Alin seorang wanita yang memiliki hobi bermain game online,dia mendapat panggilan untuk ikut bergabung dengan tim yang dia impikan untuk maju di liga nasional dan menjadi juara nasional,kedatangan pertama Alin dalam tim mendapat sambutan yang kurang mengenakan karena ada beberapa anggota yang menerima kedatangannya namun ada juga yang tidak suka dengan kedatangan anggota baru,namun karena kerja kerasnya dia berhasil membuktikan pada semua orang bahwa seorang wanita pun mampu menjadi pemain E-SPORT,namun akhirnya dia jatuh cinta pada marksman dan mereka menjalin hubungan. Penasaran dengan ceritanya?Ikuti kelanjutan ceritanya!!!!
Alin Almaira adalah seorang gadis yang terlahir dari pasangan suami istri yang hidupnya selalu dalam kesederhanaan,Abi ayah Alin yang merupakan seorang guru dan Sari merupakan seorang ibu rumah tangga biasa.
Kehidupan Alin bisa dibilang enak karena orang tuanya tidak terlalu menuntutnya untuk bekerja dan membantu ekonomi orang tuanya,keseharian Alin hanya dihabiskan untuk bermain game karena keinginan terbesarnya bisa menjadi seorang anggota E-SPORT,Alin memiliki sahabat yang sudah seperti kakak untuknya,pagi itu Kayla sahabat Alin mencari Alin kerumahnya,
"Pagi tante" Sapa Kayla
"Pagi sayang" Ucap Sari ibu dari Alin,
"Tante dimana Alin?" Tanya Kayla duduk disofa rumah Alin,
"Alin pergi tak tau kemana,tante sampai pusing nangani dia" Ucap Sari,
"Baiklah sepertinya aku tau dimana Alin,aku permisi tante" Ucap Kayla dan pergi meninggalkan Sari.
Kayla mengendarai mobil pajeronya dan membelah jalan untuk menemui Alin,Kayla adalah sahabat Alin namun kehidupan Kayla lebih beruntung dalam hal ekonomi karena Kayla terlahir dari keluarga kaya namun Kayla sudah kehilangan kasih sayang orang tuanya dari kecil karena orang tuanya meninggal dan Kayla hidup bersama neneknya,sesampainya ditempat tujuan Kayla turun dari mobilnya dan berlari mencari Alin,didalam sangat ramai membuat Kayla sulit untuk menemukan Alin,
"Wah keren,seorang wanita bisa menjadi pemain profesional E-SPORT" Ucap seseorang memuji Alin,hampir semua yang hadir dan menonton memuji bakat Alin dan permainan Alin,Kayla sudah yakin jika yang bermain itu adalah sahabatnya kemudian Kayla menyelinap didekat orang-orang dan menemukan Alin sedang duduk menghadap komputer dan meminkan mouse dan keyboard,
"Anak ini,pasti disini" Ucap Kayla,
Setelah puas bermain Alin pun berdiri dan dengan mengemut permen dimulutnya dia berjalan keluar dan menemui sahabatnya itu,
"Kamu itu dicari kemana-mana tidak ada" Ucap Kayla menarik telinga Alin,
"Hehehe,aku sedang menikmati hobiku,siapa tau aku mendapat tawaran untuk menjadi pemain E-SPORT nasional" Ucap Alin dengan bangga,
"Terserahmu saja,ayo jalan" Ucap Kayla,
"Kakakku yang cantik apa kamu tak ingin mengajakku makan?Aku lapar setelah bertanding" Ucap Alin
"Yang ada difikiranmu hanya makanan" Ucap Kayla dengan terkekeh,
"Mengertilah aku telah lelah bertanding dan sekarang aku lapar" Ucap Alin,
"Siapa yang menyuruhmu bertanding" Ucap Kayla
"Jangan salah jika aku sudah menjadi pemain E-SPORT kamu akan ikut bangga pada sahabatmu yang satu ini" Ucap Alin bangga,
"Iya iya iya,sudahlah mau makan apa?" Tanya Kayla
"Eum...Terserah saja yang penting makan" Ucap Alin,
"Baiklah" Ucap Kayla menancap gas mobilnya dan membelah jalan.
