/0/10919/coverbig.jpg?v=b951d35476e971d09eb6f17859596274)
Megan dipaksa menggantikan kakak tirinya untuk menikah dengan seorang pria yang tanpa uang. Mengingat bahwa suaminya hanyalah seorang pria miskin, dia pikir dia harus menjalani sisa hidupnya dengan rendah hati. Dia tidak tahu bahwa suaminya, Zayden Wilgunadi, sebenarnya adalah taipan bisnis yang paling berkuasa dan misterius di kota. Begitu dia mendengar desas-desus tentang hal ini, Meagan berlari ke apartemen sewaannya dan melemparkan diri ke dalam pelukan suaminya. "Mereka semua bilang kamu adalah Tuan Fabrizio yang berkuasa. Apakah itu benar?" Sang pria membelai rambutnya dengan lembut. "Orang-orang hanya berbicara omong kosong. Pria itu hanya memiliki penampilan yang mirip denganku." Megan menggerutu, "Tapi pria itu brengsek! Dia bahkan memanggilku istrinya! Sayang, kamu harus memberinya pelajaran!" Keesokan harinya, Tuan Fabrizio muncul di perusahaannya dengan memar-memar di wajahnya. Semua orang tercengang. Apa yang telah terjadi pada CEO mereka? Sang CEO tersenyum. "Istriku yang memerintahkannya, aku tidak punya pilihan lain selain mematuhinya."
"Sekarang sudah larut malam, tidurlah."
Suara pria yang dalam dan memesona itu tiba-tiba bergema sehingga menyadarkan Megan Axelle dari lamunannya. Ketika mendongak, matanya bertemu dengan mata suaminya yang dalam dan penuh emosi yang tidak bisa dibacanya.
Megan menarik ujung gaunnya dengan gugup, jantungnya berdetak semakin cepat.
Sejak memasuki ruangan ini, dia duduk di tepi tempat tidur dan tidak banyak bergerak. Karena mempertahankan postur ini untuk waktu yang lama, punggungnya menjadi kaku. Dia bahkan belum melepas gaun pengantinnya. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan atau harapkan.
Baru setelah pria itu keluar dari kamar mandi, dia sadar bahwa mereka akan menghabiskan malam pertama mereka sebagai pasangan suami istri. Malam ini tidak ditakdirkan untuk menjadi malam yang biasa.
Ketika memikirkan hal ini, seluruh tubuhnya gemetar. Dia bahkan tidak memiliki kesempatan untuk mengenal suaminya dengan baik. Bagaimanapun, dia hanyalah seorang pengganti wanita lain.
Sebagai anak haram dari keluarga kaya, dia dipaksa menggantikan kakak tirinya untuk menikah dengan pria miskin ini demi menyelesaikan pertunangan yang telah diatur oleh para tetua dari kedua keluarga.
Dia akan memperoleh mahar yang cukup besar dari pernikahan ini. Dengan uang itu, dia bisa melunasi biaya pengobatan ibunya dan adiknya bisa melanjutkan sekolah, sehingga seluruh keluarganya bisa hidup sejahtera. Seluruh beban ini diletakkan di pundaknya.
Karena menyadari bahwa hidupnya kini telah berubah, Megan menarik napas dalam-dalam dan berjalan menuju kamar mandi dengan tubuh gemetar sambil berkata, "Aku ... aku juga akan mandi ...."
Mendengar kata-kata ini, mata pria itu sedikit melebar.
Megan buru-buru masuk ke kamar mandi. Saat hendak mengunci pintu, dia baru menemukan bahwa pintu kayu yang lusuh tersebut tidak memiliki kunci. Dia pun menelan ludah. Meskipun kehidupannya sebelumnya tidak mudah, itu tidak seburuk ini.
Tidak lama kemudian, air mata menggenang di matanya. Dia ingin menangis dan menumpahkan kekesalannya, tetapi, dia hanya bisa berdiri di kamar mandi untuk sejenak dan tidak berani melepas bajunya.
Pria di luar sepertinya mengerti apa yang sedang dipikirkannya, jadi dia berkata dengan suara yang dalam, "Aku akan keluar untuk merokok, tenang saja."
Megan tampak sedikit lega. Untuk memeriksa apakah pria itu benar-benar keluar, dia bersandar di pintu dan mendengarkan dengan saksama. Langkah kaki pria itu berangsur-angsur menjauh dan terdengar suara pintu berderit saat ditutup. Setelah itu, dia tidak mendengar apa-apa lagi dari balik pintu.
