"Copel yang serasi ya jeng lucu jadi iri deh" Ken'an mendengarnya, tak sadar iya mengulas senyum tipis di bibir nya Entah apa yang dia rasakan Dia seperti melayang "Ini mbak saya scan pakek hp suami saya ya mbak" Ucap Alexsa sambil mulai menyecan barcode kasir "O.. suami istri to.. Semoga cepet di kabulin ya keinginan nya" tiba tiba ibu ibu tadi berkata dengan keras Sontak membuat mata beberapa pelanggan tertuju padanya sambil tersenyum "Kalo mau cepat hamil banyak banyak konsumsi asam folat neng suami juga yang rajin jangan males males" ledek ibu ibu tadi "Dengerin tu jangan males males"jawab Alexsa di tujukan pada Ken'an. Ken'an terbelanga shock dengan ucapan Alexsa tapi iya agak sedikit canggung dengan ucapan alexsa tentang rajin jangan males males ya kata itu biasa di gunakan untuk para pelajar tapi sekarang iya mendengar kata itu untuk pasutri aneh si tapi lucu entahlah apa yang sedang di rasakan Ken'an 'Andai aja kamu itu istriku mungkin dari kemarin kemarin kita sudah punya bayi' Ken'an bergumam sendiri dalam hati nya "Dah ayok barangkat" Ken'an menarik tangan Alexsa dengan lembut Iya sudah tak sanggup menahan malu lagi,iya hawatir jika mereka tetap di situ iya akan tambah malu Waktu berlalu begitu cepat hingga kini Mereka pun sampai di bandara pesawat mereka segera terbang selang beberapa saat pesawat mendarat mereka telah sampai di sebuah bandara internasional Nasional di kota tersebut Mereka keluar dari pesawat dan langsung menuju taxi yang mereka pesan dan akhirnya mereka sampai di sebuah hotel yang di suguhkan dengan fenomena pantai yang indah.
Aaaaa.......
Prak!!!!!!
Dmmmm!!!!!
Gadis kecil itu terlempar keluar jalan dengan bersimbah darah di wajah bagian pelipis.
Batu itu begitu keras akibatnya ketika membentur jidat gadis kecil itu iya tak sadarkan diri
Sedang di tegah jalan nampak seorang pria berada di dalam mobil Ferrari yang terbalik dengan penuh luka di tubuh has serpihan kaca yang pecah akibat kecelakaan.
Namun beruntung nya pria itu masih sadarkan diri.
Rintik hujan yang begitu deras menambah sensasi perih luka di tubuh kedua korban.
Kerumunan orang seolah menambah rasa sakit di tubuh Ken'an. selang berberapa saat ambulan putih datang menjemput mereka dan segera dibawa ke ruang UGD
Nit nit nit ....
Suara alat Di samping ranjang gadis kecil Yang terbaring lemas tak berdaya.
Di ruangan serba Putih khas dengan bau obat-obatan lengkap dengan infus yang terpasang. Alexsa terbaring sendiri tanpa ada seorang kawan.
Di ruang lain nampak pemuda tampan yang juga terbaring di atas ranjang sedang di periksa oleh seorang suster
"Sus gimana sus"
"Mas gak papa kok mas cuma butuh istirahat aja nanti 2-3 hari sudah boleh pulang kok "
"Maksudnya yang kesini sama saya tadi"
"O.. itu keadaan nya lumayan memprihatinkan mas benturan di kepala nya lumayan parah akibatnya dia kehilangan ingatannya sementara".
"APA..
SRIUS SUS? trus gimana?? "
"Kita belum bisa lakukan tindakan lanjutan mas soalnya gak ada anggota keluarga nya.
Jadi gak ada yang bertanggung jawab "
"Apa yang bakal di lakukan sus?"
"Harus di oprasi mas"
"Lakukan yang terbaik sus"
"Maksudnya mas"
"Lakukan operasi itu asal dia bisa sembuh saya yang tangguh jawab"
"SRIUS mas itukan murni kecelakaan?"
