Warning konten dewasa 21+. Harap bijak dalam memilih bacaan. Eva Avalon petugas elit kepolisian dipilih sebagai ketua tim pemberantasan kejahatan dan ekploitasi seksual. Seiring semakin canggihnya teknologi, modus kejahatan pun semakin beragam. Simak sepak terjang Eva dalam mengungkap setiap kasusnya.
Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat, semakin banyak perangkat dan sistem digital membuat orang semakin mudah melakukan tindakan kejahatan seksual dengan berbagai macam modusnya.
Ditambah dengan penggunaan sosial media yang semakin massif, pencurian dan penyalahgunaan data pribadi juga menjadi semakin mudah dilakukan.
Terlebih lagi karena literasi masyarakat yang masih kurang tentang daya berdigital membuat banyak dari mereka yang rentan menjadi target tindak kejahatan.
Namun sulitnya mendapatkan barang bukti menjadi kendala utama untuk bisa mengejar dan menjerat pelaku ke meja hijau.
Masyarakat pun mendesak kepolisian untuk bertindak meningkatkan pengawasan dan melakukan tindakan pengamanan agar kaum wanita khususnya dapat merasa tenang dalam melakukan aktifitasnya baik di dunia nyata maupun di dunia maya.
Menanggapi hal itu kepolisian pusat membentuk sebuah tim khusus untuk menangani segala tindak kasus kejahatan seksual, pemerkosaan, prostitusi dan sejenisnya. Beranggotakan 4 orang detektif pilihan, mereka menjadi wajah baru kepolisian dalam memerangi setiap bentuk kejahatan seksual.
Nama divisi khusus tersebut adalah Timsus Perjaka (Tim Khusus Pemburu kejahatan dan kekerasan Seksual).
***
Dua Tahun sejak dibentuknya Timsus Perjaka, banyak inovasi dan sistem yang mereka buat untuk mencegah dan mengawasi segala pergerakan di area umum.
Ditambahnya perangkat cctv, dibukanya jalur pengaduan dan perlindungan bagi korban yang seluas-luasnya untuk dapat menjerat pelaku.
Memasuki semester ke dua sejak tahun pertama, hasil kerja mereka mulai terlihat dengan berkurangnya aksi kejahatan sosial di tempat umum.
Namun kejahatan seksual rupanya tidak hanya terjadi melalui kontak fisik. Bahkan seseorang bisa melakukan kejahatan seksual dari tempat yang tidak diketahui.
Di sebuah hotel di tengah kota, Timsus Perjaka sedang melakukan tugasnya...
Seorang agen sedang mengamati sebuah kamar hotel menggunakan teleskop genggam dari atap sebuah bangunan.
"Cek, Levi disini mereka sudah memasuki puncak acaranya, hihi".
Dari dalam kamar seorang wanita tengah bergerak erotis tanpa busana di atas tubuh seorang pria tambun. Wanita itu meliuk dengan kedua payudara yang berguncang hebat sembari memainkan rambutnya.
"Ohhh yeess bitch thats fvcking good" ucap pria itu sembari memainkan kedua payudara gadis tersebut.
Wanita seksi dengan kulit putih yang mulus itu menggerakkan pinggangnya maju dan mundur memanjakan batang kenikmatan yang telah terbenam sepenuhnya di dalam miss Vnya.
Wanita itu pun mengambil botol minuman anggur di atas meja dan meminumnya, lalu menumpahkan minuman itu di atas dadanya membuat pria itu pun bergegas bangkit untuk menjilati tumpahan minuman tersebut.
Di lorong hotel dekat kamar pria tambun itu, seorang agen sedang menyamar sebagai cleaning service, sambil memegang vacum cleaner dia membawa tong sampah dorong di sebelahnya.
"Cek, Jordi disini, kami sudah memasuki lorong dan bersiap di lokasi".
Dan satu agen lainnya bersembunyi di dalam tong sampah dorong tersebut.
"Kiros disini, Aku tidak percaya apa sedang yang kulakukan sekarang".
