Alexia Zarne Merchez, anak konglomet yang mencintai laki laki sekertatis kakaknya, Marvel Ardana. yang sudah mempunyai pacar yang sangat dicintai, Dara Anetta. Xia yang sangat mencintai Marvel membuat rencana licik dengan kekuasaan keluarganya membuatnya menikah dengan Marvel dengan mengancam akan melukai Dara. Membuat laki laki itu 2x lipat membenci Xia dan bersumpah akan membuat neraka untuknya.
-----
"Anda kira setelah semua ini saya akan mencintai anda? jangan harap!" Desis Marvel seraya menatap tajam Xia, Wanita yang beberapa jam yang lalu dinikahinya secara terpaksa.
Xia tersenyum miring, bahkan mengabaikan tatapan dingin dan menusuk milik Marvel yang sebelumnya tak pernah ditunjukan secara terang terangan.
Setidaknya sebelum dia menyuruh sang papa untuk mengancam laki laki tampan itu agar menikah dengannya.
Sebelumnya meskipun kerap kali Xia mengganggunya dan bahkan menunjukan ketertarikan secara terang terangan Marvel tetap menolak dengan sopan, dan halus. mengingat Xia adalah anak dari orang tua yang telah memberinya pekerjaan 10 tahun lalu.
Lebih tepatnya saat dia masih berusia 15 tahun, orang tua Xia lah yang merawatnya.
Xia duduk dengan anggun dan masih mengenakan gaun pengantin rancangannya sendiri dengan bangga, bahkan wajahnya tak diliputi marah ataupun sedih dengan apa yang Marvel ucapkan.
"Setidaknya, duduklah dulu Marvel apakah kamu tidak capek seharian melayani para tamu yang tidak sedikit? Pacarmu tidak akan menangis kamu tinggalkan beberapa jam saja,"
Marvel terdiam sesaat, rupanya Xia tau jika pagi sebelum datang keacara dia sempat menemui dara.
"Selama kamu ada didekatku, dara akan aman Marvel jadi jangan kemana mana untuk malam ini" Xia hanya mendengus dengan senyum tipis ketika melihat tangan Marvel yang terkepal kuat "Bukankah ini malam pengantin kita? Kamu tak ingin .. "
Belum sempat Xia menyelesaikan ucapannya, suara derap langkah kaki lalu disusul pintu dibanting membuatnya langsung mendatarkan wajahnya ketika melihat Marvel keluar, meski begitu Xia tak yakin jika Marvel berani keluar setelah ancamannya.
Setelah menghela nafas beberapa kali Xia akhirnya beranjak kekamar mandi setelah mengambil pakaian ganti dilemarinya.
Rumah yang kini Xia dan Marvel tempati adalah rumah hadiah dari orang tua Xia, dan mereka langsung menempatinya setelah acara resepsi selesai.
Beberapa setelahnya Xia telah keluar dengan keadaan yang lebih segar, baju tidur satin yang melekat ditubuh ya membuatnya tampak sangat cantik .
Tubuhnya bak model yang ramping dengan kulit seputih susu, tak heran banyak yang mengincarnya namun dia hanya mencintai Marvin seorang.
Setidaknya sejak 2 tahun yang lalu saat dia pulang dari kuliah paris.
Dia bermain dikantor sang kakak dia melihat laki laki tampan yang menarik perhatiannya.
Selama ini, dia sekolah Smp sampai kuliah diparis dimana neneknya berada jadi tidak pernah melihat anak yang menjadi kebanggaan keluarganya selain keluarganya sendiri.
Hanya Marvin laki laki yang tak memandangnya takjub, disaat yang lain menatapnya mendamba.
Xia meletakkan hair dryer setelah dirasa rambutnya telah kering, tenggorokkanya terasa kering dia juga ingin mengecek dimana pria yang kini berstatus suaminya itu berada. dia yakin Marvel tidak keluar karna sejak tadi dia tak mendengar suara mobil keluar dari garasi.
Setelah menapaki lantai dan turun kebawah alisnya bertaut heran ketika melihat Marvel malah tidur disofa ruang tengah, bajunya masih sama saat masuk kedalam rumah.
Xiapun mendekat, menatap pria itu makin dekat, senyumnya terlukis tipis melihat wajah tampan Marvel dari dekat.
Tanganya terangkat dan menyingkirkan helaian rambut Marvel yang menutupi wajahnya.
Marvel sepertinya tidur terlelap karna memang resepsi tadi menguras banyak tenaga, teman kuliahnya yang berada diparis pun beberapa menyempatkan datang dan yang pasti lebih banyak rekan bisnis sang papanya yang tidak sedikit.
Selang beberapa detik suara ponsel Marvel berdering singkat, sepertinya bukan panggilan melainkan pesan.
Dia hanya menoleh sekilas dan melihat nama sang pengirim dibagian atas.
Nama Dara dengan belakang emot daun kering kuning kesukaan marvel.
