a ba
ar instruksi dari Inder---pria y
pertanyaan konyol memang. Jelas-jelas
enapa ini suami gak ada lembut-lembutnya saat meminta haknya. Alih-alih a
tuhku, Sebab kami menikah hanya karena ing
u gak buka sendir
juta kalau aku mau pakai kamu aja
ang aku minta. Maunya apa coba? Bahas ini di malam p
g kalau aku in
, ce
er. Perlahan tanganku memegang si
mat sih
et ya buka sen
u bilang
eriku mahar 100 juta
bekerja dengan b
kaos Inder, mulai melucutinya. Nam
im." Tangan kekar Inder meraih wa
kan Inder saat wajahnya hend
yaan Inder te
ndadak
a dari wajahku. Tak lu
an!" k
segera berlari ke arah kamar
*
in. Tadi itu hanya alasanku saja yang bilang mules. Padahal sama se
tuh oleh Inder, sih. Bukannya aku su
rena Inder tak mencintaiku? Berbeda dengan diriku, yang awalnya tak suka namun jadi suka saat meliha
akukan malam pengantin kami bukan karena cinta. Melainka
a, yang takut akan dikuasai oleh saudara tirinya
atra. Sudah bisa dibayangkan, bukan, secantik apa kekasih
r. Aku saja yang wanita ikut suk
sebab biar ada yang biayai kuliahku. Ya
, ada yang menganggapku, kalau aku sedang menjual tubuhku pada
k rugi. Itu menurut Inggit, adikku. Lagi pula...ak
u gak punya uang untuk melanjutkan kuliah. Apalagi biaya sekolah kebidanan itu tidaklah sedikit. Sedangkan
rja di salah satu bank. Gadis cantik yang umurnya hanya selisih satu tahun lebih beberapa bula
ia masih kuliah di semester 2. Saat ini hanya
ran kuliahku saja tiap semesternya sudah besar. Belum l
u bertapa
engar pintu kamar mand
amat. Kamu
sabaran
ram kloset. Agar na
?" Setelah membuka pintu
kan b
ut? Atau
sal. Heran, laki-laki
ok." Aku berjalan mele
s tujuan saja, sama sepertiku. Tak perlu be
au gitu." Inde
ku men
film, yang hanya aku anggurkan istri di malam pertamanya meskipun tak mencintainya. N
ekali pen
i aku sudah duduk kembali di
t duduk. Memberi
h kalau gak salah?" Aku men
jadi alasan
mencintain
en
nga
nga
ada Inder. Sudah pasti aku tak seresah dan sesulit ini menjalani mala
sa memeluk suka dan duka dengan pasanganku, bukan hanya se
ukan karena cinta, tapi karena tujuan. Lalu a
dengan
tak akan merasa mengkhianatinya
dan di mana pun. Tapi aku tak mungkin, kan, melakukan apa yang harus terjadi di malam ini deng
lain saat menyentuh istr
askan nanti saat acara malam pertama kita berlangsung. Bagaimana kalau saat itu a
alau keindahan mantannya ada
rang terpelajar lulusan hukum, karena mau jadi pengacar
g suami saat ini." Inder mendekatkan wajahnya padaku. Semakin
rgerak, men
in membacakan do
t. "Doa apa?" Nada
pengantin?" Aku men
akan aku, agar jadi i
wajahku. Ah, kok aku mendadak panas, ya? Melihat ta
sa mengulur waktu? Dan kau akan
uk
al doanya!"
ari di
matanya, semakin
kut, dan menyes
diri dariku. Mengambil ponse
layar ponselnya, mungki
er menoleh dan meraih kepala dan
, aku dengar Inder m
bisa menghafal doa. Padahal
r turun ke wajahku, dan
hu tubuhku dengan perlakuannya.
ya, apa yang harus
tamaku, t
*
. Aku menoleh, menatap ke samping
ana
imut dan berusaha
at merasakan nyeri di are
? Apa ini rasanya s
u berusaha berdiri dan m
a karena memenuhi syarat dari Papa. Aku ta
e
percakapan Inder di telpon. Seketika langkahku pun terh
selalu terindah di hidupku. Aku hanya mem
mendengar lagi kata-kata Inder. Rasany
a rasanya sakit mendengar kalau
ahu kalau Inder menikahiku bukan karena cin
karena aku me
perlakuan Inder tadi, aku sempat punya hara
ah bersamaan dengan kata-kata Inder dengan orang y
mendengar kata-katanya. Rasa sakit yang diberika
rtama yang menyakitkan. Inder suami yang
____