"Bersabarlah saat ini dia sedang melepas roknya hihi setelah ini giliran kalian". ucap agen Levi dari seberang bangunan.
Wanita di kamar itu bergerak semakin erotis dengan membenamkan kedua payudaranya di wajah pria tambun tersebut. Pria itu tampak begitu menikmati melumat daging lembut yang menggantung di wajahnya.
Dia pun beranjak dan kini berada di atas tubuh wanita itu lalu menghimpitnya sekuat tenaga. Ranjang yang empuk membuat tubuh wanita itu pun memantul dengan kuat oleh tekanan pria tambun tersebut.
"Cek hei Levi, bagaimana keadaan di dalam? Sahut agen Jordi.
Lalu dari ujung lorong hotel tempat agen Jordi berada seorang wanita keluar dari elevator dengan langkah gontai, tampaknya wanita itu sedang mabuk.
Wanita berambut pirang dengan pakaian terusan panjang itu berjalan semakin mendekat dengan agen Jordi.
"Hei hei apa dia sedang mabuk" gumam Jordi dalam hati.
"Apa anda baik baik saja nona?
"Ah aku baik-baik saja terima kasih" jawab wanita itu sambil tertawa kecil.
"Uhhmm tapi sepertinya aku ingin muntah.
Dia pun mendekat ke arah tong sampah yang dibawa agen Jordi dan perlahan membukanya..
"Sial disini panas sekali" Gumam agen Kiros Sambil melirik ke atas karena ada cahaya masuk dari celah pintu tong sampah tersebut.
Disaat bersamaan mereka pun saling bertatapan
"Hei hei AARRGGHH.....teriak agen Jordi dan Kiros bersamaan
Agen Kiros yang menyadari wanita itu akan membuang sesuatu dari mulutnya spontan berdiri dari tong sampah dan menabrak wanita itu, lalu terjatuh ke lantai bersamaan dengan tong sampah tempat ia bersembunyi.
Tanpa sengaja dia menjatuhkan dompet yang memperlihatkan lencana polisi dari balik kemejanya.
"Hei apa yang terjadi, kalian berisik sekali" sahut agen Levi
"Ugghh ada sedikit masalah, bagaimana keadaan di dalam?" Tanya agen Jordi.
Di dalam kamar pria tambun itu mulai menekan tubuh ramping itu dari belakang. Disertai dengan tamparan lembut ke arah pantat gadis tersebut. permainan semakin memanas ketika dia menarik kedua lengan gadis itu dan kembali menekannya dengan kuat.
Wanita itu pun hanya merintih menahan tekanan pria tambun tersebut dengan tubuh yang dipenuhi keringat. Pria itu juga menarik rambut wanita itu dengan tangannya yang lain hingga membuatnya mengangkat dagunya.
Di lorong hotel "Aduhhh kepalaku sakit" Ucap wanita yang setengah mabuk itu setelah berbenturan dengan agen Kiros.
"Aduhh sial kenapa kau muntah disini Menjijikan sekali" Sahut agen Kiros sembari membersihkan pakaiannya..
"Apa kau baik-baik saja nona? Sahut agen Jordi sembari Membantu wanita itu bangkit dari posisinya.
"Aauhh pusing sekali, apa yang sedang kalian lakukan, kenapa kau bersembunyi di dalam tempat sampah ?" Ucap wanita itu
"Hei Levi bagaimana kondisi di dalam? Kenapa kau diam saja, hei...!!" Ucap agen Jordi sambil menjaga volume suaranya.
Di dalam kamar, Wanita itu mulai menjalankan tugasnya sebagai umpan. Dia merebahkan tubuh pria yang tampak kelelahan itu dan mendaratkan payudaranya di wajah pria itu. Perlahan dia mengambil sebuah borgol yang telah disiapkannya di laci meja sebelah ranjang dan memasangkannya pada pria tersebut.
Pria itu dengan beringas mencium dan menjilati dua bongkahan daging yang lembut itu tanpa menghiraukan borgol di tangannya.
