"Lalu apalagi, Claire? Sejak pertama kali melihatmu. Saya sudah jatuh cinta padamu." Nathan semakin mendekati Claire. Bahkan, ia menahan tubuh Claire agar tidak bisa bergeser dengan tangannya yang menempel di dinding lift itu juga. Sehingga membuat gadis itu terlihat ketakutan. "Saya... Saya sudah memiliki suami, Tuan!" kata Claire sambil menunjukkan cincin di jari manisnya. **** Jonathan Nicole, sang Billionaire muda harus memutar otaknya untuk bisa memutuskan hubungan pernikahan dengan Claire demi mantan kekasihnya. Mereka yang tidak bertemu saat pernikahan berlangsung. Membuat Claire tak bisa mengenali suaminya. Jonathan yang mengetahui jika Claire bekerja magang di perusahaannya. Mencoba untuk mendekati Claire dan berusaha mempengaruhinya untuk segera bercerai. Namun, Claire bukanlah gadis yang mudah untuk didekati. Hingga saat rencana Jonathan hampir tercapai. Mendadak sebuah bencana besar datang. Saat Claire memilih untuk pergi. Akankah hati Jonathan benar-benar melepaskannya?
"Lagi! Lagi! Lagi!" teriak sekumpulan remaja di sebuah ballroom hotel yang sedang digunakan untuk acara pesta ulang tahun salah satu remaja itu. Claire Charlotte salah satu gadis yang selalu kalah dalam menghadapi tantangan. Harus mendapatkan hukuman untuk menenggak wine dalam jumlah sebanyak mungkin. Hingga saat Claire sudah terlihat sangat mabuk. Mereka membawa Claire ke depan sebuah lorong hotel.
"Ingat! Cari kami di salah satu kamar hotel ini. Jika kau tidak menemukan siapapun. Maka kartu Mahasiswamu ini akan kami tahan. Hahaha," ujar salah satu gadis sambil menunjukkan kartu mahasiswa milik Claire.
"Kembalikan itu! Besok aku tidak bisa mengikuti ujian tanpa menggunakan benda bodoh itu." Sambil berbicara ngelantur Claire berusaha mengambil kartu itu, tapi berhasil digagalkan oleh teman-temannya.
"Kalau begitu temukan kami dulu. Cepat putar dia tiga kali!" Seorang lelaki yang berdiri paling dekat langsung memutar tubuh Claire sebanyak tiga kali. Setelah itu mereka semua tunggang langgang masuk ke beberapa kamar hotel di lorong itu. Claire yang sedang mabuk ditambah pusing karena diputar-putar barusan. Hanya bisa berjalan sempoyongan sambil menyandar pada dinding.
"Kemana kalian semua! Katakan padaku!" ujar Claire semakin tak jelas.
Di saat yang sama seorang lelaki berjas hitam berkelas layaknya seorang CEO muda berjalan di lorong yang sama dengan diiringi seorang asisten. Ia melewati Claire begitu saja lalu sang asisten membuka salah satu pintu kamar hotel.
"Silahkan istirahat dulu, Tuan Joe! Jika Mr. Wilson sudah datang. Aku akan segera melapor padamu!"
"Baiklah. Tolong jangan ganggu jika tidak ada hal penting."
"Baik, Tuan." Sang Asisten pun pergi.
Tepat saat Sang CEO menutup pintu kamar itu. Claire langsung menahannya.
"Siapa kau?" tanya lelaki itu. Bukannya menjawab Claire malah nyengir kuda.
"Hehehe. Aku bisa menemukanmu jauh lebih cepat dari yang kau bayangkan, bukan? Sekarang kau tidak bisa menyebutku pecundang lagi," kata Claire ngelantur. Ia mendorong lelaki itu ke dalam. Kemudian meraba tubuhnya yang kekar meskipun masih dalam balutan kemeja mahal.
"A... Apa yang sedang kau cari?"
"Apalagi kalau bukan ini!" Claire mengeluarkan sebuah Mastercard kelas Platinum member dari saku dalam jas lelaki itu. Dia berpikir jika benda itu adalah kartu mahasiswanya. Claire tersenyum puas karena berpikir ia sudah berhasil memenangkan tantangan. "Lain kali kau harus lebih pintar lagi!" kata Claire sambil menepuk pipi lelaki itu dengan pelan. Belum sempat lelaki itu menghilangkan wajah bingungnya. Tiba-tiba Claire menarik kerah bajunya dan seketika muntah di kemeja lelaki itu begitu saja.