"Iya sus saya gak mau dia kenapa Napa
Tolong lakukan yang terbaik sus"
"Baik mas kalo itu yang mas mau saya sampaikan n ke dokter spesialis kepala dulu ya mas"
"Iya sus"
"Kalo gitu saya permisi dulu mas, oh iya masnya ada keluhan gak"
"GK si sus,
Oh iya sus kira kira operasi itu kapan ya sus"
"Nanti malam mas sekitar jam 22.00 gimana mas"
"Saya boleh nungguin GK sus?"
"Mas kan masih butuh istirahat
jadi lebih baik nanti kalo sudah selsai saya kasih tau mas nya ya"
"Iya sus"
Suster itu keluar meninggalkan ruangan Ken'an.
22.00 di ruang oprasi para dokter dan tenaga medis lainnya sudah siap menangani
alexsa
Waktu berlalu begitu cepat
Tak terasa jam di kamar Ken'an menunjukan pukul 23.30
Para tenaga medis sudah keluar dari ruangan operasi dengan membawa tubuh Alexsa ke ruang rawat
Tok tok tok
Klekk..
Pintu ruangan Ken'an terbuka, suster tadi kembali masuk Dangan wajah sumringah.
"Kenapa sus"
"Mas lancar mas lancar operasi nya"
"Alhamdulillah trus gimana sus?"
"Sudah di antar di ruang rawat mas, kalo mas mau jenguk nanti saya anterin"
"Makasih sus"
"Tapi mas harus sembuh dulu ya"
"Iya sus makasih sekali lagi"
"Iya mas kalo gitu saya pamit ya mas mau pulang sudah waktunya pulang"
"Oh iya sus hati hati di jalan ya sus"
"Iya mas saya permisi dlu"
Suster itu keluar dari ruangan ken'an
Dan Ken'an pun memutuskan untuk tidur.
Sementara di rumah Ken'an ibu nya sedang menonton brita
Telah terjadi kecelakaan 2 mobil sekaligus di tanjakan A
Kecelakaan itu mengakibatkan 1 mobil truk terguling dan satu mobil Ferrari terbalik
Korban ada 3 orang diantaranya
pengemudi truk serta
seorang pria dan wanita di duga korban pria bernama Ken'an di lihat dari kartu identitas nya yang tertinggal di dalam mobil. Sedang pengemudi truk bernama Yanto namun sang korban wanita belum di ketahui identitas nya
"PA PA PA KEN'AN PA"
"iya Ken an kenapa ma ?"
"KEN'AN KECELAKAAN PA..!!"
"APA.."
ayah Ken'an langsung beranjak dari meja kerjanya. Dan langsung menghampiri sang istri yang sedang menonton televisi.
"Pa ayok pa kita berangkat pa"
"Ayo ma"
Ayah dan ibu Ken an pun pergi menuju rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit iya langsung menuju ruang Ken'an
Dan nampak Ken'an yang sedang tertidur pulas karna waktu telah menunjukan pukul 01.00
Ayah ibunya masuk kedalam ruangan tapi tak membang kan Ken'an sebab hawatir Ken'an terbangun
Ayah dan ibunya duduk di antara sisi ranjang Ken'an yang terbaring seraya meneteskan air mata.
Betapa memilukannya melihat anak yang sangat mereka cintai terbaring lemas tak berdaya.
Suara Isak tangis ibu yang begitu tersedat sedat sampai membangunkan Ken'an dari tidurnya
"Mama"
"Ken maaf sayang suara mama kekerasan ya??
Kamu gimana apa yang sakit, Mau apa, minum, makan , apa apa mama ambilin ?"pertanyaan mama bertubi tubi menawarkan bantuan
Tapi Kenan hanya tersenyum saja
"Gak papa kok ma aku baik baik aja lagian juga lusa udah boleh pulang kok"
Jawab Kenan sambil tersenyum menenangkan sang ibu
"Bener kamu gak papa Ken?"
Papa ikut menyahut sambil memegang kening Ken an
"Gak kok pa, Ken gak papa, papa jangan khawatir gtu dong"
"Gimana mama sama papa gak hawatir orang kamu kecelakaan parah gini kok" mama kembali menyela perkataan mereka sangking khawatir nya
"Iya ma tadi kata dokternya cuma butuh banyak istirahat aja kok lagian lukanya gak parah kok"
"Yaudah kalo gitu sekarang kamu istirat lagi aja ya nanti biar papa sama Mama yang nungguin" ujar papa sambil menyelimuti tubuh Ken an
Ken'an pun mengganguk setuju dan akhirnya iya memejamkan mata kembali.
Sedang ayah dan ibunya duduk di sofa dekat rangnjang Ken an
Ibu tak lupa menata buah dan makanan yang telah di bawa dari rumah untuk Ken'an rencananya baru akan di tawarkan Ken an ketika iya sudah bangun nanti.
Dokter lewat di depan ruangan Alexsa dan melihat Alexsa yang seperti menggerakkan tangannya, lalu dokter itupun masuk dan mengecek ya benarsaja Aleksa sudah menggerakan tanganya tapi dia mengucapkan kata mas.. sampai beberapa kali hingga akhirnya iya terdiam kembali.
Begitu dokter cak keadaanya dia sudah setabil tinggal menunggu sadar saja.
Ken'an gelisah bolak balik berganti posisi tidur iya gelisah tak bisa tidur iya mengingat gadis yang kecelakaan bersamanya tadi. Dia pun berencana akan melihat gadis itu besok.
..........
Kukuruyukkkk
.........
Suara ayam telah berkokok Kenan terbangun dan kaget ketika mendapati jam dinding ruangan telah menunjuk pukul 06.30 iya melihat sekeliling dan iya hanya melihat sang ibu sedang sibuk mengupas apel
"Ma.."
"Eh Ken sudah bangun?"
"Kok mama gak bangunin Ken Si ma buat sholat subuh?."
"Oo tadi papa nglarang mama soalnya kamu tidurnya pules banget, kata papa semalem kamu kayak gak bisa tidur dan baru pules belumum lama tadi jadi papa sama Mama kasian buat bangunin kamu"ujar mama sambil tersenyum manis membuat Ken an selalu merasa tenang.
"Oh gitu ya ma sekarang Ken mau sholat ma bisa tolong bantu Ken gak ma buat ke kamar mandi?"
Iya sayang sini mama bantu, mama ambil kursi roda dulu ya."
"Gak usah ma Ken bisa jalan kok cuma agak sedikit ngilu si Ken cuma butuh pegangan aja."
"Ya udah sini mama bantu "
Ken'an pergi ke kamar mandi di temani ibunya karna Ken tak mampu berjalan tanpa pegangan.
Suster sedang mengecek keadaan Alexsa dan sekarang iya sudah sadarkan diri
"Sus"
"Iya mbak ada yang bisa saya bantu"
"Suami saya mana sus?"
"Suami embak?"
suster itu bertanya sambil menunjukan glagat bingung nya karna iya tak tau siapa suami dari alexsa.
Namun aleksa hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan suster tadi
"Saya kesini sama suami saya kan sus?"
Tanya nya lagi semakin membuat suster bingung
"Emang suami mbak siapa namanya?"
Suster itu bertanya nama suami Alexsa seakan ingin membantunya.
Namun Alexsa hanya menggelengkan kepalanya tanda bahwa iya tidak tau.
Suster baru ingat bahwa Alexsa lupa ingatan
"Nama mbaknya siapa soalnya di daftar belum ada nama mbak nya"
Suster itu malah bertanya nama alexsa karna sedari kemarin sore sewaktu Alexsa dan Ken'an datang tidak ada yang tau nama Alexsa.
Namun Alexsa//0⁰0 pun memberikan respon yang sama menggeleng tak tau.
"Waduh mbak ngak inget ya."
"Iya sus emang saya kenapa?"
"Mbak kecelakaan mbak dan mbak di fonis kehilangan ingatan sementara tadi si waktu mbak di bawa kesini ada pasien laki laki mbak barang kali itu suami mbak!"
"Iya sus itu pasti suami saya gak mungkin sus saya kesini sendirian soalnya saya baru nikah. "jawab alexsa
"Trus gimana keadaan suami saya sus dia baik baik aja kan sus"
"Iya mbak suami mbak baik baik aja kok nanti saya sampaikan kalo mbak sudah sadar"
"Iya sus makasih ya sus"
"Kalo gitu saya permisi dlu ya mbak "
"Iya sus"
Suster itu keluar dari ruangan alexsa.
"Ken papa brangkat ya Ken kemungkinan papa pulang seminggu lagi soalnya banyak kerjaan di Eropa, kamu sama mam dlu ya, nanti kalo ada apa apa langsung hubungin papa"
"Iya pa...