Di luar agen Levi hanya terdiam dengan mulut yang terbuka dengan bahagia, rupanya agen Levi juga menikmati pertunjukan itu sehingga dia tidak merespon panggilan dari rekan2nya.
"Ohh hebat dia benar-benar seksi" Gumam agen Levi sambil menggerakkan tangannya maju mundur di area pribadinya di atas bangunan yang gelap itu.
Wanita yang mabuk itu kemudian melihat lencana polisi yang terjatuh di lantai. Kemudian dengan kondisi setengah sadar secara spontan dia berkata dengan nada yang sedikit histeris
"Ya ampun apakah kau polisi, maafkan saya pak polisi, saya tidak sedang mabuk, saya hanya tidak enak badan setelah acara di bawah.. mohon maafkan saya" ucap wanita itu dengan nada panik.
Melihat wanita itu panik agen Jordi dengan spontan menutup mulut wanita itu
"Hei hei tenanglah !!! ssstt sssttt kami bukan polisi, kami tidak akan membawamu" Ucap agen Jordi.
Dari dalam kamar wanita itu kemudian berusaha memasang pasangan borgol yang lain kedua tangannya. Namun ketika dia sedang mengarahkan borgol, pria itu tanpa sengaja mendengar kegaduhan di luar.
"Hah? Apa? polisi? Kau!? Sial rupanya ini semua jebakan".
Secara spontan dia mendorong wanita itu hingga terpental ke lantai
"Sial, seharusnya aku menyadarinya. apa kau pikir rencana kalian akan berhasil huh?"
Pria itu bergegas mengambil handphone dari saku jasnya. Setelah menekan beberapa kali di layar hp dia bergegas memakai celananya dan berlari keluar kamar.
"Hei sepertinya dia mendengar kebisingan kalian, dia baru saja berlari keluar kamar...!!!" Teriak agen Levi.
Di luar kamar agen Jordi dan agen Kiros melihat target keluar dan berlari ke ujung lorong ke arah pintu darurat.
"Uggh sial kita ketahuan "
"Ayo cepat kejar dia"
***
Warning konten pemersatu bangsa area 21+ pilihlah bacaan dengan bijak, tanggung jawab ada pada diri masing2. Penulis hanya berusaha menyajikan bacaan yang ringan dan menghibur. 🙏🏻 Hai saya Aldi 35 tahun yang saat ini bekerja sebagai arsitek dan design consultant. Sebagai persiapan masa pensiun, saya membangun sebuah bangunan kos yang juga sekaligus rumah saya di sebuah lokasi yang sangat bagus. Berisi 30 kamar yang dikhususkan untuk wanita kini semua kamar tersebut sudah penuh oleh penyewa. Saya berhubungan baik dengan semua gadis-gadis penghuni kos, bahkan sangat baik sehingga saya seringkali dengan ikhlas membantu masalah terbesar mereka. Seperti kata petuah jika kau memberi dengan ikhlas maka niscaya kau akan menerima balasannya 10 kali lipat bahkan berlipat-lipat. Mungkin itu yang saya rasakan sejak mereka semua mulai memperhatikan dan memenuhi kebutuhan hidup saya sehari-hari. Termasuk kebutuhan yang tidak bisa saya penuhi sendiri, yaitu kebutuhan di atas ranjang. Ini perjalanan saya, Aldi Reynaldi.