Tak lama akhirnya mereka sampai di salah satu tempat makan,mereka turun dan berjalan memasuki restaurant kemudian mencari tempat duduk dan memesan makanan,
"Sampai kapan kamu bermimpi untuk menjadi seorang pemain profesional?" Tanya Kayla,
"Do'akan saja supaya aku bisa menjadi pemain profesional" Ucap Alin,
"Baiklah aku doakan" Ucap Kayla,
Dret...Dret...Dret...Ponsel Alin berdering,Alin merogoh sakunya dan mengambil ponsel dari sakunya,
"Nomor tak dikenal" Ucap Alin
"Siapa?" Tanya Kayla
"Enggak tau,enggak ada namanya" Ucap Alin,
"Hallo" Ucap Alin setelah menggeser tombol hijau dilayar,
"Hallo selamat siang,apa benar ini dengan Alin Almaira?" Tanya seseorang dari sebrang telfon,
"Benar,maaf ini dengan siapa?" Tanya Alin,
"Saya Gerry,manager dari tim ALC" Ucap Gerry
"Tim ALC?Tim E-SPORT terkenal itu?" Tanya Alin antusias,
"Iyap betul" Ucap Gerry,Alin menarik tangan Kayla dan tersenyum lebar,
"Begini saya sedang mencari anggota baru untuk tim saya,karena salah satu anggota tim saya terkena cidera dan membuatnya tak bisa mengikuti kompetisi,apakah nona Alin bersedia untuk datang dan bergabung dengan tim kami?" Tanya Gerry,
"Apa?Saya tidak salah dengar?" Tanya Alin sedikit berteriak membuat semua orang yang ada disana melirik kearah Alin dan Kayla,Kayla yang menyadari itu meminta maaf pada semua pengunjung dan menarik tangan Alin agar mengontrol suaranya,
"Apakah nona Alin bersedia datang untuk bertemu saya di liga yang diadakan besok?" Tanya Gerry
"Baik,saya akan datang" Ucap Alin,
"Baik,terimakasih" Ucap Gerry dan memutus panggilannya,
Setelah panggilan terputus Alin berteriak senang membuat semua pengunjung kembali menatapnya dan Kayla segera menutup mulut Alin agar tak lagi berteriak,
"Pelankan suaramu,atau kita akan dipukuli" Ucap Kayla
"Kayla aku bahagia banget!!!" Ucap Alin dengan tawanya,
"Iya ceritakan" Ucap Kayla
"Aku dipanggil untuk bergabung dengan tim idamanku" Ucap Alin
"RDX?" Tanya Kayla
"Apa sih Kayla,itu tim mantanku Dodi" Ucap Alin dengan cemberut,
"Hahahahha,bercanda" Ucap Kayla yang terkekeh melihat ekspresi Alin,
"Aku diundang untuk bergabung dengan tim ALC" Ucap Alin,
"Bagaimana bisa?Gadis bodoh sepertimu bisa mendapat tawaran seperti itu?" Tanya Kayla
"Jangan sepelekan kemampuan sahabatmu ini" Ucap Alin,
"Baiklah,bagaimana jika untuk merayakan semua ini kita makan dan shoping" Ucap Kayla
"Kamu yang bayar?" Tanya Alin
"Baiklah apa sih yang enggak buat sahabatku ini" Ucap Kayla,
"Terimakasih sayang" Ucap Alin memeluk Kayla,
Makanan yang mereka pesan akhirnya datang,mereka menyantap makanan mereka sengan diiringi tawa bahagia mereka,meskipun Kayla sebenarnya tidak terlalu menyukai dunia E-SPORT karena dia tidak mengerti dengan dunia seperti itu,tapi kekasih Kayla pun ternyata adalah seorang pemain E-SPORT.
Setelah menghabiskan makanan mereka berjalan keluar dan masuk kedalam mobil mewah milik Kayla,
"Baiklah sekarang waktunya kita shoping" Ucap Kayla,
"Kayla tapi nanti aku menghabiskan uangmu" Ucap Alin,
"Habis iya cari lagi" Ucap Kayla dengan terkekeh,
"Kayla kamu ini jangan terlalu boros" Ucap Alin,
"Alin sahabatku,cintaku,sayangku,tenang saja semua yang aku lakukan untuk membahagiakan kamu" Ucap Kayla
"Kamu memang sahabat terbaikku" Ucap Alin dengan senyumnya,
Setelah membelah jalan akhirnya mereka sampai di sebuah Mall,mereka turun dari mobil dan berjalan memasuki Mall tersebut,
"Okeh kita mulai dari baju" Ucap Kayla menarik tangan Alin dan menghampiri sebuah toko baju,
"Alin kamu pilih yang kamu suka,okeh" Ucap Kayla
"Aku tidak perlu baju Kayla,pakaianku masih bagus-bagus" Ucap Alin,
"Ini hadiah untukmu karena kamu berhasil masuk tim E-SPORT" Ucap Kayla,
"Baiklah,bagaimana kalau ini?" Tanya Alin,
"Alin ini tidak pantas untukmu yang terlihat imut" Ucap Kayla,
"Pilihkan saja" Ucap Alin,
"Ini" Kayla menunjukkan satu gaun untuk Alin,
"Apa aku harus mengenakan ini?" Tanya Alin
"Iyap" Ucap Kayla
"Ini terlalu feminim" Ucap Alin,
"Pokoknya aku pilih yang ini,ayo ke kasir" Kayla menarik tangan Alin,dan Alin hanya mengikuti keinginan sahabatnya itu.
