/0/8466/coverbig.jpg?v=2a633d324e4202ed8e99ff7f4fafcc1f)
Keberadaan werewolf di seluruh dunia terancam musnah oleh percahan. Billy sebagai calon raja Alpha harus segera menemukan Luna yang telah ditakdirkan untuknya. Luna yang ditakdirkan untuknya adalah Catalina. Wanita yang merupakan reinkarnasi dari putri Althaia, putri mahkota raja bawah laut. Ternyata kehidupan penuh luka Althaia di masa lalu, terulang lagi dalam kehidupan Catalina yang nyata. Billy dan Catalina bertemu di dunia nyata dan modern. Namun mereka menghadapi musuh dan rintangan yang telah ribuan tahun menunggu. Hanya apabila Catalina bisa mencintai dan menerima Billy dengan hatinya, barulah dia boleh dinobatkan sebagai raja alpha. Masalah besar ketika keduanya mendapati perbedaan dunia mereka. Billy hanya bisa mendapatkan kekuatan setelah bercinta dengan Catalina. Sementara Catalina harus segera menemukan air dan berubah menjadi mermaid setelah memberikan energynya pada Billy saat mereka bercinta, atau ... Catalina akan kehilangan nyawanya. Keduanya mulai frustasi. Namun kelangsungan klan werewolf juga kehidupan bawah air adalah tanggung jawab mereka berdua. Belum lagi hadirnya musuh-musuh yang bersekutu dengan alpha lain yang berusaha menentang takdir Billy. Kedatangan sekelompok monster yang mengacaukan, para vampire yang sulit dikalahkan, monster bawah air yang mengancam kehidupan Catalina. Mampukah keduanya menemukan sebuah solusi untuk bersatu tanpa mengorbankan yang lainnya? Mermaid As Alpha's Destiny!
Catalina membelai wajah tampan yang terbaring di ranjangnya. Sepasang mata milik pria itu terpejam. Sementara luka di bagian dada kiri pria itu terus mengalirkan darah. Bukan darah biasa, berwarna hitam pekat.
Ini adalah hari ketiga pria itu ada di kamar rumah Catalina. Pria yang ditemukan oleh pembantunya. terkapar di tepi pantai dekat rumahnya. Entah bagaimana pria itu bisa berada di sana.
Keadaan pria itu menyedihkan. Wajahnya pucat seperti kapas. Dia kehilangan banyak darah. Sementara dia masih juga belum tersadar.
Seorang pelayan Catalina masuk dengan sebuah baskom. Di dalamya ada handuk dan air hangat.
"Sebaiknya kita bawa saja dia ke rumah sakit terdekat."
"Ini sulit Martha. Kita harus memberikan penjelasan pada polisi nanti." Catalina menolak usul pelayannya.
"Dia tidak akan bertahan hidup lebih lama. Butuh keajaiban untuk membuatnya tersadar."
"Semoga keajaiban itu segera datang. Lihatlah, sudah tiga hari dan dia masih bertahan hidup. Dia berjuang untuk tetap hidup."
"Tapi dia tersiksa, Sayang."
Setelah menyelesaikan kalimatnya, Martha pun bergeser. Dia berdiri di belakang Catalina. Ucapan Martha membuat Catalina bersedih. Selama tiga hari terakhir, pria itu telah menjadi teman baiknya. Catalina selalu datang untuk merawatnya. Dia juga mengajaknya berbicara. Meski pria itu sama sekali tidak bisa menanggapi.
Jika benar apa yang Martha katakan, artinya pria ini akan mati. Butir-butir air mata mulai jatuh di pipi Catalina. Dia menggenggam tangan pria itu, mengecup lembut di sana. Ada ketakutan dalam diri Catalina. Takut kehilangan adalah satu-satunya alasan yang membuat Catalina menangis.
Dia tidak ingin pria itu mati. Air mata Catalina semakin deras mengalir. Catalina mendekatkan wajahnya ke wajah pria itu. Tanpa dia sadari, satu butir air matanya jatuh tepat di luka yang ada di dada pria itu.
Catalina mengecup lembut bibir pria yang terbaring tak berdaya tersebut. Dia pun kembali ke posisi duduknya. Bersiap untuk merawat luka Sang Pria. Dia ingin melakukan yang terbaik. Hingga saat terakhir pria itu, jika memang dia harus pergi.
