ni, membuat alasan untuk pergi. "Ini sudah larut, Nyonya. Saya harus
untuk memindahkan orang tua Anda ke rumah sakit swasta Keluarga Raja. M
dalam. Dia bertanya, "Nyonya, dengan memindahkan orang tua saya ke rumah saki
cuku. Anda juga tahu bahwa Matthew-bajingan itu-tidak pernah memiliki seorang wanita di sisinya meskipun usianya sudah lanjut. Jadi, saya hanya bisa menggunakan cara yang tid
kenapa Matthew dibius. Ternyata aku terlempar bers
a pelayan tua berambut perak masuk. "Tua
ocah itu
Kepala pelayan b
u-abu keperakan, dia menatap lurus ke arah Veronica s
mudian, dia menunjuk ke arah Veronica sambil berkata, "Yah, kamu datang
saikan kalimatnya. "Itu bisa ditunda, Nek. Izinkan
tampak cukup terkeju
apa sedihnya perasaannya. Jika Elizabeth tahu lebih banya
thew kepada seseo
wanita mengenakan gaun lipit berpinggang biru aqua datang dengan sepatu hak tinggi den
a Matthew sambil memperkena
any disebut, Veroni
kedua saudari itu hampir tidak bisa menyembunyikan keterkejutan di mata mereka, dan m
ukankah dia Tiffany Larson, putri berbakat Keluarga Larson yang terkenal di Bloomstea
onya Kings Tua." Tiffany men
geluarkan saya dari mobil, saya memberinya cincin yang diturunkan di keluarga kami. Kamu harusnya tahu apa a
hari itu! Ternyata dia menaruhnya di sakuku saat aku menyelamatkannya, pikirnya. Namun, cincin itu hilang setelah Tiffany muncul keesokan harinya, dan
diri. "Cinci
ang pergelangan tangan Matthew dan berkata, "Veronica, dialah pria yang kuceritakan padamu-pria yang mempertaruhkan nyawaku untuk menyelamatkan nyawaku." Kemudian, dia mem
da saat ketika dia ingin berbicara dan mengungkap sifat munafik dan jelek wani
n rekaman pengawasan. Namun, fakta bahwa Tiffany berhasil mencuri cincin itu tanpa ada yang menyadarinya dan menipu Matthew berarti dia pasti sudah
ungkin tidak memiliki bukti untuk membuktikan bahwa dia telah menyelamatkan nyawa Matthew. Darip
ta sipit dan tajam yang semakin lama
juga?" Dia ingat Matthew memberitahunya bahwa keluarganya telah menjodohkannya. Mungkinkah Veronica adalah wanita yang coba
punya pacar, saya tidak punya alasan untuk berada di sini lagi. Aku akan kembali dulu." Dia sedang membujuk Elizabeth untuk merencanakan langkah sela
gannya. "Tenanglah, nona muda! Duduklah dulu." Dia mendudukkan Veronica
kuti Elizabeth ke ruang dalam tanpa lu
t, pintu ruang
lama lagi. Melangkah cepat ke arah Veroni
kalimatnya. "Apa lagi yang kamu tahu selain memanggilku jalang? Oh iya, Anda tahu bagaiman