Sehari sebelum pernikahan mereka, angin topan yang ganas menyapu seisi kota. Beberapa papan reklame berukuran besar terseret dan pohon-pohon besar yang tumbang terlihat di mana-mana. Terlepas dari semua kesulitan ini, pernikahan Megan tetap berlangsung.
Tidak ada mobil pernikahan yang indah untuk menjemputnya. Oleh karena itu, dia harus berjalan cukup jauh hanya untuk menaiki minibus yang tidak mencolok untuk mengantarnya pergi ke desa ini. Jalan berlumpur menodai sepatu dan gaun pengantinnya sehingga semuanya terlihat sangat berantakan.
Beberapa tetua yang percaya pada takhayul mengatakan bahwa menikah dalam kondisi seperti itu hanya akan memberikan masa depan yang menyedihkan. Akan tetapi, Megan sudah lama tidak memedulikan kebahagiaannya sendiri. Jadi, apa pun yang terjadi di masa depan, dia pikir baginya itu sama saja.
Setelah selesai mandi, dia berjalan keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambut. Tampaknya suaminya belum kembali dari merokok di luar.
Saat melihat sekeliling rumah yang hanya terdapat dua kamar, dia menemukan ada beberapa tempat yang bocor. Meskipun agak bobrok, rumah ini akan terlihat lebih baik setelah diperbaiki dan dibersihkan. Akhirnya, Megan bisa tersenyum tipis. Dia memutuskan untuk merapikan kamar sebelum suaminya kembali.
Akan tetapi, saat dia sedang berlutut di atas seprai untuk merapikan tempat tidur, pria itu tiba-tiba muncul.
Saking terkejutnya, dia lupa bahwa dirinya hanya mengenakan handuk mandi. Dengan gerakannya yang tiba-tiba saat berbalik, dia tidak menyadari bahwa handuk itu sudah merosot ke bawah. Karena merasa sedikit kedinginan, Megan menjerit dan segera menutupi dadanya dengan tangan setelah menyadari apa yang baru saja terjadi.
Akan tetapi, sebelum dia bisa menutupi dirinya, pria itu sudah melihat tubuh telanjangnya dengan jelas.
Karena panik, Megan menarik selimut di tempat tidur untuk menutupi tubuhnya. Saking malunya, wajahnya memerah.
Tidak dapat melupakan pemandangan yang baru saja dilihatnya, pria itu menelan ludah dan sorot matanya menjadi lebih dalam dan rumit. Kali ini, dia berjalan secara perlahan ke sampingnya dan berbicara dengan suara rendah dan serak yang entah bagaimana menyiratkan sedikit keintiman. "Ini sudah larut, ayo tidur."
Sebelumnya, pernyataannya terdengar seperti saran belaka, tetapi kali ini, seolah-olah menjadi suatu keharusan.
Jantung Megan berdebar sangat kencang sampai-sampai serasa hampir melompat keluar dari rongganya. Dengan mata terpejam, tiba-tiba dia merasakan sebuah lengan melingkari pinggangnya. Perlahan dan pasti, dia jatuh ke pelukan pria itu saat punggungnya ditekan ke dada pria itu.
Kupejamkan mataku, dan kukecup bibirnya dengan lembut, dia menyambutnya. Bibir kami saling terpaut, saling mengecup. Pelan dan lembut, aku tidak ingin terburu-buru. Sejenak hatiku berkecamuk, shit! She got a boyfriend! Tapi sepertinya pikiranku mulai buyar, semakin larut dalam ciuman ini, malah dalam pikiranku, hanya ada Nita. My logic kick in, ku hentikan ciuman itu, kutarik bibirku mejauh darinya. Mata Nita terpejam, menikmati setiap detik ciuman kami, bibir merahnya begitu menggoda, begitu indah. Fu*k the logic, kusambar lagi bibir yang terpampang di depanku itu. Kejadian ini jelas akan mengubah hubungan kami, yang seharusnya hanya sebatas kerjaan, menjadi lebih dari kerjaan, sebatas teman dan lebih dari teman.
