulu selalu hangat kini terasa lebih jarang. Mereka masih berbicara, masih bercanda, tapi ada sesuatu yang hilang. Sesuatu yang tak pernah bisa ia sentuh lagi.
Dina menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan hatinya. Mungkin ini cuma fase. Semua pernikahan pasti melewati masa-masa sulit.
Anak-anak berlari ke ruang makan, membuyarkan lamunannya. "Bu, kita makan apa hari ini?" tanya Rani, putri sulung mereka.
"Mie goreng kesukaan kalian," jawab Dina sambil tersenyum, menyembunyikan kekhawatiran di balik wajah ramahnya.
Saat makan malam, suasana terasa sunyi. Hanya suara denting sendok dan garpu yang mengisi ruangan. Dina beberapa kali mencoba memulai percakapan, tapi Doni menjawab singkat dan lebih banyak terdiam.
"Mas, besok kita ada acara makan malam keluarga di rumah Mama. Jangan lupa, ya," kata Dina mencoba mengalihkan suasana.
Doni hanya mengangguk tanpa menatap. "Ya, aku ingat."
Dina menatap suaminya dalam-dalam, berharap ada sesuatu yang bisa ia lakukan untuk mengembalikan kehangatan mereka. Tapi Doni tampak semakin jauh, seakan dunia di sekitarnya sudah tidak lagi menarik.
Setelah selesai makan, Doni segera bangkit dari meja dan masuk ke kamar tanpa banyak bicara. Dina duduk di ruang makan yang kini kosong, menatap piring-piring yang belum sempat dirapikan. Ia merasa sesuatu di hatinya hancur perlahan. Namun, ia menahan perasaan itu, seperti ia selalu lakukan.
Di kamar, Doni duduk di ujung ranjang, menatap foto pernikahan mereka di dinding. Senyum bahagia di wajahnya dan Dina saat itu terasa begitu jauh dari kenyataan yang ia rasakan sekarang. **Apa yang sebenarnya aku inginkan?**
Handphone-nya bergetar di meja samping tempat tidur. Sebuah pesan muncul di layar dari Clara:
"Hai, Pak Doni. Bagaimana harimu? Besok ada meeting, ya?"
Doni meraih ponselnya, dan tanpa berpikir panjang, ia mulai mengetik balasan.
Doni menatap layar ponselnya sejenak, jari-jarinya berhenti di atas keyboard. Pesan dari Clara mengingatkannya pada hal-hal yang selama ini ia coba abaikan-bahwa ada sesuatu yang membuatnya kembali merasa hidup. Tapi ini salah. Aku tahu ini salah.
Namun, seperti ada daya tarik yang lebih kuat dari rasa bersalahnya, Doni mengetik balasan:
"Hari ini cukup melelahkan, Clara. Besok ya, kita diskusi lebih lanjut soal meeting."
Ia menekan tombol "kirim" dan merasa beban di dadanya sedikit berkurang, meskipun dalam lubuk hati, ia sadar bahwa ia sedang berada di ambang jurang yang dalam.
Di sisi lain, Dina masih di dapur, membereskan piring-piring kotor sambil menahan perasaan yang kian berat. Saat ini, ia merindukan Doni yang dulu-pria yang selalu tersenyum penuh perhatian, yang sering mengejutkannya dengan pelukan tanpa alasan atau obrolan hangat sebelum tidur. Tapi kini, ada jarak di antara mereka, dan Dina tak tahu bagaimana caranya mendekati Doni lagi.
Malam semakin larut. Setelah menyelesaikan pekerjaannya di dapur, Dina masuk ke kamar dan menemukan Doni sudah berbaring di tempat tidur, membelakanginya. Suasana begitu dingin, tidak ada sentuhan, tidak ada kehangatan yang biasa mereka bagi sebelum tidur.
Dina menarik napas panjang sebelum berkata dengan nada hati-hati, "Mas, kita baik-baik saja, kan?"
Doni terdiam sejenak, suara Dina membangunkannya dari lamunannya. Ia tahu Dina pasti merasakan perubahan dalam dirinya, tapi Doni tak tahu harus menjawab apa.
"Kenapa tanya begitu?" jawab Doni akhirnya, dengan suara lemah, masih membelakangi Dina.
Dina mendekat, duduk di tepi ranjang. "Aku cuma merasa akhir-akhir ini kamu... berbeda. Apa ada sesuatu yang mengganggumu?"
Doni merasa detak jantungnya bertambah cepat. **Apa aku harus jujur? Haruskah aku mengaku pada Dina tentang perasaanku yang tak seharusnya pada Clara?** Tapi kata-kata itu tersangkut di tenggorokannya.
"Aku cuma... banyak pikiran, Din. Kerjaan di kantor makin menumpuk, dan kadang aku cuma butuh waktu untuk sendiri," jawab Doni, setengah jujur.
Dina menunduk, menggenggam kedua tangannya yang dingin. "Kamu tahu, Mas, kamu selalu bisa cerita sama aku. Kita kan dulu selalu bicara soal apapun. Aku cuma... aku cuma ingin kita seperti dulu lagi."
