/0/16209/coverbig.jpg?v=017c1c2925cd3f053d59f75228074638)
Anisa Amanda wanita yang berstatus istri dan mempunyai paras yang sangat cantik, harus mengalami penghianatan yang di lakukan oleh suami dan juga adik sepupunya yang bernama Hendra dan Tia, Anisa yang mengetahui itu tidak akan pernah diam dan akan membalas dendam kepada mereka. Fras Ramadhan adalah duda tampan yang menjadi juru parkir bertemu dengan Anisa tanpa sengaja, siapa sangka fras Ramadhan yang menjadi juru parkir adalah seorang pengusaha sekaligus CEO bintang group yang sangat sukses, pertemuan yang tidak sengaja itu membuat masalah baru bagi Anisa dan menumbuhkan benih cinta antara Fras dan Anisa
Tok!!tok!!tokk
Suara ketukan pintu terdengar nyaring, membuat Anisa yang tertidur di ruang tamu ikut terbangun,karena ingin menunggu sangsuami pulang dari pekerjaannya.
"ya, sebentar" ujar Anisa.
Anisa pun bangkit dan membukakan pintu,terlihat Hendra yang berdiri di ambang pintu, seketika Anisa menelisik melihat penampilan dari suaminya,ada yang sedikit berbeda.
"kenapa kamu?" tanya Hendra kepada Anisa
"tidak ada apa apa mas" Anisa menjawab dengan senyuman
"siapkan air hangat ya Sayang,aku mau mandi"
"iya mas, akan aku siapkan air hangat nya, tunggu sebentar ya"
Anisa berlalu dari hadapan suaminya, tidak butuh waktu lama Anisa telah menyiapkan semuanya.
"sudah siap mas" ucap Anisa kepada Hendra
"ok terimakasih ya sayang " Hendra pun berlalu ke kamar mandi dan segera membersihkan diri.
Ting!!Ting
Terdengar notifikasi dari handphone Hendra, Anisa berjalan untuk mengecek handphone Hendra, Namum handphone Hendra tidak bisa terbuka, ternyata handphone Hendra di kunci.
"kenapa harus di beri sandi segala sih" keluh Anisa dan akhirnya dia menyimpan handphone milik Hendra di atas meja rias kembali.
Tidak lama kemudian Hendra pun keluar dari kamar mandi,dan memakai baju tidurnya.
"mas, tadi ada yang kirim pesan ke kamu, tapi pas aku mau buka, kenapa hape kamu dikunci?" tanya Anisa kepada Hendra,yang lagi membetulkan posisi batalnya.
"oh gapapa sayang, karena di hape mas itu banyak dokumen penting jadi mas kunci deh hapenya"
"oh gitu, kirain kenapa mas"
"gapapa,ayo kita tidur udah malem beso mas harus bangun pagi " ujar Hendra sambil mengajak Anisa untuk tidur
***
"mas bangun, udah pagi" Anisa membangunkan suaminya agar tidak terlambat ke kantor.
"mmm iya sayang,jam berapa sekarang?" tanya Hendra kepada Anisa
"masih jam setengah 6 mas".
"bangun ya,aku mau buatkan kamu sarapan dulu" Anisa segera melangkah ke dapur dan membuatkan nasi goreng,5 menit kemudian nasi goreng buatan Anisa pun sudah matang, aroma nasi goreng pun menguar di indera penciuman Hendra.
"mmm wangi sekali" buru-buru Hendra keluar kamar, dan menghampiri Anisa .
"mas kok masih belum mandi sih"
"mas tadinya mau mandi, karena nasi goreng buatan kamu wangi banget, jadi mas gak jadi mandinya deh". Ucap Hendra sedikit merayu Anisa
Nampak ada semburat warna merah di wajah cantik Anisa, dan Anisa pun tersenyum dengan manisnya.
"ih apaan sih mas,ayo cepetan mandi nanti kesiangan berangkat kerjanya"
"ya udah deh mas mandi dulu ya,mas udah gak sabar buat makan nasi goreng buatan kamu " rayunya
Hendra berjalan ke kamar mandi, sementara Anisa membersihkan wajan yang habis terpakai membuat nasi goreng.