Cerita ini hanya fiksi belaka. Karanga author Semata. Dan yang paling penting, BUKAN UNTUK ANAK2. HANYA UNTUK DEWASA. Cinta memang tak pandang tempat. Itulah yang sedang Clara rasakan. Ia jatuh cinta dengan ayah tirinya sendiri bernama Mark. Mark adalah bule yang ibunya kenal saat ibunya sedang dinas ke Amerika. Dan sekarang, ia justru ingin merebut Mark dari ibunya. Gila? Tentu saja. Anak mana yang mau merebut suami ibunya sendiri. Tapi itulah yang sekarang ia lakukan. Seperti gayung bersambut, Niat Clara yang ingin mendekati Mark diterima baik oleh pria tersebut, apalagi Clara juga bisa memuaskan urusan ranjang Mark. Akankah Clara berhasil menjadikan Mark kekasihnya? Atau lebih dari itu?
Setelah diusir dari rumahnya, Helen mengetahui bahwa dia bukanlah putri kandung keluarganya. Rumor mengatakan bahwa keluarga kandungnya yang miskin lebih menyukai anak laki-laki dan mereka berencana mengambil keuntungan dari kepulangannya. Tanpa diduga, ayah kandungnya adalah seorang miliarder, yang melambungkannya menjadi kaya raya dan menjadikannya anggota keluarga yang paling disayangi. Sementara mereka mengantisipasi kejatuhannya, Helen diam-diam memegang paten desain bernilai miliaran. Dipuji karena kecemerlangannya, dia diundang menjadi mentor di kelompok astronomi nasional, menarik minat para pelamar kaya, menarik perhatian sosok misterius, dan naik ke status legendaris.
Untuk memenuhi keinginan terakhir kakeknya, Sabrina mengadakan pernikahan tergesa-gesa dengan pria yang belum pernah dia temui sebelumnya. Namun, bahkan setelah menjadi suami dan istri di atas kertas, mereka masing-masing menjalani kehidupan yang terpisah, dan tidak pernah bertemu. Setahun kemudian, Sabrina kembali ke Kota Sema, berharap akhirnya bertemu dengan suaminya yang misterius. Yang mengejutkannya, pria itu mengiriminya pesan teks, tiba-tiba meminta cerai tanpa pernah bertemu dengannya secara langsung. Sambil menggertakkan giginya, Sabrina menjawab, "Baiklah. Ayo bercerai!" Setelah itu, Sabrina membuat langkah berani dan bergabung dengan Grup Seja, di mana dia menjadi staf humas yang bekerja langsung untuk CEO perusahaan, Mario. CEO tampan dan penuh teka-teki itu sudah terikat dalam pernikahan, dan dikenal tak tergoyahkan setia pada istrinya. Tanpa sepengetahuan Sabrina, suaminya yang misterius sebenarnya adalah bosnya, dalam identitas alternatifnya! Bertekad untuk fokus pada karirnya, Sabrina sengaja menjaga jarak dari sang CEO, meskipun dia tidak bisa tidak memperhatikan upayanya yang disengaja untuk dekat dengannya. Seiring berjalannya waktu, suaminya yang sulit dipahami berubah pikiran. Pria itu tiba-tiba menolak untuk melanjutkan perceraian. Kapan identitas alternatifnya akan terungkap? Di tengah perpaduan antara penipuan dan cinta yang mendalam, takdir apa yang menanti mereka?
Hanya ada satu pria di hati Regina, dan itu adalah Malvin. Pada tahun kedua pernikahannya dengannya, dia hamil. Kegembiraan Regina tidak mengenal batas. Akan tetapi sebelum dia bisa menyampaikan berita itu pada suaminya, pria itu menyodorinya surat cerai karena ingin menikahi cinta pertamanya. Setelah kecelakaan, Regina terbaring di genangan darahnya sendiri dan memanggil Malvin untuk meminta bantuan. Sayangnya, dia pergi dengan cinta pertamanya di pelukannya. Regina lolos dari kematian dengan tipis. Setelah itu, dia memutuskan untuk mengembalikan hidupnya ke jalurnya. Namanya ada di mana-mana bertahun-tahun kemudian. Malvin menjadi sangat tidak nyaman. Untuk beberapa alasan, dia mulai merindukannya. Hatinya sakit ketika dia melihatnya tersenyum dengan pria lain. Dia melabrak pernikahannya dan berlutut saat Regina berada di altar. Dengan mata merah, dia bertanya, "Aku kira kamu mengatakan cintamu untukku tak terpatahkan? Kenapa kamu menikah dengan orang lain? Kembalilah padaku!"
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?