"Aaaa! Shit!" umpat lelaki itu.
Beberapa hari kemudian.....
"Tapi, Mom. Tak bisakah kau memikirkan perasaanku sedikit saja? Menikah itu akan mempengaruhi masa depanku. Aku ingin mengaturnya sendiri," kata Jonathan Nicole pada sang ibu melalui sambungan teleponnya. Sang Billionaire tampan itu masih berada di kantor. Padahal, hari sudah semakin larut dan para karyawan pun sudah pulang. Hanya tinggal dia dan asisten pribadi yang selalu setia menemaninya, Jacob Hans.
"Claire itu gadis yang cantik, baik dan pintar. Ibu yakin kau pasti akan menyukainya."
"Tetap saja. Dia orang asing yang tidak aku kenal, Mom. Jika kita berhutang budi pada ayahnya. Kenapa tidak kita berikan saja uang dalam jumlah banyak untuknya? Kenapa aku harus menikahi anaknya? Merepotkan saja. Aku masih ingin sendiri dan menikmati karirku."
"Kau sudah cukup dewasa, Nathan. Kau juga sudah memiliki perusahaan paling besar di negara ini. Kau sudah terkenal dengan kesuksesanmu menjadi Billionaire muda. Apalagi yang akan kamu cari? Dan mau sampai kapan lagi kau akan menjadi workaholic seperti ini? Pikirkan juga masa tuamu nanti. Kau harus memiliki anak untuk meneruskan karirmu. Sebelum kau sadar jika kau sudah terlalu tua untuk mendapatkannya. Dan lupakanlah Angelica. Gadis itu tidak baik untukmu, Sayang," omel Grace pada sang anak laki-lakinya.
"Tapi, Mom. Ini terlalu cepat. Bahkan, aku dan dia belum pernah bertemu. Dan kudengar dia masih kuliah, kan? Jadi, kenapa harus terburu-buru."
"Mommy yakin sekali kalian pasti pernah bertemu di Universitas dulu. Claire kuliah satu tingkat di bawahmu di Universitas yang sama denganmu dulu dan Mommy tau jika tidak lama lagi dia akan lulus."
"Apa? Jangan-jangan gadis ini yang sering Mommy ceritakan padaku. Gadis yatim piatu yang selama ini hidupnya kita biayai?" Joe bertanya dengan cepat.
"Iya. Betul sekali, Nathan. Mommy sudah lama mengenalnya. Dan tampaknya banyak lelaki juga menginginkan dia. Jadi, ibu mohon padamu. Menikahlah dengannya secepatnya. Sebelum ada lelaki lain yang mendahuluimu. Ibu sudah merasa sangat cocok dengan Claire. Hanya dia yang ibu inginkan untuk menjadi seorang menantu di keluarga kita."
"Tapi, Mom–"
"Aduh," pekik Grace yang membuat ekspresi wajah Jonathan langsung terlihat khawatir.
"Ada apa, Mom?"
"Dada Mommy langsung merasa sakit mendengar kenyataan. Jika putra semata wayang Mommy tidak mau memenuhi keinginan terbesar Mommy. Padahal, Mommy sudah tua dan sangat kesepian setelah kematian Daddy-mu dulu. Mungkin Mommy sakit pun kau sudah tidak peduli." Jonathan memijat pelipisnya sendiri. Ia tau Grace sedang berpura-pura agar dia bisa menurutinya.
"Mommy. Tapi aku–"
"Mommy mohon, Sayang. Kali ini saja kabulkan permintaan Mommy." Grace pura-pura batuk dan menggunakan nada bicara yang lemah. Dia sangat mengetahui jika Jonathan begitu mencintainya dan tidak ingin terjadi hal-hal buruk padanya.
"Baiklah, Mom. Aku setuju," balas Jonathan pasrah.
"Jadi, kau setuju?" Suara Grace terdengar bersemangat kembali.
"Iya," balas lelaki itu lemah.
"Baguslah. Karena aku sudah merencanakan acara pernikahan kalian besok lusa."
"Apa? Pernikahan? Tapi, Mom. Kenapa semuanya mendadak?"
"Sudah kubilang, kan? Aku tidak ingin kehilangan kesempatan untuk memiliki putri menantu seperti dia. Lebih cepat akan lebih baik. Sudah dulu ya. Mommy harus memesan cincin dan gaun terbaik untuknya. Bye, Nathan!" Sambungan telepon terputus.