Yahh saat itu tangan kakek sudah berhasil menyelinap kedalam kaosku dan meremas payudaraku. Ini adalah pertama kali payudaraku di pegang dan di remas langsung oleh laki2. Kakek mulai meremas payudaraku dengan cepat dan aku mulai kegelian. “ahhhkkk kek jangannnhh ahh”. Aku hanya diam dan bingung harus berbuat apa. Kakek lalu membisikkan sesuatu di telingaku, “jangan berisik nduk, nanti adikmu bangun” kakek menjilati telingaku dan pipiku. Aku merasakan sangat geli saat telingaku di jilati dan memekku mulai basah. Aku hanya bisa mendesah sambil merasa geli. Kakek yang tau aku kegelian Karena dijilati telinganya, mulai menjilati telingaku dengan buas. Aku: “ahhkkk ampunnn kek, uddaahhhhh.” Kakek tidak memperdulikan desahanku, malah ia meremas dengan keras payudaraku dan menjilati kembali telingaku. Aku sangat kegelian dan seperti ingin pipis dan “crettt creettt” aku merasakan aku pipis dan memekku sangat basah. Aku merasa sangat lemas, dan nafasku terasa berat. Kakek yang merasakan bila aku sudah lemas langsung menurunkan celana pendekku dengan cepat. Aku pun tidak menyadarinya dan tidak bisa menahan celanaku. Aku tersadar celanaku sudah melorot hingga mata kakiku. Dan tiba2 lampu dikamarku menyala dan ternyata...
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Nafas Dokter Mirza kian memburu saat aku mulai memainkan bagian bawah. Ya, aku sudah berhasil melepaskan rok sekalian dengan celana dalam yang juga berwarna hitam itu. Aku sedikit tak menyangka dengan bentuk vaginanya. Tembem dan dipenuhi bulu yang cukup lebat, meski tertata rapi. Seringkali aku berhasil membuat istriku orgasme dengan keahlihanku memainkan vaginanya. Semoga saja ini juga berhasil pada Dokter Mirza. Vagina ini basah sekali. Aku memainkan lidahku dengan hati-hati, mencari di mana letak klitorisnya. Karena bentuknya tadi, aku cukup kesulitan. Dan, ah. Aku berhasil. Ia mengerang saat kusentuh bagian itu. "Ahhhh..." Suara erangan yang cukup panjang. Ia mulai membekap kepalaku makin dalam. Parahnya, aku akan kesulitan bernafas dengan posisi seperti ini. Kalau ini kuhentikan atau mengubah posisi akan mengganggu kenikmatan yang Ia dapatkan. Maka pilihannya adalah segera selesaikan. Kupacu kecepatan lidahku dalam memainkan klitorisnya. Jilat ke atas, sapu ke bawah, lalu putar. Dan aku mulai memainkan jari-jariku untuk mengerjai vaginanya. Cara ini cukup efektif. Ia makin meronta, bukan mendesah lagi. "Mas Bayuu, oh,"
Luna tidak pernah menyangka bahwa cinta pertamanya harus berakhir tragis. Reno, pria yang dia cintai ternyata adalah calon kakak tirinya. Romansa yang baru akan dimulai itu pun seolah pupus dalam sekejap. Kendati begitu, cinta yang menggebu antara Luna dan Reno tak dapat dihentikan begitu saja. Mereka memilih berjalan di atas bara api, meski tau perlahan-lahan terbakar bersama. Jika hubungan terlarang diantara mereka terungkap, akankah mereka bisa terus bersama? Dan bagaimana nasib Luna ketika dia harus merelakan masa depannya karena mengandung buah dari hubungan terlarang mereka?
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.
Wajah Ningsih kusut. Dia telah mengambil keputusan yang mengubah hidup dengan mengandung bayi untuk pria tak dikenal, untuk memenuhi biaya operasi ibunya, tidak menyadari apa yang akan terjadi di masa depan untuknya. Lima tahun telah berlalu dan dia telah menjadi dokter anak terkenal. Saat dia melangkah keluar dari bandara dengan tujuan dan impian besar, takdir menyambutnya dalam wujud seorang anak laki-laki – yang ayahnya tidak lain adalah pria aneh, Charles, yang telah membantu Ningsih menyelamatkan ibunya. Bahkan sebelum Ningsih bisa menelan kebenaran, dia bingung dengan kedatangan tak terduga seorang pria dengan bayi perempuan, yang mengaku sebagai putrinya. Apa yang akan Ningsih lakukan? Apakah ada lebih banyak rahasia dari masa lalunya yang menunggu untuk membawanya dalam perjalanan yang kacau balau?