Tiba-tiba luka di dada pria iu bersinar. Sebuah cahaya hijau yang menyilaukan muncul di sana. Martha bahkan harus menutup wajahnya. Cahaya itu terlalu terang dan membuat matanya terasa sakit.
"Menjauhlah Catlin! Tutup matamu! Cahaya itu bisa membuatmu buta!" Martha berteriak memperingatkan Catalina.
Anehnya Catalina tidak merasakan apa pun. Dia melihat cahaya itu sebagai hal yang biasa. Matanya bisa melihat cahaya itu dengan baik. Tanpa merasa sakit atau silau. Catalina terus memperhatikan luka di dada pria itu.
Setelah beberapa saat, perlahan cahaya itu meredup. Secara ajaib, luka pria itu tertutup sempurna! Seolah tidak pernah ada luka di sana. Hanya ada jejak darah hitam yang telah mengering. Catalina mengerjapkan mata. Sulit untuk mempercayai apa yang dia lihat.
Pria itu mulai bergerak. Perlahan dia membuka mata. Hal pertama yang dia lihat adalah wajah Catalina. Wajah cantik khas Eropa dengan hidung mancung. Beberapa helai rambut ikal Catalina terjuntai di wajahnya. Dia memandang Catalina cukup lama. Dua mata coklat gelap milik Catalina bertemu dengan sepasang mata biru pria itu.
"Akhirnya kau datang," pria itu mengucap lirih.
"Ini rumahku, kau yang sedang bertamu."
Pria itu tersenyum mendengar ucapan Catalina.
Martha mendekat. Dia berbisik pada Catalina.
"Biarkan dia beristirahat. Orang yang baru terbangun setelah berhari-hari pingsan biasanya merasa bingung."
Catalina mengangguk setuju. Setidaknya sebelum pergi, dia ingin tahu siapa nama pria itu.
"Siapa namamu?"
"Billy."
"Baiklah Billy, sebaiknya kau beristirahat. Pembantuku akan mengirim makanan untukmu. Kau bisa membersihkan diri di kamar mandi dengan air hangat. Kita akan bicara lagi nanti."
Catalina pun bersiap untuk berdiri. Namun tiba-tiba tangan Billy meraih pergelangan tangan Catalina.
"Jangan tinggalkan aku. Aku telah menunggumu lebih dari lima ratus tahun."
Wajah Catalina tampak kebingungan. Dia bertukar pandang dengan Martha. Sepasang mata biru pria itu memancarkan kesedihan dan kerinduan. Catalina kembali duduk di tepi ranjang.
"Dengar ya, kau telah pingsan selama tiga hari. Sebaiknya kau beristirahat dulu. Mungkin selama tidur panjangmu, beberapa mimpi datang. Jangan kau pikirkan semua itu."
"Siapa namamu?" tanya Billy.
"Catalina."
"Catalina, akhirnya kau datang. Kau tidak tahu betapa menderitanya aku. Lebih dari lima ratus tahun aku mencarimu."
Perkataan Billy mulai membuat Catalina cemas. Tampaknya pria ini mulai berimajinasi. Namun Catalina bahagia melihatnya terbangun.
"Billy, kita akan bicara lagi nanti. Bersihkan dulu dirimu. Aku tidak punya baju pria. Tapi ada beberapa milik kakekku di lemari itu. Untuk sementara kau bisa memakainya."
Dengan lembut Catalina melepaskan cengkeraman Billy dari pergelangan tangannya. Ketika tangan Billy terlepas, Catalina merasa kehilangan. Dia ingin kembali bersentuhan dengan Billy. Tapi perasaan itu segera ditepisnya.
"Aku menunggumu di meja makan. Setelah selesai mandi, kau bisa turun ke lantai bawah. Tapi kalau kau masih merasa lemah, pembantuku akan mengirim makanan untukmu."
Selesai mengucapkan kalimatnya, Catalina dan Martha keluar dari kamar yang ditempati Billy. Wajah Catalina menyiratkan kegelisahan. Sepasang mata Billy membuatnya terpesona. Dia merasa telah melihat mata itu sejak lama.
Sesuatu yang mustahil. Catalina baru bertemu Billy tiga hari lalu. Dan semenjak itu, dia sama sekali tidak melihat mata Billy. Pria itu dalam keadaan pingsan dan matanya terpejam.