"Mom. Mom. Tunggu sebentar! Aku ingin bicara!" ujar Jonathan yang sudah tidak digubris lagi oleh Grace. Sebab, Grace langsung jingkrak-jingkrak di salah satu meja Cafe dengan sangat bahagia. Claire yang bekerja di Cafe itu sampai mengerutkan keningnya saat melihat tingkah Grace.
"Mom. Apakah Mommy baik-baik saja?" tanya Claire sambil mendekati Grace. Bukannya menjawab, Grace malah memeluknya dengan erat.
"Sayang. Nathan sudah setuju, Sayang. Nathan sudah setuju."
"Setuju untuk apa?" balas Claire bingung. Grace melepaskan pelukannya tanpa menghilangkan senyuman di wajahnya.
"Setuju untuk menikah denganmu besok lusa."
"Apa?" pekik Claire tak percaya.
"Kau tak percaya, kan? Mommy juga tidak percaya. Sebentar lagi kau akan resmi menjadi anak Mommy Claire." Grace kembali memeluk tubuh Claire dengan erat. Sedangkan Claire hanya terdiam dengan tatapan kosong. Sambil pura-pura tersenyum.
Hari pernikahan pun tiba. Grace menyiapkan semuanya dengan sangat baik. Mulai dari dekorasi gedung yang sangat mewah, hidangan yang enak-enak dan gaun pengantin Claire yang sangat cantik. Semuanya seakan tak memiliki cela. Kecuali kehadiran sang mempelai pria yang belum muncul juga hingga melewati waktu pelaksanaan yang sudah dijadwalkan sebelumnya.
"Tunggu sebentar lagi ya! Aku yakin Nathan pasti akan datang," ujar Grace pada pendeta yang terus menanyakan keberadaan Jonathan sekarang.
Claire yang berdiri di samping Grace hanya bisa menahan bibirnya untuk terus tersenyum. Ini sudah kesekian kalinya Grace mengucapkan itu. Akan tetapi, sosok Nathan yang selalu menjadi kebanggaan wanita lima puluh tahun itu tidak kunjung terlihat. Claire yakin jika Nathan juga tidak menginginkan pernikahan ini. Begitu juga dengan dirinya. Namun, andai dia mau datang. Mereka pasti bisa mencari jalan keluar bersama. Karena Claire tak mungkin menolak permintaan wanita yang paling baik yang pernah dia kenal di dunia ini seperti Grace.
"Tapi kita harus segera memulai sekarang! Masih ada beberapa pasangan lain yang harus ku nikahkan hari ini."
"Saya mohon Pak Pendeta. Kasih sedikit waktu lagi untuk anakku. Dia pasti datang. Mungkin jalanan sedang macet. Sehingga menahannya di suatu tempat."
"Baiklah. Saya kasih waktu lima belas menit lagi. Jika sang pengantin pria belum datang juga. Saya harus pergi."
"Iya. Terima kasih." Grace terlihat semakin panik. Kemudian ia berjalan keluar sambil berusaha menghubungi Jonathan.
Tut. Tut. Tut.
Untuk beberapa saat belum juga diterima oleh Jonathan. Tetapi, Grace tak mudah menyerah. Ia terus menghubungi anaknya hingga akhirnya Nathan menerima panggilannya.
"Halo, Mom."
"Kau dimana? Cepatlah kesini. Acara pernikahanmu akan segera dilaksanakan!"
"Aku tidak bisa datang, Mom."
"Apa?" Grace terkejut mendengar pernyataan anak semata wayangnya.
"Aku sudah berada di Paris sekarang. Ada urusan bisnis yang harus diselesaikan."
"Jangan berbohong, Nathan. Aku sudah meminta Jacob untuk membatalkan semua acaramu hari ini. Mommy mohon janganlah bercanda. Semuanya sudah siap hanya menunggu kedatanganmu saja."
"Aku benar-benar tidak bisa datang, Mom. Tolong maafkan aku."
"Lalu bagaimana dengan pernikahan ini? Pokoknya Mommy tidak mau tau. Kau harus datang kesini secepatnya."
"Tidak mungkin, Mom. Aku baru saja sampai. Aku tidak mungkin kembali kesana sekarang."
"Kau ini selalu saja mementingkan pekerjaanmu. Baiklah. Kalau begitu kau bacakan janji pernikahan melalui telepon saja."
