/0/14101/coverbig.jpg?v=20230821151021)
Angeline adalah seorang pekerja keras, ia baru saja dipecat dari tempat kerjanya karena fitnah rekan kerjanya. Angeline yang harus menjadi tulang punggung keluarganya berusaha mencari pekerjaan apa pun yang bisa menghasilkan. Hingga akhirnya ia bertemu dengan Bryan yang menawarkan sebuah pekerjaan dengan bayaran yang sangat tinggi. Bryan adalah seorang presdir perusahaan ternama. Dirinya yang sebagai keturunan terakhir dituntut untuk segera menikah agar bisa meneruskan keturunan. Dijodohkan dengan kenalan ibu tirinya, membuat Bryan enggan melakukannya karena tau niat dibalik sikap sang ibu tiri. Bryan pun bertemu dengan Angeline dan menawarkan pekerjaan untuk menyewakan rahimnya dan melahirkan keturunannya. Apakah Angeline bersedia untuk menyewakan rahimnya dan melahirkan anak dari Bryan? Akan kah benih-benih cinta tumbuh di antara keduanya dan menjadikan pernikahan mereka sebagai pernikahan yang sah?
Langkah kaki seorang pria memasuki sebuah restoran bintang tujuh. Restoran mewah dengan pelayanan bak istana. Pria tampan yang hendak memasuki usia empat puluh tahun itu mencuri perhatian para pelanggan yang berada di sana.
Tubuhnya yang tegap dengan porposi yang sempurna. Hidung mancung, bibir tipis dengan sedikit bulu halus memenuhi dagu dan sekitar lehernya. Menambah maskulin yang ia tampilkan. Rambut hitam yang tertata rapih, Bryan duduk di salah satu meja yang sudah direservasi sebelumnya.
"Kau datang terlambat."
Terdengar suara seorang wanita yang tak jauh berbeda usianya dengannya. Ibu tiri yang terpaut hanya lima tahun darinya. Wanita bernama Jennifer Rose itu baru saja menerima status janda karena kematian suaminya, alias ayah Bryan seminggu yang lalu. Tepat di sampingnya seorang wanita muda yang terus menatap Bryan tanpa kedip sejak kedatangannya.
"Aku sibuk, kau tau? Mengurus perusahaan yang ditinggal oleh Papa sangat membuatku lelah," ucap Bryan terdengar sinis. Terlihat ia sama sekali tidak menyukai ibu tirinya itu yang sudah menikahi ayahnya selama lima tahun.
Nyonya Rose mendelik kesal, ia pun sama tak sukanya dengan Bryan. Namun, status di antara keduanya membuat Nyonya Rose memendam amarahnya itu.
"Kau tau, usiamu sudah tak lagi muda. Dan aku pun sangat tidak mungkin melahirkan adik untukmu.
Terlebih semenjak kepergian ayahmu, aku sangat kesepian," ucap Nyonya Rose dengan nada dibuat sangat manis.
Bryan menyunggingkan bibirnya, ia tahu ucapan ibu tirinya itu hanyalah sebuah kebohongan yang sengaja ia buat.
"Dan aku sama sekali tidak mengharapkan seorang adik darimu."
"Kau selalu bersikap tidak sopan padaku."
"Haruskah?"
Nyonya Rose kembali menahan napas, ia tau belum saatnya untuk marah pada anak tirinya itu. Ia pun melebarkan senyumnya dan menatap ke arah gadis di sampingnya.
"Kenalkan, dia Lucy Mariel. Lulusan S2 di London jurusan hukum. Dan saat ini sedang membangun perusahaan firmanya sendiri."
"Hai, salam kenal. Aku Lucy, aku ... sangat menyukaimu sejak pertama kali kita bertemu," ucap Lucy tanpa sungkan.
"Apa ... kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Bryan heran.
"Ya, saat peringatan ulang tahun perusahaanmu yang ke lima puluh tahun. Kita bahkan sempat berbincang sebentar," ucap Lucy tersenyum malu-malu.
