/0/20276/coverbig.jpg?v=a9b7e44e839d06205a84eaddd02add70)
Di Kota Atlans terdapat sekolah khusus bernama Akademi Crome. Para lulusannya akan menjadi pahlawan super yang melindungi kota dari ancaman monster! Namun ternyata, ada banyak rahasia yang tersimpan di dalamnya. Mampukah Asa dan lima sahabatnya menemukan rahasia yang terpendam itu?
[ASA, 15 tahun]
Perhatian. Para kadet diharapkan berkumpul 10 menit lagi di ruang evaluasi. Diulangi. Perhatian. Para kadet diharapkan berkumpul 10 menit lagi di ruang evaluasi.
Suara robot perempuan bergema bersamaan lampu dinding yang ikut berkedip. Ruangan kecil seukuran 3x2 meter itu seolah menyala, dihiasi warna merah darah. Seorang gadis berumur 15 tahun berdiri di hadapan cermin yang menempel di dinding.
Asa-nama gadis itu-menarik napas panjang sebelum menghembuskannya perlahan. Bola mata dengan iris abu-abu miliknya menatap tajam dari balik cermin. Ia menyisir rambut hitam sebahunya dengan jemari tangan, lalu mengikatnya. "Semoga hari ini ada kemajuan," gumamnya.
Anak-anak lain tampak sudah berbaris rapi di depan ruangan evaluasi. Mereka semua mengenakan pakaian yang seragam; baju berwarna hitam berlengan panjang. Dilengkapi celana longgar serta sepatu dengan warna senada. Pada bagian punggung terdapat cetakan nomor seri yang sesuai dengan masing-masing individu. Di bagian dada kiri terdapat lambang 2 rantai DNA yang dilingkari oleh tulisan 'Akademi Crome'.
Di depan pintu terdapat robot perempuan yang memegang layar transparan di tangan kiri. Sementara tangannya yang lain sibuk mencoret-coret di atas layar tersebut. Ia dikenal sebagai RX005, sebagaimana tertulis di punggungnya. Namun ia lebih sering dipanggil dengan nama Ester. Mungkin pemberian nama ditujukan agar ia tampak lebih manusiawi. Sayangnya itu jelas tak berhasil. Mengingat betapa banyak klon dirinya, dan suaranya yang sering menghantui mereka.
Meskipun ia tahu mereka dibesarkan oleh robot-robot ini, Asa masih tak terbiasa. Rasanya seolah berhadapan dengan monster yang memakai topeng wajah manusia, tak memiliki empati dan perasaan. Tak peduli robot dirancang semirip mungkin dengan manusia, tetap saja rasanya ada yang mengganjal.
'Aku ingin cepat lulus dan diadopsi,' pikir Asa dalam benaknya. 'Sayangnya hal itu tak akan terjadi bila kekuatanku tak kunjung bangkit.'
Anak-anak di Akademi Crome merupakan anak-anak spesial. DNA mereka dirancang secara khusus agar terjadi mutasi yang menyebabkan mereka memiliki kekuatan super. Mereka dibesarkan dan dididik untuk menjadi Crome Soldier-panggilan untuk para pahlawan super. Saat berusia 17 tahun, para kadet (murid akademi) akan lulus dan dapat diadopsi oleh penduduk Kota Atlans.
Saat berusia dibawah 5 tahun, mereka diasuh oleh robot-robot pengasuh di area Delta. Barulah setelah itu, mereka dipindahkan ke area Beta, tempat dimana mereka akan dilatih sampai kekuatan mereka muncul. Anak-anak yang telah membangkitkan kekuatannya akan dipindahkan ke area Alpha. Apabila mereka tak kunjung memiliki kekuatan hingga usia 17 tahun, mereka dipindahkan ke area Gamma. Pindah ke area Gamma mengisyaratkan bahwa kamu 'gagal'.
'Jika kekuatanku tak juga muncul, aku akan dipindah ke sana.'