Setelah puas berbelanja Alin dan Kayla kembali membelah jalan namun kali ini untuk pulang kerumah Alin karena sudah sore,Alin pun harus beristirahat karena besok dia akan bertemu dengan manager E-SPORT.
Dimasa lalu dia tidak jadi menikah dengan kekasihnya karena jebakan seorang perempuan yang adalah teman baiknya hingga dia harus terjebak pernikahan yang tidak dia inginkan, dimasa kini siapa sangka dia bertemu dengan gadis yang mirip dengan mantan kekasihnya, tanpa sengaja terlibat skandal one night stand dan tanpa di duga rupanya itu adalah putri mantan kekasihnya. bagaimana kelanjutan hubungan mereka? apakah restu akan mereka kantongi untuk menuju ke jenjang yang lebih serius?
Amora Nouline selalu dibanding-bandingkan oleh sang ibu dengan kakak perempuannya sendiri bernama Alana Nouline! Dalam hal apapun Alana selalu unggul dari Amora, membuat sang Ibu lebih menyayangi Alana dibandingkan dengan Amora. Ketika dihadapkan dengan posisi sang ayah yang sakit parah dan memerlukan biaya rumah sakit yang tidak sedikit, Ibu dan kakak Amora sepakat untuk membujuk agar Amora menjual dirinya demi pengobatan sang ayah. Dengan hati teriris perih, terpaksa dan penuh ketakutan, Amora akhirnya menuruti keinginan ibu dan kakaknya demi kesembuhan sang ayah! Sialnya, malam itu laki-laki yang membeli Amora adalah seorang mafia dingin yang meskipun wajahnya teramat tampan namun wajah itu terlihat sangat menakutkan dimata Amora.
Hari itu adalah hari yang besar bagi Camila. Dia sudah tidak sabar untuk menikah dengan suaminya yang tampan. Sayangnya, sang suami tidak menghadiri upacara tersebut. Dengan demikian, dia menjadi bahan tertawaan di mata para tamu. Dengan penuh kemarahan, dia pergi dan tidur dengan seorang pria asing malam itu. Dia pikir itu hanya cinta satu malam. Namun yang mengejutkannya, pria itu menolak untuk melepaskannya. Dia mencoba memenangkan hatinya, seolah-olah dia sangat mencintainya. Camila tidak tahu harus berbuat apa. Haruskah dia memberinya kesempatan? Atau mengabaikannya begitu saja?
Untuk membayar hutang, dia menggantikan pengantin wanita dan menikahi pria itu, iblis yang ditakuti dan dihormati semua orang. Sang wanita putus asa dan kehabisan pilihan. Sang pria kejam dan tidak sabaran. Pria itu mencicipi manisnya sang wanita, dan secara bertahap tunduk pada nafsu adiktif. Sebelum dia menyadarinya, dia sudah tidak dapat melepaskan diri dari wanita tersebut. Nafsu memicu kisah mereka, tetapi bagaimana cinta bersyarat ini akan berlanjut?
WARNING RATE 21+. Please be awise to reading!! Santi adalah anak yang dibesarkan dipanti asuhan. Tanpa dia tahu ibu dan ayahnya seperti apa. Dia bekerja sebagai kasir di sebuah toko kue. Tiba-tiba saat dia bekerja dituduh mencuri uang kasir dan dia dipecat. Demi bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan sehari-hari yang mendesak, akhirnya Santi menerima tawaran menjadi sebuah perawat di rumah besar untuk merawat orang tua yang lumpuh. Dan terpaksa Santi harus menerima pekerjaan itu. Namun, pekerjaan itu mengharuskannya dia selalu standby 24 jam. Hingga, saat Santi membantu Bimo seorang Casanova yang sedang mabuk yang juga merupakan anak dari tuan yang dia rawat. Sosok Bimo yang selalu tak pernah puas dengan orientasi seks-nya, akhirnya menemukan pelabuhan terakhirnya pada Santi. Bagaimana kisah Santi dan Bimo selanjutnya, baca no skip ya!!