"Ahh, begitu rupanya. Lalu?"
"Aku berencana untuk membuat kalian tunangan –ah bukan tapi membuat pesta tunangan kalian berdua lalu pesta pernikahan yang meriah pastinya."
"Apa?"
"Kau tau Bryan, kita tidak pernah tau akan hidup sampai kapan bukan? Karena itu, kau harus meneruskan garis keturunan papamu. Aku tidak bisa memberikan adik untukmu, jadi kenapa tidak kau yang memberikan aku seorang cucu? Meski pun aku terlalu muda untuk menjadi seorang nenek. Tapi, akan aku pastikan untuk menjadi nenek yang penyayang untuk anakmu," tutur Nyonya Rose dengan senyuman penuh kemenangan.
Nyonya Rose tau jika Bryan sama sekali tidak bisa menolak pertunangan yang akan ia lakukan. Bryan tak punya alasan, karena ia pun tak memiliki pacar. Terlebih banyak gosip yang beredar bahwa Bryan sama sekali tidak tertarik dengan seorang wanita.
Karena itu, ini menjadi peluang yang sangat besar untuk menguasai ahli waris yang akan Bryan lahirkan. Dari gadis yang sebenarnya masih satu kerabat dengan Nyonya Rose. Akan ia pastikan semua harta kekayaan suaminya itu jatuh kepada tangannya. Bryan hanya terdiam dengan meminum wine yang sudah tersaji di atas meja. Tanpa kata, malam itu pun berlangsung dengan damai dan kemenangan Nyonya Rose.
Seorang wanita berambut panjang berlarian dengan penuh kekuatan. Sepatu kets yang sudah kusam dan tak layak pakai membungkus kaki mungilnya. Dalam pelariannya, Angeline terus melihat jam di tangannya dan terus berlari memasuki pusat pembelanjaan yang sedang ramai.
Satu tangannya membawa sekantong paper bag yang berisi sebuah gaun mahal yang ia dapatkan dari salah satu butik ternama. Angeline tak perduli dengan pandangan orang-orang yang terganggu akan kehadirannya yang terlihat rusuh dan tak mau mengalah.
Wajahnya sudah penuh dengan bulir keringat, tapi Angeline tak kunjung berhenti. Hingga di salah satu tempat pertunjukkan terlihat beberapa orang yang sedang menunggu dengan gelisah. Angeline menambah kekuatannya dan menghampiri orang tersebut.
"Kenapa lama sekali? Apa kau tau acaranya akan mulai sebentar lagi!" omel wanita itu yang memakai jasa Angeline untuk mengambilkan gaunnya tepat sepuluh menit sebelum acaranya dimulai.
"Aku ... sudah belari secepat mungkin. Kalau kau, memintaku mengambil gaunmu lima menit lebih awal mungkin aku bisa datang lebih cepat," ucap Angeline dengan napas yang tersenggal.
"Aku gak perduli! Aku sudah bayar pakai ewallet yaa," ucapnya dan masuk tanpa mengucapkan terimakasih.
Angeline pun mengecek ponselnya dan tersenyum karena pembayarannya sudah masuk. Ia pun berjalan lunglai menuju kursi taman tak jauh dari tempatnya berada. Ia mengeluarkan sebotol air meneral dan meminumnya langsung habis dalam sekali teguk.
Angeline menatap orang-orang yang datang ke tempatnya berada. Memakai gaun yang cantik dan riasan yang cukup menor. Di beberapa sisi terdapat banner pemberitahuan tentang pertunjukan fanmeeting salah satu boyband Korea yang datang ke sana.
"Kenapa ... wajah mereka sama semua?" tanya Angeline yang sama sekali tidak tau dunia hiburan karena sibuk bekerja sejak ia sekolah.
Sudah tiga bulan Angeline bekerja serabutan semenjak dirinya dipecat dari tempatnya bekerja dulu. Salah satu rekan kerjanya memfitnah Angeline hingga dirinya dipecat tanpa pesangon oleh bosnya.