Asa berhenti merenung hingga gilirannya tiba. Ia berhadapan dengan Ester yang berhenti mencoret-coret layar transparan di tangannya. Dari bola matanya keluar sinar hijau yang menyoroti seluruh tubuh Asa-dari kepala hingga ujung sepatu.
"Scan selesai. NA044. 15 tahun. Perempuan. Kondisi prima."
Pintu ruangan terbuka otomatis. Langkah kaki Asa terasa berat tatkala memasuki ruangan evaluasi. Meski setiap bulan ia mengunjungi tempat ini, hatinya selalu diliputi oleh perasaan cemas.
"Asa! Bagaimana perasaanmu hari ini?"
Seorang pria paruh baya tersenyum dan menyapa Asa. Ia mengenakan jas putih khas peneliti akademi. Di bagian dada kiri terdapat logo akademi dan name tag bertuliskan 'Dr. Neo'.
"Seperti biasanya, Dr. Neo," jawab Asa, sedikit tak bersemangat. Ia mencoba tersenyum untuk menghapus kegugupannya.
Asa duduk di kursi abu-abu yang berada di tengah ruangan. Di sekelilingnya terdapat robot-robot dengan lengan menyerupai tentakel. Di bagian ujung lengan terdapat berbagai alat yang menyerupai jarum suntik. Salah satu robot menggerakkan lengan tentakelnya menghujam lengan Asa, membuatnya sedikit meringis. Robot itu menyuntikkan cairan berwarna orange melalui pembuluh darah. Ia tak pernah terbiasa dengan prosedur ini, walau selalu menjalaninya setiap bulan semenjak ia pindah ke area Beta.
Dr. Neo tersenyum, mencoba menenangkan. Ia duduk di depan mesin besar yang penuh dengan tombol-tombol. Tangannya sibuk menggulirkan layar berisi berbagai data statistik yang tak Asa mengerti.
"Nilai-nilaimu bertahan dengan baik, terutama di kelas teori. Kau masih harus meningkatkan nilai di kelas praktik. Astaga, aku tak pernah melihat nilai seburuk ini," canda Dr. Neo, diiringi tawa. "Fisik tidak dalam masalah. Terdapat sedikit peningkatan level hormon stress. Tenang saja, masih dalam batas yang normal."
Ia berhenti sebelum melanjutkan, "wow, kau mendapat nilai A di ujian Sejarah minggu lalu?"
Asa memayunkan bibirnya. "Meskipun nilai praktikku buruk, setidaknya aku sedikit lebih baik di kelas praktik memanah," ucapnya, mencoba membela diri. Seolah baru teringat sesuatu, ia menambahkan, "kali ini aku ingin buku tentang flora dan fauna."
Dr. Neo memegang kepalanya, memasang ekspresi menyesal. "Seharusnya aku tak pernah membuat janji itu. Lama-lama semua buku koleksiku habis," ujarnya dengan nada sedih yang dibuat-buat.
Asa tahu Dr. Neo hanya berpura-pura, karenanya ia tertawa kecil mendengar keluhan Dr. Neo. "Tenang saja, perjanjian itu akan terhenti begitu aku pindah ke area Alpha."
Selain robot, Akademi Crome juga memiliki staf manusia yang dipekerjakan sebagai mentor, teknisi, dan peneliti. Namun jumlah mereka tak banyak. Sementara pekerjaan lain biasanya dilakukan oleh robot, seperti guru, petugas kebersihan, pegawai kantin, penjaga, hingga pengasuh. Dr. Neo merupakan satu-satunya peneliti yang ramah dengan para kadet. Kebanyakan dari mereka mempunyai tatapan dingin yang tak Asa sukai; seolah mereka adalah objek, bukan manusia.
Karena tahu Asa memiliki minat yang tinggi terdapat buku dan sejarah, Dr. Neo berjanji untuk meminjamkan buku-buku koleksi berharganya setiap kali Asa memperoleh skor sempurna. Sejak saat itu, ia lebih dekat dengan Dr. Neo. Jauh di lubuk hatinya, ia diam-diam menganggap Dr. Neo seperti orangtua yang tidak pernah ia miliki.