"Tapi... Tapi, Mom–"
"Jangan mengelak! Atau kau lebih ingin melihatku mati mendadak. Karena dipermalukan oleh seluruh tamu undangan?"
"Baiklah. Aku setuju!" Lagi-lagi Nathan hanya bisa pasrah.
"Bagus! Jangan matikan teleponnya atau kau ingin hidupku hancur setelah ini!" Cepat-cepat Grace berlari masuk. Lalu ia menarik Claire ke atas altar pernikahan. Ia berbisik sebentar pada sang pendeta.
"Baiklah. Karena sang mempelai pria tak bisa hadir. Maka dia akan mengucapkan janji pernikahan menggunakan sambungan telepon."
Mendengar ucapan sang pendeta semua tamu yang hadir pun langsung berbisik-bisik. Tentu saja ini hal yang tidak umum terjadi. Namun, demi kelangsungan pernikahan Claire dan Nathan. Sang Pendeta melanjutkan prosesi pernikahan hingga selesai. Meskipun Claire tidak bisa bertemu dengan pengantin prianya.
Di tempat lain Nathan sedang memandangi sosok wanita cantik di depannya dengan air mata yang mengalir deras. Sang gadis pun langsung berlari keluar dari area backstage sebuah acara fashion show terbesar di Paris dengan beruraian air mata juga. "Angelica tunggu!" teriak Nathan sambil mengejar gadis itu.
"Apa yang kau inginkan dariku?" "Apa yang kau berikan malam itu," jawab Kenan mantap. "Apa kau sudah gila? Kau pikir aku wanita murahan. Aku masih punya pacar dan aku tidak mau mengkhianatinya!" Lia membentak CEO tampan itu. "Lalu apa yang kau lakukan padaku malam itu?" **** Untuk membalaskan dendam kepada saudara tiri dan mendapatkan uang untuk membayar biaya rumah sakit ibunya. Camelia Wiguna bersedia menjadi wanita simpanan seorang Kenan Putra Abimana, Sang CEO tampan yang memiliki kerajaan bisnis terbesar di negeri ini sekaligus tunangan adik tirinya yang jahat. Kenan menderita penyakit aneh. Dimana dia tak bisa merasakan bergairah dengan seorang wanita. Hingga akhirnya dia merasakan itu pada saat tak sengaja melakukan one night stand bersama Lia. Kenan mau membayar berapapun yang diinginkan gadis itu. Asalkan Lia bersedia membantu Kenan sembuh dari penyakit anehnya sebelum acara pernikahan dengan gadis yang sudah dijodohkan orang tuanya terlaksana. Mungkinkah tidak ada perasaan yang tumbuh diantara mereka berdua? Lalu bagaimana cara mereka menghadapi pasangan masing-masing?
Untuk membalaskan dendam pada Sonny Wilson yang sudah mengkhianati Ayahnya. Seorang Billionaire muda yang tampan dan arogan bernama Evan Halbert. Sengaja menikahi anak Sonny, Caitlyn Wilson. Untuk dijadikan tawanan. Ia terus memperlakukan Caitlyn dengan sangat buruk. Namun, diam-diam ia jatuh cinta pada gadis itu. Apakah cinta Evan bisa menutupi dendamnya?
Zee tak pernah menyangka hidupnya akan sesial ini. Setelah berhasil kabur dari lelaki hidung belang yang telah membeli tubuhnya dari sang paman, ia malah terlibat cinta satu malam dengan seorang CEO dingin nan arogan. Nevan, sang putra tunggal dari keluarga Aditama, Miliarder terkenal di Indonesia. Berpikir jika Zee adalah orang suruhan rival bisnis yang dikirim malam itu untuk menjebaknya. Ia pun menugaskan anak buahnya untuk segera menangkap Zee hidup atau mati. Zee yang ketakutan memilih kabur meninggalkan tempat tinggalnya. Namun sayang, Tuhan berkehendak lain. Secara tak terduga mereka bertemu kembali dengan posisi Zee sebagai Asisten pribadi Nevan. Bagaimana cara Zee menghadapi Nevan? Apakah aktingnya berhasil mengelabui lelaki itu?
