liki orang tua?" Ayah Nadia, Erik Havian, men
an menghampiri putri mereka. "Nadia," ucapnya sambil meraih tangan wa
ikah. Erik melihat kondisi putrinya yang sangat terpukul dan kembali gusar. "Aku selalu bilang padamu un
Erik? Tidakkah kamu li
a menyebut kita delusional dan tidak tahu malu karena berpikir kita
, tetapi dia tidak melihat alasan unt
dengan suara pelan. Dia menunduk untuk menunjukk
ingin bicara lebih banyak, tet
a menjawab panggilan tersebut. Dia langsung b
erly maupun Nadia menatapny
dia akhirnya menutup telepon. "Keluarga Mahadi melangga
iaya penalti. Hal itu bagus, tetapi perusahaan Erik telah menggunakan semua dana yang tersisa untuk membeli material yang dibutuhkan untuk proyek t
dengan cemas. "Apakah mereka tahu bahwa jika m
dingkan dengan kerugian yang akan kita alami. Aku harus membuat
mereka, maka dia tidak punya pi
garkan permohonan dan desahannya yang rendah hati, lalu m
gu keputusan. "Bagaimana hasilnya?" tanya Sherly sete
engkan kepalanya
s Sherly. Meski begitu, dia masih ingat untuk menghibur putriny
mbebani orang tuanya lebih jauh
ya, Nadia k
api tidak pernah dibalas. Jadi dia memutu
berjam-jam, tetapi tidak ada tand
i sedang bersama tunangannya. Tentu saja.
an pintu, berniat untuk pergi,
ul kepadanya adalah, "Apa yan
g menusuk ke dalam hatinya. Apa
berbicara
akan ambil jika kamu berubah pikiran." Raul berjalan
senyuman. "Aku datang ke
yang membaw
nmu untuk meyakinkan Keluarga Mahadi agar tidak menarik diri
u campuri. Orang yang mendukung Keluar
anya masuk akal sekarang. Tidak heran Raul menolak untuk membantunya. Keluarga
bia
sarankan kamu mengambil uang dan properti yang kutawarka
rjapkan matanya ke arah Raul seolah-olah baru pertama kali bertemu dengann
" bisiknya, bibirnya melengkung men
empat khusus di hati pria itu, betapa pun kecilnya.
bat dalam masalah ini. Dengarkan nasihatku.
jang malam, tetapi ketika mereka bangun dari ranjang, Raul
kah. Baru pada saat inilah dia benar-
a percaya bahwa dia bisa menghang
nya dengan suara gemetar. "Apakah
anak haram." Nada bicara Raul awalnya sabar, tetapi kemudi
stikanku untuk meminum pil kontras
arusnya dia tidak pernah me
Selamat atas pernikahanmu yang akan datang. Aku ha
h membayangkan bahwa akan tiba suatu hari di mana menguca
tetapi dia berusaha mati-matian untuk menelan kembali
bahagia," jawab Rau
berkata dengan lembut, "Jika aku memiliki kesempatan untuk k