Papa baik baik ya disana jaga kesehatan"
"Iya Ken kamu juga inget Lo ya harus selalu hubungin papa"
"Iya iya pa ya udah Ken mama anter papa kedepan dlu ya sekalian mama mau ambil beberapa perlengkapan di rumah nanti mama ke sini lagi"
"Iya ma"
Mereka pun saling berpelukkan
Melepas kepergian ayah setelah itu ayah langsung bergegas kebandara dan ibu Ken'an bergegas pulang untuk mengambil beberapa perlengkapan di rumah
Tidak lama dari kepergian sang orang tua pintu ruangan Ken'an di ketuk dan seorang suster pun masuk
"Mas Ken'an gimana keadaanya?"
"Baik kok sus"
"Mas istri mas sudah siuman mas "
"ISTRI!!"
Ken'an kaget dengan ucapan sang suster bahwa istrinya telah siuman
"Dia tadi nyariin mas dan dia juga ngak inget nama nya mas, kalo saya boleh tau namanya siapa ya mas soalnya di daftar belum ada nama nya mas?"
"Emm LISA! ya Lisa na nya sus"
Ken'an sepontan Menjawab dengan menyebutkan bahwa nama gadis itu adalah Lisa.
Maski kita tau bahwa gadis itu bukan bernama Lisa tapi bernama Alexsa, tapi Ken'an engucapkan hal tersebut karna iya juga tidak tau siapa nama gadis tersebut apa lagi sekarang Alexsa taunya Ken'an itu adalah suaminya.
Ken'an pun tak tega jika harus membayangkan keadaan Alexsa yang sakit dan sendirian akhirnya iya memutuskan untuk berpura-pura menjadi suami dari alexsa demi mengembalikan ingatannya.
"Oh mbak Lisa mas baik kalo begitu oh iya mas tadi mbak Lisa bilang mau ketemu mas"
"Oh iya sus nanti saya kesana rencananya juga gitu pagi i ini saya mau kesana"
"Yaudah mas kalo gitu saya permisi dulu ya"
Suster itu keluar dari ruangan ken'anAaaaa.......
Prak!!!!!!
Dmmmm!!!!!
Gadis kecil itu terlempar keluar jalan dengan bersimbah darah di wajah bagian pelipis.
Batu itu begitu keras akibatnya ketika membentur jidat gadis kecil itu iya tak sadarkan diri
Sedang di tegah jalan nampak seorang pria berada di dalam mobil Ferrari yang terbalik dengan penuh luka di tubuh has serpihan kaca yang pecah akibat kecelakaan.
Namun beruntung nya pria itu masih sadarkan diri.
Rintik hujan yang begitu deras menambah sensasi perih luka di tubuh kedua korban.
Kerumunan orang seolah menambah rasa sakit di tubuh Ken'an. selang berberapa saat ambulan putih datang menjemput mereka dan segera dibawa ke ruang UGD
Nit nit nit ....
Suara alat Di samping ranjang gadis kecil Yang terbaring lemas tak berdaya.
Di ruangan serba Putih khas dengan bau obat-obatan lengkap dengan infus yang terpasang. Alexsa terbaring sendiri tanpa ada seorang kawan.
Di ruang lain nampak pemuda tampan yang juga terbaring di atas ranjang sedang di periksa oleh seorang suster
"Sus gimana sus"
"Mas gak papa kok mas cuma butuh istirahat aja nanti 2-3 hari sudah boleh pulang kok "
"Maksudnya yang kesini sama saya tadi"
"O.. itu keadaan nya lumayan memprihatinkan mas benturan di kepala nya lumayan parah akibatnya dia kehilangan ingatannya sementara".
"APA..
SRIUS SUS? trus gimana?? "
"Kita belum bisa lakukan tindakan lanjutan mas soalnya gak ada anggota keluarga nya.
Jadi gak ada yang bertanggung jawab "
"Apa yang bakal di lakukan sus?"
"Harus di oprasi mas"
"Lakukan yang terbaik sus"
"Maksudnya mas"
"Lakukan operasi itu asal dia bisa sembuh saya yang tangguh jawab"
"SRIUS mas itukan murni kecelakaan?"
