/0/8795/coverbig.jpg?v=20221014201605)
Kecintaan Ervin pada alkohol tanpa sengaja menceraikan Zoya dengan talak tiga. Ervin tak sadar dengan semua kata-katanya akibat mabuk berat. Mereka ingin rujuk kembali tapi ibu Zoya tidak menyetujui pernikahan mereka, sebelum nikah muhalil. Datanglah, Dokter Galen menawarkan diri untuk menikah muhalil dengan Zoya. Namun nasib buruk terjadi, Dokter Galen yang mencintai Zoya tidak mau menceraikannya. Apakah Zoya memilih Ervin atau dokter Galen?
"Mas Ervin sampai kapan kamu akan seperti ini mas? Aku capek lihat kamu tiap hari mabuk terus. Bahkan kamu bawa botol minuman kekamar kita. Mas bisa sakit kalau terus- terusan minun alkohol," bentak Zoya pada suaminya yang baru saja memasuki rumah mereka.
Di tengah malam begini ia harus bertengkar dengan Ervin yang baru pulang dengan botol alkohol d tangan kanannya, 3 kancing baju terbuka d bagian atas dan rambut yang tidak lagi tertata, sangat berantakan. Zoya bisa gila jika membiarkan Ervin minum alkohol terus.
"Ka...mu istriku dan botol... ini... juga istriku... Hahaha." Ervin tertawa keras mengangkat tinggi botol alkohol d tangannya.
"Kamu sudah gila, Mas. Berikan botol itu aku akan membuangnya." Zoya berusaha mengambil botol minuman di tangan Ervin tapi ia menepisnya dan mendorong Zoya hingga terjatuh ke lantai.
Hati Zoya terluka, menyesali keputusannya menerima menikah dengan Ervin tiga tahun lalu. Cukup lama ia menahan diri dan bersabar menghadapi Ervin selama ini, disatu sisi ia berusaha untuk mengabaikan kebiasaan buruk Ervin itu, tapi disisi lain Zoya tetap khawatir Ervin sakit karena kebanyakan konsumsi alkohol.
Dan benar saja hari ini Ervin sampai membentak dan mendorongnya hanya karena minuman itu. Tangis Zoya pecah dia bangkit dan memecahkan botol minuman Ervin yang tersusun di lemari kaca. Ervin yang mabuk melihat hal itu menjadi murka pada Zoya.
"Apa yang kau lakukan pada istri pertamaku? Apa kau sudah gila, Hah? Kau tidak punya hak melarangku. Jadi jangan memintaku untuk memilih kalian berdua." Wajah Ervin memerah terbakar amarah menatap Zoya.
"Jelas aku punya hak, Aku istrimu, Mas. Minuman itu racun untukmu, racun yang akan membunuhmu pelan- pelan." Zoya mendekati suaminya dengan air mata yang tidak terbendung lagi.
"Masa bodoh dengan mati. Kamu tidak usah mengajariku tentang hidup dan mati. Aku tahu semuanya, bahkan orang yang tidak mengkonsumsi alkohol pun tetap akan mati. Jadi, jangan melarangku untuk meninggalkan apa yang aku sukai." Ervin mengelak dan tak terima di nasehati oleh Zoya. Dia seorang suami, dia tahu apa yang ia lakukan akan merugikan dirinya sendiri tapi dia tidak akan mendengar apa kata istrinya.
"Kalau begitu kamu pilih aku atau minuman sialan itu. Selama ini aku sabar mengahadapimu, Mas. Aku selalu berdoa semoga kamu bisa berubah dan nyatanya tidak bisa. Jujur saja, aku tidak bisa hidup dengan pemabuk seperti dirimu. Itu membuatku muak," ketus Zoya tidak lagi bisa toleransi terhadap kelakuan buruk Ervin. Dia mendorong pria itu kesal hingga mundur beberapa langkah.
"KAMU BERANI, YAH!" Kesal Ervin.
"Jelas aku lebih mencintai alkohol, jika kamu tidak bisa menerimanya baik, kalau begitu aku menceraikanmu dengan talak 3," kata Ervin kesal. Dia tak sadar dengan ucapannya yang menyakiti hati kstrinya.
