/0/17860/coverbig.jpg?v=93bcdd0d928515a0d0a277b661dcb7c6)
"Akan kutebus cintamu kedalam dekapanku."-Raqeef "Aku akan tebus talakku! Berapa yang kamu mau aku akan bayar." -Indah "Kau menggunakan taktik kotor! Kau jebak aku di klub itu! Kamera tersembunyi? What the fuck!"-Hairi "Hey... Jangan Tiba-tiba mau memanggil aku Kakak! Aku tidak memiliki saudara adik beradik karena aku anak tunggal. Dan .... aku tidak kenal orang seperti kamu. Pergi dari sini sebelum aku panggilkan sekuriti!"-Lovena "Bawa dia datang bertemu saya di dalam pertemuan keluarga. "- Teddy
PLAK !!!
Kelopak mata bundar itu terbuka lebar ketika kaget mendengar benda jatuh kelantai. Tangannya langsung memegang dada, karena jantungnya berdetak hebat. Dia terlelap rupanya, hanya di atas lantai yang dingin dan berbantalkan tangan . Cukup nyenyak. Mungkin karena kelelahan.
Indah kembali ke realita, matanya melilau mencari benda yang jatuh tadi. Dia menghela nafas lega saat melihat hanya tupperware kosong yang jatuh saat terkena gorden yang bergerak saat terkena tiupan angin dari luar jendela. Mata yang bundar itu sekali lagi melihat ke arah luar jendela, melihat awan yang mendung dan tiupan angin yang sedikit kencang. Sepertinya hujan akan segera turun hanya beberapa saat saja mungkin. Cuaca redup, pantas saja dia bisa tertidur saat membereskan gudang di sebelah dapur itu. Biarpun hanya gudang, Indah memastikan ianya tetap bersih dan rapih.
Ah ! Sudah jam berapa ini ?! Berapa lama kau tertidur Indah !
Wanita itu segera bangun mengambil tupperware kosong dan di taruh di tempat semula. Dia menarik daun jendela dan menutupnya rapat. Indah mencapai keranjang baju di belakang pintu gudang tersebut, dia bergegas keluar untuk mengangkat baju di jemuran.
Tangannya gesit seperti kecepatan kecoa. Kesemua baju seisi rumah itu diangkat dan di masukkan ke dalam keranjang yang sama. Ya, dia juga harus melipat baju baju itu dan mengasingkan kepada pemiliknya masing-masing. Setelah selesai mengangkat jemuran, dia bergegas juga kedapur mau menyiapkan makan malam untuk keluarga besar itu.
Sepertinya dia terlambat sore ini, jadi dia hanya memasak menu yang lebih mudah saja. Beberapa menit dia berdiri di depan kulkas yang terbuka. Semua barang tersusun dan tersimpan rapih. Matanya terkunci pada bungkusan pasta di rak sebelah dan langsung terfikir mau menyediakan spaghetti goreng saja. Udang dan cumi di keluarkan dari frizer.
Tangan yang kecil, tetapi cukup gesit saat menyediakan hidangan. Ketika selesai memasak dalam waktu 30 menit. Indah mengambil piring Porcelain berwarna putih dan menaruh spaghetti yang sudah di masak ke atasnya. Lengkap dengan hiasan untuk meningkatkan hasil yang lebih cantik di piringnya. Indah mencapai ponselnya yang bermerek Samsung dan sudah lama belum di ganti yang baru, layarnya juga sudah retak.
Klik!
Bibir yang kering dan pucat itu akhirnya mengukir senyuman. Foto hidangan itu cantik di pandangannya. Secarik kebahagiaan tumbuh mekar di dalam hatinya walaupun hanya sekeping foto.
Tepat jam 18.30 sore hidangan sudah siap sedia di meja makan. Bersamaan dengan itu terdengar bunyi derum mesin mobil memasuki halaman rumah. Pasti ahli keluarga rumah ini baru pulang kerja. Dan kemudian satu buah lagi mobil memasuki garasi. Indah menyangkutkan kain lap dan mencuci tangannya.
"Laparnya.... makanan sudah siap ..?" Aina langsung terus menuju kedapur.
Indah masih di wastafel, dia hanya terdiam dan kaku. Menarik nafas tetapi tersekat !
"Hanya Spaghetti saja ?! Eh... kita ini lapar tau. Seharian bekerja. Mana nasi ? Lauk dan sayur ?"
"Tidak ada nasi ? Dia ngapain seharian di rumah? Hanya tidur saja kerjaannya " Suami Aina, Arman ikut memasuki ruangan dapur dan mengangkat tutup saji.
"Ribut ribut apa nih?" Sandra turun dari lantai atas ketika mendengar anak dan menantunya pulang.
Anak sulung Halim bekerja sebagai juru teknis di sebuah perusahaan swasta. Istrinya Imelda bekerja sebagai sekertaris di departemen pemerintah. Mereka memiliki seorang anak laki-laki bernama Donny. Sedangkan anak keduanya Aina, bekerja sebagai dosen di universitas swasta sedangkan suaminya Arman bekerja sebagai surveyor bahan. Mereka berdua memiliki anak kembar iaitu Nana dan Nunu.
