inya dengan cemas. "Sekarang sudah larut malam. Anda hendak pergi
ima kasih. Aku ak
s pergi sebelum men
temu Tio, Elis memanggil
o yang bersemangat sedang sibuk mengirim pesan teks di ponselnya. Sekilas
kamu datang begitu terlambat? Apakah kam
a bersama, tetapi pria itu selalu bersikap arogan pa
bisa menanggung apa pun. Baru hari ini dia meny
sendiri, bagaimana dia bisa mengh
unggu, kamu bisa pergi,"
pesta pernikahan, kan? Aku mengerti kenapa kamu kesal, tapi tidak bisakah kamu lebih pengertian dan ber
idak perlu menjelaskan apa pun padaku, aku tidak p
erdua telah menjalin hubungan selama tiga tahun, dan
rahnya. Namun, dia yakin dia bisa dengan mudah menangani masalah
gani semuanya, kan? Aku akan segera mengunjungi orang tuamu, dan kit
ak p
yang tid
ah Elis. "Tidak perlu mengadakan pesta per
di pesta pernikahan, tapi aku kembali untukmu. Tidak
meja. "Apakah kamu tahu apa yang telah kualami setelah kamu pergi? Keluargamu men
g lain katakan adalah urusan mereka sendiri. Kamu masih tidak memercay
ir ini?" balas Elis, wajahnya dipenuhi kekecewaan. "Aku sempat mengira kita akan bersama selamanya, tapi tampak
tasnya dan meletakkannya di atas meja, itu adalah c
ng dia rasakan hari itu, kini terhap
isah tiga tahun mereka bersama dalam benaknya. Dia menga
ai wanita yang tergila-gila padanya, dan bisnis keluarga Elis bergantung p
hubungan! Ingat, bisnis ayahmu bergantung padaku. Tanpa aku, keluargamu tidak memiliki apa pun. Kembalilah pada
n berteriak dengan sikap menantang yang disertai ras
sudah menikah! Kamu aka
eku dan bertanya dengan tidak percaya, "Apa
amannya. Saat berbalik, dia tidak menyangka akan mendapati Joshua sedang duduk