Asa menautkan jari jemari, memuntirnya dengan cemas. "Kuharap ada kemajuan hari ini. Tidak masalah apapun levelnya, asal aku punya kekuatan."
Terdapat 4 level kekuatan yang diklasifikasikan oleh akademi. Kategori ini didasarkan pada potensi dan besarnya batasan dari kekuatan itu sendiri. Meskipun begitu, kategori ini sendiri tidaklah permanen. Terdapat kasus langka dimana seseorang dapat menaikkan level kekuatannya-biasanya dari level C ke level B-tergantung dari pelatihan dan tekad yang dimiliki.
Pertama, sekaligus level terendah ialah C. Para Crome yang memiliki kekuatan level C biasanya memiliki kekuatan setingkat di atas manusia biasa. Seperti mampu menahan napas di dalam air, pendengaran yang lebih tajam, penglihatan bak mata elang, dan sebagainya. Para Crome umumnya berada di level ini, dengan persentase hingga 75%.
Selanjutnya ada level B. Kekuatan yang ada di level ini menduduki peringkat kedua sebagai kekuatan yang paling banyak dimiliki, yakni sebesar 20%. Contohnya seperti terbang, ekolokasi, super strength, kekuatan penyembuh, dan lainnya.
Level ketiga ialah level A. Crome yang memiliki level ini memiliki kekuatan yang di luar imajinasi manusia, seperti mengendalikan elemen (api, tanah, udara, air), teleportasi (berpindah tempat), membentuk senjata dari energi, dan sebagainya. Kadet yang berada di level ini memiliki hak istimewa dibanding level di bawahnya. Fasilitas yang mereka dapatkan juga lebih banyak. Yang paling membuat iri, mereka memiliki peluang lebih besar untuk diadopsi. Meski begitu, jumlah mereka tak banyak, hanya sebesar 4%.
Dan yang terakhir, sekaligus level kekuatan yang paling tinggi ialah level S. Jumlah mereka sangatlah langka, hanya 1%. Saking langkanya, setiap angkatan hanya memiliki 1 level S, malah seringnya tidak sama sekali. Crome dengan level S memiliki kekuatan dengan potensi luar biasa, dengan batasan kecil. Beberapa contohnya ialah telekinesis, pengendali darah, pengendali pikiran, pengendali energi, dan sebagainya.
Semakin besar suatu kekuatan, semakin kecil batasan yang dimiliki. Perbedaan level sangatlah menentukan. Walaupun memiliki kekuatan yang sama, pemilik kekuatan level A dan S sangat jauh berbeda. Seseorang dengan kekuatan telekinesis level A hanya mampu mengangkat benda-benda dengan berat ringan hingga sedang dengan pikirannya. Selain itu, kekuatan mereka hanya bertahan selama hitungan menit, dikarenakan lebih cepat memperoleh efek samping seperti kelelahan atau kehabisan energi.
Sementara itu, Crome dengan kekuatan telekinesis level S jauh lebih kuat. Mereka mampu mengangkat benda-benda yang jauh lebih berat dalam jangka waktu lama. Energi yang dimiliki juga lebih besar, sehingga kecil kemungkinan mereka akan jatuh kelelahan. Namun seiring waktu, efek samping yang didapatkan akan jauh lebih berat.
Efek samping yang didapat oleh level C hingga A jauh lebih ringan. Biasanya berhubungan dengan gangguan fisik seperti kelelahan hingga kehabisan energi. Beberapa dilaporkan memiliki efek samping yang lebih serius, seperti tidur lebih lama, sakit kepala, ataupun mual dan muntah.
