ia mengikuti Feng, Feng, ketua kelompok mereka, memperingatkan se
pukul dua dini hari ketika mereka akhirnya sampai di dekat makam kuno. Suasana di sekitar mereka terasa
Feng dengan suara yang
Jangan sampai pikiran kita dipen
temannya. Wugi, yang biasanya pemberani, merasa jantungnya berd
h keheningan malam. Suara itu terdengar s
salah satu temannwab Feng. "Tetaplah dek
us kencang, dan suara-suara menyeramkan terus terdengar dari arah makam. Beberapa
mendengar dengan jelas suara rintihan seorang wanita dan jeritan pilu ya
li," kata Wugi dengan suara berg
lain. Wajah mereka pucat dan penuh ketakutan. "K
dan kita akan k
but panjang terurai. Wajahnya pucat dan matanya kosong menatap mereka. Tem
g, berusaha mengendalikan
s. Wugi tidak mampu menahan rasa takutnya lagi. Dia berteriak dan mulai berlari sekuat te
makam kuno. Nafas mereka terengah-engah, dan tubuh mereka gemetar
us berhati-hat
itu masih terbayang jelas di benaknya. Mereka melanjutkan perjalanan ke de
a terdiam memperhatikan desanya yang Napa sunyi senyap. H
a suara terlelap,
pasti akan setuju dengan rencanaku," sahut F
etika sampai di depan pintu rumah itu, Feng kemudia
angun lah, Paman," ucap Feng samb
aki paruh baya dengan raut muka yang masih mengantuk, namun dia seket
sini? Ayo masuk, cepat!" uc
ng menjelaskan maksud kedatangannya yang tidak lain untuk mengajak masyarakat agar mau
an mereka. Jimin Yu dan kelompoknya adalah orang-orang terhormat
ilik leluhur kita. Jadi aku berencana mengajak masyarakat di si
perkataan Feng, hanya saja dia tidak yakin untuk melak
emanku akan berusaha melindungi masyarakat dan mencoba
alian, sebaiknya jangan lakukan itu. Biarlah kita h
semua masyarakat melakukan perlawanan, kita kan bisa
arakan hal ini pada masyarakat yan
ya setuju. Namun pada saat itu, tiba-tiba saja paman Jao berkata,"Feng. Aku
tanya Feng meng
matiannya, dan dia sekarang menjadi
n-temannya te
. Jika memang kanr itu benar pun, aku yakin Yen Liao bukanlah pembunuh,"
, da kalian harus tahu, vampir itu akan menghi
emannya terperanjat kaget
ata seperti itu, jangan lah
sudah tersebar, dan sudah banyak yang menjadi korban
man fokus dengan rencana kita, jangan pedulikan b
ati-hati saja,"
tan. Sepanjang perjalanan teman-temannya sering mengatakan jika mereka ketakutan setelah mendengar perka
mau melewati makam kuno, suasana begitu tenang, namun seketika tiba-tiba, terdengar suara aneh dari dalam hu
dengan suara gemetar. Teman-teman lainnya mulai panik, beberapa di
an mengangkat tangan untuk menenangkan teman-temannya. "Tenang, tenang semua
eramkan. Wugi mulai melangkah mundur, nyaris tersandung batu di deka
tidak akan mendapatkan apa-apa dengan berlari dalam keadaan panik. K
t. Mereka bergerak perlahan, memastikan untuk tetap bersama. Setiap langk
li ini, semua orang bisa merasakan kehadiran sesuatu yang tidak biasa. Mereka menemukan
harus kembali," bisik salah sa
. "Kita akan kembali, tapi tetap dalam f
di suara tawa yang dingin dan mengerikan, menggema di antara pepohon
umam Feng, berusaha me
ku...!" terak Wug
*