Dibesarkan dan di sayangi seorang ibu sambung membuat Aldo menjadi anak yatim piatu yang paling beruntung di antara teman-teman satu panti asuhan dengannya. Siapa sangka, seorang ibu angkat yang selalu menyayanginya bak anak kandung tiba-tiba muncul rasa ingin mencicipi putra asuhnya semenjak Aldo sudah menginjak dewasa. Janda anak satu yang ditinggal suaminya karna kepergok melayani pria lain di ranjangnya sendiri.
Halo, kuy.
Nama aku Aldo Barreto. Biasa di panggil Ado.
Sekarang usiaku sudah menginjak 26 tahun. Aku ingin menceritakan sisi lain dari kehidupanku semenjak aku hidup bersama ibu angkatku yang ternyata dia juga adalah mantan istri almarhum papaku waktu di kota sebrang.
Entah aku harus bahagia atau apa memiliki kehidupan mewah yang serba berkecukupan di negara Jerman ini. Yang pasti aku baru menyadari arti kata sakit hati saat mengetahui papaku pernah mengkhianati almarhumah mamiku.
Ya, saat ini aku adalah seorang anak yatim piatu yang di adopsi oleh ibu tiriku sendiri.
Saat itu usiaku masih sangat kecil. Aku berniat membantu orang tuaku di restoran tempat mereka bekerja. Namun sebuah kecelakaan tidak bisa dihindari. Ledakan yang berasal dari salah satu tabung gas menghancurkan sebagian dapur di restoran itu. Api dengan cepat merambat. Dan kedua orang tuaku lebih mendahulukan keselamatanku dibandingkan diri mereka.
Mereka melucuti seluruh pakaiannya kemudia membasahi semua pakaian yang mereka lepas untuk menutupi seluruh tubuhku agar tidak terkena panasnya api yang membakar saat itu.
Dan entah apa yang terjadi. Aku tiba-tiba sudah berada di sebuah rumah sakit. Bersama kedua mayat orang tuaku yang sudah terbakar hangus.
Sakit sekali mengingat hal itu.
Ah, sudahlah, aku tidak ingin melanjutkan cerita itu lagi.
Singkat cerita, aku dikirim oleh pamanku sendiri ke panti asuhan. Paman dari papaku sendiri. Selain dia, aku tidak tahu siapa lagi sodara yang ku miliki di negara ini. Mamiku hanyalah orang asing yang terpaksa merantau di negara ini untuk mengikuti kediaman papiku.
Mamiku orang Indonesia asli. Jadi aku termasuk anak blasteran Jerman dan Indonesia.
Kalian pasti membayangkan betapa tampannya aku saat ini. Tapi, tunggu dulu. Sebelum fikiran kalian terbang terlalu jauh. Lanjutkan dulu membaca curahan hatiku dari mulai aku kecil sampai dewasa seperti sekarang.
Kalian penasaran apa yang aku alami selama aku hidup bersama ibu tiriku, bukan?
Dulu, memang aku tidak mengenal apa Arti kewajaran antara ibu menyentuh anaknya. Tapi sekarang, ada hal aneh yang setiap aku rasakan saat ibu tiriku membelai dan memanjakanku.
Bagaimana tidak, dia masih sangat cantik untuk usia ibu 40 tahunan yang biasa aku lihat. Ibu tiriku masih terlihat fresh seperti saat pertama dia datang mengadopsiku ke panti.
Panggul dan payudaranya masih terlihat kencang. Bahkan tidak aku temukan satu keriput pun di wajah putihnya. Mungkin karna dia melakukan perawatan tubuh. Membuatnya nampak awet muda dan terawat.
"Ado, temenin mami ke mall ya? Mami mau pergi ke salon. Sekalian belanja baju." Ibu tiriku mengagetkanku dengan berteriak di balik pintu kamar.
"Kenapa harus sama aku sih mi? Kan banyak temen-temen mami yang suka belanja juga." Balasku tanpa membuka pintu kamar yang sengaja aku kunci.
Jika tidak, dia akan seenaknya masuk ke kamarku dan naik ke atas ranjang.
Aku hanya menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi, sekarang aku sudah cukup dewasa untuk mengetahui hasratku yang terbangun saat bersama dengan lawan jenis di satu ruangan.
"Ado, gak sopan lho, jawab omongan orang sambil teriak-teriak gitu. Buka pintunya dulu dong Do?" Ucap Cellyn si ibu tiriku.
Suaranya terdengar datar, namun penuh penekanan seperti membujukku agar membukakan pintu.
'Sudahlah, aku tidak akan menghiraukannya. Aku akan fokus pada ponselku saja' Rutukku dalam hati.
"Ado?? Denger mami gak?"
Shit, ternyata wanita itu masih ada di sana.
"Aku masih ngantuk mi. Sorry moms, mami ke mall nya bareng temen-temen arisan mami ajah, oke?" Ucapku, masih dengan nada teriakan di dalam kamar.
"I can't, Ado. Mami pengen dianterin sama kamu. Mungpung kamu libur juga kan, do. Please!!" Balas Cellyn menekan-nekan knop pintu yang masih aku kunci.
Hummm... Terpaksa aku harus keluar dari tempat ternyamanku ini.
Dengan keadaan telanjang dada dan hanya memakai kolor pendek, aku berjalan mendekat pintu untuk membuka kunci.
"Nah, gitu dong Ado. Kalo mau ngobrol, harus saling pandang kayak gini. Kan enak." Ucap Cellyn mengulas senyum.
Aku membalas senyumannya cukup malas. Benar saja dugaanku, dia masih mengenakan pakaian tidurnya yang sangat seksi. Hampir seluruh belahan dadanya terbuka. Baju lingerie transparan yang selalu ia kenakan selalu membuatku tidak nyaman.
"Yasudah, aku akan bersiap dulu sebentar. Mami silahkan dandan terlebih dahulu." Ucapku hendak menutup pintu kembali.
"Ayo, biar mami bantu." Cellyn seenaknya menerobos masuk ke dalam kamarku.
Fuck, lama-lama wanita ini menjengkelkan sekali. Maksudnya apa? biar mami bantu. Apa dia tidak bisa melihat dengan jelas tinggi tubuhku yang sudah melebihi dirinya. Bahkan sebagian dadaku tertutup dengan tumbuhnya taburan rambut-rambut halus di sana.
Dia masih saja menganggap seperti anak kecil yang belum bisa apa-apa.
Tapi aku tidak ingin menyakiti perasaannya. Mana mungkin aku marah-marah padanya. Dia pasti akan sangat terluka hatinya jika aku mengusirnya dari kamar ini. Bagaimanapun juga, dia yang sudah merawatku dari kecil.
Hap huuh...
Aku menarik nafas dalam-dalam untuk mengisi ruang panas didadaku. Menghilangkan rasa kesal yang mengganjal.
"Moms, aku bisa sendiri."
"Jangan nolak bantuan dari mami, Ado. Mami cuman mau nyiapin kamu baju ajah."(cup) ucapnya meninggalkan bekas lipstik merahnya di pipi kananku. Setelah itu dia menghampiri lemari baju di penjuru lain.
Deg, astaga. Dia bahkan masih berani mencuri-curi ciuman. Meskipun dia lebih pendek dariku, tapi dia rela berjinjit demi menyentuh pipiku dengan bibirnya.
Ah, sial. Sudah ku duga, hal ini pasti terjadi lagi. Rutukku dalam hati.
Aku harus segera menutupinya agar tidak terlihat oleh ibu tiriku. Untung saja ada handuk putih di belakang pintu. Bergegas aku menutup tubuh bagian bawah yang masih terasa menyempit.
**
"Ayo berangkat!" Ucap Cellyn.
Ia sudah menukar pakaiannya dengan pakaian glamor lainnya.
Rok mini dan juga baju crop hitam yang ia pilih selalu membuatnya nampak seumuran denganku.
"Ini baju kamu belum rapi lho , Ado. Sini biar mami bantu."
Cellyn mendorong tubuhku ke atas sofa. Ia membetulkan kerah kemejaku yang menurutku sudah sangat rapi. Bahkan dia berani duduk di atas pahaku.