"Iya sus saya gak mau dia kenapa Napa
Tolong lakukan yang terbaik sus"
"Baik mas kalo itu yang mas mau saya sampaikan n ke dokter spesialis kepala dulu ya mas"
"Iya sus"
"Kalo gitu saya permisi dulu mas, oh iya masnya ada keluhan gak"
"GK si sus,
Oh iya sus kira kira operasi itu kapan ya sus"
"Nanti malam mas sekitar jam 22.00 gimana mas"
"Saya boleh nungguin GK sus?"
"Mas kan masih butuh istirahat
jadi lebih baik nanti kalo sudah selsai saya kasih tau mas nya ya"
"Iya sus"
Suster itu keluar meninggalkan ruangan Ken'an.
22.00 di ruang oprasi para dokter dan tenaga medis lainnya sudah siap menangani
alexsa
Waktu berlalu begitu cepat
Tak terasa jam di kamar Ken'an menunjukan pukul 23.30
Para tenaga medis sudah keluar dari ruangan operasi dengan membawa tubuh Alexsa ke ruang rawat
Tok tok tok
Klekk..
Pintu ruangan Ken'an terbuka, suster tadi kembali masuk Dangan wajah sumringah.
"Kenapa sus"
"Mas lancar mas lancar operasi nya"
"Alhamdulillah trus gimana sus?"
"Sudah di antar di ruang rawat mas, kalo mas mau jenguk nanti saya anterin"
"Makasih sus"
"Tapi mas harus sembuh dulu ya"
"Iya sus makasih sekali lagi"
"Iya mas kalo gitu saya pamit ya mas mau pulang sudah waktunya pulang"
"Oh iya sus hati hati di jalan ya sus"
"Iya mas saya permisi dlu"
Suster itu keluar dari ruangan ken'an
Dan Ken'an pun memutuskan untuk tidur.
Sementara di rumah Ken'an ibu nya sedang menonton brita
Telah terjadi kecelakaan 2 mobil sekaligus di tanjakan A
Kecelakaan itu mengakibatkan 1 mobil truk terguling dan satu mobil Ferrari terbalik
Korban ada 3 orang diantaranya
pengemudi truk serta
seorang pria dan wanita di duga korban pria bernama Ken'an di lihat dari kartu identitas nya yang tertinggal di dalam mobil. Sedang pengemudi truk bernama Yanto namun sang korban wanita belum di ketahui identitas nya
"PA PA PA KEN'AN PA"
"iya Ken an kenapa ma ?"
"KEN'AN KECELAKAAN PA..!!"
"APA.."
ayah Ken'an langsung beranjak dari meja kerjanya. Dan langsung menghampiri sang istri yang sedang menonton televisi.
"Pa ayok pa kita berangkat pa"
"Ayo ma"
Ayah dan ibu Ken an pun pergi menuju rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit iya langsung menuju ruang Ken'an
Dan nampak Ken'an yang sedang tertidur pulas karna waktu telah menunjukan pukul 01.00
Ayah ibunya masuk kedalam ruangan tapi tak membang kan Ken'an sebab hawatir Ken'an terbangun
Ayah dan ibunya duduk di antara sisi ranjang Ken'an yang terbaring seraya meneteskan air mata.
Betapa memilukannya melihat anak yang sangat mereka cintai terbaring lemas tak berdaya.
Suara Isak tangis ibu yang begitu tersedat sedat sampai membangunkan Ken'an dari tidurnya
"Mama"
"Ken maaf sayang suara mama kekerasan ya??
Kamu gimana apa yang sakit, Mau apa, minum, makan , apa apa mama ambilin ?"pertanyaan mama bertubi tubi menawarkan bantuan
Tapi Kenan hanya tersenyum saja
"Gak papa kok ma aku baik baik aja lagian juga lusa udah boleh pulang kok"
Jawab Kenan sambil tersenyum menenangkan sang ibu
"Bener kamu gak papa Ken?"