Sedangkan level S memiliki efek samping yang jauh lebih berbahaya. Namun dikarenakan jumlah mereka yang sedikit, efek samping yang timbul belum dikaji lebih jauh. Sejauh ini efek samping yang diketahui kebanyakan berhubungan dengan mental, seperti mimpi buruk, halusinasi, hingga paranoia.
Dr. Neo menautkan kedua alisnya, pura-pura berpikir keras. "Hmm ... melihat tekadmu, aku yakin kau akan berada di level S," ucapnya dengan nada usil. "Tesnya akan dimulai sebentar lagi. Siapkan dirimu, oke?"
Asa menarik napas panjang saat lengan tentakel mulai bergerak dan menempel di kepalanya. Terdengar suara berdesing saat salah satu diantaranya menusukkan jarum di lengan kanan Asa. Gadis itu merasakan sensasi darahnya mengalir keluar, lalu ditampung dalam sebuah tabung kecil. Lengan-lengan tentakel sibuk bekerja; memasukkan tabung ke dalam tubuh mesinnya. Sementara Dr. Neo berkutat dengan layar transparan yang menampilkan kalkulasi serta perhitungan rumit.
Waktu yang bergulir terasa sangat menyiksa bagi Asa. Suara desingan mesin memenuhi ruangan, diiringi bunyi tombol-tombol yang ditekan. Namun dibandingkan semua itu, ia merasa detak jantungnya terdengar lebih keras. Pikirannya dipenuhi puluhan suara berisi harapan dan skenario-skenario yang belum terjadi. Ia memejamkan mata, berusaha agar tetap tenang.
"Sudah selesai."
Asa membuka mata. Di layar terpampang hal yang tak diinginkan, namun selalu muncul di setiap hasil tesnya. Lambang X besar berwarna merah menghiasi layar transparan tersebut. Ia berusaha menelan rasa kecewa dalam-dalam, menyembunyikannya dalam senyuman yang bahkan tak mencapai mata. "Seperti biasa," ucapnya sembari mengangkat kedua bahu.
Dr. Neo memasang ekspresi prihatin. "Bersabarlah, Asa. Suatu saat nanti pasti kekuatanmu akan muncul juga."
"Atau mungkin tidak."
Asa tersenyum getir. Ia bangkit dari kursi dan berjalan menuju pintu. Meski dilanda kecewa, ia tak boleh berlama-lama di ruangan ini. Anak lain pasti sudah menunggu giliran di balik pintu tersebut.
"Aku akan mengirim bukunya ke kamar asramamu. Tetaplah semangat."
"Terima kasih, Dok."
***
Untuk membayar hutang, dia menggantikan pengantin wanita dan menikahi pria itu, iblis yang ditakuti dan dihormati semua orang. Sang wanita putus asa dan kehabisan pilihan. Sang pria kejam dan tidak sabaran. Pria itu mencicipi manisnya sang wanita, dan secara bertahap tunduk pada nafsu adiktif. Sebelum dia menyadarinya, dia sudah tidak dapat melepaskan diri dari wanita tersebut. Nafsu memicu kisah mereka, tetapi bagaimana cinta bersyarat ini akan berlanjut?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
AREA DEWASA! YANG BELUM CUKUP UMUR, MINGGIR DULU YA, CARI BACAAN SESUAI UMURNYA. NEKAT BACA CERITA INI, DOSA TANGGUNG SENDIRI. Pertemuan Anne Mary yang masih berumur 18tahun dengan Marcio Lamparska, 30tahun dalam sebuah tragedi pembunuhan di Tokyo dimana Marcio sebagai pelaku pembunuhan dan Anne yang menjadi saksi matanya membuat hubungan antara Anne dan Marcio terikat dalam suatu kerjasama yang saling menguntungkan karena akibat dari tragedi pembunuhan tersebut, Anne yang merupakan orang terdekat dengan korban, tertuduh menjadi tersangka utama pembunuhan. Sebelum interpol menemukan dan menangkap Anne, Marcio bersama anak buahnya sudah terlebih