"Memikirkan sesuatu?" tanya Martha.
"Siapa dia, Martha. Aku merasa punya ikatan dengan Billy."
"Sudahlah sayang, itu hanya karena kau selalu merawatnya sejak dia di sini."
"Martha, kenapa luka Billy bisa tiba-tiba sembuh?"
"Itulah yang aku khawatirkan. Mungkinkah dia pria yang sedang dibicarakan seluruh penghuni hutan."
"Pria yang tinggal di kastil?"
Martha mengangguk sambil meletakkan jarinya di bibir. Dia memberi isyarat agar Catalina tidak membahas hal itu.
"Tidak mungkin. Menurut para penghuni hutan, pria itu sangat menyeramkan. Sementara Billy, lumayan tampan. Bukan begitu, Martha?"
"Jangan bilang kau jatuh cinta padanya ya,"
Martha tersenyum lebar dan bergegas mendahului Catalina ke lantai bawah. Sementara Catalina berjalan perlahan. Sesekali dia menoleh ke arah pintu kamar yang Billy tempati.
Jatuh cinta? Ah, apakah dia masih bisa memiliki perasaan seperti itu? Perceraiannya dengan Derk telah membuat Catalina mati rasa. Luka di hatinya masih belum sembuh. Salah satu alasan yang membuatnya berada di rumah ini.
Martha benar, pasti ini hanyalah sebuah perasaan kedekatan. Karena selama beberapa hari merawatnya perasaan itu datang. Catalina membuang jauh pikiran tentang cinta. Dia pun menuju ke lantai bawah. Sebentar lagi waktunya makan siang.
Seekor burung tiba-tiba masuk ke rumah Catalina. Burung pagi yang selalu bernyanyi untuknya.
"Pria itu hilang! Kekacauan terjadi di hutan bagian selatan. Ada monster yang datang. Dia memangsa makhluk apa pun yang ada di dekatnya." Burung itu berkicauan. Hanya Catalina yang bisa memahami apa yang burung itu bicarakan.
Agatha Nixon tidak pernah menyangka bahwa pekerjaannya menguras uang dari pria kaya berakhir dengan bencana bagi dirinya. Ryan Lewis, pria yang jatuh hati dan terpikat dengan Agatha. Rencana pernikahan dan uang dalam jumlah besar pun telah Ryan berikan pada Agatha. Ryan jatuh dalam lembah keterpurukan ketika mengetahui bahwa setelah memberikan banyak uang, Agatha kemudian menghilang! Patah hati yang tidak lagi berarti. Ryan akhirnya memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Kematian Ryan menjadi bencana besar bagi Diven Lewis, Sang Kakak. Seorang CEO dari Lewis Enterprises. Trauma akibat melihat kematian tragis putranya membuat ibu Diven menderita alzeimer dan kehilangan sebagian ingatan. Hidup Diven terasa hancur berkeping-keping. Bagi Diven semua adalah salah Agatha. Diven berusaha menemukan Agatha dan bertekad menjadikan sepanjang hidup Agatha bagai di neraka. Berhasilkah Diven menjalankan rencananya? Mungkinkah dengan menyakiti Agatha, Diven bisa mengembalikan hidupnya yang bahagia? Mrs.Scammer & Mr.CEO!
Apa yang terlintas di benak kalian saat mendengar kata CEO? Angkuh? Kejam? Arogan? Mohammad Hanif As-Siddiq berbeda! Menjadi seorang CEO di perusahaan besar seperti INANTA group tak lantas membuat dia menjadi tipikal CEO yang seperti itu. Dia agamis dan rajin beribadah. Pertemuan putrinya Aisyah dengan Ummi Aida, seorang office girl di tempat dimana dia bekerja, membuat pertunangannya dengan Soraya putri pemilik perusahaan terancam batal karena Aisyah menyukai Ummi yang mirip dengan almarhum ibunya. Dengan siapa hati Hanif akan berlabuh?