Papa ikut menyahut sambil memegang kening Ken an
"Gak kok pa, Ken gak papa, papa jangan khawatir gtu dong"
"Gimana mama sama papa gak hawatir orang kamu kecelakaan parah gini kok" mama kembali menyela perkataan mereka sangking khawatir nya
"Iya ma tadi kata dokternya cuma butuh banyak istirahat aja kok lagian lukanya gak parah kok"
"Yaudah kalo gitu sekarang kamu istirat lagi aja ya nanti biar papa sama Mama yang nungguin" ujar papa sambil menyelimuti tubuh Ken an
Ken'an pun mengganguk setuju dan akhirnya iya memejamkan mata kembali.
Sedang ayah dan ibunya duduk di sofa dekat rangnjang Ken an
Ibu tak lupa menata buah dan makanan yang telah di bawa dari rumah untuk Ken'an rencananya baru akan di tawarkan Ken an ketika iya sudah bangun nanti.
Dokter lewat di depan ruangan Alexsa dan melihat Alexsa yang seperti menggerakkan tangannya, lalu dokter itupun masuk dan mengecek ya benarsaja Aleksa sudah menggerakan tanganya tapi dia mengucapkan kata mas.. sampai beberapa kali hingga akhirnya iya terdiam kembali.
Begitu dokter cak keadaanya dia sudah setabil tinggal menunggu sadar saja.
Ken'an gelisah bolak balik berganti posisi tidur iya gelisah tak bisa tidur iya mengingat gadis yang kecelakaan bersamanya tadi. Dia pun berencana akan melihat gadis itu besok.
..........
Kukuruyukkkk
.........
Suara ayam telah berkokok Kenan terbangun dan kaget ketika mendapati jam dinding ruangan telah menunjuk pukul 06.30 iya melihat sekeliling dan iya hanya melihat sang ibu sedang sibuk mengupas apel
"Ma.."
"Eh Ken sudah bangun?"
"Kok mama gak bangunin Ken Si ma buat sholat subuh?."
"Oo tadi papa nglarang mama soalnya kamu tidurnya pules banget, kata papa semalem kamu kayak gak bisa tidur dan baru pules belumum lama tadi jadi papa sama Mama kasian buat bangunin kamu"ujar mama sambil tersenyum manis membuat Ken an selalu merasa tenang.
"Oh gitu ya ma sekarang Ken mau sholat ma bisa tolong bantu Ken gak ma buat ke kamar mandi?"
Iya sayang sini mama bantu, mama ambil kursi roda dulu ya."
"Gak usah ma Ken bisa jalan kok cuma agak sedikit ngilu si Ken cuma butuh pegangan aja."
"Ya udah sini mama bantu "
Ken'an pergi ke kamar mandi di temani ibunya karna Ken tak mampu berjalan tanpa pegangan.
Suster sedang mengecek keadaan Alexsa dan sekarang iya sudah sadarkan diri
"Sus"
"Iya mbak ada yang bisa saya bantu"
"Suami saya mana sus?"
"Suami embak?"
suster itu bertanya sambil menunjukan glagat bingung nya karna iya tak tau siapa suami dari alexsa.
Namun aleksa hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan suster tadi
"Saya kesini sama suami saya kan sus?"
Tanya nya lagi semakin membuat suster bingung
"Emang suami mbak siapa namanya?"
Suster itu bertanya nama suami Alexsa seakan ingin membantunya.
Namun Alexsa hanya menggelengkan kepalanya tanda bahwa iya tidak tau.
Suster baru ingat bahwa Alexsa lupa ingatan
"Nama mbaknya siapa soalnya di daftar belum ada nama mbak nya"
Suster itu malah bertanya nama alexsa karna sedari kemarin sore sewaktu Alexsa dan Ken'an datang tidak ada yang tau nama Alexsa.
Namun Alexsa//0⁰0 pun memberikan respon yang sama menggeleng tak tau.
"Waduh mbak ngak inget ya."
"Iya sus emang saya kenapa?"
"Mbak kecelakaan mbak dan mbak di fonis kehilangan ingatan sementara tadi si waktu mbak di bawa kesini ada pasien laki laki mbak barang kali itu suami mbak!"
"Iya sus itu pasti suami saya gak mungkin sus saya kesini sendirian soalnya saya baru nikah. "jawab alexsa
"Trus gimana keadaan suami saya sus dia baik baik aja kan sus"
"Iya mbak suami mbak baik baik aja kok nanti saya sampaikan kalo mbak sudah sadar"
"Iya sus makasih ya sus"
"Kalo gitu saya permisi dlu ya mbak "
"Iya sus"
Suster itu keluar dari ruangan alexsa.