Hal ini membuat Angeline yang menjadi seorang tulang punggung harus bekerja siang malam demi memenuhi kebutuhan keluarganya dan membayar biaya rumah sakit sang ibu yang menderita gagal ginjal dan mengharuskan cuci darah seminggu sekali.
Ditambah seorang adik yang masih sekolah di bangku kelas tiga SMA. Angeline bersedia bekerja apa saja asalkan mendapatkan penghasilan yang sepadan. Bahkan ia pernah menjadi badut di carnaval seharian.
Ponsel Angeline berdering, ia pun melihatnya dan sebuah pesanan masuk.
"Supir pengganti?" gumam Angeline sembari bangkit dari tempatnya duduk. Tak berapa lama, Angeline tiba di parkiran restoran mewah. Seorang supir menghampiri Angeline yang terlihat tampak pucat.
"Aku harus pergi dan tidak bisa mengantar tuanku, apa kau bisa mengantarnya sampai rumah?" ucap supir tersebut.
"Tentu saja, aku punya sim A."
"Baiklah, aku sudah membayarmu diawal. Jadi, pastikan untuk mengantarnya dengan selamat."
Satu jam menunggu di dalam mobil, seorang pria datang mendekat dan mengetuk jendela mobil. Angeline langsung keluar dan dengan sigap membukakan pintu belakang.
"Siapa kau?" tanya Bryan yang rupanya bos dari supir yang digantikan oleh Angeline.
"Halo, aku supir pengganti yang akan mengantarkan Anda sampai rumah. Silahkan masuk," ucap Angeline dengan suara yang lemah.
Bryan memandangnya dengan tatapan tidak suka, terlebih wajah Angeline yang tampak pucat membuat Bryan ragu.
"Pulanglah, biar aku yang membawa mobilnya," usir Bryan dan menutup pintu yang dibukakan oleh Angeline.
Angeline terkejut dan terdiam tanpa bergerak sedikit pun.
Evelyn, seorang desainer muda berbakat, terjebak dalam mimpinya yang terhambat oleh keterbatasan modal. Di tengah pameran desain bergengsi di New York, takdir mempertemukannya dengan Alexander, seorang miliarder muda yang keren dan ambisius. Tawaran Alexander untuk membantu membuka jalan Evelyn masuk ke dunia fashion. Keraguan bercampur rasa penasaran menyelimuti Evelyn. Di balik kesuksesan Alexander, ada sisi humoris dan penyayang yang meluluhkan hatinya. Cinta mereka bersemi di tengah perbedaan status dan ambisi. Namun, rintangan tak bisa dihindari. Rasa cemburu dan iri hati mengancam kebahagiaan mereka. Mampukah cinta Evelyn dan Alexander bertahan menghadapi badai?
Angeline adalah seorang pekerja keras, ia baru saja dipecat dari tempat kerjanya karena fitnah rekan kerjanya. Angeline yang harus menjadi tulang punggung keluarganya berusaha mencari pekerjaan apa pun yang bisa menghasilkan. Hingga akhirnya ia bertemu dengan Bryan yang menawarkan sebuah pekerjaan dengan bayaran yang sangat tinggi. Bryan adalah seorang presdir perusahaan ternama. Dirinya yang sebagai keturunan terakhir dituntut untuk segera menikah agar bisa meneruskan keturunan. Dijodohkan dengan kenalan ibu tirinya, membuat Bryan enggan melakukannya karena tau niat dibalik sikap sang ibu tiri. Bryan pun bertemu dengan Angeline dan menawarkan pekerjaan untuk menyewakan rahimnya dan melahirkan keturunannya. Apakah Angeline bersedia untuk menyewakan rahimnya dan melahirkan anak dari Bryan? Akan kah benih-benih cinta tumbuh di antara keduanya dan menjadikan pernikahan mereka sebagai pernikahan yang sah?
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.
Warning! Banyak adegan dewasa 21+++ Khusus untuk orang dewasa, bocil dilarang buka!
