ketiga, lucu juga ia harus mengulangi kejadian sepuluh tahu
ir di kampus, pengenalan kampus, pengenalan fasilitas,
ari kedua berjalan
leh hadir dengan memperhatikan protokol
harus menunggu di tepian kolam kecil, bers
rombolan mahasiswi dengan baju
a ikuti langkah gerombolan mahasiswi tadi. Deretan ban
p tepat di barisan bangku
l juga bunga mawar putih mekar. Dua yang mekar berada di kanan kiri, d
tertuju pada sebuah soso
ok tersebut deng
ejak lima tahun yang lalu. Dosen ini yang dulu menyuruh Rania untuk kuliah tanpa biaya. Dosen ini yang dulu
g usianya hampir
mu,
ggi
i ka
tul
um, manis sem
ak. Rania yang dul
h matang, cant
gkin ia tidak menyangka akan ber
m sendiri sambil sesekali menatap mahasiswa baru yang lalu lalang memenuhi ruangan. Juga bebera
t duduk Rania. "Nanti temui a
yaAl
omer W
udah pun
ya
a p
ela
tembang kenangan. Langkah ringannya menyusuri tangga biru menuju ruangan para dos
erwibawa meski berpakaian seadanya. " suar
i pemilik suara yang sempat m
k menyangka taqdir akan b
a, ia tahu misi Ra
g lain, ada yang sedang diincar oleh Rania, dan b
g ia asah setiap hari berma
m permainan ini, boleh jadi dirinya akan jadi figuran atau bahkan ja
un berlangsung. Rangkaian acara
mas acara hingga membuat pa
ar dirinya bisa memantau keadaan dan mengikuti jalannya kegiatan hi
jah panitia dan beberapa dosen
dosen ini di lalui dengan menampilkan dosen ganteng dan c
pelayanan dan diakui oleh
lepas, kadang tersenyum kadang juga terbelalak.
a orientasi mahasiswa
angan merk rolex yang melingkar
14.0
ada pak Yuda. Dosen tamp
, Rania pun menuju
bah. Rania melangkah saja. Toh. nanti
angat manis sambil menun
**
u di ka
ampan juga cantik yang ditampilkan acara ditutup. R
r dan ruangan besar. Ada ruangan penerima tamu disana, semacam customer care atau customer servis, Rania
ggap suami. Di ruangan ini ia pernah mengemis demi kesamaan hak yang ia sanda
iru yang masih saja bercat biru i
annya malah men
n haus dan lapar. Ia ditinggal s
kampus ini. Menikah dan disembunyikan. Rania mau
ngun keluarga sakinah melewati jalan Tuhan dengan kebenaran n
semua dosen di kampus ini berbuat tidak baik seperti lelaki yang pe
angan pak Yuda. Tubuhnya berg
is. Biar Tuhan yang membalas
genggaman pak Yuda. Uang kertas berwa
apa?" suara
embutuh
ini," Rania
u orang kuat. Kamu harus ja
mulai
p tegas dan tang
ni keinginanmu hanya a
telah sepakat nikah di
ngangguk
ma suka. Kamu tidak bisa menuntut lebih karena dari awal kamu telah sepakat. Pulang
dari tinta kecil ingatan Ran
enggantung di hatinya. ia bereskan duka yang bersemayam dila
hari ini, masih terlalu dini, epis
kit demi sedikit. Ia ingin merasakan
ia ingin menghabiskannya selama masa kuliah nya berlangsung. Ia ingin lelaki yang pernah men
i ini ter
, sesekali matanya bersirobok pandang dengan bebera
Maya
ya pernah ter
amata minus dan rambut ikal itu. Ia pernah
terbengong, entah karena ingat atau
elenggang begitu saja. Ia tinggalkan lelaki
erasa sama. Cara menatapnya, cara berjalannya semua sama. Meskipun kulit wajahnya jauh lebih halus dari ku
ak pernah mengucapkan kalimat talak pada wanita itu. Wani
i wanita itu, suara batin pak dosen menggumam. Menggelitik boneka kayu hingga menimbulkan kea
isi untuk menjadi menang apapun cara
gkinkah i
a tidak disini dan tidak mungkin itu Rania, wanitanya dulu.
sama' lelaki itu mene
an. Tangga biru ini pernah jadi saksi jutaan cinta yang
indu itu menjadi bersekat-sekat karena kebodohannya. Pak dosen kembali
TUK SEB
et
iwaku mes
ikpun mani
arena kul
lu matamu
tmu yang
rgerai d
ngajakku
eskan g
u mesti du
u tepat d
berdiri berja
an kunikm
isyarat
ua tak k
cinta mes
daku mesti
sebutka
iciptakan bu
api aku tak
a bukan me
umbui ba
ndarkan
rderai d