"Kuulangi sekali lagi, aku mentalakmu. MENTALAK ZOYA CALLISTA," kata Ervin jengkel mengucapkan tiga kali kata sakral itu.
Mendengar itu Zoya terpukul, dia begitu terkejut sampai tubuhnya meluruh di lantai. Zoya syok dengan perkataan Ervin yang langsung mengatakan talak 3.
Awalnya pernikahan mereka cukup harmonis namun kecanduan Ervin pada alkohol membuat dirinya mengalami stress berat. Dia tak pernah tahu bahwa pernikahan mereka retak bukan karena orang ketiga atau pun ikut campur orang tua. tapi hanya karena alkohol, minuman sialan yang membuat suaminya lupa diri. Zoya menangis sesenggukan hingga melupakan statusnya yang kini menjadi seorang janda.
Richard yang tak sengaja mendengar pertengkaran anak dan menantunya bahkan teriakan talak dari anaknya membuat dirinya murka. Ia segera menampar anaknya yang mengucapkan kata talak tanpa berpikir jernih. Richard begitu kecewa dengan anaknya, Zoya istri yang baik dan Ervin malah menyia-nyiakannya.
"SADAR ERVIN! Kamu sudah keterlaluan pada istrimu. Ayah tak pernah mengajarkanmu menjadi pria pengecut seperti ini. Zoya wanita baik kenapa kau malah melakukan hal bodoh dengan menceraikannya," bentak ayah Ervin dengan mata melotot tidak habis fikir dengan kebodohan anaknya.
"Ayah, dia menghancurkan minumanku," rengek Ervin seolah bersedih kehilangan minumannya.
"Dasar anak bodoh! Minta maaf pada Zoya sekarang atau ayah akan memukulmu lagi." Dia memegang kerah anaknya bersiap menghajarnya lagi. Zoya yang masih syok tak bergeming dari tempatnya, dia begitu sakit hati dengan ucapan Ervin.
Ervin tetap bersikukuh pada pendiriannya untuk tidak minta maaf pada Zoya. Penolakan atas minumannya itu sebagai bentuk penghinaan bagi Ervin. Berkat minuman ini, ia bisa melupakan bagaimana rasanya kesepian merindukan sosok ibu.
Selama bertahun-tahun, minuman itulah yang bisa mengobati segala rasa sakit yang ia derita kehilangan Queensha. Dia di hadapkan pilihan sulit saat dirinya tak berdaya. Richard terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga ia tidak punya waktu untuk bermain bersama Ervin dulu.
"Aku tidak salah, Ayah," elak Ervin tak berniat membalas pukulan itu. Ia masih tahu diri bagaimana menjaga perasaan ayahnya yang tempramen juga. Apalagi sejak Queensha meninggal.
Wanita itu pergi untuk selama-lamanya meninggalkan seorang putra putri pada Richard. Ia masih ingat bagaimana Queensha berharap anaknya kelak bisa menjadi pria yang baik dan bisa membahagiakan keluarganya.
"Kau sedang mabuk, Ervin. Kau membuat kesalahan terbesar dengan mengatakan hal itu. Esok hari, kau akan menyesali semuanya." Richard melepaskan cengkeramannya.
Dia berjongkok di depan Zoya menatap prihatin pada menantunya, dia istri yang baik semenjak ia datang ke rumah ini. Ayah Ervin senang, dia merasa istrinya seolah mengirim Malaikat di rumah ini.
"Masuklah, ke kamar Zoya. Ayah ingin kamu lupakan perkataan Ervin tadi. Kamu tahu, kan dia sedang mabuk. Dia tak bisa mengontrol ucapannya. Sampai kapanpun ayah tidak mau kalian bercerai." Sentuhan kata ayah mertuanya tak lagi terdengar oleh Zoya. Dia lebih yakin dengan ucapan Ervin tadi yang menceraikannya.
"Mungkin sudah saatnya aku harus menyerah, Ayah," ucap Zoya berlari meninggalkan mereka menuju kamarnya.
Tangis Zoya semakin pecah saat berada di dalam kamar. Dia berdiri di balik pintu dan menguncinya rapat-rapat, fisik dan hatinya terluka hebat. Bahkan ribuan pisau yang menghujam tubuhnya tidak bisa menyamai rasa sakit yang ia rasakan saat ini.