Terlihat Hendra yang sudah rapi dengan jas berwarna hitam di padukan dengan kemeja berwarna maroon dan celana bahan, Hendra terlihat sangat tampan dan gagah. Anisa yang melihat kedatangan suaminya langsung mempersilakan Hendra untuk sarapan bersama, mereka nampak terlihat menyantap sarapan dengan nikmat.
"Alhamdulillah, nikmat banget sayang,mas memang tidak salah memilih istri"
"ah mas, kebiasaan gombalin aku terus "
"ya udah,mas berangkat dulu ya sayang " Hendra pun pamit dan mengecup kening Anisa
"iya mas, hati-hati ya mas dan semangat kerja nya" ucap Anisa dan mencium tangan Hendra
Hendra berangkat ke kantor dengan menggunakan mobil, seketika mobil Hendra pun melesat meninggalkan kediaman nya.
Setelah kendaraan Hendra berlalu, Anisa masuk kedalam rumah dan Dia segera menyelesaikan aktivitasnya. Namum saat Anisa sedang merapikan tempat tidur, Dia melihat sebuah ponsel yang tergeletak di atas meja. Dia berjalan menghampiri benda pipih itu.
"hmm kebiasaan, handphonenya suka tertinggal" celetuk Anisa yang mengambil handphone milik suaminya.tapi, ketika Anisa mau meletakkan barang pipih itu kembali, terdengar suara notifikasi dari handphone tersebut.
Ting!!Ting!!ting
ketika Anisa mau membuka ponsel itu, lagi-lagi terkunci dan tidak bisa terbuka, karena Dia tidak tahu kata sandi dari ponsel tersebut.
"kenapa sih harus di kunci segala? Ya udah lah nanti aku anterin aja ke kantor " ucap Anisa
kemudian Anisa menaruh ponsel milik suaminya kembali di atas nakas,dan melanjutkan bersih-bersih kamarnya.
Setelah menyelesaikan aktivitasnya, Anisa segera berganti baju, dengan menggunakan setelan pakaian yang berwarna dusty, di padukan dengan kerudung pasmina yang berwarna senada, tidak lupa juga, dia memberi sedikit polesan di wajah dan juga bibirnya, Anisa begitu terlihat cantik dan anggun.
Setelah selesai berdandan, Anisa keluar menggunakan sepeda motor kesayangannya. Dia melaju dengan kecepatan sedang, setelah 20 menit melewati perjalanan dan akhirnya Anisa pun sampai, di kantor tempat suaminya bekerja. Dia terus berjalan menyusuri ruangan, setelah berada di depan ruangan suaminya, Anisa a pun meraih gagang pintu dan membukanya. ketika pintu mulai terbuka Anisa di kagetkan dengan keberadaan adik sepupunya yang sedang duduk di pangkuan suaminya.
"assalamualaikum mas!" ucap salam Anisa yang berdiri mematung melihat itu semua.
"wa-wa'alaikumsalam sayang,mas bisa jelasin ini semua " ucap Hendra yang sedikit gugup ketika Anisa memergoki mereka.
"maaf mbak,mbak jangan salah paham dulu, tadi aku gak sengaja terpeleset saat aku mau mengantarkan berkas ini" ucap Tia,dia berusaha untuk memperjelaskan insiden itu kepada Anisa.
"ohhh iya gapapa, mbak paham kok, kan kamu belum terbiasa memakai high heels itu kan" jawab Anisa, sambil menunjuk ke high heels yang di kenakan Tia.Nisa tidak mempermasalahkan itu semua, Karena setau Anisa,Tia itu adik sepupunya yang terkenal sangat baik dan cerdas,tidak mungkin Tia ada bermain di belakangnya .