"Ken papa brangkat ya Ken kemungkinan papa pulang seminggu lagi soalnya banyak kerjaan di Eropa, kamu sama mam dlu ya, nanti kalo ada apa apa langsung hubungin papa"
"Iya pa...
Papa baik baik ya disana jaga kesehatan"
"Iya Ken kamu juga inget Lo ya harus selalu hubungin papa"
"Iya iya pa ya udah Ken mama anter papa kedepan dlu ya sekalian mama mau ambil beberapa perlengkapan di rumah nanti mama ke sini lagi"
"Iya ma"
Mereka pun saling berpelukkan
Melepas kepergian ayah setelah itu ayah langsung bergegas kebandara dan ibu Ken'an bergegas pulang untuk mengambil beberapa perlengkapan di rumah
Tidak lama dari kepergian sang orang tua pintu ruangan Ken'an di ketuk dan seorang suster pun masuk
"Mas Ken'an gimana keadaanya?"
"Baik kok sus"
"Mas istri mas sudah siuman mas "
"ISTRI!!"
Ken'an kaget dengan ucapan sang suster bahwa istrinya telah siuman
"Dia tadi nyariin mas dan dia juga ngak inget nama nya mas, kalo saya boleh tau namanya siapa ya mas soalnya di daftar belum ada nama nya mas?"
"Emm LISA! ya Lisa na nya sus"
Ken'an sepontan Menjawab dengan menyebutkan bahwa nama gadis itu adalah Lisa.
Maski kita tau bahwa gadis itu bukan bernama Lisa tapi bernama Alexsa, tapi Ken'an engucapkan hal tersebut karna iya juga tidak tau siapa nama gadis tersebut apa lagi sekarang Alexsa taunya Ken'an itu adalah suaminya.
Ken'an pun tak tega jika harus membayangkan keadaan Alexsa yang sakit dan sendirian akhirnya iya memutuskan untuk berpura-pura menjadi suami dari alexsa demi mengembalikan ingatannya.
"Oh mbak Lisa mas baik kalo begitu oh iya mas tadi mbak Lisa bilang mau ketemu mas"
"Oh iya sus nanti saya kesana rencananya juga gitu pagi i ini saya mau kesana"
"Yaudah mas kalo gitu saya permisi dulu ya"
Suster itu keluar dari ruangan ken'an
Cahaya pagi yang menembus cendela kamar sederhana itu hingga membangunkan mahluk yang sedang tertidur didalamnya Jaza Leon Fernandez nama pemuda yang sudah terbangun itu tapi enggan untuk bangkit dari tempat tidurnya kondisi tubuh yang memang masih kurang sehat membuatnya lemas Ting…. Suara notifikasi dari hp Leon yang membuat nya langsung membuka hp tersebut. Iya menghela nafas sejenak ternyata pesan dari haris sang sekertaris nya Haris. "Bos kau dimana kenapa tak ada di rumah? Hari ini ada meeting dengan grup Sutanto" Begitulah isi pesan tersebut Leon "Aku sedang sakit kurasa aku takbisa hadir tolong kau wakili aku untuk meeting ini ris. Aku sedang ingin sendiri " Leon memang selalu pergi ke rumah tua itu ketika ia sedang sakit atau sedang menenangkan diri. iya ingin selalu bersama dengan semua kenangan di dalamnya namun iya tak ingin seorangpun tau tentang hal ini karena di dalam kenangan itu penuh dengan segala penyesalan untuknya Leon bangun dari tempat tidur dan mulai berjalan menuju dapur iya menyeduh segelas kopi lalu membawanya kembali ke kamar iya duduk di sebuah kursi di dekat jendela menaruh segelas kopi di atas meja di samping nya. Di Hadapan jendela iya terdiam kerinduannya akan kenangan di rumah itu semakin membara iya membuka sebuah album berisi foto-foto dahulu dibukanya satu persatu dipandang nya dengan lekat bayangan-bayangan itu mulai melintas di benaknya air matanya tak mampu iya bendung lagi cairan bening itu keluar menetesi lembaran-lembaran foto tersebut semua lembaran mengingatkan dari mana iya berasal
Siska teramat kesal dengan suaminya yang begitu penakut pada Alex, sang preman kampung yang pada akhirnya menjadi dia sebagai bulan-bulannya. Namun ketika Siska berusaha melindungi suaminya, dia justru menjadi santapan brutal Alex yang sama sekali tidak pernah menghargainya sebagai wanita. Lantas apa yang pada akhirnya membuat Siska begitu kecanduan oleh Alex dan beberapa preman kampung lainnya yang sangat ganas dan buas? Mohon Bijak dalam memutuskan bacaan. Cerita ini kgusus dewasa dan hanya orang-orang berpikiran dewasa yang akan mampu mengambil manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.