Aku, Sonia, seorang wanita berusia 23 tahun, terjebak dalam masalah keuangan yang parah akibat hutang pengobatan anakku yang mengidap Thalassemia dan harus menjalani perawatan medis yang sangat mahal dan berkelanjutan. Hidupku yang penuh kesulitan berubah drastis ketika aku bekerja dengan Mr. Wei, seorang CEO sukses berusia 45 tahun. Di tengah kemelut keuangan dan tekanan emosional, aku menemukan pelarian dalam pelukan Mr. Wei. Kehangatan dan dukungan yang dia berikan membuatku merasa dihargai dan dicintai, sesuatu yang telah lama hilang dalam pernikahanku. Namun, kebahagiaan kami tidak lepas dari konflik; suamiku mulai curiga dan berbagai rintangan muncul, menguji keteguhan hati kami. Cerita ini menggambarkan dinamika cinta yang penuh gairah dan sakit hati, pengkhianatan yang menyakitkan, serta pencarian jati diri dan pengampunan. Dengan latar belakang kehidupan kami yang kontras, aku dan Mr. Wei harus menghadapi pilihan-pilihan sulit dan mempertanyakan nilai-nilai yang kami anut. Akankah cinta kami mampu mengatasi semua rintangan? atau akankah kami terperangkap dalam lingkaran drama dan penderitaan?
||Mafia Love Story|| Dewasa|| BDSM Story Angela adalah gadis yang tidak diinginkan oleh semua orang. Buangan. Buruk rupa. Hancur. Tidak layak untuk mendapatkan kasih sayang dan cinta. Ataupun harapan akan kebahagiaan. Hidupnya tidak pernah menjadi miliknya. Hingga suatu hari, ia dipaksa untuk menggantikan kakak tirinya menikahi seorang pria. Pria yang tidak pernah dikenalnya. Pria yang tidak pernah di temui atau dilihatnya. Pria yang dikenal kejam, buas, possesif... Ketua mafia LaRocca. Dimitri LaRocca.
Nafas Dokter Mirza kian memburu saat aku mulai memainkan bagian bawah. Ya, aku sudah berhasil melepaskan rok sekalian dengan celana dalam yang juga berwarna hitam itu. Aku sedikit tak menyangka dengan bentuk vaginanya. Tembem dan dipenuhi bulu yang cukup lebat, meski tertata rapi. Seringkali aku berhasil membuat istriku orgasme dengan keahlihanku memainkan vaginanya. Semoga saja ini juga berhasil pada Dokter Mirza. Vagina ini basah sekali. Aku memainkan lidahku dengan hati-hati, mencari di mana letak klitorisnya. Karena bentuknya tadi, aku cukup kesulitan. Dan, ah. Aku berhasil. Ia mengerang saat kusentuh bagian itu. "Ahhhh..." Suara erangan yang cukup panjang. Ia mulai membekap kepalaku makin dalam. Parahnya, aku akan kesulitan bernafas dengan posisi seperti ini. Kalau ini kuhentikan atau mengubah posisi akan mengganggu kenikmatan yang Ia dapatkan. Maka pilihannya adalah segera selesaikan. Kupacu kecepatan lidahku dalam memainkan klitorisnya. Jilat ke atas, sapu ke bawah, lalu putar. Dan aku mulai memainkan jari-jariku untuk mengerjai vaginanya. Cara ini cukup efektif. Ia makin meronta, bukan mendesah lagi. "Mas Bayuu, oh,"
Sepatah Kata, Jangan pernah bengong dan tertegun-tegun jika belum selesai membaca kisah yang sangat AGAK LAEN dan super unik dalam novel ini. Mungkin banyak yang tidak terpcaya jika cerita ini lebih dari 58,83% merupakan KISAH NYATA, 24,49% Modifikasi Alur dan 16,68% tambahan halu sebagai variasi semata. Buktikan saja keunikan kisah dalam novel ini. Jangan mengatakan gak masuk akal jika belum tahu bahwa hal itu bisa terjadi kapan dan dimanapun juga