"hehehe iya mbak, kalau bukan karena tuntutan pekerjaan, mana mau aku pakai kayak ginian" jawab Tia sambil mengerucutkan bibirnya
"oh iya sayang,tumbenan kamu datang ke tempat pekerjaan mas,ada apa?" tanya Hendra dan menghampiri Anisa
"ini mas, aku cuma mau mengantarkan ponsel kamu, yang ketinggalan di meja rias, banyak banget loh notifikasi pesan yang masuk ke ponselnya kamu." ucap Anisa sambil menyodorkan ponsel milik Hendra
"ooh pantesan aja pesan gue gak dibalas, ternyata ketinggalan toh" ucap Tia dalam hati.
seketika Hendra pun melirik sekilas ke arah Tia, Hendra pasti tahu kalu yang kirim pesan itu pasti Tia.
"iya sayang, terimakasih ya kamu sudah repot-repot mengantarkan ponsel aku ke sini" ucap Hendra
"ya gapapa mas, tidak repot samasekali kok,kan aku itu istri kamu mas" jawab Anisa yang sekarang bergelayut manja di lengan suaminya, tidak di pungkiri ketika Anisa sedang bermanja-manja dengan Hendra, Tia pun merasakan gejolak panas di dalam hati nya. tangannya mengepal kuat,bertanda dia sedang cemburu melihat kemesraan mereka berdua.
"ya udah kalau begitu, aku mau keruangan ku dulu ya mbak, Aku gak mau jadi obat nyamuk kalau berada lama-lama di sini hehehe " ucap Tia pamit sambil tersenyum,dan pastinya senyuman itu hanya kepalsuan.
"bisa aja kamu kalau ngomong" jawab Anisa yang di balas dengan senyum tulusnya.
Tia berjalan keluar dari ruangan itu dan kembali bekerja keruangannya, sambil marah-marah gak jelas.
"awas kamu ya mbak, suatu saat pasti aku bakalan memiliki mas Hendra seutuhnya" ucap Tia kesal
Sementara itu, di ruangan Hendra dan Anisa sedang membahas Tia, yang tiba-tiba ada di kantor tempat suaminya bekerja.
"mas, sejak kapan Tia sudah bekerja di sini?"
"baru seminggu yang lalu sayang, kenapa?"
"gapapa mas, berarti dia jadi asisten baru kamu sekarang?"
"iya sayang, seminggu yang lalu Tia menghubungi mas, dan menanyakan lowongan pekerjaan di tempat mas bekerja. Dan kebetulan mas lagi membutuhkan sekertaris baru, karena sekertaris mas yang lama minta cuti untuk melahirkan" ucap Hendra menjelaskan kepada Anisa
"ya udah deh mas terima aja, karena Tia juga anak yang pandai di bidang ini" lanjut Hendra.
"oh bagus deh kalau begitu mas, jadi aku gak perlu khawatir kalau mas bekerja sama dia" ucap Anisa, yang dia tidak tahu kalau Tia itu adalah musuh dalam selimut.
"mmm kalau begitu, aku pamit pulang dulu ya mas,gak enak soalnya kalau aku berlama-lama disini".
"iya sayang,oh ya nanti malam mas lembur ya. Kamu tidak usah menunggu dengan tidur di sofa ruang tamu lagi " ucap Hendra kepada Anisa
"oke deh, kalau begitu aku pamit, assalamualaikum" Anisa pamit dan bersalaman mencium tangan sangsuami dengan takzim.
"wa'alaikum salam" ucap Hendra menjawab salam dari Anisa, setelah Anisa keluar dan pergi dari ruangan Hendra. Kemudian Tia pun melangkah masuk menemui Hendra.
"bisa gak sih, kamu tidak usah bermesraan di depan aku mas" ucap Tia marah dan menyilangkan kedua tangannya di dada.
"ya gimana, Dia itu istri mas Tia, ya wajarlah kalau Anisa bersikap seperti itu ke mas" jawab Hendra yang kini berjalan dan merangkul pundak Tia.
"tapi aku gak suka mas" Tia berucap sambil mengerucutkan bibirnya, sehingga Hendra nampak gemas melihatnya.
"terus kamu sukanya apa sayang" ucap Hendra sambil menggoda Tia
"ya aku sukanya sama kamu lah" jawab Tia yang kini memeluk tubuh Hendra dengan manja.