Zoya mengemasi semua pakaiannya di lemari dan memasukkan di dalam koper miliknya. Ia tak bisa tinggal lagi di rumah ini, Ervin sudah menceraikannya dan lebih memilih minuman itu daripada dirinya. Luka yang Ervin torehkan tak bisa sembuh hanya dengan permintaan maaf dari suaminya.
Sungguh dia tidak ingin pernikahannya berakhir setelah semua mimpi dan ambisi belum terlaksana. Ia masih ingat bagaimana Ervin memperlakukannya dengan manis bahkan pria itu tak pernah berpikir akan menghabiskan malam bersama wanita lain.
Ervin adalah pria baik, namun kecanduan alkohol membuat semuanya berantakan. Jiwa dan raga Zoya terluka, kenangan manis yang ia lalui bersama berputar kembali seperti kaset rekaman mencoba mengingatkan kisah cinta mereka yang sangat indah.
Seorang gadis SMA bernama Nada dipaksa untuk menyusui pria lumpuh bernama Daffa. Dengan begitu, maka hidup Nada dan neneknya bisa jadi lebih baik. Nada terus menyusui Daffa hingga pria itu sembuh. Namun saat Nada hendak pergi, Daffa tak ingin melepasnya karena ternyata Daffa sudah kecanduan susu Nada. Bagaimana kelanjutan kisahnya?
Pada hari Livia mengetahui bahwa dia hamil, dia memergoki tunangannya berselingkuh. Tunangannya yang tanpa belas kasihan dan simpanannya itu hampir membunuhnya. Livia melarikan diri demi nyawanya. Ketika dia kembali ke kampung halamannya lima tahun kemudian, dia kebetulan menyelamatkan nyawa seorang anak laki-laki. Ayah anak laki-laki itu ternyata adalah orang terkaya di dunia. Semuanya berubah untuk Livia sejak saat itu. Pria itu tidak membiarkannya mengalami ketidaknyamanan. Ketika mantan tunangannya menindasnya, pria tersebut menghancurkan keluarga bajingan itu dan juga menyewa seluruh pulau hanya untuk memberi Livia istirahat dari semua drama. Sang pria juga memberi pelajaran pada ayah Livia yang penuh kebencian. Pria itu menghancurkan semua musuhnya bahkan sebelum dia bertanya. Ketika saudari Livia yang keji melemparkan dirinya ke arahnya, pria itu menunjukkan buku nikah dan berkata, "Aku sudah menikah dengan bahagia dan istriku jauh lebih cantik daripada kamu!" Livia kaget. "Kapan kita pernah menikah? Setahuku, aku masih lajang." Dengan senyum jahat, dia berkata, "Sayang, kita sudah menikah selama lima tahun. Bukankah sudah waktunya kita punya anak lagi bersama?" Livia menganga. Apa sih yang pria ini bicarakan?
Megan dipaksa menggantikan kakak tirinya untuk menikah dengan seorang pria yang tanpa uang. Mengingat bahwa suaminya hanyalah seorang pria miskin, dia pikir dia harus menjalani sisa hidupnya dengan rendah hati. Dia tidak tahu bahwa suaminya, Zayden Wilgunadi, sebenarnya adalah taipan bisnis yang paling berkuasa dan misterius di kota. Begitu dia mendengar desas-desus tentang hal ini, Meagan berlari ke apartemen sewaannya dan melemparkan diri ke dalam pelukan suaminya. "Mereka semua bilang kamu adalah Tuan Fabrizio yang berkuasa. Apakah itu benar?" Sang pria membelai rambutnya dengan lembut. "Orang-orang hanya berbicara omong kosong. Pria itu hanya memiliki penampilan yang mirip denganku." Megan menggerutu, "Tapi pria itu brengsek! Dia bahkan memanggilku istrinya! Sayang, kamu harus memberinya pelajaran!" Keesokan harinya, Tuan Fabrizio muncul di perusahaannya dengan memar-memar di wajahnya. Semua orang tercengang. Apa yang telah terjadi pada CEO mereka? Sang CEO tersenyum. "Istriku yang memerintahkannya, aku tidak punya pilihan lain selain mematuhinya."
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.