/0/8138/coverbig.jpg?v=5e7c7d651402d3838c05a7f97c053e99)
Disaat cinta menyapa setiap jiwa, sebagian ada yang mampu mengungkapkan dengan kata dan sebagian lagi hanya mampu berujar dalam do'a. Sekar dan Farhan adalah dua orang yang terjebak pada anggapan ketidakwajaran rasa cinta dalam sebuah persahabatan, alhasil mereka berdua berusaha meminimalisir perasaan masing-masing dengan cara saling menjauhi satu sama lain. Sekar mengejar impiannya melanjutkan pendidikan tinggi di Kairo Mesir sedangkan Farhan mengadu nasib di Ibukota sebagai pegawai minimarket. Waktu berjalan dan Farhan akhirnya menjadi artis terkenal, namanya berubah menjadi Freddy Han. Dunia entertainment mengubah gaya hidupnya 180 derajat. Empat tahun kemudian Sekar kembali pulang ke Indonesia menemui Farhan, perempuan itu mendapatkan sebuah kekecewaan besar dan memutuskan untuk mengubur rasa juga kisah bersama Farhan dalam-dalam. Sekar menikah dengan Surya seniornya ketika di Mesir namun pernikahannya tidak bertahan lama karena Surya meninggal dunia. Kemudian Sekar menikah dengan Farhan serta mempunyai seorang anak perempuan. Akankah kebahagiaan terus menyelimuti keluarga kecil mereka? ataukah sebaliknya duka hadir dan mencoba kekuatan cinta ketiganya?
"Ya... ya bagus lah, dia naksir balik jadi kan kamu gak bertepuk sebelah tangan," sindir Sekar.
"Sayangnya tidak seperti pradugamu Sekar, whuaaaaa!" timpal Layla sembari menangis.
Beberapa orang yang melewati mereka langsung menoleh, Sekar pun buru-buru menutup mulut Layla dengan tangannya.
"Berisik kamu ini!" ucap Sekar dengan aksen bahasa Bali.
"Akutuh sedih Sekar, dia malah minta nomor kamu whuaaaaaa!" Layla berteriak kembali.
"Layla, kamu lama-lama aku ceburin nih ke sungai biar dimakan buaya Fir'aun!" tegas Sekar.
"Ok ok tapi gak apa-apa sih kan masih ada mas Azzam penjual tempe dan bakso di film ketika cinta bertasbih, ah itu mah ganteng plus sholeh banget idaman para ukhti, iya kan?" tanya Layla.
"Hahaha si Bimo kali ah mahasiswa yang jualan tempe di kampus kita lebih real gak halu," ejek Sekar sembari mengusap kepala Layla.
"Hiih si Bimo yang matanya sering kelilipan? gak mau aku pkoknya mas Azzam, eh iya Kar tadi aku kasih nomormu ya hehehe siapa tau loh dia tiba-tiba ngelamar, kan lumayan biaya hidupmu terjamin sama hasil martabak sultan!" ungkap Layla.
Sekar pun mengejar Layla yang segera berlari menghindarinya, begitulah sikap kedua sahabat ini mereka hidup apa adanya meski memang mereka terlihat konyol juga kekanakan. Sekar dan Layla saling menyayangi dan membantu dalam segala hal.
Mereka berdua tinggal di satu asrama dengan kamar bersebelahan. Awal mula mereka saling mengenal adalah disaat pertama kali Sekar datang ke asrama dan kebingungan mencari kamarnya, lalu ia bertemu dengan seorang perempuan yang hendak masuk ke dalam asrama. Sekar pun bertanya kepada Layla saat itu, sampai akhirnya Layla menunjukan kamar Sekar yang tanpa di sadari bersebelahan dengan kamarnya. Dari sanalah mereka mulai akrab dan menjadi sahabat baik.
***
Drrt...
Drrt...
Handphone Sekar bergetar di meja belajarnya, ia baru saja selesai melaksanakan shalat Dzuhur.
"Assalamualaikum Sekar."
Sebuah pesan singkat dari nomor tidak dikenal terlihat di layar ponselnya, Sekar pun membalasnya dan seseorang itu mengatakan bahwa dirinya adalah Surya. Lelaki yang meminta nomornya kepada Layla tadi siang, kemudian Sekar keluar kamar menemui Layla di kamarnya.
"Layla, assalamualaikum!" seru Sekar.
"Masuk aja Sekar pintunya gak di kunci kok, biasanya juga langsung nyeruduk gak pake salam" sahut Layla.
"Lay! aduh gawat, masa bli Surya ngajak aku taaruf'an, gimana ini aku belum siap nikah!" ucapnya.
Terlihat ekspresi kepanikan pada wajah sekar, ia mencoba merileksasi pikirannya sambil meminum jus jeruk yang ada di meja belajar Layla.
"Hmmm cai nginum urang di beaken we si eta mah ai panik teh!" celoteh Layla (hmmm air minum aku di habisin kan jadinya kalau dia lagi panik!)
"Apa lay?" tanya Sekar.
"Enggak! back to topic, itu si toko bli bli Surya serius? masa sih baru nge whatsapp uda main jeder aja ngajak ta'aruf?" sanggah Layla.
"Ya aku gak ngerti juga , tapi ya gimana Lay aku belum siap, tau sendiri kan dari semenjak aku kuliah di sini beberapa lelaki ngajak aku taaruf ditolak karena sesuatu hal yang kutakutkan malah bikin mereka sakit hati," ungkapnya.