Ada jeda panjang di antara mereka. Kata-kata Dina merayap masuk ke dalam hati Doni, menimbulkan rasa bersalah yang semakin berat. Dina tidak pantas diperlakukan seperti ini.
Doni menarik napas panjang, akhirnya berbalik menghadap Dina, meski ia masih tak mampu menatap mata istrinya.
"Aku minta maaf, Din. Aku tahu belakangan ini aku agak jauh. Tapi aku nggak mau kamu khawatir, ya? Aku akan coba lebih terbuka. Cuma beri aku waktu."
Dina tersenyum kecil, meskipun ada perasaan yang belum terjawab sepenuhnya di hatinya. "Aku percaya sama kamu, Mas. Aku cuma nggak mau kita makin jauh."
Doni tersenyum tipis, lalu membelai rambut Dina. "Aku juga nggak mau kita jauh," katanya pelan.
Namun, dalam hatinya, Doni tahu masalahnya lebih besar dari sekadar pekerjaan atau waktu. Ada hal yang harus ia hadapi, keputusan yang akan menentukan masa depan pernikahannya. Tapi untuk malam ini, ia memilih untuk menenangkan hati Dina, dan menunda menghadapi kenyataan yang semakin sulit ia abaikan.
Bersambung...
Sebuah perselingkuhan singkat selama perjalanan bisnis menghancurkan kehidupan seorang pria yang sebelumnya setia. Satu malam yang dianggap tanpa konsekuensi berujung pada kehancuran pernikahannya dan mengubah cara pandangnya tentang cinta.
Seorang istri yang merasa kesepian karena suaminya terlalu sibuk dengan pekerjaannya menemukan kenyamanan dalam pelukan pria lain. Namun, ketika suaminya akhirnya mengetahui, keputusan yang dibuat akan mengubah nasib mereka selamanya.
Seorang wanita yang merasa pernikahannya mulai dingin menjalin hubungan dengan rekan kerjanya. Namun, ketika perselingkuhan ini mulai terbongkar, ia harus menghadapi dilema antara menyelamatkan rumah tangga atau mengikuti hasratnya.
Seorang pria terjebak dalam cinta terlarang dengan sahabat istrinya. Ketika kedua wanita itu mengetahui kebenaran, pertemanan mereka hancur, dan pria tersebut harus menghadapi konsekuensi dari janji yang pernah ia buat pada keduanya.
Novel Ena-Ena 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti CEO, Janda, Duda, Mertua, Menantu, Satpam, Tentara, Dokter, Pengusaha dan lain-lain. Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
Cerita bermula, ketika Adam harus mengambil keputusan tinggal untuk sementara di rumah orang tuanya, berhubung Adam baru saja di PHK dari tempat ia bekerja sebelumnya. "Dek, kalau misalnya dek Ayu mau pergi, ngga papa kok. " "Mas, bagaimanapun keadaan kamu, aku akan tetap sama mas, jadi kemanapun mas pergi, Aku akan ikut !" jawab Ayu tegas, namun dengan nada yang membuat hati kecil Adam begitu terenyuh.
"Tanda tangani surat cerai dan keluar!" Leanna menikah untuk membayar utang, tetapi dia dikhianati oleh suaminya dan dikucilkan oleh mertuanya. Melihat usahanya sia-sia, dia setuju untuk bercerai dan mengklaim harta gono-gini yang menjadi haknya. Dengan banyak uang dari penyelesaian perceraian, Leanna menikmati kebebasan barunya. Gangguan terus-menerus dari simpanan mantan suaminya tidak pernah membuatnya takut. Dia mengambil kembali identitasnya sebagai peretas top, pembalap juara, profesor medis, dan desainer perhiasan terkenal. Kemudian seseorang menemukan rahasianya. Matthew tersenyum. "Maukah kamu memilikiku sebagai suamimu berikutnya?"