Dara🍂
Aku ga marah Mas, aku cuma mau nenangin diri, tapi sekarang lebih baik karna kamu udah janji disamping aku terus, makasih sayang.
Dara🍂
Maaf yah tadi panggilannya, ga aku angkat.
-...
Ajeng Samudra, wanita yang bak mengemis nafkah suaminya sendiri, karna, Alfandra, sang suami lebih mengutamakan memberi uang pada mantan istrinya dengan alasan memberi nafkah pada sang anak. di satu sisi saat dia akan bekerja sendiri, suaminya melarang karna di suruh merawat dirinya dan rumah saja, di tambah mertua yang juga mengandalkan uang suami, padahal dia juga mempunyai anak lain yang lebih kaya.
Kerap kali dihina dan ditekan dalam keluarga, membuat Karmila bangkit dengan caranya sendiri. Saat ini dia bukan lagi wanita lemah yang hanya bisa menuntut belas kasih dan nafkah dari sang suami. Pun penghinaan ibu mertua serta keluarga iparnya menjadikan pelecut dirinya agar bisa maju dan hidup lebih baik. Suami baik, mertua baik, biar aku saja yang jahat. Akan kubuktikan pada kalian, bahwa aku bisa menjadi wanita sukses dengan jalan yang tak disangka-sangka. Bagaimana perjuangan Karmila yang merajut harapan dan cita demi anak-anaknya dengan memanfaatkan barang-barang bekas, menyulapnya jadi kreasi yang indah dan bernilai jual tinggi. Akankah dia berhasil mencapai semua mimpinya?
Haris dan Lidya sedang berada di ranjang tempat mereka akan menghabiskan sisa malam ini. Tubuh mereka sudah telanjang, tak berbalut apapun. Lidya berbaring pasrah dengan kedua kaki terbuka lebar. Kepala Haris berada disana, sedang dengan rakusnya menciumi dan menjilati selangkangan Lidya, yang bibir vaginanya kini sudah sangat becek. Lidah Haris terus menyapu bibir itu, dan sesekali menyentil biji kecil yang membuat Lidya menggelinjang tak karuan. “Sayaaang, aku keluar laghiiii…” Tubuh Lidya mengejang hebat, orgasme kedua yang dia dapatkan dari mulut Haris malam ini. Tubuhnya langsung melemas, tapi bibirnya tersenyum, tanda senang dan puas dengan apa yang dilakukan Haris. Harispun tersenyum, berhasil memuaskan teman tapi mesumnya itu. “Lanjut yank?”
Setelah malam yang penuh gairah, Viona meninggalkan sejumlah uang dan ingin pergi, tetapi ditahan oleh sang pria. "Bukankah giliranmu untuk membuatku bahagia?" Viona, selalu menyamar sebagai wanita jelek, tidur dengan om tunangannya, Daniel, untuk melarikan diri dari pertunangannya dengan tunangannya yang tidak setia. Daniel adalah sosok yang paling dihormati dan dikagumi di kota. Kabar tentang petualangan romantisnya beredar, beberapa mengatakan mereka melihatnya mencium seorang wanita di dinding dan yang lain menyebutnya gosip. Siapa yang bisa menjinakkan hati Daniel? Kemudian, yang mengejutkan, Daniel ketahuan membungkuk untuk membantu Viona mengenakan sepatu, semata-mata demi mendapatkan ciuman darinya!
Li Mei terbangun dan menyadari bahwa dia tidak sedang berada di rumahnya. Di mana ini? Bukankah tadi dia terjatuh dari tangga? Kenapa dia tidak berada di rumah sakit dan malah berada di dalam rumah reyot seperti ini? Dan … siapa pula laki-laki tampan yang tidur di sebelahnya ini? "Kalau kamu sudah tidak tahan dengan pernikahan kita, tunggulah beberapa hari lagi. Aku pasti akan menceraikanmu. Jangan berusaha bunuh diri lagi," ucap Bai Changyi menatapnya dengan muram. Bercerai? Kenapa dia mau bercerai dari suami yang tampan seperti ini? Bai Chanyi menatapnya dengan kebingungan? Bukankah perceraian adalah hal yang paling Li Mei inginkan selama ini? "Aku tidak ingin bercerai, aku hanya ingin menjadi kaya!" Bisakah Li Mei mewujudkan impiannya untuk menjadi seorang pengusaha kaya di era kuno bersama suaminya? IG : @summerrainwriter FB : Summer Rain
Kumpulan cerita seru yang akan membuat siapapun terbibur dan ikut terhanyut sekaligus merenung tanpa harus repot-repot memikirkan konfliks yang terlalu jelimet. Cerita ini murni untuk hiburan, teman istrirahat dan pengantar lelah disela-sela kesibukan berkativitas sehari-hari. Jadi cerita ini sangat cocok dengan para dewasa yang memang ingin refrehsing dan bersenang-senang terhindar dari stres dan gangguan mental lainnya, kecuali ketagihan membacanya.