Bagaimana jadinya jika pembantu rumah tangga seorang lelaki alim adalah seorang model majalah dewasa? Apakah yang akan terjadi setelahnya? Apakah Alfarezi sang cowok alim tetap teguh dalam pendiriannya? Atau justru Aruna si model sexy yang akhirnya tobat? Namun, kenapa hati Alfarezi selalu berdebar setiap kali mereka berdekatan. Bahkan, sedetik pun ia tak bisa melupakan pesona si wanita penggoda iman. Penasaran dengan kelanjutan cerita mereka berdua? Yuk, baca cerita selengkapnya! Tapi, khusus 18+ ya…
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
Semua orang terkejut ketika tersiar berita bahwa Raivan Bertolius telah bertunangan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa pengantin wanita yang beruntung itu dikatakan hanyalah seorang gadis biasa yang dibesarkan di pedesaan dan tidak dikenal. Suatu malam, wanita iru muncul di sebuah pesta dan mengejutkan semua orang yang hadir. "Astaga, dia terlalu cantik!" Semua pria meneteskan air liur dan para wanita cemburu. Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa wanita yang dikenal sebagai gadis desa itu sebenarnya adalah pewaris kekayaan triliunan. Tak lama kemudian, rahasia wanita itu terungkap satu per satu. Para elit membicarakannya tanpa henti. "Ya tuhan! Jadi ayahnya adalah orang terkaya di dunia? "Dia juga seorang desainer yang hebat dan misterius, dikagumi banyak orang!" Meskipun begitu, tetap banyak orang tidak percaya bahwa Raivan bisa jatuh cinta padanya. Namun, mereka terkejut lagi. Raivan membungkam semua penentangnya dengan pernyataan, "Saya sangat mencintai tunangan saya yang cantik dan kami akan segera menikah." Ada dua pertanyaan di benak semua orang: mengapa gadis itu menyembunyikan identitasnya? Mengapa Raivan tiba-tiba jatuh cinta padanya?
Selama dua tahun, Brian hanya melihat Evelyn sebagai asisten. Evelyn membutuhkan uang untuk perawatan ibunya, dan dia kira wanita tersebut tidak akan pernah pergi karena itu. Baginya, tampaknya adil untuk menawarkan bantuan keuangan dengan imbalan seks. Namun, Brian tidak menyangka akan jatuh cinta padanya. Evelyn mengonfrontasinya, "Kamu mencintai orang lain, tapi kamu selalu tidur denganku? Kamu tercela!" Saat Evelyn membanting perjanjian perceraian, Brian menyadari bahwa Evelyn adalah istri misterius yang dinikahinya enam tahun lalu. Bertekad untuk memenangkannya kembali, Brian melimpahinya dengan kasih sayang. Ketika orang lain mengejek asal-usul Evelyn, Brian memberinya semua kekayaannya, senang menjadi suami yang mendukung. Sekarang seorang CEO terkenal, Evelyn memiliki segalanya, tetapi Brian mendapati dirinya tersesat dalam angin puyuh lain ....
Keseruan tiada banding. Banyak kejutan yang bisa jadi belum pernah ditemukan dalam cerita lain sebelumnya.
18+, hampir tiap bab memiliki unsur kedewasaan, jadi tidak di peruntukan pembaca di bawah 18 tahun ke bawah. Cerita ini berlatar belakang seorang mahasiswa yang memiliki prestasi cukup lumayan. Iapun hanya seorang pria yang memiliki perekonomian yang tidak terlalu mendukung, namun bisa melanjutkan pendidikannya di salah satu kampus ternama, di karenakan ia memiliki kecerdasan hingga dia bisa mendapatkan beasiswa. Awalnya ia tak pernah menyangka kalau dirinya akan menjadi pria yang di lirik banyak wanita, berhubung parasnya tidak terlalu mendukung. Namun sepeninggalnya sahabat terbaiknya, di saat itulah dia mendapatkan semuanya.
Cerita ini hanya fiksi belaka. Karanga author Semata. Dan yang paling penting, BUKAN UNTUK ANAK2. HANYA UNTUK DEWASA. Cinta memang tak pandang tempat. Itulah yang sedang Clara rasakan. Ia jatuh cinta dengan ayah tirinya sendiri bernama Mark. Mark adalah bule yang ibunya kenal saat ibunya sedang dinas ke Amerika. Dan sekarang, ia justru ingin merebut Mark dari ibunya. Gila? Tentu saja. Anak mana yang mau merebut suami ibunya sendiri. Tapi itulah yang sekarang ia lakukan. Seperti gayung bersambut, Niat Clara yang ingin mendekati Mark diterima baik oleh pria tersebut, apalagi Clara juga bisa memuaskan urusan ranjang Mark. Akankah Clara berhasil menjadikan Mark kekasihnya? Atau lebih dari itu?