i
ngar, menandakan jika lift
akan terlihat keluar dari lift. Melangkah dengan waja
n pintu hingga terbuka. Memperlihatkan dua orang
Sapa Kellan seray
ng tengah duduk di sofa, bertanya dengan n
siang,
ia jengah dengan anak tunggalnya itu. Keras kepala dan tid
datang berkunjung, El. Kamu sengaja mela
di lehernya hingga terlepas, lalu melirik ke arah
tarisnya yang kini terlihat i
kan pembicaraan dan mendudukkan diri di sof
awab Citra deng
kspresi wajah tak bersahabatnya. Dia tidak tahu
g ia lontarkan hanya akan masuk telinga kanan lalu kelua
iapkan kencan buta untuk putranya itu, pasti selalu saja berakhir tak sesuai harapan. Citra benar-b
api ujung-ujungnya Sang Ibu akan tetap menyediakan kencan buta untuknya.
n seseorang melintas di benaknya, membuat pria yang
mencondongkan tubuhnya ke depan den
n. Kedua matanya tetap setia terpejam, en
rlu lagi menyiapkan kencan buta
pak matanya. Menatap penuh
Sudah susah-susah Mommy siapkan, ujung-ujungnya yang datang malah Hans." Ucap C
na perintah dari Sahabat sekaligus Bosnya itu, dia tidak akan
sekretaris Kellan saat pria itu memberi perintah. Ia ingin
calon Istriku ke
gah baya itu menaikan sebelah alisnya, lalu mendengus tak
elajang sampai tua, Mommy tidak pedul
ak mau ketemu sama kamu," ucap Citra membuang
ruangan kembali tertutup rapat. Mereka bertata
kini mendudukkan diri di
a bingung, "sialan kenapa lagi?
imu, Sialan." Rutuk Hans melemparkan bantal sofa ke a
aris. Karena jam istirahat masih tersisa tiga puluh meni
rasanya udara seolah berhenti berhembus di sekitarku." Curhat Hans, men
an kekesalan padanya. Memarahinya layaknya seorang Ibu pada Anak
anak itu sih, Hans. Lama-lama Tante ga
i benaknya. Sungguh sangat mengerikan melihat raut kemarahan di wajah wan
n bawa-bawa aku kalau kamu digantung di tiang list
i pacar-pacarnya, dan kini ia tambah pusing men
seperti ini hanya karena tak in
i. Apa dirinya tengah kena karma?
adil dalam membagi kasih s
at pria dengan jas biru tua i
waktu istirahat dan Bos sialannya
Adelian. Aku ingin informasi lengkapnya di mejaku sebelum m
am. Keningnya men
aruh baya yang baru dimakamkan dua hari yang lalu it
el
jah sosok yang dimaksud oleh Sahabatnya, hingga
a Kellan, merasa aneh de
kan?" Hans b
memberi perintah." Jelas
perti itu, ia tidak bisa lagi bertanya d
aku letakkan di
dinding dalam sebuah ruangan besar tela
ng-masing, tapi berbeda dengan pemilik perusahaan itu ya
setelan jas berantakan mulai memasuki ruangan
tangannya ke atas meja tepat saat
engan deru napas tak beraturan. Sedang sosok di k
embali melanjutkan pekerjaannya tanpa berniat mempersi
erbuka dengan tangan terkepal kesal, ingin ra
ucapannya. Mengusap kasar wajahnya dengan bu
satu kekasihmu malam ini, jadi pulanglah."
uk mengerti. Benar kata Sahabatnya, hampir saja dia lup
ns segera berbalik dan berlari keluar dari ruangan itu. Ia haru
n. Sungguh tak mengerti denga
map yang tadi dibawa oleh Hans. Membuka map itu
membaca bait demi bait kata dalam kertas it
Tidak buruk." Ucap K