"ya udah bagaimana nanti malam kita dinner romantis, anggap saja ini adalah permintaan maaf mas ke kamu, bagaimana?"
"oke deh kalau begitu, tapi bagaimana dengan mbak Anisa, apakah dia tidak curiga kalau mas ngajak aku dinner?" ucap Tia, karena dia takut kalau ketahuan lagi sama Anisa, seperti kejadian tadi pagi.
"tenang sayang,mas sudah memberitahu kepada Anisa,bahwa nanti malam mas akan lembur".
"aah pintar banget sih kamu mas?" ucap Tia nampak sumringah
"apa sih yang enggak buat kamu " ucap Hendra sambil mencium bibir ranum Tia, mereka tampak menikmati dan melupakan bahwa mereka sedang berada di kantor.
*****
setelah mengunjungi tempat suaminya bekerja, Anisa mampir di sebuah minimarket. Bahwa setelah Anisa mengembalikan ponsel milik suaminya, Anisa akan membeli kebutuhan bulanan yang sudah habis di dalam kulkas. Setelah selesai berbelanja Anisa pun menaiki sepeda motor miliknya dan mau meninggalkan minimarket tersebut, tiba-tiba.
"maaf mbak, berhenti dulu" ucap seseorang yang berada di belakangnya.
"ada apa ya mas?" tanya Anisa
"nah gadis ini saja yang menggantikan Nayla sebagai pengantin wanitanya" ujar salah satu asisten pribadinya Julian. Rania sedikit terhenyak ketika dirinya di tunjuk untuk menggantikan pengantin wanita yang kabur meninggalkan acara tersebut. tanpa pikir panjang Cecilia yang sebagai asisten pribadinya Julian pun menarik lengan Rania dan meriasnya wajahnya dengan cantik. akankah Rania bahagia dengan pernikahan dadakan tersebut? mari kita simak ceritanya ya ,😊
Megan dipaksa menggantikan kakak tirinya untuk menikah dengan seorang pria yang tanpa uang. Mengingat bahwa suaminya hanyalah seorang pria miskin, dia pikir dia harus menjalani sisa hidupnya dengan rendah hati. Dia tidak tahu bahwa suaminya, Zayden Wilgunadi, sebenarnya adalah taipan bisnis yang paling berkuasa dan misterius di kota. Begitu dia mendengar desas-desus tentang hal ini, Meagan berlari ke apartemen sewaannya dan melemparkan diri ke dalam pelukan suaminya. "Mereka semua bilang kamu adalah Tuan Fabrizio yang berkuasa. Apakah itu benar?" Sang pria membelai rambutnya dengan lembut. "Orang-orang hanya berbicara omong kosong. Pria itu hanya memiliki penampilan yang mirip denganku." Megan menggerutu, "Tapi pria itu brengsek! Dia bahkan memanggilku istrinya! Sayang, kamu harus memberinya pelajaran!" Keesokan harinya, Tuan Fabrizio muncul di perusahaannya dengan memar-memar di wajahnya. Semua orang tercengang. Apa yang telah terjadi pada CEO mereka? Sang CEO tersenyum. "Istriku yang memerintahkannya, aku tidak punya pilihan lain selain mematuhinya."