"Hmmm Sekar... kamu janji ya! itu maksud kamu, takut mereka tau ada orang yang bilang kalimat itu ke kamu?" tanya Layla.
"Iya!" jawabnya.
"Gini ya Sekar ku sayaaang, emang sih kang Surya teh cepet pisan ngungkapin niatnya tapi gak salah juga kan baru ngajak ta'aruf kita bisa nolak kalo gak cocok, dia tajir loh pengusaha martabak sultan Indonesia yang terkenal seantero mahasiswa mesir, ibadahnya juga di kenal bagus, sholeh, kenapa gak kamu coba?!" tegas Layla.
"Gak mudah Lay, janji itu seolah ngiket aku, kamu bayangin aja ketika kamu percaya akan sebuah perjanjian yang di harapkan jadi nyata kamu pasti fokus berjuang untuk hal itu kan?" jelas Sekar.
"Aku faham, meskipun aku gak pernah deket sama cowok sih... huhuhu sedih aku te laku!" ucap Layla dengan ekspresi menangis.
"Jadi?" tanya Sekar yang masih merasa kebingungan.
"Hmmmm gini deh Kar, kamu yakin gak orang itu bakal hidup seribu tahun?"
"Ya enggaklah Lay, bisa sih tapi di awetin jadi mumi!" celetuk Sekar.
"Nah itu! kamu gak bakal tau dia hidup sampai kapan barangkali kamu lebih dulu, atau dia lebih dulu, terus janji itu gak guna lagi, jadi dosa iya karena kalian uda ngerasa yakin sama takdir padahal takdir itu, Allah yang memegang kendali penuh!" tegas Layla.
"I see Lay, cuman aku uda berusaha tapi selalu balik lagi yakin sama dia," ungkap Sekar.
"Oke, satu tahun lagi kita pulang ke Indo, selesai kuliah tahun depan aku bakal izin sama orang tuaku buat pergi ke tempatmu, kita buktikan sama-sama dia masih setia sama janjinya atau enggak, setuju?" ajak Layla.
"Oke setuju, eh tapi gimana ini sama bli Surya ?"
"Jawab aja belum bisa untuk sekarang ana mau fokus dulu selesaikan kuliah, uda gitu beres, kang Surya orang yang bijak dia pasti faham!" tukas Layla.
Akhirnya Sekar kembali ke kamarnya sembari mengucapkan terimakasih kepada Layla yang telah memberikan solusi untuk permasalahan hatinya.
Chelsea mengabdikan tiga tahun hidupnya untuk pacarnya, tetapi semuanya sia-sia. Dia melihatnya hanya sebagai gadis desa dan meninggalkannya di altar untuk bersama cinta sejatinya. Setelah ditinggalkan, Chelsea mendapatkan kembali identitasnya sebagai cucu dari orang terkaya di kota itu, mewarisi kekayaan triliunan rupiah, dan akhirnya naik ke puncak. Namun kesuksesannya mengundang rasa iri orang lain, dan orang-orang terus-menerus berusaha menjatuhkannya. Saat dia menangani pembuat onar ini satu per satu, Nicholas, yang terkenal karena kekejamannya, berdiri dan menyemangati dia. "Bagus sekali, Sayang!"
BERISI BANYAK ADEGAN HOT! Rey pemuda berusia 20 tahunan mulai merasakan nafsu birahinya naik ketika hadirnya ibu tiri. Ayahnya menikah dengan wanita kembar yang memiliki paras yang cantik dan tubuh yang molek. Disitulah Rey mencari kesempatan agar bisa menyalurkan hasratnya. Yuk ikuti cerita lengkapnya !!
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Nafas Dokter Mirza kian memburu saat aku mulai memainkan bagian bawah. Ya, aku sudah berhasil melepaskan rok sekalian dengan celana dalam yang juga berwarna hitam itu. Aku sedikit tak menyangka dengan bentuk vaginanya. Tembem dan dipenuhi bulu yang cukup lebat, meski tertata rapi. Seringkali aku berhasil membuat istriku orgasme dengan keahlihanku memainkan vaginanya. Semoga saja ini juga berhasil pada Dokter Mirza. Vagina ini basah sekali. Aku memainkan lidahku dengan hati-hati, mencari di mana letak klitorisnya. Karena bentuknya tadi, aku cukup kesulitan. Dan, ah. Aku berhasil. Ia mengerang saat kusentuh bagian itu. "Ahhhh..." Suara erangan yang cukup panjang. Ia mulai membekap kepalaku makin dalam. Parahnya, aku akan kesulitan bernafas dengan posisi seperti ini. Kalau ini kuhentikan atau mengubah posisi akan mengganggu kenikmatan yang Ia dapatkan. Maka pilihannya adalah segera selesaikan. Kupacu kecepatan lidahku dalam memainkan klitorisnya. Jilat ke atas, sapu ke bawah, lalu putar. Dan aku mulai memainkan jari-jariku untuk mengerjai vaginanya. Cara ini cukup efektif. Ia makin meronta, bukan mendesah lagi. "Mas Bayuu, oh,"
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
21++ Bocil dilarang mampir Kumpululan Kisah Panas Nan Nakal, dengan berbagai Cerita yang membuat pembaca panas dingin