Yaampun, apa harus seperti ini pose merapikan baju.
Aku benar-benar kegerahan. Dan soalnya aku hanya bisa menatap gerakan mata Cellyn yang nampak fokus membetulkan kerah kemejaku.
Glek,
Sulit sekali tenggorokanku menelan air liur sendiri. Entah apa yang aku rasakan. Hawa disini rasanya panas sekali.
"Yaampun, ini seharusnya dibiarkan terbuka ajah Ado. Biar gak kelihatan culun." Suara Cellyn terdengar terkejut sekaligus memarahiku. Melihat semua kancing bajuku tertutup rapi.
"Moms, biar aku kerjain sendiri saja." Aku mencoba menolak lengan Cellyn yang mencoba menggerayangi dadaku untuk membuka dua kancing kemeja.
Tapi, dia malah semakin menggeser pantatnya ke daerah rawanku.
Sejatinya sebuah pernikahan memang untuk menciptakan kebahagiaan yang akan datang di setiap hari-hari yang di lewati dengan pasangan sendiri. Tapi bagaimana jika sebuah pernikahan di paksa untuk berpisah karna pihak keluarga menginginkan seorang penerus perusahaan, yang bahkan belum bisa di berikan secepatnya? Seperti Devano Arhan yang harus merelakan istrinya menikah dengan pria pilihan mertuanya. Karna dianggap tidak bisa memberikan keturunan. Uuuhhh ngeri gak tuh, ngebayangin seorang istri nikah lagi? Bagaimana mungkin seorang istri bisa menikah lagi? Simak kelanjutannya hanya di sini👇
Adult content 21+ Bijaklah dalam memilih bacaan. Bagaimana mungkin sebuah mitos bisa membawanya sampai berhubungan seksual dengan makhluk tak kasat mata. Bahkan sampai membuatnya ketagihan dan ingin terus melanggar pantangan nenek moyang. Merinding gak sih? Ngebayangin hal itu terjadi sama kamu?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Novel ini berisi kompilasi beberapa cerpen dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan penuh gairah dari beberapa karakter yang memiliki latar belakang profesi yan berbeda-beda serta berbagai kejadian yang dialami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dengan pasangannya yang bisa membikin para pembaca akan terhanyut. Berbagai konflik dan perseteruan juga kan tersaji dengan seru di setiap cerpen yang dimunculkan di beberapa adegan baik yang bersumber dari tokoh protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerpen dewasa yang ada pada novel kompilasi cerpen dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
"Jang, kamu sudah gak sabar ya?." tanya Mbak Wati setelah mantra selesai kami ucapkan dan melihat mataku yang tidak berkedip. Mbak Wati tiba tiba mendorongku jatuh terlentang. Jantungku berdegup sangat kencang, inilah saat yang aku tunggu, detik detik keperjakaanku menjadi tumbal Ritual di Gunung Keramat. Tumbal yang tidak akan pernah kusesali. Tumbal kenikmatan yang akan membuka pintu surga dunia. Mbak Wati tersenyum menggodaku yang sangat tegang menanti apa yang akan dilakukannya. Seperti seorang wanita nakal, Mbak Wati merangkak di atas tubuhku...
Setelah menyembunyikan identitas aslinya selama tiga tahun pernikahannya dengan Kristian, Arini telah berkomitmen sepenuh hati, hanya untuk mendapati dirinya diabaikan dan didorong ke arah perceraian. Karena kecewa, dia bertekad untuk menemukan kembali jati dirinya, seorang pembuat parfum berbakat, otak di balik badan intelijen terkenal, dan pewaris jaringan peretas rahasia. Sadar akan kesalahannya, Kristian mengungkapkan penyesalannya. "Aku tahu aku telah melakukan kesalahan. Tolong, beri aku kesempatan lagi." Namun, Kevin, seorang hartawan yang pernah mengalami cacat, berdiri dari kursi rodanya, meraih tangan Arini, dan mengejek dengan nada meremehkan, "Kamu pikir dia akan menerimamu kembali? Teruslah bermimpi."