Kedua orang yang memegangi ku tak mau tinggal diam saja. Mereka ingin ikut pula mencicipi kemolekan dan kehangatan tubuhku. Pak Karmin berpindah posisi, tadinya hendak menjamah leher namun ia sedikit turun ke bawah menuju bagian dadaku. Pak Darmaji sambil memegangi kedua tanganku. Mendekatkan wajahnya tepat di depan hidungku. Tanpa rasa jijik mencium bibir yang telah basah oleh liur temannya. Melakukan aksi yang hampir sama di lakukan oleh pak Karmin yaitu melumat bibir, namun ia tak sekedar menciumi saja. Mulutnya memaksaku untuk menjulurkan lidah, lalu ia memagut dan menghisapnya kuat-kuat. "Hhss aahh." Hisapannya begitu kuat, membuat lidah ku kelu. Wajahnya semakin terbenam menciumi leher jenjangku. Beberapa kecupan dan sesekali menghisap sampai menggigit kecil permukaan leher. Hingga berbekas meninggalkan beberapa tanda merah di leher. Tanganku telentang di atas kepala memamerkan bagian ketiak putih mulus tanpa sehelai bulu. Aku sering merawat dan mencukur habis bulu ketiak ku seminggu sekali. Ia menempelkan bibirnya di permukaan ketiak, mencium aroma wangi tubuhku yang berasal dari sana. Bulu kudukku sampai berdiri menerima perlakuannya. Lidahnya sudah menjulur di bagian paling putih dan terdapat garis-garis di permukaan ketiak. Lidah itu terasa sangat licin dan hangat. Tanpa ragu ia menjilatinya bergantian di kiri dan kanan. Sesekali kembali menciumi leher, dan balik lagi ke bagian paling putih tersebut. Aku sangat tak tahan merasakan kegelian yang teramat sangat. Teriakan keras yang tadi selalu aku lakukan, kini berganti dengan erangan-erangan kecil yang membuat mereka semakin bergairah mengundang birahiku untuk cepat naik. Pak Karmin yang berpindah posisi, nampak asyik memijat dua gundukan di depannya. Dua gundukan indah itu masih terhalang oleh kaos yang aku kenakan. Tangannya perlahan menyusup ke balik kaos putih. Meraih dua buah bukit kembarnya yang terhimpit oleh bh sempit yang masih ku kenakan. .. Sementara itu pak Arga yang merupakan bos ku, sudah beres dengan kegiatan meeting nya. Ia nampak duduk termenung sembari memainkan bolpoin di tangannya. Pikirannya menerawang pada paras ku. Lebih tepatnya kemolekan dan kehangatan tubuhku. Belum pernah ia mendapati kenikmatan yang sesungguhnya dari istrinya sendiri. Kenikmatan itu justru datang dari orang yang tidak di duga-duga, namun sayangnya orang tersebut hanyalah seorang pembantu di rumahnya. Di pikirannya terlintas bagaimana ia bisa lebih leluasa untuk menggauli pembantunya. Tanpa ada rasa khawatir dan membuat curiga istrinya. "Ah bagaimana kalau aku ambil cuti, terus pergi ke suatu tempat dengan dirinya." Otaknya terus berputar mencari cara agar bisa membawaku pergi bersamanya. Hingga ia terpikirkan suatu cara sebagai solusi dari permasalahannya. "Ha ha, masuk akal juga. Dan pasti istriku takkan menyadarinya." Bergumam dalam hati sembari tersenyum jahat. ... Pak Karmin meremas buah kembar dari balik baju. "Ja.. jangan.. ja. Ngan pak.!" Ucapan terbata-bata keluar dari mulut, sembari merasakan geli di ketiakku. "Ha ha, tenang dek bapak gak bakalan ragu buat ngemut punyamu" tangan sembari memelintir dua ujung mungil di puncak keindahan atas dadaku. "Aaahh, " geli dan sakit yang terasa di ujung buah kembarku di pelintir lalu di tarik oleh jemarinya. Pak Karmin menyingkap baju yang ku kenakan dan melorotkan bh sedikit kebawah. Sayangnya ia tidak bisa melihat bentuk keindahan yang ada di genggaman. Kondisi disini masih gelap, hanya terdengar suara suara yang mereka bicarakan. Tangan kanan meremas dan memelintir bagian kanan, sedang tangan kiri asyik menekan kuat buah ranum dan kenyal lalu memainkan ujungnya dengan lidah lembut yang liar. Mulutnya silih berganti ke bagian kanan kiri memagut dan mengemut ujung kecil mungil berwarna merah muda