Dan anak bungsunya.... sepertinya masih belum pulang. Bekerja di sebuah perusahaan besar dan akan di naikkan pangkat menjadi Menejer.
Sandra bangga dengan anak menantunya, masing-masing mempunyai pekerjaan yang menjamin masa depannya. Mereka semua tinggal di rumah warisan merupakan banglo lama peninggalan ayah mertuanya. Suaminya juga sudah meninggal dua tahun yang lalu. Tetapi, hubungan antara anak-anak masih erat dan mereka mau tinggal bersama biarpun mereka masing-masing sudah berkeluarga.
Tetapi....
Ada sesuatu yang menyakitkan mata di rumah itu pada pandangan Sandra.
"Lihatlah perempuan ini mak. Kita semua ini pulang kerja lapar, dia hanya masak spaghetti saja. Sudahma kita semua yang bayar tagihan di dalam rumah ini. Pajak lah semuanya. Dia tinggal senang lenang, satu pekerjaan pun enggak bisa di harapkan. "
Ani mendengus marah, dan memamerkan wajah menyebalkan
"Siang tadi guru telpon, kau terlambat ngambil si kembar kan ? Itu kan pekerjaan kau, kami ini tidak sempat untuk mengurus Nana dan Nunu." Kata Arman dengan lantang, agar Ibu mertuanya dengan mereka tau kalau Indah itu takut dengan Sandra.
"Minta maaf, siang tadi saya terlupa, karena saya sedang masak ." Jawab Indah pelan. Entah kenapa rasa di permalukan membuat keyakinan dirinya menurun hingga merasa berada di bawah telapak kaki. Bahunya juga menciut setiap kali berhadapan dengan mereka.
"Kau pakai alasan memasak segala. Memanglah setiap hari kau harus masak, tapi sudah tugas kau untuk menjemput si kembar. Terus kau tinggal di rumah ini hanya mau tumpang kaki saja menjadi putri..?" Sepertinya marah Aina belum selesai. Matanya merenung tajam ke arah Indah yang membuatnya menciut.
"Ani, sudah lah. Baru pulang kerja kan, capek . Naik dulu mandi. Setelah itu makan malam ini kita keluar makan. Mak juga tidak ada selera mau makan pasta. Fikirnya kita Nana dan Nunu keh...?" Sandra biarpun hanya bersuara tenang cukup untuk mengirim sindiri halus.
"Oke. Kita tunggu kak Halim dan Ka Imel pulang. Kau makan semua ini sendiri." Kata Aina sambil melangkah keluar dari dapur sepertinya marah dia masih tersisa.
Sandra hanya merenung Indah, Arman seperti ingin berkata sesuatu tetapi melihat ibu mertuanya berada di situ akhirnya dia ikut beredar.
"Minta maaf mak, Indah enggak tau kalau semua orang mau makan nasi malam ini." Luah Indah pelan. Kedua belah tangannya yang kasar di genggam erat.
"Kau sengaja kan ? Mau bikin anak anak aku marah saat pulang kerja. Kau tau mereka itu capek ? Setelah itu kau mau tanya dulu ke semua orang mau makan apa. Baru 10 jenis kau mau bikin. Tinggal di rumah bukannya kerja capek pun." Sandra menjawab. Hati yang panasnya terpaksa di tahan. Bimbang jika Indah kabur lagi seperti beberapa tahun yang lalu.
Kali ini Indah tidak bisa bersuara. Hatinya terasa sangat perih. Biarpun sudah terbiasa dengan sindiran seperti itu 5 tahun lamanya. Tinggal di rumah tidak buat pekerjaan yang capek ? Indah mau tertawa takut nanti di bilang gila pulak!!
Yan Khalif, laki-laki serba sempurna yang angkuh dan narsisis. Prinsip hidupnya mudah. Hanya perempuan yang mengejar dirinya. Dia tidak akan sesekali untuk mengejar perempuan. Namun, semua itu berubah setelah dia bertemu dengan gadis misteri. Dia mengejar gadis itu. Semakin gadis itu menghilangkan diri dan semakin dia mencari. Kyarra Arunika, gadis muda yang cantik dan punya tujuan hidup tersendiri, karena ingin membalaskan dendam untuk teman baiknya, Kyarra merencanakan sesuatu. Dia akan membuat Yan jatuh cinta dan mengejar dirinya. Dan kemudian dia akan meninggalkan Yan di saat cinta laki-laki itu sudah berada di puncak. Berhasilkah Kyarra Arunika 'menaklukkan' seorang Yan Kalif yang sombong itu? Apa yang akan terjadi saat rahasia Kyarra yang sebenarnya dapat di ketahui oleh Yan? Warning: Hero 'Red flag' dan sad ending.
