suki area hutan yang ditumbuhi oleh pepohonan pinus. Dia berhenti, dan meny
dengannya," gumam Alici
tinya sampai ke sini, jadi Alicia melanjutnya langkahnya dengan berjalan, s
menjadi tempat favoritnya di sana. Dia berniat untuk menunggu pria itu pergi, barula
*
atu yang didudukinya tadi. Namun, untuk satu menit belakangan, dia merasa terusik karen
eseorang di depannya. Alicia menyipitkan mata
tertidur, dia tidak tahu apakah yang di
dari bahwa Alicia benar-benar tertidur, dia menggelengkan kepala, kemudia
*
Alicia kecil bertanya pad
ria di sampingnya hanya terdiam. Kemudian wani
at ini. Tidak akan ada orang yang menginginkanmu karena kau bukan g
u gadis kecil i
yanya dengan
alih-alih dia malah tertawa lepas de
am
a ter
ng di depannya yang berwarna putih bersih dengan furnitur mahal, juga
kamarnya tidak ta
an di saat itulah, matanya bertemu dengan sepa
ung kamar, di mana lampu kamar saat
Duduk dengan menyilang kaki dan bersandar pada punggung sofa, memberin
icia merinding oleh bagaimana pria itu menyebut nam
abaikan semua itu sejenak dan
ngan mulut Alicia karena telah bertanya. "Karena di sinilah t
ikap dan suara pria itu benar-benar menegaskan pada Alicia bahwa seharusnya dia tidak mendekat. Seh
ih Alicia setengah merengek deng
a, sedangkan Alicia beringsut mundur. Gadis itu menatap Lu
yeringai. "Kau taku
ngangguk
emakin lebar. "Apa
padahal ruangan ini cukup dingin dan dilengkapi dengan AC, tapi ent
pa k
tap matanya. Dia mengulurkan tangan, bukan untuk menyentuh Alicia melainkan untuk sekedar menakutinya. D
ndekat!" d
sendiri untuknya. Lucius menaiki ranjang dan meraih tangan Alicia sebelum gadis itu
. Alicia berg
ku sedangkan kau tidak tahu ak
mun kedua tangan Lucius me
menangis, bahkan napasnya menjadi tersendat-senda
ebusmu di paman gilamu itu, dan memberimu kehidupan yang layak di desa, sa
ngan susah payah. "A-ak
tly, you don't know, dan aku t
menatap Alicia seolah lelaki itu memendam kebencian yang begitu dalam padanya. Dia meli
au membuatku semakin ingin menyakitimu," gumamnya sebelum
*