dahulu menculik gadis itu dan membawanya ke Murcia, Spanyol, kediaman Marcio berada. Anne Mary yang memiliki otak jenius di atas rata-rata hanyalah seorang gadis muda yang sangat lugu, polos namun memiliki mulut yang tajam pedas dan kritis sedangkan Marcio yang tanpa dia sadari sudah jatuh cinta kepada gadis muda tersebut semakin membuatnya protektif menjaga dan memberikan pelatihan-pelatihan fisik pada Anne yang tentu saja semakin membangkitkan api dendam dalam diri Anne yang membara di dalam dadanya. Anne akhirnya bersedia membuka hatinya untuk menerima perasaan Marcio agar dia bisa lebih mudah untuk membunuh pria itu yang ternyata tanpa dia sadari masuk ke dalam perangkapnya sendiri, jatuh cinta pada Marcio. Bisakah Anne melupakan Touda Akira sepenuhnya, orang yang sudah menjadi korban pembunuhan Marcio, dimana Touda merupakan cinta pertama Anne yang mencintainya secara diam-diam dan melupakan balas dendamnya pada Marcio? Bagaimana dengan Iosef, tangan kanan musuh besar Marcio yang sejak pertama kali bertemu dengan Anne, memiliki perasaan tidak biasa terhadap gadis mungil itu. Iosef juga musuh yang pernah melukai Anne namun juga menyelamatkan gadis itu dari kematian. Demi menyelamatkan Marcio, Anne terpaksa ikut pergi dengan Iosef. Iosef yang lembut, perhatian, sangat posesif dan mencintai Anne dengan nyawanya. Cinta yang tulus dan abadi namun memahami jika gadis yang dia cintai tersebut masih mengukir nama Marcio di dalam hatinya. Dalam pelarian bersama Iosef, Anne tumbuh semakin kuat, tangguh dan sangat cantik mempesona. Ayunan pedangnya sangat cepat, akurat, dan sikapnya tegas, tidak segan membunuh siapapun yang menjadi tugas dalam misinya. Akankah pertemuan kembali Anne dan Marcio bisa menumbuhkan perasaan cinta dan kerinduan di antara mereka lagi atau mereka menjadi musuh yang akan saling membunuh? Ikuti terus cerita Anne Mary ini dari seorang gadis biasa yang jelek menjadi seorang gadis muda yang sangat cantik dan memukau namun sifatnya yang sangat tidak peka akan cinta membuat para pria yang terpikat padanya selalu salah paham akan sikapnya. “Ini bukan tentang cinta dan siapa yang kamu pilih, tapi kepada siapa kamu akan berkomitmen untuk memberikan hati yang kamu yakini dia bisa menjaga hatimu dengan sangat baik,” – Anne Mary. CERITA INI EXCLUSIVE HANYA ADA DI BAKISAH!
Irfan pernah berkata Amira tak akan berarti tanpa dirinya. Kini, kenyataan justru berbalik-Amira bersinar di puncak kesuksesan, sementara Irfan hanya bisa menatap penuh penyesalan. Ironisnya, pria yang pernah meremehkannya itu kini datang membawa sejuta rayuan. Apakah Amira cukup bodoh untuk menyerahkan hatinya lagi? Atau dia akan membiarkan mantan suaminya terus tenggelam dalam penyesalan? Ikuti kisah penuh emosi dan kebangkitan Amira dalam Bersinar Setelah Menjanda.
WARNING 21+ !!! - Cerita ini di buat dengan berhalu yang menimbulkan adegan bercinta antara pria dan wanita. - Tidak disarankan untuk anak dibawah umur karna isi cerita forn*graphi - Dukung karya ini dengan sumbangsihnya Terimakasih
BERISI ADEGAN HOT++ Seorang duda sekaligus seorang guru, demi menyalurkan hasratnya pak Bowo merayu murid-muridnya yang cantik dan menurutnya menggoda, untuk bisa menjadi budak seksual. Jangan lama-lama lagi. BACA SAMPAI SELESAI!!