img Love Between Generations  /  Bab 3 LBG 3 | 50.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 LBG 3

Jumlah Kata:1310    |    Dirilis Pada: 16/06/2024

Harus penuh pertimbangan dan tak boleh asal

eluar dari mesin cuci." Wawan lagi-lagi mengus

, Wan. Doi lag

kenap

agi sama Pak Ar

Wi? Kini Rara m

isanya lupa bawa tugas. Dosennya mod

adi juru bicara gue, ya. Uda

ibuku juga ikut membantu. Aku malah kasihan dengan ibu yang sangat senang karena aku akan mendapat nilai tinggi untuk tugas kali ini. Ibu tahu bahwa aku kerap mendapat nilai yang tidak sempurna, tetapi beliau tak

o mah sensitif b

sensitif pa

ot favorit kami saat sedang beristirahat. Biasanya, Wawan akan membawa tikar agar kami duduk di atas rumput, tetapi karena k

ikanku. Untuk apa menyuruhku datang jika aku pun seperti makhluk tak kasat mata saat berada di ruangannya. Karena sudah tak tahan, sehingga akulah yang membuka

ka seenak jidat, padahal masu

oneksi, Sya. Awas fitnah lagi. Dosa lo ma

masih muda lho, udah jadi dosen

n di umur segitu, Sya. Main lo kurang j

anya masih cetek, belum di kasih banyak tugas. Nah, s

an yang mumpuni, Sya. Lo mah selalu berpiki

Wan?" sungutk

lagi mode senggol bacok, lo malah ladeni

lan. "Sabar, Sya. Banyak doa,

n tak akan pernah berubah. Otoriter dan egois adalah sifat yang sepertinya sudah mendarah daging. Aku

eperluan mendadak," ucapku setela

Sya." Wawan tersenyum jahil

semoga

," teriak Rara da

tanya kece. Aku dikenalkan oleh sepupuku yang juga berkuliah di kampus yang sama dan jurusan yang sama pula dengan Gerald. Beberapa hari ini kami sudah sering bertukar pesan, sehingga aku dan dia memberanikan diri un

nangis dan merajuk beberapa hari, sebab ayah tak mau membelikanku motor dan menyuruhku naik taksi saja. Namun, aku tak suka naik taksi, menurutku mengendarai mobil tidak

kampusku dan tak jauh pula dari kampus Gerald. Sebelum masuk, aku menghembuskan napas untuk membuang rasa

anyak. Mungkin karena masih jam kerja. Padahal, biasanya

ah Gerald, laki-laki yang kuharapkan bisa menghapus gelar jomlo sejati yang sudah

u sembari menarik kursi

tersenyum manis. "Mu

uk berusaha untuk t

h laper." Ia memperlihatkan cengira

sini tuh yang terkenal nacho

mm

an vanilla latte dingin," kataku pada wait

ng cukup besar. Namun, ini tidak bisa disebut dengan makan, bukan? Ini hanya sek

en. Minumannya jus jeru

n minuman yang dipesan di dalam otak. Ya, siapa tah

*

g di sela-sela acara makanku bersama Gerald.

a dan sedikit panik dengan kehadiran wanita y

mergokin

jelas di luar dugaanku. Ap

alau dia pu

sini, Mbak." Itu sudah jelas. Untuk apa jalan sama lelaki ya

i dengan apa yang lo lia

ta itu dengan sebutan saya

nya pacar ngapain ngajakin gu

lau lo tertarik sama gue. Ya, wajar karena gue memang keren

salnya aku mengambil gelas vanilla latte yang masih tersisa banyak dan menyiramnya ke wajah Gerald. Aku menye

menatap wanita yang terlihat syok melihat wajah kekasihnya yang basah tersiram kopi. "Mbak, pacarnya dijag

ri kafe tersebut. Sungguh hal ini sangat memalukan. Apa karena terlalu memaksakan diri untuk mendap

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY