h, Eva mendudukkan boko
menghembuska
a bisa melirik kiri dan kanan. Ta
n aku harus cari pembantu gitu? Tapi aku suka mengerjakan semua pekerja
epikiran? Oh astaga ... Ebin pasti gak
kembali di ingatnya, Suaminya itu
mbali teringat kenyataan kalau kini suaminya se
anya juga istri. Dan istri mana juga yang tak kepikiran jika suaminya sedang bersama perempuan lain,
mpaskannya semua pikiran tak berakar itu secepatnya dan memili
api. Tapi sayang di sana sudah rapi d
berbalik arah
lipat pakaian. Eva sangat senang melakukan pekerjaan peker
dan Ebin, Ebin dan Dinda sejak tadi tidak tena
kabin untuk kelas ekonomi, yang di
a pada seorang pramugari untuk memin
in dan Dinda leluasa saling bercengkrama. Sementar
Janji Ebin
Dinda dengan sabar men
Kemeja putih bersih tapi sangat ketat di tubuhnya.
inta sudah di siapkan. Mari ikut
h" Ebin mera
lebih besar lagi tapi itu tak masalah karena ia
yang di inginkan. Ebin memb
lalu ke toilet pesawat. Beberap
atap Dinda dari a
a duduk di
nya Stuart belikan t
rarti dia tahu maksud kamu say
u apa apa. Okelah" Ebin m
nya tubuh ini begitu m
n? Kok masih kenc
tuh emang kencang tanpa penyangganya t
h?" tan
merapikan rambutnya agar sem
sabarnya menc
*
berada di kantor te
gasnya dan melakukan tugas sekretar
hari ini. Setelah 2 jam pekerjaannya di laksanaka
ansaksi di pesawat? Mau
pesawat?" G
anggal dengan transaksi tak terduga ini. Tak seperti bias
n sesuatu. Stuart berinisiatif
di balas masih bisa di mengerti. Tapi ini ham
keluar dari pesawat dan tiba di kot
per di tentengnya, sedangkan Dinda dengan rapi
nya. Sentuhan yang di berikan Ebin tadi begitu membekas. Belum lagi
am switermu. Kalau sedikit aja terbu
ikmati basahnya." Dinda
Ebin merangkul D
kemana du
l. Meski sebenarnya Angga minta aku nginap aja di rumahnya, t
gerti" Dinda memel
, lebih
*
n dengan pemandangan yang indah. Ebin sengaj
ena di pesawat tadi. Aku man
okus ke pemandangan
lai berbenah. Dinda membuka switer yang di kenak
ain itu tampak tembus pandang karena basah. Mungkin itu
ngan rapih. Ebin meminta Dinda membuka penyangga kedua gunung kembar dan dari balik kemeja putih polos itu Ebin meresapnya. Karena kemeja itu tipis, sangat mudah Ebin merasakan bulatan bulatan keci
warna putih, kemeja itu jadi tembus pandang dan dapat
tubuh yang lebih segar. Di tatapny
ya?" Ebin mendekati
in laki laki tampanku ini"
ner luar biasa" Tatapan Ebin
r biasanya?" Dinda pura pu
Ebin siap memangsa pe
lai menggenggam kedua gundukk
" Dinda
awi, kelembutan dan kenikmatan di
dering ponsel Ebin
siapa?" K
dari istrimu, mending diangkat dulu, biar
bin mengalah dan meng
anya agar lebih lembut, kare
sampai?" Tany
adi. Rasanya keluar dari pesawat entah kenapa gerah"
udian memberi kode dengan ha
ya sambil mendengarkan uca
kamu, jadi aku pengen minta izin untuk pelihara kucing
tu aja ya, jangan kucing yang ganas bisa gigit
Abis ini Sayan
ekat seperti ten
makan siang nih, tadi aku gak nafsu
njut aja ya, aku mau istirahat
ingi senyum Ebin me
u tutup
oo
enyum puas. "Iya, aku abis ini m
*
Dinda menatap restoran
pa kamu
sakan masakan Jepang di restoran ini. Tapi baru
rang spesial donk
al sayang" tanpa malu Dinda mengecup pipi
ngan ini, dan langsung saja mengira keduanya ada
erahkan semuanya men
*
i harapannya terkabulkan. Besok rencananya
toko peliharan atau pet shop yan
ia harus ke kantor Ebin
arga kucing Anggora? Atau
ang lebih dari biasan
lagi deh Eb
gkat aja, pasti lagi ma
nginannya menggunakan uang lebih,
di rumahnya. Eva hanya bisa menatap bintang
Eva. Hatinya resah, apalagi ketika mengingat ucapan Stuart ten
va mengambil ponselnya dan membuks
erngitkan keningnya, sesibuk sibuknya Ebin, jika masalah membuka pesannya
etap mencoba berpikir tenang dan dingin, berpikir jika memang yang ikut Ebin adalah perempuan,
"Ah apa aku hubungi adek Angg
hubungi Angga. Hemmm" Ev
uami terbaik, dia sendiri bahkan gak mau berangkat ke sana sebenarny
ih tidak dapat mengurangi
*
in tiba. Malam ini ia akan b
elum" Ta
belum nih" Cicit Dinda
e s
kl
ana yang tak biasa. Ebin menatap Dinda tanpa berkedip. M
nta Eva selalu menolak dengan alasan tak percaya diri, karena bukan dirinya y
#