Ketika Nadia mengumpulkan keberanian untuk memberi tahu Raul tentang kehamilannya, dia tiba-tiba mendapati pria itu dengan gagah membantu wanita lain dari mobilnya. Hatinya tenggelam ketika tiga tahun upaya untuk mengamankan cintanya hancur di depan matanya, memaksanya untuk meninggalkannya. Tiga tahun kemudian, kehidupan telah membawa Nadia ke jalan baru dengan orang lain, sementara Raul dibiarkan bergulat dengan penyesalan. Memanfaatkan momen kerentanan, dia memohon, "Nadia, mari kita menikah." Sambil menggelengkan kepalanya dengan senyum tipis, Nadia dengan lembut menjawab, "Maaf, aku sudah bertunangan."
Selama dua tahun, Brian hanya melihat Evelyn sebagai asisten. Evelyn membutuhkan uang untuk perawatan ibunya, dan dia kira wanita tersebut tidak akan pernah pergi karena itu. Baginya, tampaknya adil untuk menawarkan bantuan keuangan dengan imbalan seks. Namun, Brian tidak menyangka akan jatuh cinta padanya. Evelyn mengonfrontasinya, "Kamu mencintai orang lain, tapi kamu selalu tidur denganku? Kamu tercela!" Saat Evelyn membanting perjanjian perceraian, Brian menyadari bahwa Evelyn adalah istri misterius yang dinikahinya enam tahun lalu. Bertekad untuk memenangkannya kembali, Brian melimpahinya dengan kasih sayang. Ketika orang lain mengejek asal-usul Evelyn, Brian memberinya semua kekayaannya, senang menjadi suami yang mendukung. Sekarang seorang CEO terkenal, Evelyn memiliki segalanya, tetapi Brian mendapati dirinya tersesat dalam angin puyuh lain ....
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Tunangan Lena adalah pria yang menyerupai iblis. Dia tidak hanya berbohong padanya tetapi juga tidur dengan ibu tirinya, bersekongkol untuk mengambil kekayaan keluarganya, dan kemudian menjebaknya untuk berhubungan seks dengan orang asing. Untuk mencegah rencana jahat pria itu, Lena memutuskan untuk mencari seorang pria untuk mengganggu pesta pertunangannya dan mempermalukan bajingan yang selingkuh itu. Tidak pernah dia membayangkan bahwa dia akan bertemu dengan orang asing yang sangat tampan yang sangat dia butuhkan. Di pesta pertunangan, pria itu dengan berani menyatakan bahwa dia adalah wanitanya. Lena mengira dia hanya pria miskin yang menginginkan uangnya. Akan tetapi, begitu mereka memulai hubungan palsu mereka, dia menyadari bahwa keberuntungan terus menghampirinya. Dia pikir mereka akan berpisah setelah pesta pertunangan, tetapi pria ini tetap di sisinya. "Kita harus tetap bersama, Lena. Ingat, aku sekarang tunanganmu." "Delon, kamu bersamaku karena uangku, bukan?" Lena bertanya, menyipitkan matanya padanya. Delon terkejut dengan tuduhan itu. Bagaimana mungkin dia, pewaris Keluarga Winata dan CEO Grup Vit, bersamanya demi uang? Dia mengendalikan lebih dari setengah ekonomi kota. Uang bukanlah masalah baginya! Keduanya semakin dekat dan dekat. Suatu hari, Lena akhirnya menyadari bahwa Delon sebenarnya adalah orang asing yang pernah tidur dengannya berbulan-bulan yang lalu. Apakah kesadaran ini akan mengubah hal-hal di antara mereka? Untuk lebih baik atau lebih buruk?