Sepatah Kata, Jangan pernah bengong dan tertegun-tegun jika belum selesai membaca kisah yang sangat AGAK LAEN dan super unik dalam novel ini. Mungkin banyak yang tidak terpcaya jika cerita ini lebih dari 58,83% merupakan KISAH NYATA, 24,49% Modifikasi Alur dan 16,68% tambahan halu sebagai variasi semata. Buktikan saja keunikan kisah dalam novel ini. Jangan mengatakan gak masuk akal jika belum tahu bahwa hal itu bisa terjadi kapan dan dimanapun juga
Ryan Sudono adalah seorang dosen muda yang menawan dan cerdas di sebuah kampus swasta ternama di salah satu kota besar di Jakarta. Ryan Anak tunggal dari keluarga yang sangat berada dan Papa Sudono dan mama Tyas pun juga seorang dosen. Papa dan mamanya Ryan ini sangat berpengaruh dalam kehidupan Ryan karena sejak kecil Ryan sering melihat kemesraan papa mamanya itu di rumah dan juga perhatian serta support papa mamanya itu di kehidupan Ryan sampai dengan saat Ryan sudah beranjak dewasa bahkan saat Ryan sudah menikah papa mamanya masih sangat perhatian apalagi kedua ortunya itu berharap sekali agar cepat dapat momongan dari Ryan dan istrinya. Ryan Sudah beristrikan Tania yang sangat cantik. Tania sesama Dosen yang baru beberapa hari ia nikahi, Namun ada kekecewaan dengan Tania sebagai istrinya di awal-awal pernikahan mereka. Disisi lainnya sang Istri Ryan yaitu Tania yang berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja meski tak sekaya keluarga Ryan namun Tania juga punya kecerdasan di akademiknya yang membawa bisa berprofesi sebagai Dosen bareng sang suami, Ryan. Namun demikian, Tania punya kisah tersendiri dengan lelaki yang dulu mengejar cintanya saat ia masih SMA yaitu Robi. Mereka dipertemukan kembali saat ada acara reuni SMA. Robi ini awalnya seperti yang Tania kenal semasa di SMA dulu namun dalam perkembangannya mungkin karena lingkungan yang salah seiring berjalannya waktu si Robi ini ternyata menyimpan hal buruk yaitu memiliki profesi sebagai pengusaha pinjol yang banyak menjerat nasabahnya sehingga para nasabahnya itu terlilit hutang yang banyak ke perusahaan aplikasi pinjol milik Robi. Dan salah satu korban dari pinjolnya Robi adalah Rani mahasiswinya Ryan yang nantinya seorang dokter muda bernama Bayu lah yang berhasil melepaskan Rani dari cengkeraman kejahatan Robi. Kehidupan rumah tangga Ryan dan Tania terganggu oleh kehadiran Maya yang sejak lama sebelum Ryan menikah dengan Tania, dimana Maya diam-diam juga jatuh hati pada Ryan. Maya yang juga sahabat dari Ryan dan Tania, bekerja sebagai dosen di kampus yang sama juga dengan Ryan dan Tania. Kehidupan rumah tangga Maya dengan sang suami yang tidak sesuai harapan ini karena perjodohan dari ortunya. Maya akhirnya terpaksa menikah dengan lelaki pilihan ortunya yaitu Joko yang berwatak keras sehingga Maya merasa tidak bahagia selama hidup dengan suaminya itu. Joko dipilih oleh para ortu merkea karena Joko adalah putra dari sahabat sang mamanya Maya yang berteman akrab dengan mamanya Joko. Dengan alasan agar Joko bisa meneruskan usaha ayahnya Maya yang memiliki perusahaan properti sebagai salah satu manajer disitu maka Joko suatu saat diharapkan bisa menggantikan peran ayah mertua di perusahaan properti itu. Sampe usia pernikahan yang ke-3 tahun mereka belum dikaruniai anak. Entah siapa yang mandul yang jelas mereka berdua saling cuek dan belum periksa ke dokter tentang siapa yang mandul. Padahal idealnya sepasang suami istri mengharapkan kehadiran keturunan di keluarga mereka untuk melengkapi kebahagiaan sebuah rumah tangga. Sementara itu salah satu mahasiswinya Ryan yaitu Rani yang mungil tapi cantik dan agresif juga sangat menggebu mendekati Ryan. Rani yang mengalami kesulitan dalam tugas-tugas kuliahnya ditambah lagi tidak bisa fokus karena sedang bolak bali ke Bandung mengurus ibunya yang sedang sakit, disinilah Ryan terkondisi untuk terus membantu Rani dalam hal pengobatan sang ibu namun sayangnya hal ini nampaknya benar-benar dimanfaatkan Rani untuk mendekati Ryan sekaligus mengambil keuntungan dari kekayaan Ryan yang berlimpah. Padahal ada pria lain yang begitu baik yang sangat menyukai Rani yang tinggal kota bandung bersama sang ibu, yaitu Bayu seorang Dokter muda yang selalu setia melayani ibunya Rani di Rumah Sakit selama menjalani perawatan. Hubungan Ryan dan Maya semakin dekat tanpa diketahui oleh Tania apalagi kondisi rumah tangga Maya yang tidak harmonis dengan Joko sang suami membuat Maya semakin melarikan dirinya ke pelukan Ryan yang menawan itu. Ditambah lagi gairah Tania dalam berhubungan dengan Ryan sebagai sepasang suami istri sangat berbeda dengan perlakuan manis Maya ke Ryan. Pun Tania sempat terpesona oleh Robi sang mantan sewaktu di SMA nya dulu. Namun demikian dari semua itu, pada akhirnya Ryan dan Tania tetap bersatu karena ada hal yang ternyata bisa membuat mereka tetap mempersatukan mereka. Satu per satu orang-orang mencoba mengganggu kehidupan rumah tangga mereka itu berguguran alias mundur dan kembali dengan kehidupannya masing-masing secara normal kembali. Untuk Maya pada akhirnya mendapatkan kebahagiaan dari lelaki yang cocok dengannya. Sedangkan tokoh antagonis seperti Robi dan Joko pada akhirnya akan kena getahnya di akhir cerita nantinya. Untuk Mahasiswinya Ryan yaitu si cantik Rani pada akhirnya jatuh ke pelukan pria yang mau secara tulus menjaga dan melindunginya sekaligus ikut merawat ibunya selama ibunya sakit yaitu Dokter Bayu.