jika di tempat yang terang. "Aahh aahh ahh," nafasku mulai tersengal memburu. Detak jantungku berdebar kencang. Kenikmatan menjalar ke seluruh tubuh, mendapatkan rangsangan yang mereka lakukan. Tapi itu belum cukup, Pak Doyo lebih beruntung daripada mereka. Ia memegangi kakiku, lidahnya sudah bergerak liar menjelajahi setiap inci paha mulus hingga ke ujung selangkangan putih. Beberapa kali ia mengecup bagian paha dalamku. Juga sesekali menghisapnya kadang menggigit. Lidahnya sangat bersemangat menelisik menjilati organ kewanitaanku yang masih tertutup celana pendek yang ia naikkan ke atas hingga selangkangan. Ujung lidahnya terasa licin dan basah begitu mengenai permukaan kulit dan bulu halusku, yang tumbuhnya masih jarang di atas bibir kewanitaan. Lidahnya tak terasa terganggu oleh bulu-bulu hitam halus yang sebagian mengintip dari celah cd yang ku kenakan. "Aahh,, eemmhh.. " aku sampai bergidik memejam keenakan merasakan sensasi sentuhan lidah di berbagai area sensitif. Terutama lidah pak Doyo yang mulai berani melorotkan celana pendek, beserta dalaman nya. Kini lidah itu menari-nari di ujung kacang kecil yang menguntit dari dalam. "Eemmhh,, aahh" aku meracau kecil. Tubuhku men
Tinggal di sebuah kampung pedesaan di daerah Cianjur, JawaBarat. Membuat dia masih polos karena jarang bergaul dengan teman sebayanya, dari sebelum menikah sampai sekarang sudah menikah mempunyai seorang suami pun Sita masih tidak suka bergaul dan bersosialisasi dengan teman atau ibu-ibu di kampungnya. Sita keluar rumah hanya sebatas belanja, ataupun mengikuti kajian di Madrasah dekat rumahnya setiap hari Jum'at dan Minggu. Dia menikahpun hasil dari perjodohan kedua orangtuanya. Akibat kepolosannya itu, suaminya Danu sering mengeluhkan sikap istrinya itu yang pasif ketika berhubungan badan dengannya. Namun Sita tidak tahu harus bagaimana karena memang dia sangat amat teramat polos, mengenai pergaulan anak muda zaman sekarang saja dia tidak tahu menahu, apalagi tentang masalah sex yang di kehidupannya tidak pernah diajarkan sex education. Mungkin itu juga penyebab Sita dan Danu belum dikaruniai seorang anak, karena tidak menikmati sex.
Untuk membayar hutang, dia menggantikan pengantin wanita dan menikahi pria itu, iblis yang ditakuti dan dihormati semua orang. Sang wanita putus asa dan kehabisan pilihan. Sang pria kejam dan tidak sabaran. Pria itu mencicipi manisnya sang wanita, dan secara bertahap tunduk pada nafsu adiktif. Sebelum dia menyadarinya, dia sudah tidak dapat melepaskan diri dari wanita tersebut. Nafsu memicu kisah mereka, tetapi bagaimana cinta bersyarat ini akan berlanjut?
Zara adalah wanita dengan pesona luar biasa yang menyimpan hasrat membara di balik kecantikannya. Sebagai istri yang terperangkap dalam gelora gairah yang tak tertahankan, Zara terseret ke dalam pusaran hubungan terlarang yang menggoda dan penuh rahasia. Dimulai dengan Pak Haris, bos suaminya yang memikat, kemudian berlanjut ke Dr. Zein yang berkarisma. Setiap perselingkuhan menambah bara dalam kehidupan Zara yang sudah menyala dengan keinginan. Pertemuan-pertemuan memabukkan ini membawa Zara ke dalam dunia di mana batas moral menjadi kabur dan kesetiaan hanya sekadar kata tanpa makna. Ketegangan antara kehidupannya yang tersembunyi dan perasaan bersalah yang menghantuinya membuat Zara merenung tentang harga yang harus dibayar untuk memenuhi hasratnya yang tak terbendung. Akankah Zara mampu menguasai dorongan naluriahnya, atau akankah dia terus terjerat dalam jaring keinginan yang bisa menghancurkan segalanya?
BERISI ADEGAN HOT++ Seorang duda sekaligus seorang guru, demi menyalurkan hasratnya pak Bowo merayu murid-muridnya yang cantik dan menurutnya menggoda, untuk bisa menjadi budak seksual. Jangan lama-lama lagi. BACA SAMPAI SELESAI!!