Nania ialah seorang Menejer Brand terkenal di sebuah Perusahaan yang mengeluarkan sebuah Jam Tangan, Dia Sedang dalam keadaan darurat yang harus terpaksa mencari laki-laki untuk di jadikan pasangan yang akan menemaninya ke sebuah acara reouni sekolahnya. Setelah dia tau mantan pacar dia Tuah yang bakal datang ke acara reouni itu juga dengan membawa tunangannya. Nania akhirnya meminta Asisten Menejer dia Adris yang pemalu dan pendiam untuk menjadi kekasih sementara dan menemaninya ke acara reouni. “Kamu mau bawa Adris ke acara reouni ? Eeh .. bikin malu aja beb. Kamu mau memamerkan sama Tuah, carilah yang necis sedikit, yang berkarisma yang jika orang lihat nya seperti wow !!! Gitu...” -Maya ( komentator 50%) “ Saya merasa Adris juga wow , seandainya dia dirubah , buang malu... eehm maksud saya buang rasa pemalu dia, mungkin untuk 10 Tuah pun gak akan bisa melawan ooii” ... -Nania “ Andai saya bisa berhasil menjadi aktor sebagai kekasih Kak Nania , apakah saya akan diangkat jadi pacar sungguhan ?” – Adris “ Andai kamu tau siapa Adris apakah kamu masih bisa terima dia ? -Aaron
Chelsea mengabdikan tiga tahun hidupnya untuk pacarnya, tetapi semuanya sia-sia. Dia melihatnya hanya sebagai gadis desa dan meninggalkannya di altar untuk bersama cinta sejatinya. Setelah ditinggalkan, Chelsea mendapatkan kembali identitasnya sebagai cucu dari orang terkaya di kota itu, mewarisi kekayaan triliunan rupiah, dan akhirnya naik ke puncak. Namun kesuksesannya mengundang rasa iri orang lain, dan orang-orang terus-menerus berusaha menjatuhkannya. Saat dia menangani pembuat onar ini satu per satu, Nicholas, yang terkenal karena kekejamannya, berdiri dan menyemangati dia. "Bagus sekali, Sayang!"
Yolanda mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Setelah mengetahui taktik mereka untuk memperdagangkannya sebagai pion dalam kesepakatan bisnis, dia dikirim ke tempat kelahirannya yang tandus. Di sana, dia menemukan asal usulnya yang sebenarnya, seorang keturunan keluarga kaya yang bersejarah. Keluarga aslinya menghujaninya dengan cinta dan kekaguman. Dalam menghadapi rasa iri adik perempuannya, Yolanda menaklukkan setiap kesulitan dan membalas dendam, sambil menunjukkan bakatnya. Dia segera menarik perhatian bujangan paling memenuhi syarat di kota itu. Sang pria menyudutkan Yolanda dan menjepitnya ke dinding. "Sudah waktunya untuk mengungkapkan identitas aslimu, Sayang."
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
Untuk memenuhi keinginan terakhir kakeknya, Sabrina mengadakan pernikahan tergesa-gesa dengan pria yang belum pernah dia temui sebelumnya. Namun, bahkan setelah menjadi suami dan istri di atas kertas, mereka masing-masing menjalani kehidupan yang terpisah, dan tidak pernah bertemu. Setahun kemudian, Sabrina kembali ke Kota Sema, berharap akhirnya bertemu dengan suaminya yang misterius. Yang mengejutkannya, pria itu mengiriminya pesan teks, tiba-tiba meminta cerai tanpa pernah bertemu dengannya secara langsung. Sambil menggertakkan giginya, Sabrina menjawab, "Baiklah. Ayo bercerai!" Setelah itu, Sabrina membuat langkah berani dan bergabung dengan Grup Seja, di mana dia menjadi staf humas yang bekerja langsung untuk CEO perusahaan, Mario. CEO tampan dan penuh teka-teki itu sudah terikat dalam pernikahan, dan dikenal tak tergoyahkan setia pada istrinya. Tanpa sepengetahuan Sabrina, suaminya yang misterius sebenarnya adalah bosnya, dalam identitas alternatifnya! Bertekad untuk fokus pada karirnya, Sabrina sengaja menjaga jarak dari sang CEO, meskipun dia tidak bisa tidak memperhatikan upayanya yang disengaja untuk dekat dengannya. Seiring berjalannya waktu, suaminya yang sulit dipahami berubah pikiran. Pria itu tiba-tiba menolak untuk melanjutkan perceraian. Kapan identitas alternatifnya akan terungkap? Di tengah perpaduan antara penipuan dan cinta yang mendalam, takdir apa yang menanti mereka?
Seorang gadis SMA bernama Nada dipaksa untuk menyusui pria lumpuh bernama Daffa. Dengan begitu, maka hidup Nada dan neneknya bisa jadi lebih baik. Nada terus menyusui Daffa hingga pria itu sembuh. Namun saat Nada hendak pergi, Daffa tak ingin melepasnya karena ternyata Daffa sudah kecanduan susu Nada. Bagaimana kelanjutan kisahnya?
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."