AREA DEWASA! YANG BELUM CUKUP UMUR, MINGGIR DULU YA, CARI BACAAN SESUAI UMURNYA. NEKAT BACA CERITA INI, DOSA TANGGUNG SENDIRI. Pertemuan Anne Mary yang masih berumur 18tahun dengan Marcio Lamparska, 30tahun dalam sebuah tragedi pembunuhan di Tokyo dimana Marcio sebagai pelaku pembunuhan dan Anne yang menjadi saksi matanya membuat hubungan antara Anne dan Marcio terikat dalam suatu kerjasama yang saling menguntungkan karena akibat dari tragedi pembunuhan tersebut, Anne yang merupakan orang terdekat dengan korban, tertuduh menjadi tersangka utama pembunuhan. Sebelum interpol menemukan dan menangkap Anne, Marcio bersama anak buahnya sudah terlebih dahulu menculik gadis itu dan membawanya ke Murcia, Spanyol, kediaman Marcio berada. Anne Mary yang memiliki otak jenius di atas rata-rata hanyalah seorang gadis muda yang sangat lugu, polos namun memiliki mulut yang tajam pedas dan kritis sedangkan Marcio yang tanpa dia sadari sudah jatuh cinta kepada gadis muda tersebut semakin membuatnya protektif menjaga dan memberikan pelatihan-pelatihan fisik pada Anne yang tentu saja semakin membangkitkan api dendam dalam diri Anne yang membara di dalam dadanya. Anne akhirnya bersedia membuka hatinya untuk menerima perasaan Marcio agar dia bisa lebih mudah untuk membunuh pria itu yang ternyata tanpa dia sadari masuk ke dalam perangkapnya sendiri, jatuh cinta pada Marcio. Bisakah Anne melupakan Touda Akira sepenuhnya, orang yang sudah menjadi korban pembunuhan Marcio, dimana Touda merupakan cinta pertama Anne yang mencintainya secara diam-diam dan melupakan balas dendamnya pada Marcio? Bagaimana dengan Iosef, tangan kanan musuh besar Marcio yang sejak pertama kali bertemu dengan Anne, memiliki perasaan tidak biasa terhadap gadis mungil itu. Iosef juga musuh yang pernah melukai Anne namun juga menyelamatkan gadis itu dari kematian. Demi menyelamatkan Marcio, Anne terpaksa ikut pergi dengan Iosef. Iosef yang lembut, perhatian, sangat posesif dan mencintai Anne dengan nyawanya. Cinta yang tulus dan abadi namun memahami jika gadis yang dia cintai tersebut masih mengukir nama Marcio di dalam hatinya. Dalam pelarian bersama Iosef, Anne tumbuh semakin kuat, tangguh dan sangat cantik mempesona. Ayunan pedangnya sangat cepat, akurat, dan sikapnya tegas, tidak segan membunuh siapapun yang menjadi tugas dalam misinya. Akankah pertemuan kembali Anne dan Marcio bisa menumbuhkan perasaan cinta dan kerinduan di antara mereka lagi atau mereka menjadi musuh yang akan saling membunuh? Ikuti terus cerita Anne Mary ini dari seorang gadis biasa yang jelek menjadi seorang gadis muda yang sangat cantik dan memukau namun sifatnya yang sangat tidak peka akan cinta membuat para pria yang terpikat padanya selalu salah paham akan sikapnya. “Ini bukan tentang cinta dan siapa yang kamu pilih, tapi kepada siapa kamu akan berkomitmen untuk memberikan hati yang kamu yakini dia bisa menjaga hatimu dengan sangat baik,” – Anne Mary. CERITA INI EXCLUSIVE HANYA ADA DI BAKISAH!
BERISI BANYAK ADEGAN HOT! Rey pemuda berusia 20 tahunan mulai merasakan nafsu birahinya naik ketika hadirnya ibu tiri. Ayahnya menikah dengan wanita kembar yang memiliki paras yang cantik dan tubuh yang molek. Disitulah Rey mencari kesempatan agar bisa menyalurkan hasratnya. Yuk ikuti cerita lengkapnya !!
Warning !! Cerita Dewasa 21+.. Akan banyak hal tak terduga yang membuatmu hanyut dalam suasana di dalam cerita cerita ini. Bersiaplah untuk mendapatkan fantasi yang luar biasa..
Adult content 21+ Farida Istri yang terluka, suaminya berselingkuh dengan adiknya sendiri. Perasaan tersakiti membuatnya terjebak kedalam peristiwa yang membuat Farida terhanyut dalam nafsu dan hasrat. Ini hanya cerita fiktif. Kalau ada kesamaan nama, jabatan dan tempat itu hanya kebetulan belaka
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?